Page 18

Backstreet with Idol

Hyuna dan hyunseung segera berlari ke arah taksi yang tengah diam menunggu penumpang mereka langsung memasuki taksi itu dan meminta supirnya segera melajukan mobilnya 

Nafas keduanya tersengal-sengal , mereka melirik kebelakang memastikan jika tak ada yang mengikuti mereka 

Hyunseung melirik hyuna yang terlihat masih kelelahan karena berlari sangat cepat wajar saja ia harus menyeimbangi hyunseung yang berlari sangat cepat jelas sebagai seorang wanita kecepatannya tak sebanding dengan hyunseung 


"Maafkan aku" 


Namun tak terduga hyuna malah tertawa kecil membuat hyunseung ikut tertawa kebingungan 

"Wae wae ?" 

"Ani , aku hanya merasa tadi itu menyenangkan" 


Hyunseung mengerutkan keningnya 
"Menyenangkan ? Kenapa menyenangkan? Apa kau tidak merasa takut ?" 

"Takut ? Mmmm..." Hyuna terdiam lalu menggelengkan kepalanya 

"Itu menyenangkan seumur hidupku aku tak pernah berlari secepat itu rasanya seperti menjadi seorang buronan" 

"Kau tidak merasa takut?" 

"Ani , karena oppa bersamaku" 


Kedua sudut bibir hyunseung terangkat kala mendengar ucapan hyuna yang membuat hatinya seketika berbunga 

"Oppa wae ..." Ucap hyuna yang terlihat geli melihat hyunseung seperti itu kedua pipi hyunseung bahkan mulai memerah bahkan sampai ketelinganya 

"Ani , aku hanya merasa senang jika kau berfikir seperti itu, dan kau tau ? Aku juga senang"

"Jinjja ? Wae ?" 

"Karena ini" hyunseung mengangkat tangannya yang masih menggenggam tangan hyuna 

"Mwo?" 

"Aku akhirnya bisa memegang tanganmu cukup lama walaupun dengan cara seperti ini" 

Hyuna tertegun ia hendak melepaskan tangannya namun hyunseung malah mempereratnya 

"Oppa.." 

"Hm wae ? Kau tak menyukainya ?" 

"Bukannya begitu.." 

"Lalu ?" 

"Aku.. Hanya saja .." 

"Apa karena kau belum membuka hatimu untukku?" 

Hyuna hanya diam tanpa menatap hyunseung 

"Waeyo ? Apa kau masih belum mempercayaiku ?" 

"Ani.. Sudah kukatakan bukannya begitu.." 


Hyunseung merapatkan duduknya pada hyuna dan semakin mempererat genggamannya , hyuna hanya melirik hyunseung yang duduk merapat padanya dari sudut matanya 

"Kau menyukaiku kan?" Tanya hyunseung 

"Mwo ? Ani" 

Hyunseung tersenyum dan mencoba menatap wajah hyuna yang sedari tadi mencoba tak membuat kontak mata dengan hyunseung , hyuna merasa sangat malu dengan perbuatan hyunseung 

"Waeee ? Kenapa membuang muka hm?" 

"Ani" 

"Aku disampingmu jadi tataplah aku" 

Perlahan hyuna mencoba menatap hyunseung namun rasanya lehernya begitu kaku seperti sebuah besi yang sudah berkarat 

"Waee ?" Hyunseung tak tahan menahan tawanya melihat tingkah hyuna 

Hyuna akhirnya menatap tepat kedua mata hyunseung , hyunseung kembali tersenyum simpul sebenarnya ia mungkin seribu kali lipat lebih gugup dari hyuna ketika matanya bertemu dengan kedua mata hyuna namun ia mencoba sangat keras untuk menepis semua rasa gugupnya dan membalas menatap hyuna dalam 

"Hyuna" 

"Eum?" 

"Kumohon, terimalah aku menjadi kekasihmu" 

Hyuna tertawa kecil namun tak melepaskan tatapannya 

"Kenapa kau jadi membicarakan ini oppa?" 

"Hyuna aku benar-benar mencintaimu , aku tak mau hanya mencintaimu tapi aku ingin memilikimu , aku ingin menjadi pria satu-satunya yang menjagamu memilikimu dan memberikan seluruh kasih sayang padamu"


Hyuna menggigit bibir bawahnya seperti tengah berfikir dan tetap menatap kedua mata hyunseung yang terlihat begitu bersungguh-sungguh pada keinginannya untuk memiliki hyuna 


"Tapi oppa bagaimana dengan karirmu? Aku akan menjadi penghalang dan.." 

"Kau akan menjadi penyemangatku, kau akan menjadi cahayaku, kau tak akan menjadi penghalang tapi kau akan menjadi satu-satunya wanita yang ingin kubahagiakan, kumohon aku akan menunggu sampai kau membuka hatimu tapi terimalah aku menjadi kekasihmu" 


Hyuna terlihat ragu bukan ragu karena tak mencintai hyunseung melainkan ia ragu jika ia menjalin hubungan dengan hyunseung dampaknya akan sangat besar bagi hyunseung dan juga hyuna 


"Tenang saja aku akan merahasiakan hubungan kita , aku janji kau dan aku akan baik-baik saja" ucap hyunseung seakan membaca fikiran hyuna 


Hyuna mengangguk kecil dengan senyum manisnya , hyunseung membulatkan kedua matanya 


"Kau .. Menerimaku ?" 

"Oh" jawab hyuna dengan senyumnya yang melebar sepertinya tak hanya hyunseung yang merasa jatuh cinta , melainkan hyuna pun merasakan hal yang sama 

Hyunseung masih terlihat tak percaya dengan apa yang didengarnya ia hanya menatap hyuna tanpa mengatakan apa pun 


"Oppa waee.. Apa ini yang kudapat setelah menerimamu eoh?" 


Hyunseung tersadar ia langsung menarik hyuna kedalam pelukannya , hyuna membalas pelukan hyunseung dan membenamkan kepalanya didada hyunseung 


"Gomawo , aku berjanji akan menjagamu dan mencintaimu dengan baik" 

"Ne oppa , jangan kecewakan aku" 

"Ne" hyunseung tak bisa membendung kebahagiaannya ia tak mau melepas pelukannya selama hyuna tak meminta untuk melepas pelukannya ia tak akan pernah melepasnya 


"Oppa apa teman-temanmu tak apa jika aku kemari ?" 

"Tentu saja mereka akan senang, mereka sangat ingin bertemu denganmu" jawab hyunseung tanpa melepas genggaman tangannya 


Hyunseung membuka pintu apartemennya dan terlihat beberapa temannya yang tengan bersantai didalam , ada yang tengah bermalas-malasan disofa sibuk dengan ponsel mereka dan yang lainnya menonton acara televisi dengan cemilan mereka 


"Annyeonghaseyo" ucap hyuna dengan suaranya yang lembut membuat para member terkejut dan langsung bangun dari acara malas-malasan mereka

"Omo !" Mereka nampak terkejut dan segera merapihkan apartemen mereka yang begitu berantakan bahkan ada banyak bungkus cemilan yang berserakan 

Hyuna hanya tersenyum melihat tingkah mereka 

Gikwang yang pertama kali menjulurkan sebelah tangannya memperkenalkan dirinya 

"Lee gikwang , kau hyuna kan?" 

"Ne .." 

"Sangat cantik woah" 

Hyunseung segera melepas tangan gikwang yang masih menggenggam tangan hyuna 

"Aigoo pelit sekali hanya sebentar saja seung-ah" protes gikwang

Para member lainnya akhirnya ikut memperkenalkan diri mereka dan menatap kagum pada hyuna yang bahkan terlihat jauh lebih cantik dari foto yang mereka lihat 

"Kulitmu sangat bagus wajahmu cantik senyummy manis aigoo pantas saja hyunseung tergila-gila padamu" ucap yoseob 

"Gomawo" hyuna merasa sangat senang para member menyambutnya dengan sangat baik 

"Ada kabar baik yang ingin aku sampaikan" ucap hyunseung 

"Mwo?" Tanya para member 

"Aku.. Dan hyuna sudah menjadi sepasang kekasih" 

"Jinjja ?!!! Omo jinjja ?!" Ucap mereka bersamaan 

"Hyuna benarkah itu?? Kau sudah menerimanya ? Jinjja ?!" Tanya doojoon 

Hyuna tertawa malu dan mengangguk kecil 

Doojoon dan sang maknae berlari ke arah hyunseung dan memeluknya erat seakan tengah merayakan suatu kemenangan hyunseung hanya tersenyum malu dalam dekapan kedua temannya itu 

"Aigoo hyuna sudah kau kemari saja duduk disini bersama kami" yoseob menarik pergelangan tangan hyuna untuk duduk disampingnya dan gikwang 

"Yah junhyung apa kau tidak ingin bicara sama sekali ?" Protes yoseob 

"Junhyung imnida" 

"Ne hyuna imnida" 

"Apa ini? Hanya seperti itu saja ? Kau ini memang tidak normal" protes yoseob lagi 

Junhyung mengangumi kecantikan hyuna dan senyumnya bahkan suaranya yang merdu membuatnya terpesona jika tidak mengingat hyuna sudah menjadi kekasih temannya sendiri rasanya ia pun akan mencoba mendekati hyuna 

 


🌙🌙🌙

 


"Aku tak tau jika kekuatanmu sebesar itu joy , saat kau mendorong wanita itu dari hyunseung oppa kau benar-benar terlihat berbeda" 

"Ani biasa saja aku hanya merasa tak suka gadis itu memegang hyunseung dia keterlaluan" 

"Kau benar hampir saja hyunseung oppa terjatuh, ah iya joy apa kau dan hyuna sudah mendatangi rumah sasaeng itu dengan hyuna ?" 

"Ani tidak jadi" 

"Wae ?" 

"Karena saat kami sudah sampai kau menelfon dan meminta kami segera menemuimu" 

"Aaah... Jadi kalian sudah disana ya pada saat itu ? Maafkan aku" 

"Tidak apa-apa nanti kita bisa kesana lagi, ini sudah malam bagaimana jika kita pulang ?" 

"Ah benar juga. Tidak terasa yasudah kajja kita pulang, tapi.. Bagaimana dengan hyuna ?" 

"Sepertinya dia baik-baik saja bersama hyunseung" 

"Yasudah ayo kita pulang" ajak naeun


Tiba-tiba saja ibunya bora menelfon naeun dan menanyakan dimana bora berada karena sudah dua hari ini bora tak kunjung pulang bahkan tak memberi kabar apa pun 

Naeun dan joy semakin mencurigai bora , entah mengapa keyakinan mereka semakin bertamah semenjak naeun memergoki bora juga joy yang merasa aneh pada sikap bora yang saat itu mereka baru saja pulang dari apartemen hyunseung tiba-tiba saja bora mengatakan harus kekamar kecil dan tak mau diantar disaat itu juga naeun dan hyuna mendapat sebuah teror dan kini setelah naeun memergoki bora dia menghilang


"Bagaimana jika kita cari dia ?" Tanya naeun 

"Jangan terlalu berbahaya jika kita sendiri yang mencarinya , lebih baik laporkan saja kepolisi" 

"Kau benar , aku akan menghubungi polisi" 

 

Naeun tengah membaca sebuah buku dan seseorang membunyikan bell apartemennya , naeun berjalan memeriksa siapa yang datang lewat monitor kecil 

"Maaf siapa ?" Tanya naeun namun pria itu hanya diam 

"Apa kau mendengarku?" Tanya naeun lagi pria itu tak menjawab namun mengangguk 

Naeun mengernyit lalu kembali bertanya

"Maaf kau siapa? Ada perlu apa ?" 

Pria itu akhirnya membuka suaranya sangat perlahan namun naeun bisa mendengarnya 

"Tolong buka saja pintunya" 

"Tapi kau siapa ? Dan ada perlu apa ? Kau belum menjawabku" 

"Aku sudah katakan buka pintunya" 

Naeun mulai merasa kesal sekaligus takut siapa pria ini dan apa yang diinginkannya ? 

"Tidak mau , kau belum menjawab pertanyaanku, siapa kau?" 

Naeun membulatkan kedua matanya saat pria itu akhirnya menatap kearah kamera hingga naeun bisa melihat jelas wajahnya , naeun menutup mulutnya yang hampir saja berteriak wajah pria itu menyeramkan walaupun ia tau itu adalah sebuah topeng 

"Yah !! Pergilah !! Atau aku panggilkan keamanan !" 

Naeun semakin terkejut saat pria itu mulai menekan angka demi angka password apartemen naeun

"Yah !!! Apa yang kau lakukan eoh?!" 

Tiba-tiba terdengar suara yang menandakan jika pintu berhasil dibuka , jantung naeun berdegup semakin cepat ia segera berlari ke arah kamar untuk mengambil tongkat softball miliknya

Tubuh naeun bergetar hebat saat mendengar suara langkah semakin mendekat ke arahnya namun naeun terlalu takut ia berlari masuk kedalam kamar dan menguncinya ia merasa itu jauh lebih aman setidaknya ia melindungi dirinya sampai hyunseung tiba atau keamanan tiba karena ia lupa jika ponselnya ada diatas sofa


Kedua mata naeun semakin membulat saat pria itu mengetuk pintu kamar naeun , naeun tetap tak bersuara dan berdiri dibalik pintu kamarnya genggaman tangannya semakin erat pada tongkat softballnya 


Yatuhan aku mohon lindungi aku lindungilahaku selamatkan aku .. 


Keringat mulai membasahi kening naeun tubuhnya bergetar hebat ia terus berdoa agar ada seseorang yang menyelamatkannya

 Pria misterius itu terus mencoba membuka knop pintu kamar naeun dan sesekali mencoba mendobraknya naeun berusaha sekuat tenaga untuk menahan agar pria itu tak bisa membukanya 

Hingga akhirnya naeun tak mampu menahan pintunya lagi pria itu merusak knop pintu dengan benda tajam yang dibawanya dan mendobraknya

Naeun terjatuh ia tak sempat mengambil tongkatnya yang terlepas dari genggamannya 

"Tidak !!  Jangan sakiti aku apa yang kau inginkan ?!!" Ucap naeun yang mencoba berdiri namun terlambat pria itu sudah menindih tubuh naeun dan menjambak rambutnya

"Kau salah seorang penghalangku" jawab orang misterius itu 

Naeun mencoba sekuat tenaga membuka topeng berbentuk menyeramkan yang dikenakan orang itu namun ia sudah kehilangan tenaganya

Bruk !! Pria itu terjatuh disamping naeun saat seseorang dari belakang memukulnya keras 


"Joy ?!!" 

"Ayo naeun !" 

Naeun mengikuti joy untuk pergi namun naeun menghentikan langkhnya ia harus melihat siapa gerangan dibalik topeng itu 

"Tapi terlalu bahaya naeun!" 

"Tapi aku harus melihatnya aku harus mengetahui siapa dia" 

Saat naeun akan mendekat datanglah para penjaga yang segera menahan pria itu lalu membuka topengnya 

"Apa ?! Jadi dia wanita ?!!" Ucap naeun tapi ia tak mengenali wajah wanita itu

Joy dan naeun saling berbalas tatapan lalu naeun memeluk joy menangis sejadi-jadinya hampir saja ia terbunuh 

Mendengar kabar jika naeun baru saja didatangi oleh sasaeng di apartemennya hyunseung yang tengah bersama hyuna segera menuju pulang ke apartemen 

Dengan paniknya hyunseung melajukan mobilnya sangat cepat menuju apartemen sampailah mereka disana ia melihat keadaan apartemennya yang kacau dan berantakan juga pintu kamar naeun yang sudah rusak akibat di dobrak paksa 

"Naeun???" Panggil hyunseung karena naeun tak disana 

"Dimana naeun oppa ?" Tanya hyuna 

"Aku tak tau hyuna , naeun tak mengangkat panggilanku" 

"Oppa , apa sasaeng itu ada banyak ? Bukankah kemarin sudah tertangkap?" 

"Sepertinya jumlah mereka memang tidak satu hyuna" 

Hyuna terlihat sedih dan cemas ia merasa semua ini disebabkan olehnya 

"Apa yang harus kulakukan oppa ?" Tanya hyuna dengan suaranya yang terdengar pilu 

Hyunseung yang menyadari itu langsung menarik hyuna kedalam pelukannya 

"Hanya tetap berada disisiku hyuna, jangan cemaskan apa pun, mungkin naeun tengah diamankan sekarang kita kebawah dan temui dia" 

"Ne"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!