Chap 10

Love Rain

Aku meneguk satu gelas kecil soju. 

" Kau tau apa yang Baekhyun cakap dekat aku tadi.. " ujarku perlahan. Sehun berhenti memasukkan chopstick ke dalam mulutnya.

" Sebab tu lah kau stress sangat ni? " balas Sehun perlahan. Aku mengangguk macam orang mabuk. 

" Kalau kau ni Baekhyun.. Aku dah lama simbah dengan air ni " balasku kasar. 

" Yah !! Aku Sehun !! kau jangan berani kotorkan baju aku !! " balas Sehun geram. Aku tergelak. 

" Jangan belajar minum benda ni Luna.. tak elok untuk kesihatan.. " nasihat Sehun. 

" Ah ah ah ah tak dengar !! tak dengar Sehun bebel !! " aku menekup telinga dihadapan Sehun. Tiba tiba Sehun meletakkan tangannya di atas tanganku yang masih menekup telinga.

" Cepat lupakan Baekhyun.. " ujarnya perlahan. Aku diam. 

" Kau kalau tak lupakan Baekhyun.. Aku akan rampas kedudukan kau sebagai pemegang status budak master addmath.. " sambung nya lagi.

PAK !! 

Bunyi hentakan meja kedengaran jelas. Aku dan Sehun memandang tuan punya tangan yang menghentak meja kami. 

" Bawak Luna balik sekarang. " arahnya tegas. 

' Baekhyun... ' 

" Yah !! kau siapa nak arah kitaorang ?! " aku berdiri menghadap Baekhyun geram. 

" Luna whats wrong with you?! Awak tak pernah minum benda ni ! " balas Baekhyun geram.

" Benda ni takda kena mengena dengan awak ! " aku memukul bahunya geram. 

" I dont care, Sehun ambik duit tu and bawak Luna balik sekarang ! " Baekhyun memandang Sehun seperti singa kelaparan. Sehun dengan tenang berdiri.

" Kenapa kau risau sangat? Dia kan ex kau? " kata Sehun cuba membakar hati Baekhyun.

" Sebab dia date dengan kau, aku memang patut risau ! " balas Baekhyun laju. Sehun tergelak menyindir Baekhyun.

" Jom Luna, jangan layan orang macam ni. " Sehun memelukku dari tepi kerana aku telah hilang keseimbangan badanku.

" Sehun, kau jangan berani buat benda jahat dekat Luna. Mata aku ada dekat mana mana. " kata Baekhyun memandang kami berdua. 

" Baek.. Aku tau kau nak hantar Luna balik.. Sebab kau still suka dia kan? " balas Sehun geram. 

" Apa kau cakap ni? " tanya Baekhyun.

" Heh, jangan risau, aku janji aku akan bawak dia balik dengan selamat. Kalau tak, aku dengan rela kasi kau tumbuk muka handsome aku ni " balas Sehun lalu kembali memimpinku pulang ke rumah.

Baekhyun memandang kami dari belakang.

____________________________________________________________________________________________________________________________________

" Luna.. " Baekhyun terduduk sambil menangis dihadapanku. Aku duduk supaya kedudukan kami sama tinggi. 

" I miss you.. " dengan pantas dia menarik aku ke dalam pelukannya. Aku diam. Tangan hanya mampu mengusap belakang badannya.

" I love you Luna.. Im still love you.. " suaranya silih berganti dengan bunyi esakan. Aku melonggarkan pelukan. 

" Baek.. dont do this to me.. Im trying hard to forget you.. " baru aku nak bangun, aku mendengar ayat yang mengejutkan aku.

" Saya... "

Cahaya matahari menembusi tingkap bilikku. , kenapa aku mimpi pasal Baekhyun ni.. Apa yang cuba dia cakap tadi..

" Bangun dah? " Luhan menyentakkan lamunanku. Dia masuk ke dalam bilikku dengan tuala dan besen air.

" Siapa ajar kau minum ni? " tanya Luhan geram.

" Oppa mianhea.. Luna stress sangat semalam. " aku terus memeluk dadanya yang baru mengambil tempat di hujung katilku.

" Stress tu buat lah benda lain, kalau Sehun tak hantar kau semalam macam mana? Buat orang risau je lah " marah Luhan lagi.

" Mianhea.. " aku memuncungkan bibirku. Luhan tergelak lalu menyusutkan rambutku yang sediakan sudah kelihatan seperti orang gila. 

" Mandi cepat. " arah Luhan. Aku mengangguk lalu bangun dan mencapai tualaku untuk membersihkan diri.

___________________________________________________________________________________________________________________________________

Aku menggosok gosok rambutku yang basah dengan tualaku dihadapan cermin. Tiba tiba aku terpandang rantai yang mama pernah kasi dekat aku time dulu. Cantik. Rantai yang berbentuk ' bulan '

Flashback 

" Mama ada hadiah untuk Luna. " mama memasukkan tangannya ke dalam beg. Mencari sesuatu untuk aku. Aku memandang tepat ke arah tangan mama yang masih lincah mencari sesuatu.

" Okay pejam mata dulu. " arah mama. Aku turuti permintaan mama. 

" Aigoo, comelnya anak mama ni. " kata mama sambil memakai kan sesuatu pada leherku.

" Rantai? " kataku sambil mata tertutup.

" Gosh. Pandainya anak mama, tutup mata pun boleh tahu. " puji mama. Aku membuka mata lalu membelek rantai tersebut.

" Orang buta pun boleh tahu lah kalau dekat leher tu apa lagi, mesti lah rantai. " sindir oppa. Aku dan mama memandang tajam oppa. 

" Tah, betul apa, pandai anak papa ! Give me five ! " Luhan dan papa menyatukan tangan mereka. Kami memandang mereka geram. Luhan tersenyum bangga padaku. 

" Luna, sini " panggil papa. Aku menggeleng.

" Tak payah, papa jahat. " hasut mama. Aku mengangguk setuju.

" You cakap apa? I jahat? I baiklah ! " papa berjalan ke arahku lalu mendukung badan kecil ku menggunakan tangan kirinya dan tangan kanannya memeluk bahu oppa. 

" Anak papa ni.. dua dua bijak.. bila papa dengan mama takde nanti, dua dua akan still hidup bahagia tanpa kesedihan dalam hidup.. arasso? " tanya papa.

" Apalah papa ni, cakap pasal mati pula. Papa still akan hidup sampai anak dalam kandungan mama tu kawin ! " marah abang. Aku mengangguk setuju. 

" Hehe yelah Luhan.. Papa tunggu. " balas papa senang.

End Flashback

Aku mencapai rantai itu perlahan lalu menyarungnya pada leherku. Thanks mama..

_______________________________________________________________________________________________________________________________________

Aku, Lushin dan Luhan berkumpul di ruang tamu untuk menonton movie dalam tv. 

" Noona, do you want to see something interesting? " tanya Lushin sambil mengangkat keningnya. Aku mengerutkan dahiku.

" What? " tanya Luhan yang baru datang dari dapur dengan snek di tangan.

" Chak !! " Lushin menunjukkan hasil lukisannya padaku. Aku memandangnya bosan.

" Noona lukis lagi cantik. " gurauku. 

" Hyung lukis lagi cantik. " tambah Luhan menyokongku.

" Kejamnya.. " balas Lushin geram. Aku dan Luhan tergelak memandang mata Lushin yang dah terkeluar leser.

" How cute.. " aku mencubit pipinya. 

" Sakit lah ! " Luhan mengambil lukisan pada tangan Lushin. 

" Lushin lukis apa ni? " tanya Luhan ingin tahu. Aku mengambil remote untuk memilih movie. Biar lah Luhan yang layan si Lushin tu. 

" Mama ! " balas Lushin senang. Dengan pantas aku menoleh memandang mereka. Luhan membalas pandanganku.

" Kenapa macam angel? " tanya Luhan pelik. Aku mengambil tempat sebelah oppa untuk melihat lukisan tersebut.

" Yelah.. tadi cikgu suruh lukis mama dan papa masing masing, tapi disebabkan Lushin dah takde mama and papa jadi Lushin lukis angel sebab mama dah bertukar jadi angel kan? " tanya Lushin ingin tahu. Aku dan Luhan terdiam. 

" Lushin.. " Lushin mengangkat muka memandangku.

" Dae? " 

" Tau tak satu benda yang noona dengan hyung takde tapi Lushin ada? " tanyaku lembut.

" Apa? " 

" Kebijaksaan. Lushin ni jangan lah bijak sangat kesian noona nampak lembap nanti. " usikku. Lushin tersenyum bangga. 

" Oppa bijak okay ! " balas Luhan pula. Aku mengetuk kepala Luhan. Iya kan je lah ! Nak bantah bantah pulak !

" Ohh ahh betul lah apa yang noona cakap tu " balas oppa laju.

" Dah jom lah tengok movie tu. Noona dah pilih. " kataku laju. Luhan mengusap kepala Lushin.

" Lukisan ni.. nanti oppa gantung dekat dinding ni eh? " kata Luhan sambil menunjuk tepat ke arah dinding ruang tamu. 

" Yeay !! " Lushin melompat lompat gembira.

Aku hanya tersenyum memandang mereka berdua.

________________________________________________________________________________________________________________________________________

Aku berjalan ke arah bilik guru. Tiba tiba cikgu addmath aku panggil tadi. Aku pun tak tau kenapa..

" Ada apa cikgu panggil saya? " tanyaku sopan. Cikgu mengambil kerusi untukku. 

" Luna can you do me a favor? " tanya cikgu dengan muka mengharap. Aku mengangguk laju.

" Kalau saya boleh tolong, saya tolong.. " balasku laju. Cikgu membuka laptopnya dihadapanku.

" Pengetua hantar saya senarai murid yang lemah addmath. Boleh tak kamu jadi tutor untuk dorang ni? " tanya cikgu sambil menunjukku senarai murid yang lemah addmath.

" 30 orang ?! " jeritku terkejut. Cikgu mengangguk.

" Saya tak tahu nak buat apa dengan dorang ni, exam nak dekat.. Saya risau sangat.. " luah cikgu.

" Baiklah.. saya cuba bantu sikit sikit je.. sebab saya tengah busy buat cerpen untuk minggu depan. " balasku. 

" Hah.. sikit pun takpe lah.. Yang lain saya akan uruskan.. Kamu nak ajar mereka bila? " 

" Masa kelas addmath lah.. kelas cikgu.. " balasku. Cikgu mengangguk laju.

" Boleh. Jadi saya tak payah masuk lah? " tanya cikgu. Aku mengangguk.

_____________________________________________________________________________________________________________________________________

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
kpopper0
Omg ! Saya post ep 33 tak habis ! Biane !!

Comments

You must be logged in to comment
nurulaqilah #1
Chapter 35: Chapter 35: yeahhhhhhhhh happpyyyy endingggg... And part yg beakhyun meninggal tu sedihhhh huhuhu.... Fanfic ni jjanggggg...
EXO_YEHETOhSehun #2
Chapter 35: Yayyyyyy dah habisssssss ( clapclapclapclap ) Nak jadi Luna lah best laaa kekeke. Update la new story secepat mungkin hahah. Author-nim Hwiting !
erasyazana_kookie
#3
Chapter 35: hmm..sedih part baekhyun meninggal..anyway..nice ending~~
Ayiepp
#4
Chapter 35: Wohoo..bestnya story ni. Tpi sedih sgt time baekhyun nk meninggal :'c . Apepon cerita tersangatlah best. ^^
nnabihah #5
Chapter 35: Cerita ni mmg AWESOMElh,ade sedih,gembira,klkr,sweet+romantic.tapi malangnye sudah complete huhuhuhuhu.author-nim watlh citer yg best2 lagi.saya akan cuba sokong author-nim.fighting!!!!!
zuzara #6
Chapter 35: Sehun pandai jugak nk ambil hati si Luna kan?
Hahaha how sweet...>o<
Author-nim x kn dh complete kot sambung lah lagi....>~<
kpopper_2 #7
Chapter 35: So sweeeettttt
jongdae21 #8
Chapter 35: Complete ?? Aloooo
ChoiMalMinZa
#9
Chapter 35: uwah awesome.