Prolog Chanwoo 2

Love

Rabu, 26 Januari 2011; pukul 20:00

Dua orang tengah berjalan santai di sepanjang trotoar Itaewon. Keduanya bersenda gurau saling memperlihatkan senyum dan tawa masing-masing. Pembicaraan santai di antara keduanya terlihat sangat menenangkan. Meskipun jalanan yang padat dan pejalan kaki yang tidak kalah padatnya, dua orang tersebut seperti tidak merasa terganggu dan dunia sepertinya hanya milik mereka berdua.  Keduanya memasuki sebuah restoran yang sebelumnya ditunjuk dengan semangatnya oleh laki-laki yang lebih tinggi, sebuah restoran keluarga yang terlihat tidak banyak pengunjung namun suasananya terlihat menenangkan. Sangat cocok untuk orang yang ingin menikmati makan malam dengan tenang dan santai.

Laki-laki yang lebih pendek memulai pembicaraan antara keduanya setelah semua pesanan makanan memenuhi meja mereka berdua.

“Sudah kuduga kau akan membawaku kesini” Ucap laki-laki dengan warna mata cokelat terang terlihat jelas meskipun di dalam restoran yang tidak memiliki penerangan penuh.

“Kemana lagi kalau bukan kesini kalau kita sedang di Itaewon, Yunnie Hyung” Anak laki-laki yang lebih tinggi memberikan jawaban.

Laki-laki yang dipanggil Yunnie Hyung tersebut hanya tersenyum manis sambil menyuap ayam gingseng yang dipesannya. “Berhenti memanggilku seperti itu, Chanwoo.”

“Kau ingin aku memanggilmu apa? Kau cocok dengan panggilan itu Hyung.” Ucap Chanwoo manja.

“Itu memalukan.” Yunhyeong mengerutkan bibirnya.

“Yunnie Yunnie...” dengan muka lucunya Chanwoo mempermainkan panggilan yun yang tidak ia sukai.

“Aish berhenti. Aku akan memukulmu lebih keras kalau kau tak mau berhenti” Ucap Yunhyeong sembari memberikan pukulan pelan pada lengan Chanwoo. Chanwoo hanya tertawa menanggapi sambil terus menikmati makanannya.

“Untuk kali ini, kumaafkan kau.” Ucap Yunhyeong lagi masih dengan mukanya sedikit cemberut.

“Begitu dong hyung, hari ini hari spesial kita bukan. Hari spesialku tepatnya. Kau harus menurutiku” Chanwoo berbicara dengan paha ayam berada di mulutnya.

“Makan ya makan, bicara ya bicara Chanwoo. Kau ini.. Sudah berapa tahun kita bersama Chanwoo?” Yunhyeong menyeka kuah dan lemak ayam yang berada di mulut Chanwoo dengan selembar tissue.

“Sudah sangat lama.” Jawab Chanwoo pendek.

“Kau sudah terlihat besar sekali sekarang.”

“Kau saja yang tidak banyak tumbuh dan berkembang hyung~” Mukanya Chanwoo terlihat puas dengan jawabannya karena saat ini Yunhyeong terlihat sangat ingin memukulnya.

“Kau ini, hanya karena hari ini hari ulang tahunmu. Kau berbuat semaumu”

“Hari ini hari kita berdua, kau dan aku.. 7 tahun lamanya” Ucap Chanwoo mengganti raut muka nakalnya menjadi raut lembut seseorang yang sedang menatap orang yang dicintainya.

“Benar. 7 tahun kah.. lama sekali ya”

“Dan akan terus seperti ini berpuluh-puluh tahun ke depan” Chanwoo mengucapkannya dengan nada sangat meyakinkan.

“Apakah kau sedang mencoba melakukan purposing? Tidak cocok sekali denganmu Chanwoo” Semburat merah muncul di pipi Yunhyeong.

“Apakah kau sedang malu hyung, well anggap saja seperti itu. Tanpa kuucapkanpun aku akan terus menahanmu bersamaku” Mata Chanwoo kembali bersinar nakal.

Semburat merah di pipi Yunhyeong menjadi semakin merah, dia tidak dapat menanggapi ucapan nakal Chanwoo. Chanwoo yang melihat tingkah Yunhyeong terkikik pelan.

Waktu berjalan dengan sangat cepat, candaan ringan dan perbincangan santai keduanya sembari memakan makanan restoran favorit mereka berdua tidak terasa telah menghabiskan waktu lebih dari satu jam. Dering handphone milik Yunhyeong menyadarkan mereka akan waktu yang telah mereka habiskan di restoran tersebut.

Di layar handphonenya tertulis “Eomma”, tanpa pikir panjang Yunhyeong mengangkat telepon dari ibunya tersebut. Chanwoo tanpa melihatpun dapat menebak bahwa yang menelpon hyungnya adalah ibunya bukan orang lain.

“Yeobseo, eomma. Ada apa?” Yunhyeong menyapa ibunya dengan lembut.

“Kau bersama Chanwoo saat ini?” ucap ibunya di ujung telepon.

“Iya aku bersamanya, dia sedang berada dihadapanku saat ini. Mau bicara dengannya”

Chanwoo menatap Yunhyeong penasaran karena sepertinya yunhyeong dan ibunya sedang membicarakannya. Yunhyeong kemudian memberikan handphonenya kepada Chanwoo. Raut Chanwoo masih terlihat bingung.

“Ibuku ingin bicara denganmu, penting katanya”

Chanwoo mengambil handphone dari tangan yunhyeong dan mendekatkannya ke telinga.

“Ne, eomma?”Ucapnya.

“Maaf menganggu waktu kalian berdua ya, bisakah kau aktifkan handphonemu sendiri. Ada pesan dari ayahmu. Mereka menelpon ke rumah beberapa saat lalu”

Chanwoo yang mendengarkan pesan dari ibunya Yunhyeong menyadari bahwa sedari tadi dia lupa untuk mengaktifkan dering handphonenya.

“Baiklah eomma. Terimakasih” Chanwoo mengembalikan handphone tersebut ketangan Yunhyeong setelah telepon hanya tinggal berbunyi tut..tut..tut.

“Ada apa?” Yunhyeong bertanya penasaran.

“Ayahku menghubungiku, dan seperti yang kau tau handphoneku selalu ku silent saat bersamamu” Chanwoo mengedipkan matanya kearah Yunhyeong sambil tangannya sibuk mencari handphone yang ada di dalam tas ransel kesayangannya. Hadiah dari Yunhyeong atas promosi pekerjaan yang didapatnya 2 bulan yang lalu.

“Ah ini dia, benar ada pesan dari ayahku. Tumben sekali menghubungiku.”

“Sepertinya urgent Channie, bahkan perlu ibuku untuk mengingatkanmu.”

Chanwoo hanya mengangguk sambil membaca isi pesan yang dikirimkan oleh ayahnya. Raut wajah Chanwoo terlihat berbeda, mukanya menjadi sangat serius. Yunhyeong yang melihatnya menjadi khawatir.

“Ada apa Channie?”

“Aku harus bergegas pulang yunhyeong hyung.” Chanwoo membereskan barang-barang dan kemudian memanggil pelayan untuk mengurus bil dan memberikan sejumlah uang untuk membayar makanan pesanan mereka.

“Apa yang terjadi?” Yunhyeong menjadi semakin khawatir.

“Aku akan menjelaskan nanti. Saat ini aku harus bergegas pergi. Maafkan aku Yunnie Hyung. Kau pulang dengan taksi tidak apa-apakan?”

Chanwoo kemudian berdiri dari tempat duduknya diikuti oleh Yunhyeong dan berjalan ke luar restoran. Di depan restoran, Chanwoo menghentikan langkahnya sejenak. Dia mengusap lembut kepala Yunhyeong.

“Aku mencintaimu, Happy Anniversary Hyung.”

“Nado Saranghaeyo, Hati-hati di jalan” Yunhyeong tersenyum lembut ke arah Chanwoo yang telah berbalik dan berlari kecil ke arah tempat mobilnya terparkir.

Chanwoo tidak menyangka bahwa keputusannya untuk tidak mengantar pulang yunhyeong adalah keputusan paling dia sesali seumur hidup dan menjadi sumber penyesalan bertahun-tahun ke depan. Hari itu, hari Rabu, ditengah puncak musim dingin. Di depan restoran tempat pertama kali dia bertemu dengan kakak sekaligus kekasihnya tercinta. Pada tanggal 26 Januari, di hari ulang tahunnya dan hari bahagia mereka berdua. Adalah hari dan tempat terakhir dia mendengar suaranya dan melihat wujud Yunhyeong. Dan Dia tidak menyangka bahwa senyum lembut Yunhyeong yang selalu memberikan kebahagiaan untuknya menjadi satu-satunya hal menakutkan yang ia rasakan di masa depan.

Chanwoo terduduk sambil memeluk kakinya, tidak mampu berdiri akibat bendungan emosi yang dia rasakan saat ini. Dia tidak mampu menahan air matanya. Air matanya mengalir deras dipipinya, suara isakannya terdengar sangat menyayat hati. Lima tahun berlalu, tapi perasaan itu masih sama. Chanwoo sangat ingin menghilangkan semua ingatan itu semuanya, namun apa mau dikata di dunia ini tidak semua hal dapat kita lakukan dan dapatkan termasuk keinginan untuk mengembalikan Kekasih hidupnya ke dalam pelukannya. Matahari mulai malu-malu memunculkan sinarnya di ufuk timur. Namun bendungan ingatan Chanwoo berlanjut tanpa dapat dihentikan.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
nosign
SS for Side Story ^^ Enjoy~~

Comments

You must be logged in to comment
Planetoceng #1
Chapter 24: This is fic so damn lame but i can't stop reading it #junchanmanse #junchanislife cant wait for ur next update thor^^
Planetoceng #2
Chapter 24: This is fic so damn lame but i can't stop reading it #junchanmanse #junchanislife cant wait for ur next update thor^^
holup30 #3
Akhirnya update juga di tunggu lanjutannya
wulaaandari #4
Chapter 24: Majasih udah update :* melly yang terbaik :*
Icecreamlov4 #5
Chapter 23: Ini sudah end kah? Atau masih berlanjut? ><
KingKoong
#6
Chapter 23: “he’uh..”
kok aku ngebayangin muka junhoe pas bilang itu polos2 bingung gimana gitu pasti lucu bgt *3*

Kalo buat junchan perkembangan lebih cepat lebih baik hohohoho ;o
Thanks for the update~
wulaaandari #7
Akirnya mely update, yuhuu
Ini aku baca dari awal sampe akhir senyum terus. Aww this is really sweet. Gimana dong mel aku makin Cinta sama ff ini, tapi aku harus siapin hati buat updaten yang sebulan sekali ;( gpp deh mely uodtr aja udah buat aku seneeeeng, ditunggu yah mel update nya besok. Ini kan short story nya :p
KingKoong
#8
Chapter 22: Lah gatau kenapa baru nemu trus pingin baca fics ini sekarang, langsung cuss dari foreword sampe chapter terakhir dan eng ing eng~~~ man I LOVE THIS SO MUCH~♡
Asli Chanhwan sailing bgt tapi Junchan selalu dihati~♡
update lagi dong~ setelah gagalnya(?) 'kejadian' malem sebelumnya, semoga di next chapter bisa beneran yak xD