⭐Don't trust anyone

Backstreet with Idol

Hyunseung berjalan dengan bergandengan tangan pada hyuna, ia melihat tali sepatu hyuna terlepas hyunseung menalikannya kembali dan berjalan kembali namun tiba-tiba saja hyuna dengan jahilnya menyenggol tubuh hyunseung dengan pinggulnya hingga sedikit terpental , hyunseung tertawa karena hyuna menjahilinya ia pun membalas dengan menyenggol tubuh hyuna dengan pinggulnya 

"Ah !" 

Hyunseung terkejut dan segera membantu hyuna untuk berdiri karena ia terlalu kuat menyenggol hyuna hingga hyuna terjatuh ke dalam salju tebal 

"Omo gwaenchana ?" 

"Ne gwaenchana"

"Aigoo hati-hati anak muda" ucap seorang ahjumma 

"Ne jeosseonghamnida" ucap hyunseung sambil membungkukkan tubuhnya 


Mereka akhirnya kembali bermain ski namun kaki hyuna sempat terkilir karena ia tak bisa bermain ski hyunseung segera menggendong hyuna dan membawanya ketempat lebih sepi ia membantu hyuna melepas sepatu skinya 

"Ah oppa.. Kakiku sakit sekali" ringisnya 

"Mianhae jinjja mianhae, dimana yang sakit ?" Hyunseung nampak begitu cemas sekaligus merasa bersalah karena membawa hyuna kemari bukannya adegan romantis yang didapat ia malah membuat hyuna terluka 

Hyunseung mencoba memijat pergelangan kaki hyuna namun itu malah memperparah hyuna malah menjerit kesakitan , hyunseung semakin panik dan akhirnya tibalah seorang ahjumma yang hendak menolong 

"Ada apa nak ? Apa kakinya terluka ?" 

"Ne ahjumma , tolong bisakah anda membantu ?" Tanya hyunseung 

"Ah ne tentu"

"Kamsahamnida" hyunseung membungkukkan tubuhnya dan membiarkan ahjumma itu memijat kaki hyuna yang mulai membaik 

Setelah selesai hyunseung membuka masker wajahnya dan tersenyum ramah

"Sekali lagi terimakasih banyak ahjumma" 

"Omo, kau.. Jang hyunseung kan? Kau beast kan?" Ucap ahjumma itu 


Hyuna melotot juga hyunseung ia kembali tersenyum ramah dan meminta agar ahjumma tak bersuara terlalu kencang dan jangan memberitahukan keberadaannya
 

"Tapi bolehkah ahjumma meminta foto bersama ?" 

"Ne tentu ahjumma dengan senang hati" 

"Tapi bersama gadis cantik ini" pinta ahjumma 

Hyuna tertegun begitupun dengan hyunseung , tapi tak apa hanya seorang ahjumma mungkin tak akan menjadi masalah akhirnya mereka berfoto bersama , fikirnya

Setelah berfoto hyunseung memutuskan untuk pulang dan membiarkan hyuna beristirahat 

"Sekali lagi maafkan aku hyuna" selama perjalanan pulang hyunseung tak melepaskan genggaman tangannya pada hyuna didalam mobil 

"Aniya.. Ini salahku karena tidak berhati-hati" 

Hyunseung memasukan mobilnya kedalam halaman rumah hyuna dan memapah hyuna masuk kedalam rumah membuat halmi terkejut dan khawatir 


"Astaga ... Ada apa ini ? Cucukku kau kenapa ?" 

"Aku baik-baik saja halmi hanya terkilir sedikit tapi sudah membaik" 

"Maaf halmeoni , tadi saya membawa hyuna pergi bermain ski dan hyuna terkilir" 

"Aigooo.. Pasti sangat sakit , yasudah ayo bawa hyuna masuk ayo" 

"Oppa apa yang kau lakukan ?" Tanya hyuna saat hyunseung tiba-tiba berjongkok didepannya 

"Naiklah kamarmu kan diatas" 

"Tapi oppa anak tangganya banyak" 

"Gwaenchana naiklah" 

Halmi tersenyum pada hyuna dan akhirnya hyuna menerimanya dengan posisi piggy back hyunseung membawa hyuna kekamar 

"Woaah jinjja!!" ucap hyunseung saat tak menyangka dibalik tubuh langsing hyuna ia cukup berat karena tubuh hyuna yang cukup tinggi 

"Oppa wae ?" 

"Ani" jawab hyunseung dengan wajahnya yang memerah

Mereka sampai dikamar hyuna , hyunseung mendudukkan hyuna diatas ranjangnya 

"Gomawo oppa" 

"Ne" hyunseung memperhatikan kamar hyuna , hyuna menatap bingung pada hyunseung lalu ikut menatap sekitar kamarnya 

"Oppa ada apa ?"

Hyunseung tiba-tiba teringat pada suatu hal , saat pertama kali melihat tubuh polos hyuna , hyunseung merasa malu sendiri telinga dan pipinya memerah hyuna masih tetap terlihat bingung ia tak tau apa yang hyunseung fikirkan 

Halmi memasuki kamar dan mengatakan akan pergi kesupermarket untuk membeli bahan-bahan membuat kue 


"Kamarmu sangat wangi , aku menyukainya wanginya membuat tenang" ucap hyunseung 

"Ne oppa , sedari dulu wanginya seperti ini" 

Hyunseung tersenyum lalu tanpa izin hyunseung menarik tangan hyuna dan menggenggamnya 

"Oppa ada apa ? Kenapa menatapku seperti itu?" 

"Yeppo" 

Hyuna hanya tertawa geli 
"Ada apa oppa ?" 

"Ani , sungguh kau sangat cantik,para member selalu membicarakan kecantikan dan keluguanmu , membuatku semakin bangga memilikimu"

"Apa oppa pernah memuji wanita lain seperti itu?" 

Hyunseung menggelengkan kepalanya 
"Tidak , aku belum pernah melakukannya kau tau sendiri aku belum pernah berpacaran, dan kau ?" 

"Eum.. Sepertinya aku pernah melakukannya" 

Senyum hyunseung memudar begitu saja namun ia tak melepas genggaman tangannya 

"Jinjja ? Pada ilhoon?" 

Hyuna merasa tak enak namun ia hanya mengangguk kecil 

"Apa .. Kau sering mengatakan itu padanya ?" Tanya hyunseung lagi 

"Oh" jawab hyuna , hyunseung merasa kesal namun ia mencoba menutupinya dengan senyuman 

"Keure" ucap hyunseung sambil membuang nafasnya panjang 

"Mianhae" ucap hyuna 

"Ne gwaenchana .." 

Kembali hening , kedua tangan mereka masih bertautan hyunseung bermain dengan jari-jari lentik tangan hyuna 

"Apa kau sudah pernah berciuman ?" Pertanyaan hyunseung yang memecahkan keheningan itu sungguh membuat hyuna terkejut dan ingin tertawa 

"Mworago?" 

"Ani.. Apa kau pernah ?" Tanya hyunseung yang juga merasa geli dengan pertanyaannya tapi ia sangat ingin mengetahuinya 

"Oh" jawab hyuna lagi , hyunseung lagi-lagi terkejut ia diam sesaat lalu kembali mencoba tersenyum 

"Jinjja ? Bersama ilhoon?" 

"Ne" 

"Wuah.." Hanya kata-kata itu yang bisa hyunseung ucapkan 

Hyuna tersenyum namun merasa tak enak 

"Seberapa sering?" Tanya hyunseung 

"Eum.. Aku rasa setiap ilhoon oppa mengantarku pulang" 

"Jinjja ?!"

"Eum" 

Hyunseung membuang nafasnya panjang dan tetap tersenyum tanpa melepas genggaman tangannya 

"Keure, hyuna, gwaenchana"ucap hyunseung 

Namun tiba-tiba saja hyuna mendekatkan dirinya pada hyunseung membuat jantung hyunseung semakin berdebar 

"Mianhae" ucap hyuna 

"Aniya.. Gwaenchana jinjja" 

"Kakimu masih sakit ?" Tanya hyunseung 

"Ani, hanya sedikit terasa kaku" 

Hyunseung semakin mengeratkan genggaman tangannya dan mereka saling berbalas pandangan , tatapan hyunseung tak selembut seperti sebelumnya tiba-tiba saja hyuna melihat sisi lain dari hyunseung 

Jantung hyuna semakin berdegup cepat saat hyunseung mendekatkan wajahnya semakin dekat dan semakin dekat hingga akhirnya mencium bibir hyuna dengan perlahan tanpa bergerak 

Hyuna hanya melotot tak menyangka hyunseung akan melakukannya 

Hyunseung melepaskan tautan bibirnya dan menatap hyuna dengan jarak yang sangat dekat 

"Mianhae" gumam hyunseung 

Hyuna hanya bisa menelan salivanya dan mengangguk kecil 

"Saranghae hyuna" 

"Nado" 

Suasana kamar yang begitu nyaman dan hangat juga keadaan yang sangat sepi membuat hyunseung merasa tak bisa mengontrol dirinya namun ia terus berusaha menyadarkan dirinya jika ia tak boleh merusak hyuna , saat ia mencium bibir hyuna dan merasakan deru nafasnya ia merasa darahnya mengalir kearah sebaliknya dan jantungnya pun berdegup lebih cepat dari biasanya 

Hyuna memejamkan matanya saat hyunseung kembali mendekat dan mengecup bibirnya , hyunseung benar-benar belum ahli untuk hal ini ia hanya diam begitu pun dengan hyuna , karena merasa canggung dengan posisi itu hyuna melepas tautan mereka dan tertawa geli hyunseung pun ikut merasa malu karena tak ahli untuk hal itu tapi ia berjanji akan belajar lebih baik (?) 

"Aah... Kamar ini menjadi panas" gumam hyunseung 

"Kau benar oppa , aku akan nyalakan ac-nya" 

"Kau terlihat sangat lelah oppa" 

"Ne jadwal kami begitu padat dan aku senang hari ini aku bisa bersamamu seharian" 

"Tidurlah" 

"Jinjja ? Disini?" 

"Eum, tidurlah oppa kau sangat lelah" 

"Bolehkah aku?" 

"Tidurlah..." 

"Bersamamu ?" 

Hyuna kembali tertawa geli dan memukul dada hyunseung 

"Ani" 

"Ayolah.. Kemari" 

Hyuna tertawa lepas saat tiba-tiba saja hyunseung menarik pinggang hyuna untuk mendekat padanya dan tidur disampingnya 

"Oppa !!!" 

"Sssuut.. Kau bilang aku harus istirahatkan , aku ingin tidur bersamamu" 

Hyuna tak punya pilihan lain saat hyunseung memeluk pinggangnya dengan kuat , hyuna akhirnya diam ia melirik hyunseung yang tertidur disampingnya secepat itu ia tertidur karena sangat lelah 

"Oppa kau sangat lelah , aku akan menjagamu, saranghae" gumam hyuna sambil mengelus hidung mancung hyunseung

"Eumm aku sangat lelah" gumam hyunseung tanpa membuka matanya 
 
Hyunseung mengeratkan lengannya memeluk pinggang hyuna dan menenggelamkan kepalanya di samping hyuna hingga hyunseung bisa merasakan aroma tubuh hyuna yang sangat disukainya

 


🌙🌙🌙

 


_05.00pm ksl_
Mbc 


Hyuna dan naeun berada di gedung mbc untuk memberi kejutan pada hyunseung karena telah sukses dengan comebacknya bersama beast 

Hyuna dan naeun juga ditemani oleh jintaek menejer beast berjalan ke arah belakang panggung dan menyaksikan penampilan beast yang menganggumkan 


"Mereka sangat keren" puji naeun 

"Kau bangga kan menjadi kekasih oppaku?" Ledek naeun pada hyuna 

Hyuna mengerucutkan bibirnya 
"Jangan meledekku" 

"Aniya.." 

"Tapi kita harus berhati-hati jangan sampai fans hyunseung melihat kalian" ucap jintaek 

"Ne oppa" jawab mereka 

"Aku kesana sebentar ya, kalian disini saja dulu" ucap jintaek 

Tak lama kemudian muncul seorang wanita yang juga seorang idol kim yong sun atau biasa dipanggil solar 

"Hay .. Kau adiknya jang hyunseung kan?" 

"Oh ne" jawab naeun 

"Aigoo cantik sekali , dan kau pasti kim hyuna keutji?" 

"Ne" 

"Kalian sangat cantik, kau kekasihnya hyunseung kan ? Pantas saja hyunseung tergila-gila padamu" 

"Maaf tapi bagaimana kau mengenalku ? Apa hyunseung oppa.." Hyuna merasa heran bagaimana bisa orang lain mengetahui hubungannya dengan hyunseung bukankah hyunseung berjanji akan merahasiakannya dari umum 

"Tentu saja aku mengetahuinya aku sangat dekat dengan hyunseung" 

"Ne ?" 

"Aaah jangan salah paham maksudku aku adalah teman dekat hyunseung , kami sudah berteman sejak masa trening dulu" 

"Aaah begitu ya... Jeosseonghamnida" 

"Tidak apa-apa , kau tau hyunseung selalu membicarakanmu" 

"Jinjja ?" 

"Eum, dia selalu memamerkan foto-fotomu padaku dan benar saja kau memang sangat cantik"

"Kamsahamnida" 

"Tapi .." 

Hyuna dan naeun menatap solar dengan raut penasaran 

"Sebenarnya hyunseung sedang dekat dengan seorang idol wanita" 

Hyuna dan naeun nampak terkejut namun hyuna mencoba menyembunyikannya dan terlihat tenang 

"Jinjja ?" Tanya hyuna dengan tenangnya 

"Ne , dia dekat dengan seorang idol wanita apa kau tau dengan siapa nanti hyunseung dipasangkan di drama ?" 

"Eum.. Aku belum mengetahuinya" 

"Aku" ucap solar 

Naeun dan hyuna mengerutkan keningnya ia tak mengerti sebenarnya wanita ini siapa dan apa yang diinginkannya 

"Kau ini sebenarnya siapa ?"tanya naeun 

"Kau tidak mengenalku?!" 

"Tentu aku mengenalmu kau kan seorang idol , tapi maaf bukan itu pertanyaanku maksudku sebenarnya kau ini mau apa ?"

Solar tersenyum datar dengan menyilangkan kedua tangannya didada 

"Aku dan hyunseung sudah dekat sejak kami belum menjadi seorang idol seperti sekarang , bahkan aku yang selalu ada bersamanya sejak kau berada di amerika jang naeun... Dan kau tau ? Sejak itulah aku menyukai hyunseung dan aku rasa hyunseung mengetahui itu karena kami .. Sudah berciuman sebelumnya"

Hyuna tak mampu lagi mempertahankan wajah datarnya ia benar-benar terkejut

"Apa?! Tapi kau tau jika hyunseung oppa sudah bersama hyuna" 

"Aku tau, memangnya kenapa ? Aku bisa menunggu kalian sampai putus" 

"Permisi kami harus pergi" ucap hyuna 

Naeun masih ditempatnya saat hyuna pergi 

"Dengar ya nona idol.. Oppaku hanya mencintai hyuna dan aku akan memberitahukan pada hyunseung oppa siapa dirimu sebenarnya, dia akan membencimu" 

Solar hanya menyunggingkan ujung bibirnya seperti meremehkan seakan hal  itu tak akan pernah terjadi 

"Hyuna tunggu aku" ucap naeun 

"Mianhae" ujar hyuna sambil menghapus air matanya 

"Kenapa meminta maaf ?" 

"Aku tidak tau mengapa aku menangis hanya saja rasanya sangat sakit" 

"Hyuna itu sangat wajar .. Artinya kau mencintai hyunseung oppa , kau tak mau hyunseung oppa dimiliki wanita lain, karena dia adalah milikmu" 

"Kenapa banyak sekali penghalang untuk kebahagiaanku dan hyunseung oppa" tangis hyuna 

Naeun menarik hyuna kedalam pelukannya 

"Dont cry please.." 


Hyunseung dan para member kini tengah berada di rest room , dan jintaek mengatakan jika tadi hyuna dan naeun kemari 

Sontak hyunseung terkejut juga dongwoon yang memang menyukai naeun 

"Lalu dimana mereka sekarang hyung ?" Tanya hyunseung 

"Entahlah tadi sudah kukatakan pada mereka untuk menunggu di backstage tapi saat aku kembali mereka sudah tidak disana" 

Hyunseung mengeluarkan ponselnya mencoba menghubungi hyuna dan hyuna mengatakan jika ia dan naeun berada di rooftop , hyunseung dan dongwoon segera menyusul mereka 

Hyunseung dan dongwoon melihat kedua gadis itu tengah duduk disebuah meja panjang dengan angin yang membuat rambut mereka berterbangan 

Merasa ingin membiarkan hyuna bersama hyunseung naeun memilih pergi bersama dongwoon , dongwoon terkejut dengan ekspresinya saat tiba-tiba saja naeun melingkarkan tangannya dilengan dongwoon 

"Oppa kajja temani aku" ucap naeun 

"Ne , hyung aku pergi" 


Hyunseung tersenyum sumbringah ia sangat senang hyuna datang dan melihat penampilannya 

"Aku tak menyangka kau akan kemari sayang , apa kakimu sudah membaik?" 

Hyuna tersenyum tipis dan mengangguk wajahnya tak terlalu terlihat jelas karena tertutup rambut yang tertiup angin 

"Gwaenchana ?" Tanya hyunseung 

"Ne" 

Hyunseung merasa ada yang aneh ia berpindah dan duduk disamping hyuna mencoba menatap wajahnya 

"Gwaenchana ?" 

"Hm" 

"Waee ? Kau menangis ?"

"Aniya.." Hyuna mencoba menutupi menghindar dari hyunseung yang mencoba menatap wajah hyuna 

"Hyuna ? Ada apa ? Kau menangis ? Katakan padaku ada apa ?"

Hyuna menepis tangan hyunseung yang hendak merangkulnya 

"Wae ?" Tanya hyunseung 

"Oppa aku tak bisa menjalin hubungan dengan pembohong, aku tau sejak awal.. kau tampan dan terkenal tak mungkin jika kau belum
Pernah berpacaran dan.. Sudahlah" hyuna melepas gelang pemberian hyunseung 

"Hyuna ada apa ?" 

"Maafkan aku oppa, aku memang tak seharusnya bersamamu" hyuna beranjak dari duduknya 

Hyunseung nampak terlihat bingung dan terkejut ia menahan pergelangan tangan hyuna namun hyuna tetap menepisnya dengan kasar karena hatinya yang begitu sakit 

"Hyuna tunggu"

Hyuna tetap berjalan pergi hyunseung tetap berusaha menahannya ia menarik paksa tangan hyuna 

"Oppa !!" 

"Ada apa denganmu ? Kenapa kau seperti ini?" 

"Oppa aku tak mau menjalin hubungan apa pun denganmu lagi, aku sangat kecewa padamu, tolong ..lepaskan tanganku" 

Perlahan genggaman tangan hyunseung melemah dan membiarkan hyuna akhirnya pergi , hyunseung hanya menatap kepergian hyuna tanpa berkata apa pun ia tak tau apa kesalahannya hingga membuat hyuna meninggalkannya


"Ada apa ?" Tanya junhyung saat hyunseung duduk disampingnya 

Hyunseung hanya membuang nafasnya panjang sambil merebahkan kepalanya dikepala sofa dan memejamkan matanya 

"Hyuna memutuu" 

Walaupun dengan suara yang pelan namun para member bisa mendengarnya 

"Mwo jinjja ?! Wae wae ??" Tanya gikwang dan yoseob bersamaan 

"Aku tidak tau , aku tidak tau apa kesalahanku dia hanya mengatakan jika aku pembohong" 

"Kau harus mencari tau sendiri jika dia tak mau mengatakannya padamu seung-ah, wanita jika sudah marah tak akan bisa kau desak, kau harus mencari tau sendiri lalu meminta maaf" ucap junhyung 

"Baiklah , aku akan mencari taunya" 

"Aigooo sayang sekali.. Sulit mencari wanita seperti hyuna" ucap gikwang 

"Aku akan mendapatkannya lagi" ucap hyunseung dengan sangat yakin 

 


🌙🌙🌙

 


"Naeun ada apa ?" Tanya joy saat ia meminta bertemu dengan joy dikafe langganannya 

"Aku sangat sedih , hyuna memutuskan hubungannya dengan hyunseung oppa" 

"Jinjja ?? Wae ?" 

"Ada seorang idol yang mengatakan pada hyuna jika dia menyukai hyunseung oppa dan bahkan dia mengatakan jika mereka sudah berciuman" 

Joy membulatkan kedua matanya
"Apa-apaan ?? Kenapa dia mengatakan itu pada hyuna keterlaluan hyuna pasti merasa sangat sedih" 

"Kau benar, aku tak bisa memaksa hyuna untuk bertahan dengan hyunseung oppa jika sudah seperti ini , kasihan hyuna, hyunseung oppa keterlaluan" 

"Tenanglah.. Hyuna gadis yang baik kan dia pasti akan mengerti jika hyunseung oppa menjelaskannya" 

"Hyuna memang baik tapi aku rasa dia sangat keras kepala dan tak suka dibohongi dia pasti tak akan semudah itu memaafkan hyunseung oppa, padahal aku sangat ingin mereka bersama" 

Joy mengelus pundak naeun untuk menenangkannya 


Solar baru saja menyelesaikan jadwalnya bersama groupnya yang bernama mamamoo , ia dan para member hendak kembali ke dorm mereka dengan mobil yang sudah menunggu didepan gedung , namun tiba-tiba saja ada seorang wanita yang memaksa untuk bertemu dengan solar dan mengatakan jika ada hal penting yang harus ia bicarakan pada solar 

"Bagaimana ? Kau setuju ?" Tanya gadis itu 

Solar terlihat tengah berfikir dengan menatap gadis itu heran 

"Kenapa kau ingin bekerja sama denganku? Memangnya kau tak menyukai hyunseung ?" 

"Bukan , tapi aku tak menyukai kim hyuna" 

"Wae ?" 

"Aku tak suka dia memiliki hubungan dengan jang hyunseung" 

Solar semakin mengerutkan keningnya
"Wae ? Kau sebenarnya siapa ?"

"Aku , aku hanyalah seorang penggemar yang tak ingin jang hyunseung memiliki hubungan dengan gadis bernama kim hyuna itu" 

"Begitu ya , jadi bisa kubilang kau ini sasaeng ?" 

Gadis itu mengangguk kecil

"Astaga .. Orang-orang seperti kalian ini sangat menyeramkan , tapi.. Asal kau tau saja aku tak menyukai jang hyunseung" 

"Apa maksudmu ? Bukankah kau menyukai dia ?" 

"Siapa yang bilang ? Aku tak menyukainya , aku hanya disuruh oleh agensiku untuk mengatakan itu pada hyuna dan membuat hyuna menjauhi hyunseung dengan begitu drama yang akan kami mainkan akan sukses , kau mengerti kan bagaimana permainan dunia industri seperti ini?" 

"Jadi begitu , kau tak menyukai jang hyunseung ?" 

"Sudah kukatakan tidak , kami hanya berteman, sebenarnya aku merasa sangat bersalah telah menyakitinya tapi bagaimana lagi.. Aku tak punya pilihan lain demi karirku" 

"Baiklah aku mengerti , tapi apa kau mau menerima tawaranku?" 

"Eum.. Sepertinya tidak, aku tak bekerja untuk siapa pun selain agensiku"

Raut gadis itu seketika berubah terlihat ia menahan emosinya dan menatap tajam pada solar 

"Wae ? Kenapa menatapku seperti itu ? Kau tak suka jika aku menolak? Kau tak punya hak untuk
Memaksaku" 

Gadis itu melirik kekiri dan kekanan lalu mengeluarkan sebuah pisau kecil yang ujungnya begitu runcing dan tajam 

Solar membulatkan kedua matanya 
"Apa yang kau lakukan ?" 

"Aku tak melalukan apa pun, tepatnya belum.. Tapi jika kau tetap
Menolak aku pastikan pisau ini menancap di lehermu"

"Cih.." Solar hanya berdecih menatap gadis yang menatapnya tajam itu 


"Aku belum pernah kerumahmu , bolehkah aku berkunjung kerumahmu?" Ucap naeun

"Kau ingin berkunjung kerumahku?" 

"Ne" 

"Baiklah, kajja" 

Mereka sampai dirumah joy , naeun bisa melihat halaman yang sangat luas dengan jalur khusus untuk mobil juga rumput hijau yang mengelilingi rumah putih yang mewah itu 

"Wow , rumahmu sangat besar joy apa kau tinggal sendiri ?" 

"Eum , orang tuaku sudah meninggal karena dibunuh oleh perampok" 

"Jinjja ? Yatuhan.. Aku turut berduka" 

"Gomawo naeun" 

"Kau ingin melihat-lihat rumahku?" 

"Ne tentu" 

Setelah joy mengajak naeun berkeliling rumahnya yang sangat luas dan besar dengan bangunan serba putih itu mereka duduk dihalaman belakang dengan secangkir teh hangat 

"Aku sangat kasihan pada ibunya bora" ucap naeun 

"Karena dia menghilang?" 

"Eum, tapi lebih kasihan lagi jika ibunya mengetahui jika bora selama ini menjadi peneror hyuna, pertama kali saat aku melihat bora dia orang yang sangat ceria selalu tersenyum dan menyenangkan tapi.. Aku tak menyangka dia seperti itu" 

"Kau memang tak menyangka jika seseorang yang ada didekatmu itu berbahaya" 

"Yaa.. Kau benar"

Terdengar suara keras seperti benturan pintu 

"Omo ! Apa itu ?" Tanya naeun 

"Aku juga tidak tau sepertinya itu pembantuku , sebentar ya" 

"Ne" 

Saat joy pergi hyuna menghubungi naeun dan menanyakan dimana keberadannya , naeun memberikan alamat joy kebetulan hyuna tengah berada disebuah butik untuk mengambil pakaian neneknya yang kebetulan jaraknya dekat dengan rumah joy 

Hyuna mengerutkan keningnya saat sampai didepan gerbang rumah itu 

"Rumah ini?? Bukankah.. Rumah ini.. Astaga ! Rumah ini , aku dan joy pernah kemari bukankah joy mengatakan rumah ini adalah rumah sasaeng itu ?!! Jangan-jangan.. Joy.." 

Hyuna benar-benar panik ia segera menelfon naeun , saat naeun hendak mengangkatnya tiba-tiba saja joy sudah berdiri disampingnya 

"Omo joy.. Kau mengejutkanku" 

"Yoboseo ? Naeun-ah?? Kau mendengarku ?!" 

"Aku mendengarmu" hyuna membulatkan kedua matanya saat mendengar suara disebrang sana bukanlah suara naeun

"Joy ?!"

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Hyunafunny
Readers !! Makasi udh luangin bca ffku yg ga jrg ngelantur dan ga jls wkwk dan maaf krna smpe ada yg komen krg yadong ga rame , woaah maaf ffku bukan fokus sm 'yadongan' :( aku lebih fokus sama jalan crta dr bbrpa inspirasi entah drama or novel tp kalau pun ada yadongnya itu cma bonus :P whaha

Comments

You must be logged in to comment
Troubleshipper #1
Chapter 9: Thor chapter ini brp kata si, kok berasa cepet banget, wkwk
-SBRPG
#2
ooo interesting!