Chapter 15

Irresistible

“Oppa, aku hanya ingin mencari udara segar. Tidak jauh-jauh. Hanya disekitar sini. Aku ingin mencari es krim. Aku bisa gila jika hidup tanpa es krim.”

“Kau sangat keras kepala. Sudah kubilang, nanti aku akan membelikannya untukmu.”

“Tidak usah. Bukankah oppa ada urusan? Cepat selesaikan. Aku tidak akan lama. Bye, oppa!”

 

Hyeri berjalan menyusuri setiap toko-toko yang ada di kawasan dekat apartemennya. Ia menepati janjinya untuk tidak pergi terlalu jauh, hanya berjalan sejauh dua blok dari apartemennya. Setelah itu ia akan berjalan memutar untuk kembali pulang. Namun sebelumnya, ia mampir ke kedai es krim langganannya.

Es krim!

Hyeri bersorak senang di dalam hatinya. Ia tersenyum tanpa sadar. Ya, sudah satu minggu lebih ia tidak menikmati makanan favoritenya ini.

 

Hyeri mendorong pintu dengan tangan kanannya, membuat bunyi kerincing terdengar di semua sudut kedai langganannya ini. Beberapa pelayan menyapanya dengan ramah, dan Hyeri membalas sapaan mereka dengan sama ramahnya.

Namun tiba-tiba saja langkah Hyeri terhenti. Sesuatu menghentikan langkahnya. Tubuhnya terpaku tanpa bisa digerakkan dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Kakinya terasa sangat lemas hingga ia merasa tidak kuat menopang tubuhnya.

 

Orang itu... Pria tak berhati itu... Datang lagi dihadapannya.

Hyeri berusaha menggerakkan kakinya untuk kembali berjalan keluar dari kedai ini. Namun sayang, orang itu telah melihatnya lebih dulu.

 

“Kim Hyeri...” Ucap pria berambut coklat itu nyaris tidak percaya.

Hyeri berjalan mundur, mencoba menghindari pria yang berjalan mendekatinya.

Hyeri mengambil langkah cepat untuk berbalik dan keluar dari kedai ini. Ia berlari sekuat yang ia bisa. Walaupun ia tahu, pria itu berlari lebih cepat darinya namun ia tetap berlari. Ia harus tetap berlari.

 

Kali ini Hyeri berhenti setelah ia sampai di ujung jalan. Ia tidak akan mengulang kembali kejadian yang telah menimpanya. Ia tidak boleh kembali terpuruk dan sakit hanya karena pria itu.

 

Hyeri mendecak kesal saat lampu aba-aba untuk menyebrang tak kunjung berubah warna menjadi hijau. Pria itu pasti akan mendapatkannya. Pasti...

“Kim Hyeri...”

Benar dugaannya, pria itu berhasil menyusul Hyeri dan menggenggam lengan kanan Hyeri erat-erat.

“Lepaskan, Lee Jinki.” Suara Hyeri terdengar parau dan bergetar.

Hyeri menunduk. Ia hanya akan semakin terpukul melihat wajah Lee Jinki.

 

“Jinki!” Sebuah suara menarik perhatian Jinki. Pria itu menoleh ke sumber suara. Begitu juga Hyeri.

 

Hyeri tercengang melihat seorang wanita tengah berjalan menghampiri mereka. Wanita itu... wanita yang kemarin berbagi ciuman dengan Jinki. Ya... Hyeri masih sangat mengingat wajahnya.

Cengkeraman Jinki pada pergelangan tangan Hyeri mengendur setelah wanita itu berhenti tepat di hadapan mereka. Hyeri tak mampu mengucapkan sepatah katapun melihat dua orang dihadapannya.

“Mana es krim yang aku inginkan? Kenapa kau malah mengejar gadis ini? Aku menunggumu, honey...” Ucap wanita itu. Terdengar sangat dibuat-buat. Menjijikkan.

 

Honey? Oh!

 

Hyeri mencari kesempatan untuk menarik tangannya dari cengkeraman Jinki. Kemudian lampu lalu lintas berubah merah. Hyeri cepat-cepat melangkah menyebrangi jalan. Meninggalkan dua orang yang tengah berdebat kecil.

“Kim Hyeri!” Hyeri masih bisa mendengar Jinki berteriak memanggilnya. Namun, Hyeri tak mempedulikannya. Ia terus berjalan. Semakin ia cepat berjalan, air matanya semakin deras mengalir. Ia berjalan dengan terisak-isak. Ia tidak mampu menahan. Hatinya sangat tercabik-cabik.

 

Hyeri sampai pada pelataran apartemennya. Ia masih terus berjalan menunduk dan masih terus terisak.

“Kim Hyeri.” Hyeri mendengar suara kakaknya. Ia mengangkat wajahnya dan melihat Kibum berdiri tidak jauh darinya.

“Oppa...” Hyeri berlari dan menghambur kedalam pelukan kakaknya.

“Apa yang terjadi?” Kibum menatap adiknya dengan sedikit khawatir.

Hyeri menjawab dengan isakannya.

“Yya! Tell me.”

Sebelum Hyeri bisa menjelaskan, seseorang datang menghampiri kakak beradik itu.

 

“Oh, Minho-ya. Syukur kau datang.” Ucap Kibum.

“Apa yang terjadi?” Minho terkejut melihat Hyeri yang menangis terisak-isak.

Belum sempat Kibum menjawab, seseorang lagi mendatangi mereka.

 

Lee Jinki.

 

“Lee Jinki...” Ucap Hyeri pelan. Kibum langsung menjatuhkan tatapannya pada pria yang baru saja datang itu.

“Biar aku yang mengatasinya.” Ucap Minho.

“Tidak. Kau bawa saja Hyeri masuk.” Ucap Kibum.

 

“Kau pria bernama Lee Jinki itu?” Tanya Kibum setelah Minho membawa Hyeri masuk.

Jinki menghela napas dan mengangguk pelan. Matanya terus melekat pada Hyeri yang tengah berjalan masuk kedalam apartemen.

“Ku harap kau jangan dulu menemui Hyeri. Sebelum kau benar-benar mampu untuk memberikan penjelasan kepadanya.”

Jinki masih saja diam.

“Aku sedang terburu-buru, maaf. Aku harus pergi.” Ucap Kibum sebelum ia memasuki mobilnya dan melesat meninggalkan Jinki yang masih terus terpaku.  

-

 

  

  

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
SS213MH #1
Chapter 20: Waah onew minho mulai baikan !!
am waiting for next chapter ^^
aigotissa
#2
Chapter 14: winter sea..... exo showtime ._____.
aigotissa
#3
Chapter 11: BOOM! Lee Jinki is pe-ka (?) -_-
perang bharatayuda segera berkobar nampaknya :/
aigotissa
#4
Chapter 8: next chapter juga, jagi
kimsun217 #5
Chapter 8: Next chapter jagi,,
itu onew sma hyeri gmana kabarnya??? Kkkk
kimsun217 #6
Chapter 6: i need sequelllll
u,u
kimsun217 #7
Chapter 3: lah lah lah
sebenarnya mreka kenapa toh -_-
kimsun217 #8
Chapter 1: onew sunbae orangnya baik kan,,
ia kan,
aigotissa
#9
Chapter 5: ini… mulai gila.
#mati
aigotissa
#10
Chapter 4: ini hyeri sama onew pacaran emang? kok… onew… nakutin… -.-
wakaka aku ngakak, aecha insecure xD cubit aja itu minho, jelalatan matanya.