Prolog Junhoe 3

Love

Rabu, 26 Januari 2011; Pukul 10:15

Seorang laki-laki paruh baya dengan setelan pakaian kerja lengkap membolak-balik berkas dengan raut wajah menahan amarah. Dia tidak menyangka bahwa hal ini dapat terjadi dengan mudahnya. Dan putranya sedang berlibur disaat seperti ini. Sedetik kemudian sebuah ketukan terdengar dari arah pintu.

“Tuan muda ingin menemui anda, Direktur”

“Suruh dia masuk sekarang” Laki-laki yang dipanggil direktur tersebut meletakkan berkas-berkas dan menyesap teh yang hampir dingin karena sedari tadi tidak dia sentuh.

Suara decit pintu terdengar dan sosok laki-laki tinggi dan besar memasuki ruangan. Seulas senyum diperlihatkan sosok tersebut sembari berjalan ke arah sofa di sudut kiri ruangan setelah perintah “duduk” dari Direktur yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayahnya sendiri.

“Saham corp. Kita turun hanya karena masalah ini, kenapa kau biarkan masalah ini terjadi.”

Kebiasaan ayahnya, tidak pernah berbasa-basi dan langsung ke arah permasalahan. Bahkan setelah dua bulan tidak bertemu denganku anak kesayangannya. Tidak bisakah memulainya dengan percakapan ringan. Junhoe hanya bisa menggerutu dalam hati.

“Maafkan aku ayah...”

“Direktur”

“Iya, maafkan saya direktur. Masalah ini sudah menjadi perhatian perusahaan saya sejak awal mula proyek ini berjalan. Akan tetapi memang benar bahwa Claim hak milik tanah tersebut masih belum berpindah tangan atas nama perusahaan. Hanya perjanjian tertulis informal yang telah dilakukan, makanya saya berani menjalankan proyek ini.” Junhoe menghentikan penjelasannya sejenak dan memeriksa ekspresi ayahnya. Direktur hanya diam dan menatap Junhoe dengan matanya yang tajam namun tidak ada indikasi bahwa dia melakukan kesalahan dalam menjelaskan latar belakang masalah ini.

“Saya sama sekali tidak menyangka bahwa fakta tentang hak kepemilikan ini dapat bocor hingga ke media, dan tudingan bahwa proyek itu merupakan proyek ilegal karena tidak ada dokumen resmi atas nama perusahaan.” Dilihatnya direktur hanya mengangguk sedikit, pertanda mengerti arah pembicaraan ini.

“Jadi, rahasia dari proyek ini bocor ke orang lain. Kau tau siapa?”

“Secara garis besar saya mengetahui siapa dalangnya namun hingga saat ini cara dia mengetahui hal tersebut masih diselidiki. Anda bisa membaca laporan dari Sekretaris Choi, saya rasa dia telah mengirimkan ke anda beberapa saat lalu”

Seorang pelayan memasuki ruangan sedetik kemudian, mengantarkan suguhan teh dan makanan ringan. Sementara Direktur memerintahkan sekretarisnya untuk membawakan laporan yang dimaksud oleh Junhoe. Dia membacanya sejenak dan mengalihkan pandangan ke arah Junhoe. Menatapnya tidak percaya.

Junhoe melanjutkan perbincangan, “Ayah, bisakan kau bantu aku untuk mempercepat keluarnya dokumen resmi tersebut. Proyek hampir selesai, dan apabila dokumen tersebut tidak keluar secepatnya. Aku rasa dia akan melakukan segala cara untuk mengambil alih tanah tersebut untuk menjadi miliknya.”

“Apakah kau yakin dengan keluarnya dokumen tersebut dapat mengatasi masalah ini?”

“Tentu saja, karena masalah ini sebenarnya sepele, namun tindakan orang tersebut yang membeberkan ke media yang membuatnya terlihat besar. Aku akan berusaha untuk mempertahankan pemegang saham proyek ini untuk tidak mencabut sahamnya. Aku sudah memiliki caraku sendiri untuk membalas perlakukannya ini.”

“Baiklah. Kau harus pastikan bahwa masalah ini selesai. Aku akan melakukan sesuatu agar dokumen tersebut dapat dikeluarkan hari ini juga. Kau bisa keluar sekarang.”

“Terimakasih Direktur” Kemudian Junhoe berdiri dan sesaat sebelum mencapai pintu ayahnya mengatakan sesuatu yang seketika menghentikan langkahnya.

“Sesekali temui ibumu, Junhoe”

Junhoe tidak menjawab perkataan ayahnya, dia melanjutkan berjalan keluar ruangan. Matanya yang sebelumnya memperlihatnya kebahagiaan karena berhasil membujuk ayahnya kini terlihat sedikit berbeda. Namun hanya sekilas, karena sedetik kemudian Handphonenya berdering. Sebuah nama terpampang di layar. Junhoe terlihat kaget mendapati nama tersebut memanggilnya.

“Hyung!” Junhoe mengangkat telepon dan menyapa lawan bicaranya dengan semangat.

“Berapa tahun kau tak menghubungiku. Kupikir kau sudah melupakanku, hyung.”

“Aku tau kau sibuk, dan aku sendiri sibuk” Tawa renyah dari lawan bicaranya membuat Junhoe tersenyum.

“Jadi, ada apa dengan orang sibuk ini menelponku tiba-tiba?”

“Aku ada di Seoul sejak kemarin, kupikir aku ingin bertemu dengan anak sombong yang sedang berbicara denganku ini”

“Kau kembali ke Seoul. Amerika sudah tidak menarik bagimu, hyung? Bukankan perempuan disana jauh lebih seksi”

Orang diujung telepon tertawa sebelum membalas ucapan Junhoe. “Kau tau, kau akan bosan apabila melihat dada besar setiap hari, jadi aku pikir aku ingin melihat yang kecil-kecil”

Kali ini Junhoe yang tertawa. “Malam ini maukah kau bertemu denganku, sudah lama kita tidak bersenang-senang bersama. Dan sepertinya aku rindu dengan masakan Korea. Dan kurasa kau sedang berada dalam masalah. Aku akan menyiapkan dadaku untukmu apabila kau ingin menangis.”

“Kau benar-benar tidak berubah hyung. Dan kau kira siapa aku ini.. Aku akan menjemputmu nanti malam. Kirimkan alamatmu kepadaku, dan kupastikan aku akan menjemputmu. Dan memang sepertinya aku memerlukan penyegaran. Sampai nanti hyung”

Bunyi tut..tut..tut menandakan sambungan telepon antara keduanya terputus.

Junhoe terkekeh geli membayangkan betapa bodohnya dia dulu. Dan dia yang sekarang masih sama bodohnya. Betapa tidak? Hal yang sama masih terus membayanginya, 5 tahun dia tidak dapat menghapus kenangan akan hari itu.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
nosign
SS for Side Story ^^ Enjoy~~

Comments

You must be logged in to comment
Planetoceng #1
Chapter 24: This is fic so damn lame but i can't stop reading it #junchanmanse #junchanislife cant wait for ur next update thor^^
Planetoceng #2
Chapter 24: This is fic so damn lame but i can't stop reading it #junchanmanse #junchanislife cant wait for ur next update thor^^
holup30 #3
Akhirnya update juga di tunggu lanjutannya
wulaaandari #4
Chapter 24: Majasih udah update :* melly yang terbaik :*
Icecreamlov4 #5
Chapter 23: Ini sudah end kah? Atau masih berlanjut? ><
KingKoong
#6
Chapter 23: “he’uh..”
kok aku ngebayangin muka junhoe pas bilang itu polos2 bingung gimana gitu pasti lucu bgt *3*

Kalo buat junchan perkembangan lebih cepat lebih baik hohohoho ;o
Thanks for the update~
wulaaandari #7
Akirnya mely update, yuhuu
Ini aku baca dari awal sampe akhir senyum terus. Aww this is really sweet. Gimana dong mel aku makin Cinta sama ff ini, tapi aku harus siapin hati buat updaten yang sebulan sekali ;( gpp deh mely uodtr aja udah buat aku seneeeeng, ditunggu yah mel update nya besok. Ini kan short story nya :p
KingKoong
#8
Chapter 22: Lah gatau kenapa baru nemu trus pingin baca fics ini sekarang, langsung cuss dari foreword sampe chapter terakhir dan eng ing eng~~~ man I LOVE THIS SO MUCH~♡
Asli Chanhwan sailing bgt tapi Junchan selalu dihati~♡
update lagi dong~ setelah gagalnya(?) 'kejadian' malem sebelumnya, semoga di next chapter bisa beneran yak xD