Lost (SS)

Love

-Chanwoo-

Satu hal lagi yang harus kucatat sebagai kejadian yang paling kusesali seumur hidup adalah terjebak dengan seseorang yang sangat amat arogan dan have no sense of direction at all! I can't believe it. He actes like an almighty from some negeri antah berantah, tapi ujung-ujungnya kami harus kena tilang polisi karena salah mutar jalan. Yang benar saja!!!! Memalukan. Chanwoo mencak-mencak di dalam hatinya namun wajahnya tetap terlihat tenang dan malah terlihat memandang rendah ke arah Junhoe yang sedang mencoba menjelaskan ke Polisi bahwa dirinya benar-benar tidak sengaja karena tidak terbiasa dengan jalan di Jeju. Yang benar saja, aku saja melihat dengan jelas tanda tidak boleh memutar balik, tidak mungkin dia tidak. Sungguh memalukan. tch!

Setelah satu dan dua hal yang dilakukan polisi lebih tepatnya dengan sangat beruntung Junhoe hanya kena ceramah panjang lebar tentang mematuhi peraturan lalu lintas. Makan tuh! Tidak selang beberapa lama, Junhoe sudah kembali berada di dalam mobil dan dengan wajah tanpa malu seakan-akan kejadian sebelumnya tidak pernah terjadi, menyalakan mesin mobil dan mulai menjalankannya kembali.

"Kali ini tidak akan mungkin salah lagi. Aku sudah menanyakannya ke Polisi arah yang kita tuju" Ucapnya dan Chanwoo hanya mengangguk-angguk bosan, sepertinya tidak tertarik dan menganggap ocehan Junhoe hanya angin lalu. Ia ingin benar-benar menganggap Junhoe tidak ada agar Junhoe berhenti mengganggunya dan sadar akan tempatnya.

Junhoe menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Chanwoo dapat mengingat bahwa Junhoe telah beberapa kali membelokkan mobil ke arah kanan tepatnya dua kali ke kanan, sesaat setelah memasuki jalan tol ia belok ke kiri satu kali kemudian kanan lagi. Dan kali ini Chanwoo menyadari ada sesuatu yang aneh dengan jalan disekitarnya. Ia menemukan sebuah toko dengan nama yang sama dengan yang tidak sengaja ia lihat sebelumnya. Namun ia masih saja berdiam diri dan ketika mobil mereka kembali melewati sebuah pos polisi yang Chanwoo pikir tidak mungkin ada dua orang yang sama persis dengan pekerjaan yang sama di tempat yang tidak jauh berbeda. Yang benar saja.

"Junhoe stop!" Chanwoo terdengar kesal. Perintah tiba-tiba dari orang yang sejak tadi terus saja diam membuat Junhoe kaget.

"Ada apa denganmu. Aku tidak akan membiarkanmu kabur, kamu tau itu?" Junhoe kira Chanwoo ingin keluar dari mobilnya dan kabur darinya, karena ia pikir Chanwoo masih sangat ingin terlepas darinya.

"Bukan begitu. Pabo! Sudah hentikan saja. Di depan restoran itu!" Chanwoo mendelikkan matanya tidak sabar..

"Ah kau lapar rupanya. Baiklah-baiklah" Chanwoo tidak menanggapi ucapan Junhoe. Sementara Junhoe mengikuti keinginan Chanwoo. Ia berhenti di depan sebuah restoran yang ditunjuk oleh Chanwoo sebelumnya.

"Kamu ini benar-benar bodoh ya Junhoe.." Junhoe yang baru saja akan keluar dari mobil terdiam menatap Chanwoo tidak suka karena ucapan kasar yang dilontarkan oleh Chanwoo kepadanya.

"Apa maksudmu. Aku berhenti di depan restoran yang kamu mau. Dan apanya yang bodoh dari itu!!" Junhoe terdengar marah, sementara Chanwoo terlihat semakin kesal karena Junhoe tidak juga sadar tentang kesalahannya. Chanwoo menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan demi menenangkan amarahnya.

"Dengarkan aku Junhoe. Aku tidak lapar. Dan aku mengatakanmu bodoh karena kamu tidak juga sadar kalau kita sudah melewati jalan ini 2 kali!" Chanwoo memperlihatkan ekspresi seolah-olah dia sedang berbicara dengan orang yang paling lambat penangkapannya sedunia. Junhoe yang mendengar ucapan Chanwoo itu segera melihat kesekelilingnya. Dan dengan cepat ia menyadari bahwa ia telah kembali ke jalan ia semula.

"Kok bisa?" Ucapnya polos.

"Itu artinya kita sedang tersesat" Chanwoo mengucapkannya dengan nada bosan. Tanda ia kembali ingin menghindari percakapan lebih lanjut dengan Junhoe.

"Terus apa yang harus kita lakukan. Apa kau tau jalan Jeju, Chanwoo?" Meskipun wajahnya tidak mengindikasikan sedang panik, namun Chanwoo menyadari bahwa dari suaranya Junhoe sedang panik.

"Sedari tadi aku ingin benar-benar bertanya denganmu. Kenapa kamu tidak menyalakan GPS. Kukira kamu benar-benar hapal jalan. Eh ternyata.. Bodoh sekali" Ucap Chanwoo enteng. Chanwoo mengira ucapannya akan membuat Junhoe mencak-mencak lagi. Namun yang ada malah sebaliknya, Junhoe kini menatapnya penuh dengan cinta. Dia memandang Chanwoo seolah-olah Chanwoo adalah penyelamatnya.

"Aku benar-benar lupa!" Ucapnya jujur. Chanwoo yang mendengar itu terlihat benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia dengar. yang benar saja.. seorang Junhoe bisa sepolos ini! -,-

"Aku benar-benar terlalu terfokus untuk terlihat cool didepanmu Chanwoo. Maafkan aku." ucap Junhoe lembut sambil menyalakan GPS mobilnya dan mengetik tempat tujuan mereka. Kemudian mereka melaju kembali.

Chanwoo yang melihat itu kini merasa sedikit lebih aman. Dan tanpa disadarinya kantuk menghinggapinya. kurasa semua sudah bisa berjalan lancar, aku ngantuk sekali. Tidak beberapa lama iapun tertidur. Junhoe menyadari hal itu dan saat jalanan sepi ia sengaja menyampirkan jaket yang memang berada di pangkuannya ke Chanwoo agar Chanwoo tidak masuk angin.

-

Chanwoo membuka matanya dan yang ia temukan adalah mobil yang ia dan Junhoe kendarai berhenti di pinggir jalan yang dikelilingi tebing. Chanwoo dapat melihat kepanikan di mata Junhoe.

"Ada apa?" ucap chanwoo lemah karena ia baru saja bangun tidur.

"Kita dapat masalah Chanwoo.." mendengar itu Chanwoo segera menyadari situasi. Karena chanwoo sendiri tau bahwa hotel tempat Junhoe membooking kamar ada di tengah kota dan sekeliling mereka hanya ada tebing dan jalannya pun kecil. ".. kita sepertinya benar-benar tersesat. Dan aku tidak tau kita sedang dimana. GPS tidak terjangkau lagi. Dan sinyal hapeku tidak berfungsi stabil. Ottokhe//???"

"KAU INI!!!!" Chanwoo tidak dapat lagi menahan kekesalannya.

"Aku hanya mencoba membawamu ke sebuah tempat yang menawarkan wisata belanja seperti di sebuah festival. Kau tau... aku hanya ingin membuat liburan kita menyenangkan!" Junhoe menatap chanwoo dengan penuh rasa bersalah. Chanwoo yang melihat itu mulai melembut.

"Baiklah, kau harus turuti kata-kataku. Oke!" Chanwoo menunggu jawaban dari Junhoe. Junhoe terlihat tidak ingin. namun pada akhirnya ia hanya menganggukkan kepala tanda setuju.

"Aku yang akan menyupir. Cepat ganti posisi." Ucap Chanwoo tegas. Junhoe menuruti kemauan Chanwoo dalam diam.

Chanwoo melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Sepanjang jalan, Junhoe terlihat murung. Hal itu membuat Chanwoo khawatir.

"Junhoe-Ssi?" ucap Chanwoo lembut. Hanya dibalas dengan gumaman oleh Junhoe yang masih saja memandang ke arah jalan dengan tatapan kosong.

"kamu tau.. aku tidak benar-benar marah padamu. Maafkan aku telah berteriak ke kamu barusan."

"Tidak apa-apa..aku juga minta maaf"

"Aku tidak akan mencoba kabur. Jadi kamu tenang saja. Oke?" Chanwoo sendiri kaget kenapa ia berkata begitu. Apalagi Junhoe yang tidak memiliki ekspektasi apapun kalau Chanwoo akan mengikutinya dengan senang hati. Junhoe kaget namun ia terlihat kembali menjadi Junhoe seperti sedia kala.

Namun, Chanwoo menyadari bahwa kini junhoe tidak lagi menatapnya dengan tatapan arogan namun laki-laki itu menatapnya dengan tatapan sangat lembut. "Terima kasih" Ucap Junhoe. "Asal kamu tau.. aku ini ahli dalam mencari jalan."

Chanwoo yang mendengar ucapan Junhoe itu mendelik kearahnya tidak percaya. "Aku tidak akan pernah percaya ucapanmu lagi" ucap Chanwoo ketus.

"Aku hanya benar-bener gugup saat bersamamu" Ucap Junhoe pelan.

"Hah???" Chanwoo yang sedang berkonsentrasi dengan jalan tidak mendengarnya begitu jelas.

"Tidak apa-apa".

-

30 menit sebelumnya

Chanwoo masih tidur dengan sangat pulas. Junhoe menyetir dengan kecepatan hampir lambat untuk menikmati suasana Jeju yang tenang dan orang yang entah kenapa meskipun baru beberapa jam mereka bersama. Niat Junhoe untuk mempermainkannya perlahan pupus sama sekali dan entah kenapa ia sangat menikmati acara memandang wajah tidur laki-laki imut disebelahnya. Sehingga tanpa ia sadari, ia membelokkan mobilnya ke arah berlawanan dari arahan GPS. Sampai akhirnya GPS sama sekali tidak berfungsi karena sinyal terganggu di jalan sempit diantara dua tebing tinggi yang menyeramkan.

-

/tempat dan setting semua imaginasi TT/

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
nosign
SS for Side Story ^^ Enjoy~~

Comments

You must be logged in to comment
Planetoceng #1
Chapter 24: This is fic so damn lame but i can't stop reading it #junchanmanse #junchanislife cant wait for ur next update thor^^
Planetoceng #2
Chapter 24: This is fic so damn lame but i can't stop reading it #junchanmanse #junchanislife cant wait for ur next update thor^^
holup30 #3
Akhirnya update juga di tunggu lanjutannya
wulaaandari #4
Chapter 24: Majasih udah update :* melly yang terbaik :*
Icecreamlov4 #5
Chapter 23: Ini sudah end kah? Atau masih berlanjut? ><
KingKoong
#6
Chapter 23: “he’uh..”
kok aku ngebayangin muka junhoe pas bilang itu polos2 bingung gimana gitu pasti lucu bgt *3*

Kalo buat junchan perkembangan lebih cepat lebih baik hohohoho ;o
Thanks for the update~
wulaaandari #7
Akirnya mely update, yuhuu
Ini aku baca dari awal sampe akhir senyum terus. Aww this is really sweet. Gimana dong mel aku makin Cinta sama ff ini, tapi aku harus siapin hati buat updaten yang sebulan sekali ;( gpp deh mely uodtr aja udah buat aku seneeeeng, ditunggu yah mel update nya besok. Ini kan short story nya :p
KingKoong
#8
Chapter 22: Lah gatau kenapa baru nemu trus pingin baca fics ini sekarang, langsung cuss dari foreword sampe chapter terakhir dan eng ing eng~~~ man I LOVE THIS SO MUCH~♡
Asli Chanhwan sailing bgt tapi Junchan selalu dihati~♡
update lagi dong~ setelah gagalnya(?) 'kejadian' malem sebelumnya, semoga di next chapter bisa beneran yak xD