Chapter 30

I'm Park Jiyeon

Jiyeon pov

Yoona sama sekali tak menemuiku saat jam makan siang. Bukan masalah aku jadi gagal menjelaskan apa yang terjadi pada Soyeon unnie antara aku dan Tiffany.  Tapi Ini membuat sepanjang waktuku di rundung kegelisahan karena mencemaskannya. Terlebih lagi handphonenya tak bisa dihubungi.

Dia berkata ada janji dengan temannya. Namu soyeon unnie yang membantuku menghubungi seluruh teman yoona yang diketahui, tak ada satupun yang mengaku membuat janji temu dengan yoona. 

Kalian tahu perasaan macam apa yang kini melandaku. Jelas aku mencemaskannya. Resah. Tentu. Gelisah, menanti kabar yang tak kunjung kudapati.

Bahkan kini kendaraanku hampir telah mengitari seluruh pelosok seoul. Namun aku tak menemukannya. Bahkan ku kunjungi tempat-tempat yang mungkin dikunjunginya termasuk panti asuhannya. Bahakan aku mengunjungi makan Hyojoon mungkin  saja Yoona sedang mengadu pada kakakku tentang kenakanlanku tadi pagi. Hasilnya tetap sama. Nihil.

Ayolaahh yoona.  Kamu kemana sayang?

Tentu kegundahan hati selalu diiringi rasa takut. Aku sangat takut Lee Sun Gi berlaku macam-macam pada Yoona tapi aku sudah mengobrak abrik tempatnya tanpa menemukan Yoona. Aku pun menemui Tiffany yang kini kurasa dia menjadikanku incarannya, namun sayang kedatangan ku justru membuatnya terasa diatas angin dengan berkata merendahkanku "kamu ditinggal istrimu bukan? Ahh setelah dia mengetahui bahwa kamu seorang perempuan. Ahh tapi Im Yoona tak mungkin melakukannya, atau mungkin sebenarnya yoona sudah tahu kenyataan ini? Bagaimana jika orangtnya yoona tahu?". Huh aku malah diancam balik oleh perempuan jalang bermuka dua itu.

Bahkan kemungkinan kecilpun ku coba. Aku menghubungi Hyomin. Dan ternyata saat aku menelponnya Hyomin sedang berada di Jeju, tidak mungkin kan Yoona menemui hyomin hingga ke Jeju. Lagi pula aku merasa pernasalahan diantara kita bertiga sudah clear. Tuntas hingga ke akar.

setelah di luar tak ada harapan akhirnya aku memilih untuk kembali ke apartemant dengan pengharapan yoonA sudah berada disana. Bersikap seperti biasanya menungguku.

crek.

kuhembuskan nafas kasar. Mendapati setiap ruangan apartemanntku masih gelap gulita. ku segera membersihkan diri tanpa menghentikan panggilanku pada yoona berharap salah satunya bisa terhubung.

Aku segera bergegas ke dapur. Membuka lemari es juga lemari tempat menyimpanan makanan lainnya. karena aku tak pandai memasak akhirnya kuputuskan untuk membuat nasi goreng sosis. Mudah dan praktis bukan. terlebih lagi sosis selalu ada dalam isi kulkasku.

sembari menunggu yoona, aku memasak nasi goreng bak koki profesional. aku menyimpannya di magiccom agar nasi gorengku tetap hangat.

aku mondar mandir tak jelas dengan tangan yang tak bisa menjauhi handphone tanganku bergerak memijit  nomer yoona yang tak aktif juga menghubungi soyeun unnie serta teyeon unnie begantian.

"Kamu baru saja menghubungiku 1 menit lalu. kamu tahu? dalam 5 menit kamu sudah menelpomku 10 kali sekedar tuk bertanya ada kabar dari yoona dan mematikannya setelah mendapatkan jawaban." kesal soyeon unnie.

"Maaf unnie, aku hanya khawatir."

"Aku tahu kamu mengkhawatirkannya. tapi jangan mengangguku juga. Maksudku akupun sedang mencari tahu keberadaannya." ucpa soyeon unnie.

"maaf." ucapku menyesal.

"sudahlah! kamu tunggu yoona.  dia pasti pulang percayalah dia takkan berbuat maam-macam." soyeon unnie mengingatkan.

aku mengangguk mengerti walaupunsoyeon unnie takkan melihat anggukan kepalaku. karena aku pun tahu Yoona takkan berbuat macam-macam dibelakangku. Hanya saja ketakutanku jikalau terjadi hal buruk padanya.

"jika ada perkembangan aku akan segera menghubungimu." lanjut soyeon unnie mematikan panghilannya.

Aku menanti sembari menonton TV. Entah acara apa yang aku tonton katena jelas tangan ku terus memijit tombol next hingga kini sudah mencapai chanel 100an.

Aku menyimpan kemali remot. Menatap layar TV yang menunjukkan garis warna warni tak ada siara. Meminum air yang kusiapkan untuk mengurangi rasa cemasku.

Aku memejamkan mata memijat keningku yang terasa pusing. Air mataku meleleh saat itu juga. Aku merasa kini aku merasakan posisinya. Posisi Yoona saat dia menungguku yang setiap malam mengunjungi Hyomin. 

"Apa ini yang kamu rasakan setiap kali menungguku?" Lirihku.

Entah mengapa kantuk mulai melanda. Rasa pusing kepalaku seakan mebina bobokanku. Membuatku tertidur beberapa saat.

"Ngghh." Aku menggeliat ketika merasakan tangan dingin menyentuh pipiku.

"yoona-ah." Suaraku masih parau, aku hanya menebak tanpa membuka mata.

"Iyaa ini aku. Kenapa tidur disini sih?" Tanyanya yang kurasakan dia berpindah posisi tak lagi berjongkok.

Yoona sedikit memngangkat kepalaku dan duduk. Menjadikan pahanya sebagai bantalan ternyaman untuk kepalaku.

"Maaf membuatmu menunggu." Ucapnya menyesal.

Aku mengangguk sembari menikmati belaian tangannya di kepalaku.

Aku jadi ingat setiap aku mendapatinya tertidur di sofa setiap malam. Bahkan aku tak membangunkannya untuk sekedar pindah. Apalagi menggendongnya memindahkannya. Aku justru mengacuhkannya membiarkannya tertidur sepanjang malam hingga pagi datang di sofa itu kedinginan.

"Udah makan?" Tanyanya. Aku menggeleng. "Ya udah kita makan dulu ya. Tapi kamu tunggu dulu, aku siapin makanannya untukmu." Ucapnya beranjak pergi.

Aku menahannya. "Aku udah masak nasi goreng kok buat kita makan." Jawabku membuka mataku perlahan.

Kini dapat kulihat wajahnya yang tersenyum. Wajah cantiknya yang meneduhkan. Namun aku dapat melihat ada rasa letih di dalamnya.

"Ya sudah kita makan nasi gorengnya ya." Ucaonya membuatku mengannguk.

Kini tanpa menghalanginya, aku membiatkan dia pergi ke dapur.

Inipun membuatku teringat, setiap pulang malam makanan selalu tertata rapi dimeja makan. Makanan yang sepertinya belum tersentuh. Bahakan aku tak mempedulikan apa dia telah makan atau tidak. Makanan yang akan terbuang di pagi harinya.

Rasanya kejadian hari ini dejavu masalaluku yang kuperbuat padanya. Hanya saja jelas ini berbeda. Aku mengacuhkannya. Namun dia selalu tetap peduli padaku, apapun kondisinya.

"Kok ngelamun?" Tanyanya yang membawa sepiring nasi goreng dan duduk di sampingku.

"Maaf." Ucapku penuh penyesalan.

"Untuk?" Dia mengerutkan kening. "Harusnya aku yang meminta maaf karena membuatku menungguku dan membatalkan makan siang tanpa membicarakannya denganmu." Ucapnya terlihat begitu sedih.

Tanganku bergerak menangkap pipi kanannya. Tersenyum. Mengelus pipinya yang dingin. Entah mengapa aku merasa dia begitu pucat hari ini.

Cup.
Aku mengecup bibirnya sekilas.

"Kamu makan dulu ya. Pasti kamu lapar.'' Ucapnya menyodorkanku sendok yang sudah dupenuhi makanan.

Aku menerima suaapannya. Menguyah makannanya dengan mata yabg tak bisa mengalihkan padangannya dari wajah cantiknya.

"Sini aku suapi kamu.'' Aku merebut sendoknya dan berbalik menyuapinya.

Kita bergantian saling menyuapi satu sama lain. Hingga piring pun bersih tanpa sisa. Mungkin bukan karena nasi gorengku yang enak, karna harua ku akui nasi gorengku sedikit  keasinan. Tapi mungkin kami berdua sama-sama tak ingin melewatkan moment romantis ini.

"Kamu dari mana sih?" Tanyaku khawatir.

"Maaf yaa. Setelah aku ketemu temanku, aku dapat telepon mami pulang hari ini, jadi aku bergegas ke bandara menjemputnya. Eh taunya mami malah minta aku anterin belanja." Cerita yoona

Bohong. Jelas bohong. Yoona berbohong. Karena aku datang ke rumah orangtua yoona, hanya mendapati pengurus tumah saja disana. Mereka mengatakan lusa Mami dan Papi baru akan pulang dari China.

Tapi aku tak bisa berbuat apapun. Aku tak ingin mencecarnya dengan sejuta pertanyaanku. Aku tak ingin memarahinya.

Akupun tahu dan mengerti, ada kalanya masalah itu kita renungi dulu sendiri, hingga kita benar-benar yakin tuk saling berbagi ceria.

Karena aku yakin jika saatnya tiba, dia akan bicara.

Tapi apa yang sebenarnya terjadi padamu yoona? 









 

Tbc

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Silviss #1
Chapter 30: Woaaaah.. Cerita baguuus
Lanjuutttt
Izin baca, author-nim~
J_T-ara_M #2
Chapter 30: Kangen ama cerita ini!! Thanks sudah update lagi!
jjirong00
#3
Chapter 30: Wow. why so short author-ssi?? update lg dong... Yoona kemana aja??
agustini #4
Kapan update lagi ??
Pjyku1234 #5
Update soon please
Vitrieeyoong #6
Chapter 29: Baru nemu nih, keren.. lanjut Thor!!!
agustini #7
Update please
axlegian
#8
Chapter 28: please update soon
agustini #9
Update lagi dong
jjirong00
#10
Chapter 28: Author-ssiii !! Where are you? Please update your story...