Chapter 14
IrresistibleMinho’s POV
“Kau sudah makan?” Aecha menunduk, memainkan jari-jari tanganku.
“Belum.” Aku mengusap kepalanya yang bersandar di dadaku.
Cuddling. I like cuddling with her. Really.
“Kau ingin makan apa?” Tanya Aecha, kali ini ia mendongak untuk menatap wajahku.
“Apapun...” Aku tersenyum, membalas tatapannya.
“Ingin kubuatkan sesuatu?” Aku mengangguk dan tetap tersenyum.
“Good idea, Go Aecha.” Aecha beranjak dan berajalan menuju dapur.
“Kau menyimpan banyak bahan makanan rupanya.” Aku berjalan menghampiri Aecha.
“Tentu. Aku menyiapkannya untuk berjaga-jaga jika kau datang kesini.” Aku terkekeh.
“Apa aku pelayanmu?”
“Tidak. Bukan begitu, baby... Aku menyukai masakanmu. Sangat menyukainya.”
“Baby? Menjijikkan.” Aku tertawa terbahak-bahak melihat Aecha yang bergidik.
“Ah... apa yang kau inginkan untuk makan siang kali ini, mr. Choi?” Aecha menatapku.
“Pasta carbonara.”
“Okay...” Aecha mulai mengeluarkan bahan-bahan yang dibutuhkan.
“Butuh bantuan nona Go?” Aku menghampirinya dan membantunya membawa bahan-bahan keatas counter.
“Jangan menodai masakanku.”
Aku menatap Aecha.”Terkadang kau memang menjengkelkan, Go Aecha.”
“Hahaha, really?”
“Hmm...” Aku mengangguk.
“Baiklah jika kau tidak ingin dibantu.” Aku memeluknya dari belakang.
Aecha menoleh untuk menatapku. Aku mengecup pipinya dan terkekeh.
“Aish...”
“Aku akan memelukmu sampai kau selesai memasak.”
“Terserah kau.” Aecha mulai mengiris bawang bombay dengan lincah.
Aku terus memperhatikannya sebelum tiba-tiba ponselku berdering.
“Ah, tunggu sebentar...” Aku melangkah untuk meraih ponselku yang terletak diatas meja makan.
“Hyeri?” Aku segera mengangkatnya. “Wae?”
“Kau tidak lupa untuk mengantarku kontrol, kan Choi Minho?”
-
“Astaga Choi Minho! Sudah berapa kali kau mengacaukan waktu untuk kita?! Huh?”
“Maafkan aku, Aecha-ya.”
“Aku sudah lelah mendengarkan kau mengucapkan kata maaf.”
“Hhh... aku sudah berjanji pada Hyeri. Aku tidak mungkin membatalkannya. Kakak Hyeri memiliki urusan yang tidak bisa ditunda. Jadi, ia tidak bisa mengantar Hyeri.”
Aecha diam.
“Go Aecha...”
“Kau bodoh! Kau tau itu, Minho-ya?! Bodoh. Sebenarnya siapa yang lebih penting bagimu?! Aku atau Hyeri?!”
“Bukan masalah itu... kalian sama pentingnya.”
“Jadi aku sama pentingnya dengan sahabatmu?! Bukankah aku ini kekasihmu? Seharusnya aku bisa mendapatkan perhatian yang lebih daripada perhatian yang Hyeri dapatkan!”
“Aecha, please...”
“Sudah berapa kali kau mengorbankanku demi Kim Hyeri mu itu?! Hah?”
“Go Aecha!” Aku sedikit meninggikan nada bicaraku. Aku mulai merasa kesal. Aecha terlalu kekanakan.
“Hyeri sedang membutuhkan bantuanku.” Aku bisa melihat mata Aecha yang mulai berlinang. Aku mulai merasa bersalah.
“Terserah. Lakukan apa yang kau mau.” Aecha mendorong tubuhku dengan cukup keras, ia kembali ke ruang tamu untuk mengemasi barang-barangnya.
“Aku akan mengantarmu!” Aku sedikit berteriak dan menghampirinya.
“Tidak perlu.” Aecha pergi meninggalkan apartemenku tanpa sedikitpun menatapku.
“Aecha!”
Minho's POV end
Comments