⭐I wanna see you

Backstreet with Idol

Hyunseung merasa kesal sangat kesal saat ternyata ceo shin tak memperbolehkan hyunseung untuk pergi ke london bahkan ceo shin tak memberikan alamat rumah hyuna dilondon pada jintaek 

Hyunseung membanting tubuhnya dengan kasar kesofa para member terkejut melihat hyunseung yang terlihat sangat kesal 

"Ada apa seung-ah ? Apa kau jadi pergi ke london ?" Tanya doojoon sambil memasukan kue beras kedalam mulutnya 

Hyunseung membuang nafasnya panjang
"Tidak hyung sajangnim tidak memperbolehkanku pergi" 

Tiba-tiba saja gikwang berjalan menghampiri hyunseung dan duduk disampingnya 

"Kenapa kau tidak pergi saja sendiri ? Sepertinya hanya dua hari disana sajangnim tidak akan tau" 

"Aku tidak bisa kesana aku tak mendapat alamat rumahnya" 

"Aigoo kalau begitu ya sulit" 

"Sudahlah aku akan pulang saja" 

"Kemana ?" Tanya para member 

"Ke apartemenku , kasihan naeun dia disana sendiri" 

"Baiklah salamkan untuk naeun" ucap mereka bersamaan 

"Kau ? Tak ingin mengatakan sesuatu yang harus kusampaikan pada adikku?" Tanya hyunseung pada dongwoon 

Dongwoon tersenyum lebar 
"Ne hyung ! Katakan padanya tolong angkat panggilanku" 

"Aigooo" protes para member pada sang maknae 

Hyunseung berjalan pergi menuju apartemennya , ia sangat kesal dan sedih karena tak bisa pergi menemui hyuna sedangkan sampai saat ini hyuna belum membalas semua pesannya ia cemas terjadi sesuatu pada hyuna namun saat ia menanyakan pada ceo shin dia mengatakan jika keadaan hyuna dan neneknya baik-baik saja , itu memang sedikit membuatnya tenang namun tetap saja ia sangat merindukan hyuna 


Hyuna berkali-kali menggerutu didalam kamarnya ia terus berusaha mencari sinyal ponselnya 


"Keterlaluan ! Bagaimana bisa disini tak ada sinyal seperti ini?! Asihh bagaimana aku mengabari hyunseung oppa jika begini!!" 

"Kau belum tidur ? Kenapa berisik sekali !" Protes halmi saat memasuki kamar hyuna 

"Halmi ! Lihatlah disini sulit sekali mendapat sinyal ! Dari kemarin aku tak mendapat sinyal aku tak bisa berkomunikasi dengan siapa pun !" 

"Yasudah tidur saja kalau begitu" jawab halmi dengan cuek sambil berjalan keluar kamar hyuna 

Hyuna berdecak sebal lalu menidurkan dirinya diatas ranjang dengan geram 

"Hyunseung oppa..." Hyuna benar-benar merindukan hyunseung , sebelah tangannya menyentuh perutnya yang sudah sedikit membuncit 

"Anakku , apa kau merindukan appamu juga ? Karena eomma sangat merindukannya , rasanya eomma sangat ingin appamu berada disini , apa kau sudah bisa mendengar eomma ?" Hyuna membuang nafasnya panjang 

"Aku rasa belum.." Gumamnya 

"Kau masih terlalu kecil untuk bisa mendengarku kan? Lalu aku bicara dengan siapa tadi" lanjutnya 

"Yah... Aku hanya bicara sendiri . Untuk menghibur diriku sendiri" 


Pintu terbuka halmi mengatakan jika ada seseorang yang ingin menemuinya entah mengapa hyuna berfikir dirinya bodoh mengira itu adalah hyunseung tapi itulah yang ada didalam fikirannya 

Dengan cepat hyuna berlari ke arah pintu dengan senyum lebarnya , seketika senyumannya menghilang ketika menyadari itu hanyalah ilhoon bukan hyunseung 

"Ilhoon.. Aku fikir siapa" gumamnya 

"Memangnya kau berfikir siapa hyuna ? Kau punya kenalan lain di london ?" 

Hyuna tersenyum tipis 
"Tidak , masuklah" 

Ilhoon duduk disamping hyuna dan memperhatikan hyuna dengan intens membuat hyuna merasa risih 

"Ada apa ?" Tanya hyuna tak suka 

"Ani hanya saja sekarang kau terlihat lebih gemuk" 

Hyuna mengernyit 
"Apa maksudmu ?! Memangnya kenapa kalau aku gemuk eoh?! Kau tau tidak jika semua wanita tak suka dibilang gemuk!" 

Ilhoon nampak terkejut dan merasa bersalah 
"Ani ani .. Maafkan aku jinjja bukan begitu maksudku" 

"Lalu apa maksudmu ? Sudah jelas kau mengatakan aku gemuk!" 

"Maafkan aku hyuna jinjja" 

Hyuna berdecih sebal lalu mengalihkan wajahnya 

"Yasudah tunggu sebentar aku akan buatkan minum" 

Saat hyuna akan beranjak halmi sudah tiba membawakan dua gelas teh hangat 

"Tidak perlu ini halmi sudah buatkan , minumlah , hyuna untukmu halmi tak buatkan terlalu manis" 

"Tapi kenapa ?" Tanya hyuna 

"kau ini kan sedang.." 

Hyuna melotot pada halmi keduanya nampak terkejut hampir saja halmi mengatakan kebenaran yang pastinya akan membuat ilhoon ikut terkejut dan bertanya-tanya , tapi lagi pula memangnya kenapa jika ibu hamil meminum teh manis ? Hm.. Tanyakan saja pada halmi 

"Apa kau sedang sakit ?" Tanya ilhoon 

"Tidak" 

Ilhoon tersenyum sambil mengangguk ringan 

"Ah aku lupa kemarin aku ingin menanyakan ini , kenapa kau ada di london? Bukankah terakhir kali kau mengatakan akan pergi ke amerika ?" Tanya hyuna 

"Saat itu aku memang pergi ke amerika" 

"Lalu ? Kenapa sekarang ada di sini?" 

"Aku hanya mengikuti pamanku saja , di amerika aku tak punya siapa pun selain pamanku jadi saat paman dipindahkan bekerja ke london aku pun diminta untuk ikut dengannya"

"Begitu ya.." 

"Dan kau ? Aku masih penasaran apa yang membuatmu datang kelondon" 

"Halmi belum mengatakannya padamu?" Tanya hyuna 

"Belum , kemarin halmeoni hanya mengatakan jika ceritanya sangat panjang" 

"Halmi benar.. Terlalu panjang dan rumit jika dijelaskan" 

Dengan mata yang berbinar ia mendekat pada hyuna 

"Tak apa aku akan mendengar semuanya" 

"Tidak bisa aku tidak bisa menceritakannya" 

"Wae ?" 

"Ani.. Mian" 

"Apa.. Ada hubungannya dengan penggemar jang hyunseung ?" 

Hyuna tertegun 
"Kau mengetahuinya ?!" 

"Tentu saja , berita itu sudah menyebar dikorea bukan ? Walaupun aku pindah ke amerika tapi disana aku masih mengikuti perkembangan berita di korea , belum lagi itu menyangkut dirimu bagaimana bisa aku tak mengetahuinya ?" 

"Mwo ? Jadi kau menguntitku lewat pemberitaan itu ?!" 

"Ne ? Ani ani , maksudku aku mengenalmu jadi aku pasti akan mengikuti berita-berita tentang dirimu, sebagai teman saja , lagi pula tanpa diikuti pun beritamu dan jang hyunseung itu sangat ramai di korea dan negara lainnya , bagaimana pun juga jang hyunseung adalah idol terkenal"

Hyuna membuang nafasnya panjang 
"Kau benar.." 

"Jadi .. Apa kau tau jika aku sedang.." 

"Sedang apa ?" 

Mendengar pertanyaan ilhoon yang polos itu hyuna sangat yakin jika ilhoon belum mengetahui jika dirinya hamil , dan memang bukannya belum ada yang mengetahui kehamilannya selain orang-orang terdekatnya bukan ? Hyuna harap begitu

"Aku ingin mengajakmu pergi berkeliling" 

"Kemana ?" 

"Hanya berkeliling sekitar sini saja, kau tidak sedang sibuk kan?" 

Hyuna melirik halmi yang duduk dikursi lain , halmi hanya terlihat diam seperti menyerahka keputusan pada hyuna 

"Baiklah , aku akan bersiap sebentar" 

"Ne" 


Ilhoon membawa hyuna kesuatu kafe yang terkenal akan kopinya yang lezat karena diracik sendiri oleh sang pemilik kafe , ilhoon sangat tau jika hyuna menyukai kopi

Namun selama perjalanan hyuna terus saja terlihat gelisah pada ponselnya 

"Ada apa ?" 

"Aku kesal karena dari kemarin tidak ada sinyal" 

"Jinjja ? Biar kulihat" 

Hyuna memberikan ponselnya pada ilhoon , ilhoon berhasil membuat sinyal diponselnya kembali hidup 

"Kau hanya belum menyetingnya" ucap ilhoon 

"Aaah begitu ya . Gomawo" 

Hyuna segera menelfon seseorang , ilhoon memesankan kopi untuk dirinya dan hyuna kebetulan dia pun tau apa yang hyuna sukai 

Hyuna kesal karena hyunseung tak juga menjawab panggilannya hingga akhirnya ilhoon tiba dengan dua cup kopi cream latte 

"Gomawo" 

Namun saat hyuna akan meminumnya tiba-tiba saja ia merasa sangat mual dan terlihat hendak memuntahkan sesuatu 

"Hyuna gwaenchana ?" Tanya ilhoon cemas 

"Maaf .. Aku merasa sangat mual saat mencium wangi kopi ini" 

"Apa kau sakit ? Bagaimana jika kita pergi kedokter ?" 

Hyuna tak tahan lagi dengan rasa mualnya ia berlari ke arah toilet meninggalkan ilhoon yang nampak cemas dan kebingungan 

Hyuna segera membasuh mulutnya dengan air diwastafel ia menatap ke arah kaca wajahnya begitu pucat 

"Ada apa denganku ? Kenapa aku mual sekali , tadi pagi aku baik-baik saja"

Hyuna terdiam ia baru teringat jika sekarang dia adalah seorang wanita yang tengah mengandung , hyuna mengelus perutnya 

"Aku yakin pasti karena kandunganku aku merasa sangat mual mencium kopi tadi, bagaimana ini ? Jangan sampai ilhoon mencurigainya, aku tak mau siapa pun mengetahui kehamilanku" 

"Hyuna ? Gwaenchana ?" Suara ilhoon terdengar dari luar 

"Aku baik-baik saja , bisakah kita pulang sekarang ? Aku rasa aku butuh istirahat"

"Kau tak ingin pergi ke dokter ?" 

"Tidak perlu aku rasa aku hanya butuh istirahat , atau mungkin aku belum terbiasa dengan cuaca dilondon"

"Yasudah ayo aku antar pulang" 

Mereka berdua keluar dari dalam kafe , ilhoon baru tersadar jika kunci mobilnya tertinggal dimeja 

"Tunggu sebentar hyuna , sepertinya kunciku tertinggal didalam kau tunggu disini ya" 

"Ne" 

Hyuna melirik kekiri dan kekanan lalu mencoba menarik nafasnya dalam dan memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa mualnya karena ia masih bisa mencium aroma kopi setiap kali ada pelanggan yang membuka pintu aroma kopi dari dalam kafe itu kembali tercium olehnya dan untuk pertama kali dalam hidupnya ia membenci wewangian kopi apa pun bentuknya 

Hyuna masih memejamkan kedua matanya sesaat tiba-tiba saja wajah hyunseung terlihat jelas , tanpa terasa hyuna tersenyum tipis 


Hyunseung oppa.. Apa yang sedang kau lakukan disana ? Aku merindukanmu , kuharap saat aku membuka mataku kau sudah ada dihadapanku , memelukku , tersenyum padaku , dan .. Mencium bibirku seperti yang selalu kau lakukan 


Hyuna membuka matanya saat mendengar beberapa orang menjerit juga suara ban mobil yang bersentuhan dengan aspal jalanan 

Hyuna membulatkan kedua matanya kala sebuah mobil yang nampak tak terkendali mendekat ke arahnya , ilhoon berjalan keluar kafe dan terkejut saat melihat sebuah mobil dengan kecepatan penuh mendekat ke arah kafe dan ia melihat hyuna disana masih memejamkan mata

Ilhoon berlari secepat mungkin dan menarik hyuna dari sana , ilhoon berhasil menyelamatkan hyuna namun mereka terpental cukup jauh , ilhoon masih memeluk tubuh hyuna seluruh tubuhnya terasa sakit akibat benturan ia melihat sebuah mini bus sudah menghancurkan kafe itu entah bagaimana nasib orang-orang didalam sana , ilhoon menghela nafasnya panjang bersyukur ia tak terlambat jika ia terlambat sedikit saja mungkin nyawa hyuna tak akan tertolong 

Ilhoon terkejut saat mendapati kedua tangannya berlumur darah ia berfikir darah segar itu adalah miliknya ternyata saat ia perhatikan darah segar itu berasal dari kepala hyuna 

Dengan paniknya ilhoon segera bangun dan memeriksa keadaan hyuna , hyuna tak sadarkan diri kepalanya terbentur keras karena saat ilhoon menarik hyuna untuk menjauh mereka terjatuh dan tak sengaja hyuna membentuk pinggiran aspal disana dengan sangat keras 

"Hyuna !!" 

 


🌙🌙🌙

 


Hyunseung mondar-mandir didalam kamarnya terlihat begitu resah hingga akhirnya fikirannya buyar saat naeun membuka pintu kamarnya 

"Oppa ?" 

"Ada apa naeun-ah?" 

"Kau belum makan , ayo aku sudah buatkan makanan untukmu" 

"Tapi oppa belum lapar , kau makanlah nanti oppa akan makan" 

Naeun merasa cemas dengan keadaan hyunseung perlahan ia berjalan mendekati hyunseung 

"Are you oke ? Oppa terlihat gelisah" 

"Oppa sedang memikirkan hyuna , tadi dia menelfon dan oppa tak mengangkatnya oppa sedang didalam kamar mandi saat hyuna menelfon dan saat oppa kembali mencoba menghubunginya ponselnya tak aktif"

Hyunseung terdiam lalu menatap sang adik intens 

"Mwo?" Tanya naeun 

"Apa hyuna mengabarimu ? Apa kau mendapat kabar darinya ? Apa dia baik-baik saja naeun?" 

"Maafkan aku oppa tapi aku juga tidak mendapat berita apa pun darinya , hyuna bahkan belum membalas semua pesanku"

"Ini membuatku semakin cemas" 

"Yasudah oppa kan sedang tidak ada kegiatan selama seminggu ini bagaimana jika kita ke london saja temui hyuna ? Aku juga sangat merindukannya" 

"Tapi naeun oppa tak tau dimana dia tinggal" 

Naeun terlihat sedih dan menundukkan kepalanya 

"Benar juga" 

Tapi hyunseung tak akan menyerah ia akan melakukan apa pun agar dapat menemui hyuna 

Hyunseung menghubungi seseorang yang dapat membantunya untuk mencari keberadaan hyuna di london ia bahkan rela membayar mahal asalkan orang suruhannya itu benar-benar bisa menemukan keberadaan hyuna 


Halmeoni duduk santai dipinggir kolam tengah mempercantik kuku tangannya hingga akhirnya kegiatan cantiknya itu harus ia tinggalkan karena terdengar suara bell rumah berbunyi 

"Kenapa mereka sudah pulang? Ini kan masih siang" gumamnya sambil berjalan membuka pintu 

"Ilhoon ? Dimana hyuna ? Kenapa keadaanmu berantakan seperti ini ?" 

Halmi membulatkan kedua matanya melihat bercak darah di jaket ilhoon 

"Apa ini bercak darah ? Ada apa denganmu nak?! Apa kau terluka ?" 

Dengan wajah sedih dan penuh penyesalan ilhoon mulai membuka mulutnya 

"Halmeoni , hyuna .." 

"Hyuna ? Ada apa?" Halmi melirik kekiri dan kekanan mencari dimana cucuknya itu 

"Dimana hyuna ?" 

Ilhoon membuang nafasnya panjang 
"Maafkan aku halmeoni, hyuna .. Dirumah sakit , kami baru saja mengalami kecelakaan sebuah mini bus tiba-tiba saja hilang kendali dan menghancurkan sebuah kafe dimana aku dan hyuna berada disana" 

Kedua mata halmi semakin membulat nafasnya seakan terhenti tubuhnya begitu lemas 

"Apa ?!!!! Hyuna .. Yatuhan" tubuh halmeoni melemah ilhoon yang menyadari tubuh halmi akan ambruk segera menopangnya 

"Antarkan halmi kerumah sakit.." Ucap halmi dengan suaranya yang nyaris tak terdengar 

 

Naeun dan hyunseung duduk dimeja yang sama mereka duduk berhadapan dengan menu masakan ala amerika yang sudah naeun buat susah payah , namun hyunseung terlihat sama sekali tak mau memakan masakannya itu 

Naeun dan hyunseung hanya diam disana tak ada satu pun yang memulai pembicaraan dan tak ada satu pun yang menyantap bahkan menyentuh makanannya 

Hyunseung tetap memutar-mutar ponselnya seperti menunggu panggilan seseorang , hyuna dan orang suruhannya kedua panggilan itu yang sangat dinantikannya 

Hingga akhirnya ponsel hyunseung berdering dengan sigap hyunseung melihat ke arah layar ponselnya tenyata bukan hyuna atau pun orang suruhannya melainkan dongwoon sang maknae 


*

"Mwo?" Jawab hyunseung 

"Hyung odiga ?" 

"Apartemenku , ada apa ?" 

"Ani , kami disini sedang makan fried chicken dan cola apa kau sudah makan hyung ?" 

"Kau menelfonku hanya untuk bertanya itu ?!" 

Dongwoon terkejut karena hyunseung nampak begitu marah padanya , ia berfikir kenapa hyunseung malah marah padanya saat ia mengkhawatirkannya 

"Hyung gwaenchana ?" 

"Mianhae aku tak bermaksud membentakmu , aku sedang menunggu seseorang menghubungiku bisakah kau matikan telfonnya ?" 

"Baiklah hyung"


*

Setelah panggilan terputus hyunseung membuang nafasnya panjang dan menundukkan kepalanya dengan mata terpejam seakan merasa sangat putus asa sedangkan naeun masih terdiam menatap sedih sang oppa 

 

"Hyuna !!!!" Halmi menangis histeris saat melihat para suster dan dokter hendak memasukan hyuna kedalam ruang operasi 

"Halmeoni tenang .. Biarkan mereka melakukan tugasnya" ucap ilhoon yang tak melepaskan pelukannya dari halmi 

Halmi menangis tersedu-sedu dalam pelukan ilhoon perlahan tubuhnya merosot 

"Bagaimana jika terjadi sesuatu pada hyuna ? Halmi tak mau kehilangan cucuk halmi andwae.."
Tangisnya 

Tanpa mereka sadari ternyata tak jauh dari mereka ada seorang paparazi tak sengaja pria itu mengenali wajah hyuna karena ia juga salah satu penggemar beast dan mengetahui hubungan hyuna dengan hyunseung namun ia merasa heran pada pria yang membawa hyuna (ilhoon) ia tak mau membuang kesempatan emas ini akhirnya diam-diam ia mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar saat dengan paniknya ilhoon membawa hyuna untuk segera ditangani sampai akhirnya hyuna masuk ruang operasi , ia berfikir jika ilhoon adalah pria yang menjalin hubungan dengan hyuna , ia berfikir jika hyuna mengkhianati hyunseung dan akhirnya menjual berita buatannya itu pada awak media

 

_09.00pm ksl_


Hyunseung tak dapat lagi menunggu , kesabarannya telah habis menunggu orang-orang suruhannya itu melaporkan pekerjaan mereka 

Saat hyunseung hendak menghubungi orang suruhannya itu disaat bersamaan mereka menghubungi hyunseung , dengan emosinya hyunseung mengangkat dengan suaranya yang terdengar begitu meninggi 


*

"Kenapa kalian lama sekali ?! Apa sesulit itu ?! Bukankah ini hal yang mudah bagi kalian ?!" 

"Maaf boss karena keterlambatan kami tapi kami sudah mendapat informasi keberadaannya bahkan keadaannya sekarang" 

"Keadaannya ? Mereka baik-baik saja kan?" 

"Boss , wanita yang anda cari baru saja mengalami kecelakaan dan sekarang berada dirumah sakit kami juga melihat disana ada seorang wanita tua dan seorang pria" 

Kedua mata hyunseung membulat sempurna nafasnya terasa tercekat 

"Apa ?!!!!" 

Naeun yang tengah duduk disofa terkejut mendengar suara hyunseung ia berlari kedalam kamar hyunseung untuk mengetahui hal apa yang membuat oppanya yang selama ini selalu terlihat dingin dan tenang panik seperti itu 

"Berikan alamat rumah sakit dan tempat mereka tinggal sekarang juga ! Aku akan ke london besok pagi !" 


*

Saat hyunseung memutus panggilannya naeun berlari ke arah hyunseung 

"Oppa ada apa? Apa terjadi sesuatu pada hyuna ?! Kudengar kau mengatakan rumah sakit dan london" 

Hyunseung menatap naeun tatapannya begitu tak bisa diartikan dengan air mata yang sudah membendung kedua matanya 

"Oppa.. Ada apa ? Bagaimana keadaan hyuna ?" Tanya naeun dengan suaranya yang melembut 

Tiba-tiba saja hyunseung memeluk naeun dengan erat dan menangis dalam pelukannya 

"Oppa.. Kau membutku semakin takut ! Ada apa katakan !! Apa hyuna baik-baik saja ?!!" 

"Hyuna kecelakaan dan keadaannya kritis" gumam hyunseung dengan tangisnya tanpa melepas pelukannya

Naeun membulatkan matanya dengan mulut yang menganga 

Hyunseung melepas pelukannya dan segera meminta jintaek untuk menyiapkan semua keperluannya besok untuk pergi ke london 

"Oppa kau akan pergi besok pagi?" 

Hyunseung mengangguk 

"Aku ikut !"

"Baiklah kita pergi besok pagi karena tak ada penerbangan malam ini" 

Naeun menatap sedih air matanya mulai menetes ia benar-benar terkejut mendengar kabar ini sekaligus merasa sakit saat melihat hyunseung terduduk lemah disamping ranjang dan menangis tertahan 

Naeun mendekati hyunseung untuk menenangkannya 

"Naeun .. Biarkan oppa sendiri" 

"Baiklah oppa"


Sudah sebelas jam lamanya Hyunseung dan naeun melakukan penerbangan menuju london hingga akhirnya mereka sampai di london pukul lima sore , tanpa memperdulikan rasa lelahnya mereka menuju rumah sakit dimana hyuna dirawat saat ini 

 

Hyunseung oppa.. Apa yang sedang kau lakukan disana ? Aku merindukanmu , 'kuharap saat aku membuka mataku kau sudah ada dihadapanku' memelukku , tersenyum padaku , dan .. Mencium bibirku seperti yang selalu kau lakukan


Hyuna masih tak sadarkan diri namun ia bermimpi tengah berada disebuah puncak gunung yang begitu tinggi seakan kini ia berada disebuah tempat tertinggi diseluruh dunia , ia menatap lurus kedepan terlihat bayangan seorang pria tersenyum dan mendekat kearahnya seakan pria itu bukanlah manusia ia berjalan seperti melayang diudara mendekat ke arahnya

Hyuna memejamkan kedua matanya saat angin menghembus menyentuh kulitnya dengan lembut sedangkan pria itu terlihat masih tetap berjalan kearahnya 


'Aku akan menutup mataku dan saat aku membuka mataku kau sudah ada dihadapanku' 


Perlahan hyuna membuka matanya dengan susah payah dan kepala yang terasa berat 

"Hyuna ?!! Kau sudah sadar sayang .. Aku disini kau bisa mendengarku ?" 

Hyunseung menggenggam erat sebelah tangan hyuna 

Hyuna tak merespon sama sekali bahkan ekspresi wajahnya sama sekali tak terbaca 

"Hyuna ? Kau baik-baik saja ? Apa kau bisa mendengarku sayang?" Tanya hyunseung dengan cemasnya 

"...." 

"Hyuna .. Katakan sesuatu" ucap hyunseung lagi

"...."


Hyuna masih tetap diam membuat naeun halmi juga ilhoon nampak begitu khawatir 

apa yang terjadi pada hyuna ? 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!