Aku berjalan seperti pencuri memasuki bilik Sehun. Dia boleh lagi tidur? aku suruh dia bangun awal semalam. Eish dasar masuk telinga kanan keluar telinga kiri betul dia ni. Aku membuka perlahan pintu almari lalu masuk kedalamnya.

" Sehun.. " bisikku seperti hantu. Sehun membuka matanya perlahan.

" Sehun... " seruku lagi. Dia memandang sekeliling.

" Siapa tu ?! " tanya Sehun kuat.

" Luna ! " panggil Sehun kerana yakin dia mendengar suaraku. Aku menutup mulutku menahan bunyi gelak yang bakal aku keluarkan kejap lagi.

" Sehun.. bogoshipoe... " bisikku lagi. Sehun membuka selimut yang menyelubungi badannya. Selipar rumah disarung lalu berjalan perlahan ke pintu bilik. 

" BAH !!!! " jeritku sambil menolak pintu almari. Baru aku nak keluar tiba tiba kaki aku tersangkut pada cadar di dalam almari ini lalu menolak badan Sehun jatuh ke lantai. 

Aku tergamam. Sehun tergamam. Kami tergamam. Dia memandangku. Begitu juga aku. Selepas 5 saat suasana diam. Sehun menjerit kesakitan.

" Auch !! " aku terus bangun diikuti Sehun.

" S-Sorry.. " ujarku perlahan. 

" Sakit tau tak ! " balas Sehun geram.

" Aku cakap sorry lah ! " marahku.

" Kau yang kenakan aku lepas tu kau yang nak marah ! " balas Sehun. Aku memandangnya geram.

" S-Sorry lah ! " ujarku sunggu perlahan.

" Cakap kuat sikit aku tak dengar sorry kau. " balas Sehun mengenakan aku.

" Takde ape lah ! cepat turun tolong aku buat breakfast ! " arahku.

" Aku mengantuk lah ! aku mana pernah bangun seawal ni " rungut Sehun. Aku menggeleng seperti mak tiri memarahi anaknya.

" Pergi mandi lepas tu tolong aku dekat bawah ! " aku mengatur langkah menuruni tangga rumah. 

Kuali dikeluarkan untuk menggoreng nugget. Selepas 15 minit berlalu, unnie turun dengan muka mamai sambil mengikat rambutnya tinggi. Aku tersenyum memandang unnie yang berjalan ke arahku.

" Sorry unnie lambat. Ada apa apa yang unnie boleh tolong? " tanya unnie lembut. Aku mengangguk.

" Unnie tolong sambung goreng ni, Luna nak kejut oppa dengan Lushin. Tinggal ni je. Yang lain Luna nak siapkan, tinggal angkat bawa pergi meja makan je. " balasku. Unnie mengangguk.

" Sehun belum bangun? " tanya unnie. Aku menghembus nafas geram. Dia tu memang kurang asam. Mesti dia tidur balik ni ! 

" Belum kot.. Unnie nak kejut ke Luna? " tanyaku lembut. 

" Takpe lah Luna kejut Sehun dulu lepas tu korang siap sebab korang nak pergi sekolah kan? Lushin biar unnie uruskan. Luhan unnie kejut lepas unnie siap nak pergi kerja ni. " kata unnie laju. Pergh nasib baik unnie offer kejut Lushin tu. Aku dah lah ada homework tak siap ni.

" Okay unnie ! " aku mengatur langkah ke bilik Sehun. 

Aku membuka suis lampu. Serta merta biliknya menjadi terang. 

" Kau nak bangun ke kau nak aku ketuk kepala kau tu? " tanyaku geram. Sehun tidak mengendahkan soalanku dia masih melayan mimpinya. 

" Eiissshh degilnya dia ni !! " ujarku perlahan. Aku berjalan ke arah katil lalu menarik tangannya bangun. 

" Yelahhh aku tolong kau lah ni.. " balas Sehun mamai.

" Tak payah ! kakak kau dah tolong aku siapkan semuanya dah ! " balasku geram. Sehun tersenyum gembira

" Baguslah aku boleh sambung tidur. " balas Sehun senang lalu membaringkan kepalanya pada bantal. Aku kembali menarik lengannya bangun.

" Sehunn bangun lahhh pergi mandiiii " aku menggoyang goyangkan lengannya. Dia mengangguk macam orang gila.

" Ye kau keluar je lah. Aku mandi kejap lagi. " kata Sehun tanpa membuka matanya.

" Aku janji ! " Sehun mengangkat tangannya tanda ' janji '

" Aku datang sini sekali lagi kau tak mandi aku sembelih kau ! " balasku lalu keluar dari biliknya.

___________________________________________________________________________________________________________________________

Aku dan Sehun turun ke bawah untuk menikmati sarapan pagi. Hanya kami berdua dan Lushin saja yang ada di meja makan. Yang dua orang lagi tu mungkin bersiap nak pergi kerja. 

" Wahh banyak gila makanan " jerit Lushin riang. Aku tergelak kecil. Nak kena sekeh budak ni macam tak pernah jumpa makanan. Aku menarik kerusi di sebelah Sehun. 

Masing masin mendiamkan diri semasa breakfast sampai selesai makan. Aku meninggalkan rumah bersama dua lelaki ini. Tangan Lushin digenggam erat manakala Sehun berjalan dibelakang kami. 

" Hai happy semacam ni kenapa? " tanyaku setelah melihat Lushin yang tersenyum kambing sorang sorang. 

" Sebab dah tak payah risau pasal noona.. " balasnya senang. Aku turut senyum. Dia ni kan ada je benda comel dia cakap. 

" Kan. " tambah Sehun yang tiba tiba muncul di sebelah Lushin. Aku mencebik. Menyampah tengok muka bangga dia. Kalau boleh rasa nak tampar je haha okay tak sanggup sebab handsome sangat lol kau dah kenapa Luna. Kami melambai lambai ke arah Lushin setelah itu kami kembali melangkah menuju ke sekolah. 

" See, adik kau suka aku ! " kata Sehun bangga. 

" Dia saja je tu sebenarnya dia menyampah dengan kau. " balasku bosan lalu berjalan laju menuju ke locker untuk mengambil kerja sekolah yang aku tertinggal minggu lepas. baru harini nak ingat. 

" Tak payah doh rajin sangat buat homework " kata Sehun bersama air tin di tangan. Dia mengambil tempat di kerusi berhadapan denganku. 

" Mind your own business " balasku tanpa memandangnya. 

" Baekhyun otw ke sini " kata Sehun cuba memancingku. Aku tetap tidak memandangnya.

" Luna pandang lah aku. Kau kan dah pandai ! " marah Sehun.

" Diam lah aku nak siapkan ni " 

" Luna.. " Sehun membetulkan kedudukannya.

" Jom pergi date nak ? " tanya Sehun serious. Tiada riak gurau langsung yang tercoret pada muka. Aku berhenti menulis sehingga pensel jatuh terbaring di atas buku. 

" Aku serious. " tambahnya lagi.

" Im not interested with your stupid joke Oh Sehun. " balasku. 

" Im not kidding " dia mencapai tanganku lalu digenggam erat. Aku memandang tangan kami. Lama.

" Jom tunjuk dekat dorang yang kita officially dah couple. Eh? " ajak Sehun sambil mengangkat kening kanannya dengan muka nakal yang terhias cantik pada muka putihnya. 

" Bila? " aku kembali mencapai pensel lalu mula membulatkan jawapan. 

" Malam ni. " balasnya ringkas. 

" I'll pick you at 9 " putusnya lalu pergi meninggalkan aku. Dengan perlahan muka mula mengukir senyuman. 

______________________________________________________________________________________________________________________________________

9.00 P.M

Aku menyarung baju lengan panjang dan seluar jeans panjang berwarna biru. Rambut dibiarkan lepas. 

" Aku keluar kejap. " kataku lalu berjalan keluar rumah.

" Where? " tanya Luhan yang sedang bermain xbox dengan Lushin. 

" Sehun. " balasku ringkas. Aku dah cakap Sehun kalau tak faham tak tau lah.

" Balik cepat. " nasihat Luhan. Aku mengangguk laju. 

Sampai saja di luar pagar aku melihat Sehun yang sedang menyilang lengannya sambil bersandar pada dinding rumah. 

" Kita nak pergi mana? " 

" Jalan jalan. " balas Sehun lalu membukakan pintu untukku. Aku menjelingnya tanda terima kasih. 

Kami mulakan ' jalan jalan ' dengan pergi ke kedai runcit untuk makan ramen. Sehun kata dia selalu makan dekat situ. Sampai pakcik cashier tu kenal dia hahah sengal lah dia ni.

" Sebelum makan ramen, kau kena buat hajat. Mummy aku kata hajat seseorang akan tercapai kalau dia minta hajat dengan senyuman. So kalau makan ramen aku selalu senyum sebab sedap kann " bebel Sehun lalu menolak bahu aku dengan bahunya. Aku hanya mengangguk faham lalu menutup mata membuat hajat. 

' Semoga malam ni aku dapat lupakan Baekhyun.. Please.. Satu malam je.. ' 

" Jangan lama sangat Ramen makan kau punya hajat nanti. " gurau Sehun lalu mula memasukkan ramen ke dalam mulutnya. Aku teragak agak untuk makan tetapi selepas melihat muka Sehun yang menikmati punya lah nikmat so aku mula makan. 

_______________________________________________________________________________________________________________________________________

Kami berjalan melalui track jogging yang selalu aku pergi. Tiang lampu setia menerangi jalan kami. Aku berjalan laju sedikit lalu berhenti tepat dihadapan Sehun. Kami saling berpandangan.

" Sehun.. Disebabkan segalanya berlaku terlalu cepat, aku tak dapat kenal kau betul betul so apa kata kau introduce diri kau malam ni " cadangku memecahkan kesunyian antara kami. Dia mengangguk perlahan setelah 5 saat berfikir. 

" Aku Sehun. Ada sorang kakak. Aku adik. Mummy dengan daddy dah lama tak spend masa dengan aku. Yang ada kakak aku je lah. Kiranya nasib aku sama macam Lushin lah cuma bezanya mummy and daddy aku still alive. " aku diam. Memberi ruang untuknya bercerita. 

" Aku nak jadi doktor sebab mummy and daddy aku doktor. Kakak aku selalu kenakan aku so aku benci dia. " dengan laju aku memukul lengannya.

" Kau berani benci unnie aku ! " marahku.

" Biarlah dia kakak aku ! " 

" Dia kakak aku ! " 

" Aku ! " 

" Aku ! "

" Aku ! " 

" Aku ! "

" Okay fine, kau punya. " kata Sehun mengalah. Aku tersenyum menang. Seronoknya !!

" Mummy aku pernah cakap kalau dapat tangkap daun yang gugur ni kan, daun tu boleh jadi duit. Tapi kena tangkap dia sebelum jatuh ke tanah " bisik Sehun sambil memandang pokok yang berguguran daun dihadapan kami. Terdapat orang tua di bawah pokok tersebut yang sedang membelai anjingnya. Aku terdiam.

" Nak cuba? " tanya Sehun. Aku mengangguk setuju lalu berlari mendapatkan daun yang beterbangan.