Chap 18

Love Rain

Selepas seminggu berlalu aku dengan rasminya sudah terlepas dari penjara. Yeayy !!!

" Baekhyun tak datang sepanjang exam ?! " jerit oppa yang sedang membaca surat khabar. Aku mengangguk pantas. 

" Kenapa? " sambung oppa lagi.

" Dia kan masuk hospital. " balasku bosan. Aku mengangkat coffee yang aku buat tadi ke meja makan.

" Thanks. Yelah aku tau lah dia masuk hospital tapi kenapa? " tanya Luhan ingin tahu. Aku mengangkat kedua dua bahuku. 

" Molla. " jawabku ringkas.

" Wahhh minum petang tak ajak !! " Lushin berlari dari arah tangga ke meja makan. Aku tergelak dengan telatahnya. 

" Kau ni siapa? " tanyaku pada Lushin. 

" Oppa ni adik siapa ni? " pertanyaanku beralih pada Luhan. Luhan juga mengerutkan dahinya tanda tidak tahu.

" Entah, budak mana Luna kutip ni? " gurau oppa. Hah ambik kau lama dah kitaorg tak buli si kecik ni.

" Hyung !!! Noona !!! " jerit Lushin geram. Aku menahan geram. 

" Hahahahahah !!! " aku menghulurkan tapak tanganku dan Luhan pantas menyatukan tapak tangan kami tanda ' sep '

" How could you guys did this to me " ujar Lushin sedih. Lol sedih lah sangat. Menyampah. 

" Nak coffee? " tanya Luhan pada Lushin. 

" Oppa ! dia mana boleh minum coffee ! " marahku. Luhan tergelak kuat. 

" Noona, susu satu ! " jerit Lushin macam dekat kedai makan. Kurang asam dia ingat aku ni pelayan dia?

" Buat sendiri. " balasku sambil menarik kerusi dihadapan Luhan. 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

Hari ni batch aku keluar minum untuk meraikan penamat peperiksaan kami. Aku dengan malasnya terpaksa lah pergi sebab d.o tu paksa aku !

' Kalau kau tak datang, aku lari pergi jemput kau dekat rumah '

' Kau tak datang aku report abang kau yang kau ponteng dulu '

' Datang ! jangan tak datang ! ' 

Hish busybody D.o, benci lah aku. Aku baru plan nak ganti tidur aku yang tertangguh akibat exam lepas. 

Aku memeriksa handphone yang aku campak di atas katil tadi. Apa yang aku nak check? Entah. Call dari Sehun? Buat apa aku nak dia call aku? Nonsense.

" Kau pergi pukul berapa? " tanya Luhan dari luar bilik.

" Nak pergi lah ni. " balasku ringkas. Luhan mengangguk pantas lalu mengatur langkah turun dari tangga.

" Benci D.o " ujarku geram sambil menyarung cardigan menutup t- nipis tanpa lengan yang tersedianya sudah  tersarung pada badan. Aku mencuri topi Luhan semalam yang dia tinggalkan dekat atas meja makan. HAHAHAH *gelakjahat. Topi disarung secara kebelakang. 

" Oppa pinjam kejap eh.. " bisikku dihadapan cermin. Setelah berpuas hati dengan kedudukan topi ' pinjam ' ni, aku turun dan mengatur langkah keluar dari rumah. 

____________________________________________________________________________________________________________________________________

" Woii sini ! " aku membuka beg yang aku silang pada badan lalu disangkut pada kerusi kedai tepi jalan yang dorang pilih ni. 

" Kau nak apa? " tanya Sorim.

" Air, haus ah " balasku ringkas. Sorim terus jerit meminta air daripada ajumma punya kedai. Aku memerhati mereka semua. Ada dua tempat duduk yang belum diisi dan kedua dua nya disebelahku. Kerja dorang lah ni, nak suruh Sehun duduk sebelah aku. 

" Kau datang dengan siapa? " tanya D.o yang sedang makan dihadapanku. Lol ada sos dekat bibir ' love ' dia tu.

" D.o, ikut aku. " aku menjilat hujung bibirku dengan pantas d.o mengikut arahanku. 

" Aku jalan kaki lah, rumah dekat je. " sambungku lagi. D.o mengangguk faham. Dia mengambil piring kecil lalu diletakkan makanan di atas piring tersebut lalu dihulurkan padaku. 

" Thanks. " aku menyambut piring tersebut. Baru aku nak menyuap makanan tersebut ke dalam mulut tiba tiba ada mulut yang terlebih dahulu makan makanan pada chopstickku. What the hell sikit lagi aku nak TER kiss dia. Aku mengangkat muka memandang tuan punya mulut yang memakan makananku. 

" Wow, singa kelaparan tengah pandang aku. " ujar Sehun mengejek. 

" Woi woi, ual harassment " marah D.o. Yang lain menyokong D.o begitu juga aku sebagai mangsa. 

" Girlfriend aku " balas Sehun lalu duduk disebelahku. Kedudukan kami sangat rapat, dah lah sebelah aku dinding. Bangang betul. Aku bangun lalu mengarahkan Sehun duduk di tempatku. Ini merupakan salah satu tanda berjaga jaga dari ert ni. Sehun membuat muka geram tetapi dia tetap akur dengan arahanku. 

" Risau sangat " ujarnya perlahan. Yang lain dah gelak macam orang gila. Kurang asam !

" Siapa yang tak datang lagi? " tanya Hyerin. 

" Baekhyun. " balas Huangmin selamba. 

OH WAIT ! 

Maksudnya sebelah aku ni...

BAEKHYUN ?!

" Guys sorry lambat. " ujar seorang lelaki dibelakangku. Aku seriously takut nak toleh. 

" Sangat lambat " balas D.o geram. 

" Hehe, sorry " balasnya lagi.

" Duduk lah " arah yang lain. Aku membuat muka menyesal sebab tukar tempat. Sehun tergelak mengejek. Kurang asam kurang garam punya Sehun !!

___________________________________________________________________________________________________________________________________

" Awak sakit apa sampai tak datang time exam lepas? " tanyaku dengan nada perlahan. Baekhyun berhenti makan lalu menoleh memandangku. 

" Sakit hati " balasnya selamba lalu kembali menyambung makannya. 

" Dalam banyak banyak lawak awak pernah buat, ni paling tak lawak. " balasku geram. 

" Im telling you the truth okay. " balas Baekhyun sambil senyum macam kambing. Haha okay aku gurau je. 

" Okay. " aku malas nak betekak dengan ex sendiri. 

Sedang aku leka makan makanan yang terlalu banyak di atas meja ni tiba tiba aku dapat satu message. Dengan pantas aku membuka. 

Apa perasaan kau? Duduk sebelah boyfriend at the same time duduk sebelah ex. Tamak eh kau. 

Aku mengerut dahi membaca text tah dari siapa aku pun tak tau. Mesti orang ni dekat sekeliling aku, siapa lagi yang tau aku duduk tengah tengah dorang berdua ni. 

" Kau dah kenapa? " tanya Sehun perlahan. Aku menggelang lalu kembali menghadap makananku. Tak sangka dekat batch aku pun ada pendengki.. 

Botol soju yang baru saja ajumma tu hantar aku buka dengan kasar lalu menuang ke dalam gelas sederhana besar lalu diteguk pantas. 

1 teguk

2 teguk

3 teguk 

4 teguk 

5 te...

" Gila ke?! " Baekhyun menahan tanganku dari terus menyumbat air tersebut ke dalam mulut. Sehun memandangku risau. 

" Kau okay tak ni? " tanya Sehun pula. Aku mengangguk pantas.

" Dah lama tak minum. " bisikku pada Sehun sambil tersenyum. Cuba sembunyikan perasaan geram terhadap si penghantar mesej.

" Hish. " Sehun mengambil botol soju tersebut dan meletakkannya jauh dariku. 

" Hish ! " aku membuat muka geram memandang Sehun. 

______________________________________________________________________________________________________________________________________

" Sehun, kepala aku dah rasa berputar putar ni, angkat aku ! " aku memandang Sehun macam orang mabuk. Lengan kirinya dipeluk supaya badanku dapat diimbangkan. 

" Tanak aku ! " aku menolak tanganku dari lengannya dengan menggunakan satu jari. Eyy mamat ni. Aku tersandar pada tembok rumah tah sapa tah. 

" Ahhh Sehunnnnn  " aku kembali memeluknya. 

" Hish budak kecik ni. " Sehun tunduk tanda bersetuju untuk mengangkat aku ke rumah. Dengan berhati hati Sehun menghantar aku pulang.

" Sehun, aku rasa kau ada bakat jadi kereta aku lah " kataku tiba tiba. 

" Mwo?! " jeritnya. 

" Hahaha just kidding. " balasku sambil mencekik lehernya. 

" Yah !!!! Baik kau duduk diam diam sebelum aku campak kau dekat tengah jalan !! " 

________________________________________________________________________________________________________________________________________

Jom date? 

Kau siapa? Tiba tiba ajak aku date?

Sehun, boyfriend kau. 

Aku mana ada boyfriend.

Okay fine

HAHAHA alolololo okay okay, dekat mana? 

Hah tau takut, dekat rumah orang orang tua belakang hospital tu.

Kau nak buat apa pergi rumah orang orang tua?

DATANG JE LAH 

CAKAP LAH KAU NAK BUAT APA 

EEIII MAK NENEK NI BISING LAH, DATANG JE LAH !!

YELAH !!!

Aku mencampak telefon bimbit ke atas katilku. Dah ajak aku date lepas tu panggil aku mak nenek kurang ajar betul dia ni. 

" Ala date dengan Sehun je, takyah pakai cantik cantik. " bisikku pada diri sendiri.

T-shirt putih kosong dan short pants berwarna coklat pekat dicapai..

_____________________________________________________________________________________________________________________________________

" Anyeonghaseyo, Sehun nimida "

" Anyeonghaseyo, Luna nimida " 

" Ohh kamu berdua yang En Kim hantar untuk orang orang tua di sini? " tanya penjaga rumah tersebut. Sehun mengangguk. 

" Jemput masuk. " sambung penjaga tersebut. 

" Ni bukan date " bisikku ditelinga Sehun. 

" Rare date " balasnya selamba lalu meletakkan kotak yang kami berdua angkat dari lori yang mengikut kereta Sehun dari tadi. 

" Hahaha hambar lawak kau " balasku lalu berjalan keluar untuk mengangkat kotak seterusnya. Tapi seronok boleh tengok orang orang tua dekat sini. Aku tersenyum riang.

Selepas penat membantu pelbagai kerja kerja rumah disini, aku mengambil tempat disebelah tingkap yang menampakkan permandangan taman bunga. Wow..

" Pahal kau senyum? Dah tertarik dengan orang tua dekat sini? " perli Sehun sambil menghulurkan air dalam cawan plastik ke padaku. 

" Diam lah. Best lah duduk sini.. " ujarku teruja. Gosh macam jakun pulak kau Luna.

" Mesti lah.. ramai kawan kau. " balas Sehun. Aku memandang Sehun pelik. Apa maksud dia? 

" Tu " Sehun menunjuk ke arah kucing yang menghampiri kami. Omg ! Aku takut dengan si comel niiiii.

" Sehun !!! " aku bangun dari kerusi lalu menyorok dibelakang badan Sehun. Manakala Sehun dengan seronoknya mengumpan kucing itu datang ke arah kami. 

" Woi kau lagi ajak dia datang sini kenapa !!! " aku memukul belakang badannya.

" Monji ah ! " jerit seorang nenek tua lalu mendukung kucing tersebut.

" Jangan lah kacau kakak tu. Kesian dia. " sambung nenek itu lagi pada kucingnya. Aku mengangguk setuju dengan muka kesian. Sehun masih gelakkan aku. 

" Tengok tu, nenek tu pegang okay je yang kau takut sangat kenapa? " tanya Sehun yang masih dengan sisa tawanya. 

" Diam lah ! " aku kembali duduk ke tempat asal. 

" Jom ah lepak dengan dorang. " aku menunjuk ke arah sekumpulan orang tua yang sedang berborak Sehun menggangguk setuju. 

" Haraboji !!! " jeritku riang sambil membawa dulang berisi cawan coffee yang dibuat oleh penjaga di sini. Mereka memandangku dengan senyuman yang terlekat dibibir mereka.

" Aigoo buat susah susah je tolong kami semua. " kata salah seorang dari mereka. 

" Mana ada susah, seronok lagi ada lah " balasku lalu meletakkan cawan coffee di dalam tangan mereka. 

" Cantik girlfriend kamu ni " puji nenek tadi yang selamatkan aku dari serangan kucing. Aku tergelak kecil lalu tersenyum bangga memandang Sehun. Sehun mencebik. 

" Argh !!!!!!!!! " suara orang tua dari arah dapur menyentakkan perbualan kami. Aku dan Sehun serta penjaga penjaga berlari ke arah dapur. Bulat mataku memandang nenek itu. Darah dari kepalanya mengalir perlahan. Ada kaca yang tertusuk pada perutnya. Kaca apa tu? Gelas? Entah tapi serpihan itu boleh tahan besar. Doktor yang bekerja di rumah orang tua ini pantas berlari ke arah nenek tersebut. Begitu juga aku dan Sehun.

" Jangan !!! " jerit penjaga mereka. Aku dah Sehun berhenti. Hanya doktor yang berada di dalam dapur. Dia pantas memegang nadi pada leher nenek tersebut. 

" Nenek tu pernah ada HIV yang boleh merebak melalui darah !! " jerit penjaga yang lain. Aku dan Sehun serentak memandang penjaga penjaga yang tak berani masuk ke dalam kawasan dapur. 

" Tapi kita tak boleh biarkan dia terbaring macam ni " bantah Sehun. 

" Kita kena jaga kaca dekat perut nenek ni takut dia tertusuk and kena dekat organ dalam ! " jerit doktor tersebut. 

" Tolong ambik alatan saya dekat atas meja bilik saya ! " jeritnya lagi. ' Takkan doktor ni nak buat sorang? ' 

" Ambik sarung tangan lebih. " arahku. Semua memandangku terkejut. Aku berjalan ke arah doktor tersebut lalu bantu meletakkan kepala nenek tersebut ke atas tanganku. Aku memandang Sehun yang masih kaku disebelah penjaga penjaga rumah ini. 

Sehun mengeluh lalu turut berjalan ke arah kami berdua sambil menanggalkan cardigannya lalu membantu doktor tersebut mengoyakkan baju nenek ini cardigannya digunakan untuk menutup badan nenek yang terdedah. Sejujurnya, aku memang takut dengan pembedahan. 

Doktor menyiram perut nenek dengan air apa tah lalu mencapai pisau. Aku dan Sehun menoleh kebelakang. Takut...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
kpopper0
Omg ! Saya post ep 33 tak habis ! Biane !!

Comments

You must be logged in to comment
nurulaqilah #1
Chapter 35: Chapter 35: yeahhhhhhhhh happpyyyy endingggg... And part yg beakhyun meninggal tu sedihhhh huhuhu.... Fanfic ni jjanggggg...
EXO_YEHETOhSehun #2
Chapter 35: Yayyyyyy dah habisssssss ( clapclapclapclap ) Nak jadi Luna lah best laaa kekeke. Update la new story secepat mungkin hahah. Author-nim Hwiting !
erasyazana_kookie
#3
Chapter 35: hmm..sedih part baekhyun meninggal..anyway..nice ending~~
Ayiepp
#4
Chapter 35: Wohoo..bestnya story ni. Tpi sedih sgt time baekhyun nk meninggal :'c . Apepon cerita tersangatlah best. ^^
nnabihah #5
Chapter 35: Cerita ni mmg AWESOMElh,ade sedih,gembira,klkr,sweet+romantic.tapi malangnye sudah complete huhuhuhuhu.author-nim watlh citer yg best2 lagi.saya akan cuba sokong author-nim.fighting!!!!!
zuzara #6
Chapter 35: Sehun pandai jugak nk ambil hati si Luna kan?
Hahaha how sweet...>o<
Author-nim x kn dh complete kot sambung lah lagi....>~<
kpopper_2 #7
Chapter 35: So sweeeettttt
jongdae21 #8
Chapter 35: Complete ?? Aloooo
ChoiMalMinZa
#9
Chapter 35: uwah awesome.