Chap 22
Love RainPengetua mengarahkan ibu bapa aku dan Hyorin datang ke sekolah. Aku terdiam. Macam mana riaksi Luhan kalau tahu benda ni?
" Aku ada.. kau jangan risau " D.o memegang bahuku. Aku mengangguk lemah.
" Senyum lah sikit. Pasal Hyerin semalam kau tak payah fikir dah.. Sehun pun tak tau lagi pasal ni " aku mengangguk lagi.
" Semua orang akan percayakan kau.. " sambung D.o lagi.
" Aku rasa kau sorang je " balasku
" Yah ! mana ada, Baekhyun pun percayakan kau lah " jerit D.o
" Mana kau tahu? " Pantas aku mengalihkan anak mata memandang D.o
" Dia cakap dengan aku semalam yang kau takkan buat benda macam tu.. Aku tak tahu kenapa dia bagitahu aku, mungkin dia ingat aku tak percaya kau kot. "
" Aah mesti dia ingat kau tak percaya aku " balasku sambil memandang kosong pasu bunga dihadapanku.
" Yah ! aku kenal kau lagi lama dari Baekhyun tau ! " ujar D.o geram.
__________________________________________________________________________________________________________________________________
Luhan terpaksa membatalkan meetingnya untuk memenuhi kehendak pengetua.
" Adik saya mana cikgu? " tanya Luhan. Aku dan D.o masuk ke dalam pejabat. Hyorin hanya berdiri dibelakang ibu bapanya.
" Oppa.. " aku hanya berdiri kaku.
" Luna buat apa ni? " tanya Luhan sambil mengerutkan dahinya.
" Bukan Luna oppa ! dia yang plan semua ni ! " jariku menunjuk tepat ke arah Hyorin.
" Sukahati je nak tuduh anak aku ! " marah mama Hyorin. Aku terdiam.
" Maaf auntie saya taknak bersikap biadap tapi sebenarnya anak auntie yang bersalah bukan kawan saya " tambah D.o.
" Kau ni siapa? Boyfriend dia?! " tanya auntie tu lagi.
" Boyfriend? Hmm nak kata boyfriend tu tak lah tapi saya kawan dia sejak tadika. " balas D.o
" Sebab tu lah kau back up dia kan?! " balas auntie itu lagi.
" Mesti lah bukan ke kita kena back up orang yang betul? " balas D.o pula. Wah wah dia ni.
" Kita bukan ke sini untuk bergaduh. Kamu semua sila ambil tempat. "
____________________________________________________________________________________________________________________________________
" Luna dah kata bukan Luna yang buat ! Oppa percaya sangat dengan pengetua tu kenapa?! " jeritku sekuat hati. Nasib kami dekat tangga kecemasan jadi tiada siapa yang dapat dengar perbualan kami.
" Oppa betul betul tak sangka ! " balas Luhan.
" Kalau mama dengan papa still ada mesti dia kecewa dengan Luna " aku terkedu. Luhan kenapa kau perlu bangkitkan pasal mama dengan papa time time macam ni..
Wow..
" Aku takkan biarkan benda ni berjalan macam ni, Kita kena buat sesuatu. Terang terang Hyorin salah. Kalau dia tak salah kenapa dia asyik larikan diri dari kau je? D.o berjalan mundar mandir dihadapanku.
" Duduk lah diam diam D.o.. Aku stress ni.. Oppa pun tak percaya aku.. Aku betul betul tak sangka " aku mengigit bibir bawahku.
" Luna apa semua ni?! " Sehun yang datang dari mana tah tiba tiba menjerit minta aku jawapan.
" Sehun, aku tak salah ! " aku bangun sambil memandang Sehun.
" D.o aku nak cakap dengan Luna kejap. " D.o mengangguk perlahan.
" No, D.o jangan tinggalkan aku ! " aku memeluk kemas lengan D.o.
" Ikut aku " Sehun merentap tanganku.
" Yah !! "
_____________________________________________________________________________________________________________________________________
Kami berhenti tepat di belakang taman bunga iaitu tempat ponteng Sehun.
" Apa ni wey? takkan dengan Hyorin pun kau nak cemburu? Aku tak pernah pun cakap apa apa tentang hubungan kau dengan D.o ! "
" Aku dah cakap tu bukan aku kan ! " balasku.
" Semua orang dah cerita dekat aku tentang semalam " ujar Sehun sambil menurunkan volume suaranya.
" Semua orang? "
" Termasuk cikgu cikgu. "
" Sehun ni semua plan kawan baik kau tu lah, dia nak uji kepercayaan kau terhadap aku ! " aku memandang anak mata Sehun.
" Stop salah kan dia lah ! dia bukan pencuri ! "
" Aku bukan budak kecik yang suka buat benda buang masa ni lah ! " balasku laju.
" Aku nak kau pergi minta maaf dekat dia " arah Sehun. Masa aku seakan akan terhenti sekejap setelah mendengar ayat Sehun tadi.
" Ha? minta maaf? Aku? Kau suruh aku minta maaf?! " aku memandang Sehun tidak percaya. Dia suruh aku minta maaf ?!
" Yang salah memang kena minta maaf " balasnya.
" Aku lagi rela keluar dari sekolah ni dari tanggung salah orang lain ! " aku menolak badannya lalu pergi meninggalkan Sehun.
______________________________________________________________________________________________________________________________________
Alangkah terkejutnya aku tengok rupa loker aku yang sudah hancur. Buku buku penulis kesukaanku habis kotor dengan sos. Tiba tiba aku mendengar bunyi tumbukan pada locker sebelah.
" Dorang buat ni? " tanya Baekhyun. Aku hanya diam. Air mata dengan perlahan jatuh mengalir pada wajahku. Tangan aku dengan perlahan mencapai setiap buku yang aku susun dengan kemas sebelum ni.
" Move, let me do this. " arah Baekhyun. Aku menggeleng.
" Im the one who should do this. " aku mengutip kertas yang bertaburan. Baekhyun membantuku.
" Are you okay? " aku mengangguk laju.
" Thanks.. " ucapku dengan perlahan.
" Its okay.. semuanya akan kembali normal.. Hyorin tu cari masalah sekejap. " balasnya. Aku mengangguk lagi.
" Saya pergi ambil plastik sampah kejap. " Baekhyun bangun lalu pergi ke stor sekolah.
' Sehun tak pernah hilang masa saya perlukan dia... bukan macam awak... '
Kenapa sekarang terbalik?
" Rantai tu, siapa kasi? " tanya Baekhyun sambil memasukkan sampah ke dalam plastik sampah.
" Mama " balasku sepatah.
" Ohh " balas Baekhyun sambil mengangguk laju.
" You cut your hair? " aku memandang rambut barunya.
" Yup, rimas lah. "
" Ohh " aku mengangguk faham.
" Buku buku tu macam mana? " tanya Baekhyun.
" Sayangnya.. " aku memandang buku buku di dalam locker
" You kumpul dari dulu kan? Your favourite writer " aku tunduk.
" Nak buat macam mana... "
" Kita basuh je lah then kita keringkan dekat rumah? " aku tersenyum hambar lalu mengangguk.
_____________________________________________________________________________________________________________________________________
Baekhyun membantu aku mengangkat buku. Aku dah cakap biar aku angkatkan tapi dia degil jugak
" Thanks Baekhyun, kalau awak ada apa apa yang awak perlukan bantuan just ask me okay? " buku buku di dalam kotak bertukar tangan.
" Okay, masuk lah dulu " aku mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam gate rumah.
Aku menyusun buku buku di atas tembok rumah. Hish ! menyusahkan aku betul lah dorang ni !!
" Dah kenapa ni orang jemur ikan untuk dapatkan ikan masin ni jemur buku untuk buku masin ke? " sindir Lushin. Eyy budak ni aku ketuk kejap lagi kang.
" Luhan mana? " aku turun dari kerusi kecil yang aku panjat untuk menjemur buku buku ku.
" Dalam bilik, dari dia balik tadi dia tak keluar keluar " balas Lushin. Aku mengangguk faham.
" Lushin nak makan? Jom kita masak? " ajakku sambil berjalan masuk ke dalam rumah.
" What do you mean ' kita masak ' it should be ' noona masak ' " eyyy budak kecik ni.
" Noona takde mood lah " balasku
" Jom kita jalan jalan nak? " ajak Lushin. Aku mengangkat muka memandangnya.
" Jom makan ramen nak tak? " ajakku.
" Tak elok lah makan benda tu ! "
" Ala jom lah sekali je !! " Lushin akhirnya mengangguk.
" Kejap noona tukar baju. "
" Cepat sikit. "
_____________________________________________________________________________________________________________________________________
Pintu kedai ditolak dengan perlahan. Aku mengeluh sebab cuaca hujan di petang hari ni mengganggu mood aku nak makan.
" Eh kejap ! sebelum makan kita buat permintaan dulu " arahku. Lushin memandangku pelik.
" Ni bukan tiup kek ! " marahnya.
" Ala buat je lah !! " kami berdua memejamkan mata dengan rapat.
Kosong. Aku tak dapat fikirkan apa apa sekarang. Apa yang aku minta? Aku tak tahu. Hati aku kosong. Otak aku kosong. Apa jadi ni?
" Noona ! dah boleh makan ke belum? " Lushin menyentakkan lamunanku. Aku mengangguk laju.
Setelah makan, aku dan Luhan melukis bentu 'love' pada dinding cermin kedai dengan wap hujan yang hadir pada dinding tersebut.
Lushin Love Luna
" Aniya !! " Lushin memadam perkataan yang aku tulis
Luhan Love Luna Love Lushin
" Kenapa noona kena ada dekat tengah tengah? " tanyaku ingin tahu.
" Sebab nanti Hyung dengan Lushin dapat protect noona dari orang jahat. So noona just kena stay there and support kitaorang. Arasso? " alahai.. nak nangis boleh tak? Adik aku ni kan sengaja je buat aku terharu.
" Sepatutnya noona yang protect Lushin ! " balasku.
" Lushin lah yang patut protect noona ! "
" Noona ! "
" Lushin ! "
" Noona ! "
" Lushin ! "
" Ajusshi lah ! " Kami berdua menoleh memandang ajusshi yang menjaga kaunter tadi.
" Hujan dah berhenti kamu berdua taknak balik ke? " lol ajusshi ni halau kitaorang ke?!
" Hehe sorry ajusshi, kitaorang balik dulu.. " aku menarik tangan Lushin keluar dari kedai.
_____________________________________________________________________________________________________________________________________
Comments