Chapter 19

Irresistible

"Minho-ya! Tolong taruh paket ini di kamar kakakmu." Seru ibu Minho yang berjalan tergopoh-gopoh membawa sebuah kardus berukuran sedang namun terlihat begitu berat.

 

Minho yang tengah berkutat dengan ponselnya segera beranjak dan mengambil alih kardus dari ibunya.

 

"Apa ini?" Tanya Minho, menatap penasaran kotak kardus di tangannya.

 

"Entah. Sudah sana, taruh di kamar kakakmu." Perintah ibunya.

 

Minho mengangguk menuruti perintah ibunya.

 
 

Minho meletakkan kardus itu di ranjang milik Jinki sambil sesekali melihat ke sekelilingnya.

 

Ah. Deretan pigura yang terletak di sudut ruangan menarik perhatiannya. Minho berjalan mendekati pigura-pigura itu dengan rasa penasaran.

 

"Hyeri?" Gumamnya saat melihat pigura-pigura itu berisi foto-foto Hyeri. Semua hanya tentang Hyeri.

 

Minho mengerutkan kening. "Mereka benar-benar....." Ucapannya menggantung saat melihat sebuah kotak bewarna biru pastel di meja. Minho membukanya, dan kembali menemukan foto-foto Hyeri.

 

Namun yang di dalam kotak adalah foto-foto polaroid, sebagian ada foto-foto Hyeri yang berpose dengan Jinki. Ada kata-kata yang Minho tidak mengerti di setiap foto itu. Entahlah...

 
 

Untukmu, kuharap kau suka :)

 

-Lee

 
 

Minho membaca kalimat di sticker note yang menempel di penutup kotak itu.

 

"Aneh." Minho mencibir.

 

Kali ini kamera milik Jinki yang menarik perhatiannya. Dengan lancang, Minho menyalakan kamera milik Jinki dan melihat beberapa video di galerinya.

 

Klik.

 

Ia memutar salah satu video.

 

Tiga detik video berjalan, sebuah tangan merebut paksa kamera di tangan Minho.

 

"Siapa yang mengizinkanmu menyentuh barang-barangku?"

 

"Ah, hyung." Minho terkejut melihat Jinki yang sudah berdiri di belakangnya, mematikan kamera dan meletakannya kembali di meja.

 

"Sejak kapan kau mulai peduli dengan hidupku?" Jinki mengangkat sebelah alisnya.

 

"Mian, hyung." Untuk kali ini Minho merasa bersalah karena telah lancang.

 

Jinki menghela napas menahan amarah.

 
 

"Minho, Jinki. Makan siang sudah siap. Ayo kemari." Panggil ibu mereka dari luar.

 

"Ya." Jawab Minho, ia segera keluar meninggalkan Jinki lebih dulu.

 
 
 

"Untukmu." Jinki menghampiri Minho yang masih sibuk dengan ponselnya di teras rumah dengan menyodorkan sebotol jus jeruk dingin.

 

"Ah, thanks hyung." Minho menerimanya.

 

"Sampai kapan kita bersikap kaku seperti ini? Kau adikku." Jinki duduk di kursi yang tersisa disebelah Minho.

 

"Adik tiri." Ralat Minho.

 

"Bagaimanapun juga kau adalah adikku. Kau yang selalu membangun dinding dan menjauhiku."

 

Minho diam.

 

"Kau masih bertahan dengan pikiran kekanakanmu itu?" Jinki tersenyum mengejek.

 

Minho tetap diam.

 

"Bahwa ibu dan ayah hanya menyayangiku?" Kali ini Jinki menatap Minho yang masih tak bergeming.

 

"Tinggalah disini. Ibu selalu mengeluh merindukanmu dan ingin kembali tinggal bersamamu. Ia selalu menyalahkan dirinya karena membuatmu keluar dari rumah." Jinki mulai menjelaskan.

 

"Kau tak lihat betapa bahagianya ibu melihatmu kembali ke rumah?" Tanya Jinki.

 

"Jangan keras kepala. Kau ini hanya mementingkan dirimu dan terlalu berfikir negatif. Aku dan ayah tidak sejahat yang kau kira." Jinki tertawa pelan.

 

Minho melirik kesal Jinki.

 

"Kita sama-sama membutuhkan. Aku membutuhkan sosok ibu, dan kau membutuhkan sosok ayah. Kenapa kita tidak mulai membangun keluarga yang ideal?" Tanya Jinki.

 

Minho menatap tajam mata Jinki, mencoba mencari kesungguhan di kalimat yang terlontar dari mulut kakak tirinya.

 

"Aku tahu kau bisa menjadi adik yang lucu dan menggemaskan." Jinki mengacak rambut Minho.

 

"Kau menjijikan, hyung." Minho menepis tangan Jinki.

 

Jinki tertawa. "Ayah dan Ibu sangat menyayangimu."

 

"Kau pandai merayu. Pantas banyak wanita yang masuk perangkapmu dengan mudah." Ucap Minho ketus.

 

"Oh. Kau iri?"

 

"Tsk."

 

"Aku tahu dimana Go Aecha." Ucap Jinki tiba-tiba.

 

"Hyung!" Minho terkejut mendengar ucapan Jinki. "Kau tahu dimana dia?!" Tanya Minho tak percaya.

 

"Ya." Jinki mengangguk.

 

"Dimana dia hyung?" Minho mulai menemui secercah harapan terhadap kekasihnya yang sudah hampir dua minggu menghilang tidak memberinya kabar. Dan itu nyaris membuat Minho gila.

 

"Berjanjilah untuk kembali tinggal disini jika aku memberitahumu."

 

"Aish... baiklah-baiklah. Apapun permintaanmu akan ku kabulkan. Sekarang beritahu aku dimana Aecha." Ucap Minho gemas.

 

"Dia di Busan."

 

"Busan?!"

 

"Ya. Ia mengunjungi kakek dan neneknya."

 

"Bagaimana kau bisa tahu, hyung?"

 

"Kemarin aku melihatnya pergi bersama Lee Taemin."

 

"Siapa Lee Taemin?!" Minho bertanya dengan panik dan cemas.

 

"Dia adik temanku. Aku tidak tahu hubungan apa diantara Taemin dan Aecha."

 

Minho menghela napas. "Dimana aku bisa menemukan Aecha? Busan sangat luas, hyung."

 

"Aku bisa menanyakannya ke Taemin. Dia yang mengantarkan Aecha ke Busan."

 

"Ah, baiklah! Tanyakan sekarang juga, hyung. Aku akan berkemas." Minho beranjak.

 

"Kau akan pergi saat ini juga?"

 

"Ya."

 

Jinki menghela napas dan menggeleng melihat Minho.

 
 
 

"Kau yakin pergi hari ini juga?" Jinki bertanya sekali lagi saat melihat Minho memasukkan tas ke dalam mobil.

 

"Hm.." Minho hanya mengangguk.

 

"Ah, hyung. Kurasa tidak adil jika aku tidak memberitahumu juga." Minho menatap Jinki.

 

"Apa?"

 

"Aku juga tahu dimana Hyeri."

 

"Sungguh?!"

 

"Tapi berjanjilah untuk tidak menyakitinya lagi, atau aku akan membunuhmu."

 

"Dimana dia?" Jinki terlihat sudah tidak sabar.

 

"Dia di London, bersama kakaknya. Kau bisa menghubungi Key." Minho memberikan secarik kertas berisi nomor Key.

 

"Satu sama. Thanks!" Jinki tersenyum.

 

~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
SS213MH #1
Chapter 20: Waah onew minho mulai baikan !!
am waiting for next chapter ^^
aigotissa
#2
Chapter 14: winter sea..... exo showtime ._____.
aigotissa
#3
Chapter 11: BOOM! Lee Jinki is pe-ka (?) -_-
perang bharatayuda segera berkobar nampaknya :/
aigotissa
#4
Chapter 8: next chapter juga, jagi
kimsun217 #5
Chapter 8: Next chapter jagi,,
itu onew sma hyeri gmana kabarnya??? Kkkk
kimsun217 #6
Chapter 6: i need sequelllll
u,u
kimsun217 #7
Chapter 3: lah lah lah
sebenarnya mreka kenapa toh -_-
kimsun217 #8
Chapter 1: onew sunbae orangnya baik kan,,
ia kan,
aigotissa
#9
Chapter 5: ini… mulai gila.
#mati
aigotissa
#10
Chapter 4: ini hyeri sama onew pacaran emang? kok… onew… nakutin… -.-
wakaka aku ngakak, aecha insecure xD cubit aja itu minho, jelalatan matanya.