Chap 28

Love Rain

Dengan pelbagai perasaan yang aku rasa sekarang aku memulas tombol pintu bilik pesakit nombor 211. Sera mengusap bahuku lalu pergi meninggalkan aku bersendirian dihadapan pintu bilik ini. Aku pun melangkah masuk..

" Kau pahal lambat sangat? Beli makanan ke buat makanan? " tanya Baekhyun sambil bermain game di dalam telefon bimbitnya. Aku menahan getaran bibirku. Air mata di dalam kelopak mata dikesar menggunakan ibu jari. 

" Sera kau dah kenapa? Dah lah keluar hospital tak bagitahu aku. " tambah Baekhyun lagi. Aku menutup pintu bilik dengan perlahan lalu melangkah menuju ke katilnya.

" Baekhyun... " panggilku dengan perlahan. Baekhyun berhenti bermain gamenya. Dia menoleh memandangku dengan terkejut. 

" L-Luna.. How can.. " aku duduk berhadapan dengannya di atas katil ini. 

"Just suddenly.. nak teman awak.. " balasku sambil memandang anak matanya. 

" Tipu.. A-Awak dah tahu kan.. Mesti Sera bagitahu k-kan..? " Baekhyun memandangku serious. Aku mengangguk perlahan. 

" Yup.. " aku tunduk menahan air mata.

" Luna.. " panggil Baekhyun.

" Penipuan apa lagi yang awak nak buat Baek? " sindirku. Baekhyun diam. Suasana sunyi di antara kami. Aku mengenggam tangannya dengan perlahan. 

" Kenapa? Awak ingat yang saya akan lari kalau saya tahu pasal penyakit ni? " tanyaku lembut. Baekhyun masih diam. 

" Baek.. bukan ni yang perlu awak buat.. " pujukku. 

" Im sorry.. Sepatutnya awak tahu pasal penyakit ni bila saya dah pergi.. " balas Baekhyun.

" Apa awak cakap ni? Takde siapa yang akan pergi, takde siapa yang akan tinggalkan sesiapa.. " balasku sambil memandang tepat ke dalam anak matanya. 

" Kanser hati. Stage 4. Satu lagi untuk naik stage kritikal. Saya dah putus asa.." ujar Baekhyun. Tanpa membuang masa aku memeluknya. 

" Kenapa perlu putus asa? Saya ada untuk awak. Saya akan setia duduk dekat tepi awak " aku mengusap belakangnya. 

" Im sorry for hurting you.. " balas Baekhyun

" Im sorry for hurting you too.. " balasku.

" No. Im the one who hurt myself.. " bantahnya. Aku mengangguk mengalah. 

" Mulai hari ni awak tak payah pergi sekolah. Duduk teruskan rawatan ni. Saya akan uruskan segalanya. " ujarku sambil melepaskan pelukan. 

" Tak, awak kena teman Sehun.. He needs you. " aku terdiam. Hati aku rasa tersepit sangat ni. 

" I'll still visit you after school " ujarku. Baekhyun mengangguk. 

____________________________________________________________________________________________________________________________

Aku pulang dengan perasaan berat sangat. Aku nak teman Baekhyun tapi dia paksa aku balik. Dia kata mama dia ada Sera pun ada. So aku pun balik lah.. Hujan lebat dibiarkan membasahi badanku. Aku memeluk tubuhku. ' Hujan pergi lah.. bawa penyesalan aku sekali.. ' 

" Luna ! " panggil oppa dari pintu rumah. Dia mencapai payung lalu berlari ke arahku.

" Oppa.. " aku menangis sambil memeluknya. 

" Kenapa ni? Siapa buat adik oppa ni? " pujuk oppa. Makin kuat aku menangis. 

" Oppa.. " dadanya dipeluk erat. Aku menyebamkan mukaku. Tempat paling selesa untuk aku menangis. 

" Jom kita masuk dulu lah.. " ajak Luhan. Aku melepaskan pelukan lalu mengangguk. 

Setelah aku membersihkan diri. Luhan membantu aku mengeringkan rambut basahku. 

" Kenapa ni.. " tanya Lushin. Dia mengambil tempat disebelahku. Aku menarik Lushin ke dalam pelukanku. 

" Noona kenapa ni.. " tanyanya lagi. Aku hanya diam. 

" Cerita lah.. " tanya Luhan pula sambil mematikan suis pengering rambutku. 

" Baekhyun.. dia ada kanser hati stage keempat. "

" What?! " jerit mereka serentak. Aku hanya memberi pandangan kosong.

" M-Macam mana boleh.. " balas Luhan. Aku menarik nafas panjang. Aku membina tembok kekuatan sebelum mencerita segalanya kepada mereka berdua. 

You guys know what? The best thing for having both of this boy in my life is they are always sit beside me when i need them. Im so glad to have them in my life. Thanks to mama and papa. 

______________________________________________________________________________________________________________________________________

Kami bertiga tidur di ruang tamu hari ini. Aku membantu oppa menolak semua sofa untuk membentang tilam. Aku dan Lushin tidur di satu tilam manakala oppa tidur di dalam satu tilam. Oppa masih menyiapkan kerjanya. Lushin sudah lelap sebentar tadi dan aku masih mengelamun memikirkan Baekhyun. Tiba tiba pintu rumah diketuk dengan perlahan. Aku dan oppa berpandangan sesama sendiri. 

" Siapa pulak yang datang malam malam ni? " tanyaku pada oppa. Oppa mengangkat bahunya. 

" Bukak lah " arahku. Oppa bangun lalu membuka pintu. 

" Oppa.. " ujar unnie dengan perlahan. Aku bangun setelah melihat unnie di luar rumah. 

" Unnie.." tegurku. 

" You buat apa dekat sini? " tanya oppa pelik. 

" Sorry.. mummy dengan daddy i tengah bergaduh.. I dah tak tahan.. " balasnya. Aku tahu dia tengah tahan air mata dia. Aku bangun lalu mengajaknya masuk. Luhan pula masih pelik. Sebab dia still tak tahu yang parents unnie dah bercerai..

" Unnie sabar eh.. " aku menghulurkan air milo panas padanya. Dia hanya diam.

" Sehun mana unnie? " unnie menggeleng tidak tahu.

" Takkan lah dia mabuk lagi.. " aku memandang unnie risau. Luhan hanya menjadi patung di sebelahku. Tiba tiba telefon bimbitku berbunyi. Panggilan dari Sehun..

Aku menunjukkan skrin phoneku pada unnie.

" Dia tak mabuk.. " aku mengusap lengan unnie lalu pergi meninggalkan mereka berdua untuk menjawab panggilan ini. 

" Kau dekat mana? " tanyaku. Sehun tergelak kecil.

" Unnie aku ada dekat rumah kau ? " pertanyaaku ditindas dengan pertanyaan Sehun. 

" Kau dekat mana? Kau tak mabuk kan? " soalku. 

" Tak.. aku dekat luar rumah kau. " balas Sehun.

" Luar? " aku membuka langsir tingkap. Sehun melambai lambai tangannya padaku. 

" Masuk lah " ajakku. Dia berjalan masuk ke dalam gate rumah. 

" Kau okay? " tanyaku. Dia hanya tersenyum hambar. 

" Noona aku mana? " tanya Sehun. Aku memuncungkan mulutku pada dapur rumah. Kami berjalan ke arah dapur.

" Noona.. " panggil Sehun. Luhan dan unnie memandang kami berdua. Kami menarik kerusi berhadapan dengan mereka berdua.

" Kau okay? " tanya unnie. Sehun mengangguk laju. 

" Kau jangan lah risau. Dorang dah okay dah. " balas Sehun lembut.  

" Sorry sebab keluar tak bagitahu. Sorry sebab tak habis kemaskan baju kau. " aku terdiam. Kemas baju?

" Amboi kau kemaskan baju aku ke? Macam nak halau aku pergi lagi awal je " gurau Sehun. 

" Mana ada.. " balas unnie laju

" Aku akan sunyi lepas ni.. " keluh Sehun.

" Aku pun.. " ujar unnie perlahan. 

" Kau ada Luhan hyung ada Luna lagi. Aku sorang sorang dekat UK sana " balas Sehun. Aku mengeluh. Aku taknak dengar pasal ni..

" Bila korang pergi mahkamah? " tanya Luhan. 

" Minggu depan hari khamis. " balas unnie. 

" Bila Sehun pergi? " tanya Luhan lagi. 

" Sabtu " jawabnya sambil memandang aku. 

" 9 days left.. " balasku lalu memandangnya juga. Dia mengangguk lemah. 

_______________________________________________________________________________________________________________________________________

Sehun mengejut aku dari mimpiku. Aku dengan berhati hati bangun supaya tidak mengejutkan unnie disebelahku. Luhan dan Lushin masih dibuai mimpi. 

" Dah pukul berapa? " tanyaku.

" 7 " balas Sehun.

" Kenapa kau kejut aku pagi pagi ni? " tanyaku lagi.

" Jom jalan jalan? " aku mengeluh berat. Cepatnya masa berlalu.. tinggal 8 hari je lagi.. Dengan perlahan aku mengangguk.

" Kau selalu ke jalan jalan pagi ni? " tanyaku. Sehun menggeleng.

" Saja ajak kau.. Pagi pagi ni tak bising.. Aku suka suasana dia.. " aku mengangguk setuju. 

" Aku dah setuju dengan mummy untuk ikut dia.. " kata Sehun tiba tiba. Aku terdiam. 

" Aku terpaksa.. Aku tak sampai hati nak tengok mummy pergi sorang sorang.. Tapi at the same time aku tak sampai hati nak tinggalkan daddy dengan noona aku. " sambungnya. Aku memandangnya sayu.

" Aku faham.. " balasku. Beratnya hati aku sekarang.. Kami berjalan melalui hutan kecil iaitu tempat jogging masyarakat disini. 

" Lepas aku pergi, kau pun akan masuk sekolah penulisan tu kan? " tanya Sehun. Aku mengangguk. 

" Sebelum kau debut, pastikan aku orang first yang dapat baca buku kau " ujar Sehun sambil memaksa dirinya untuk gelak. Aku mengangguk lagi. Suasana kembali senyap. 

" Kalau unnie aku buat hal jangan lupa bagitahu aku. Aku akan terbang time tu jugak " Sehun memecahkan kesunyian antara kami. Aku tersenyum hambar sambil memandangnya. 

" Okay.. " balasku. Sehun menarik nafasnya panjang. 

" Luna kau ingat lagi tak punca hubungan kita sekarang? " tanya Sehun sambil memandang pokok pokok dihadapan kami. 

" Ingat.. " balasku dengan perlahan.

" Baekhyun.. Aku rasa dia still suka kan kau.. " balas Sehun.

" Hm.. " 

" Dia baik sebenarnya.. kau jangan lah benci dia.. Aku yakin dia boleh jaga kau lepas aku pergi.. " 

" Sehun.. kau kena tahu something.. "

" Apa? " dia menoleh memandangku

" Baekhyun sakit.. " 

" Sakit apa? " 

" Kanser.. " balasku perlahan.

" K-Kanser?! " jerit Sehun. Aku mengangguk lemah.

" Dia nak aku lupakan dia sebab tu dia sakitkan hati aku selama ni.. " Sehun memandang aku dengan terkejut. 

" Luna kau serious ke ni? " tanya Sehun. 

" Aku serious.. " balasku laju. 

" ..ah.. patutlah.. macam mana dia pandang kau, macam mana dia protect kau.. aku dah tahu yang dia suka kan kau lagi.. " ujar Sehun tanpa memandangku. 

" Dia dah buat rawatan ke? " tanya Sehun. Aku mengangguk.

" Dia dekat hospital mana? " tanya Sehun lagi. 

" Hospital yang kita pergi time mama and papa aku sakit tu.. " balasku. Sehun mengangguk. 

" Kita pergi sekarang nak? " tanya Sehun. Aku memandangnya tidak percaya. 

" Kau biar betul? " 

" Jom.. " ajak Sehun lalu bangun. Aku mengikutnya dari belakang. 

___________________________________________________________________________________________________________________________________

Kami duduk di kerusi disebelah katil pesakit. 

" Luna, tinggalkan kitaorang kejap " minta Sehun. Aku mengangguk lalu keluar dari bilik itu. 

" Baekhyun.. Kau kena sembuh.. aku kena tinggalkan Luna lepas ni.. " ujar Sehun dengan perlahan. 

" Aku pun harap aku sembuh.. Tapi harapan aku tipis. Kau nak pergi mana? " tanya Baekhyun risau.

" UK. Mak ayah baru bercerai. Aku kena ikut mummy aku. " balas Sehun. Baekhyun memandang Sehun risau. 

" Oh.. Take care bro dekat sana.. Sorry sebab tumbuk kau masa tu.. " 

" Its okay, kalau aku jadi kau pun aku akan tumbuk diri aku juga sebab tak percaya dia. " balas Sehun. 

" Kau pun cepat lah sembuh, so kau boleh tengok tengokkan Luna. " 

" Dia bukan hak aku lagi " balas Baekhyun. 

" Dia pun akan jadi bukan hak aku lagi lepas ni. " balas Sehun pula. 

" Kau bila balik Korea? " tanya Baekhyun.

" Entah.. Aku pun tak tau " balas Sehun. 

" Balik lah.. Jangan lupakan Korea. " ujar Baekhyun perlahan.

" Hm.. " 

_____________________________________________________________________________________________________________________________________

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
kpopper0
Omg ! Saya post ep 33 tak habis ! Biane !!

Comments

You must be logged in to comment
nurulaqilah #1
Chapter 35: Chapter 35: yeahhhhhhhhh happpyyyy endingggg... And part yg beakhyun meninggal tu sedihhhh huhuhu.... Fanfic ni jjanggggg...
EXO_YEHETOhSehun #2
Chapter 35: Yayyyyyy dah habisssssss ( clapclapclapclap ) Nak jadi Luna lah best laaa kekeke. Update la new story secepat mungkin hahah. Author-nim Hwiting !
erasyazana_kookie
#3
Chapter 35: hmm..sedih part baekhyun meninggal..anyway..nice ending~~
Ayiepp
#4
Chapter 35: Wohoo..bestnya story ni. Tpi sedih sgt time baekhyun nk meninggal :'c . Apepon cerita tersangatlah best. ^^
nnabihah #5
Chapter 35: Cerita ni mmg AWESOMElh,ade sedih,gembira,klkr,sweet+romantic.tapi malangnye sudah complete huhuhuhuhu.author-nim watlh citer yg best2 lagi.saya akan cuba sokong author-nim.fighting!!!!!
zuzara #6
Chapter 35: Sehun pandai jugak nk ambil hati si Luna kan?
Hahaha how sweet...>o<
Author-nim x kn dh complete kot sambung lah lagi....>~<
kpopper_2 #7
Chapter 35: So sweeeettttt
jongdae21 #8
Chapter 35: Complete ?? Aloooo
ChoiMalMinZa
#9
Chapter 35: uwah awesome.