Drawing 3 (END)

Multi Shot Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Dering suara alarm di pagi hari membuyarkan mimpi indah yang memasuki alam bawah sadar. Tangan itu bergerak tak tentu arah mencari sumber suara yang mengganggu tidur lelapnya. Taeyeon tidak langsung terbangun setelah menemukan apa yang dia cari. Dengan mata tertutup dia menekan tombol volume yang berada di bagian samping ponsel, menunda alarm untuk berbunyi selama 10 menit ke depan.

Dering nada yang sama berbunyi kembali tepat di pukul 09.00 KST. Sesungguhnya alarm tersebut selalu berdering pada pukul 08.30 KST di setiap hari, akan tetapi tangan nakalnya berhasil menghentikan bunyi berisik untuk mencuri waktu tidur lebih lama.

“Hhmmmmm...” tubuhnya menggeliat dengan kedua tangan ke atas, merenggangkan otot-otot di sepanjang tulang belakang.

Taeyeon berjalan dengan mata setengah terbuka menuju kamar mandi. Sentuhan air hangat di sepanjang kulit putihnya memberikan kenikmatan tersendiri. Dia tidak akan mau menukar kebiasaan mandinya yang menggunakan air hangat dengan air dingin meskipun mungkin itu terasa lebih menyegarkan.

Menjalani hari baru dengan rutinitas yang sama seperti hari-hari sebelumnya adalah gambaran dari kehidupan yang membosankan. Taeyeon terjebak dalam rutinitas yang berulang tetapi dia tidak menilai hidupnya membosankan. Pada usia yang sudah memasuki awal 30 tahunan, kehidupannya tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya orang-orang di lingkungan tempat tinggal orang tua Taeyeon akan membandingkan dirinya dengan teman sebaya dalam urusan jodoh dan karier. Tapi siapa yang peduli. Persetan dengan mulut tetangga. Beruntung dia memutuskan untuk tinggal terpisah dengan rumah orang tuanya.

Taeyeon memanggang dua potong roti tawar dengan isian selai coklat di dalamnya. Itu bukan menu sarapan yang mengenyangkan tetapi dia terlalu malas untuk menyajikan makanan lengkap dengan kalori berimbang. Roti panggang dan kopi hangat, pilihan yang tepat untuk mengganjal perut yang kosong selama menghabiskan waktu di dunia maya. Satu per satu foto di halaman instagram terus bergulir ke bawah. Sesekali jarinya berhenti bergerak untuk menertawakan ekspresi lucu dari wajah temannya.

Kalian bersenang-senang tanpa aku huhuhu…

Tulisnya di kolom komentar sebelum jarinya bergerak kembali ke atas, menyebabkan halaman terus bergeser ke bawah. Tiba-tiba matanya terbelalak melihat foto yang diunggah oleh Yoona. Kumpulan foto yang terdiri dari lima orang wanita dan tiga orang lelaki yang sedang menghadiri sebuah acara pernikahan. Taeyeon mengenali sosok wanita dalam balutan gaun berwarna putih dengan tangan kanan bergelayut manja pada lengan pria yang berdiri di sebelahnya. Dia adalah Park Minyoung, pengantin wanita yang menjadi bintang utama di tengah foto.

Mereka tidak memiliki hubungan pertemanan secara langsung. Taeyeon dan Minyoung tidak pernah bertatap muka. Taeyeon mengenali wajah gadis itu karena Yoona pernah bercerita tentangnya satu atau dua kali. Bukan sebuah cerita buruk tentang Park Minyoung yang mereka bicarakan, melainkan Yoona merasa kagum dengan kecantikan wanita itu. Yoona tidak segan-segan menunjukkan foto Minyoung kepada teman-temannya. Ya, tipikal seorang Kim Taeyeon yang pelupa tetapi tidak pernah gagal untuk mengingat wajah wanita cantik.

Bukan wajah Park Minyoung yang membuat Taeyeon terkejut melainkan gadis lain yang berdiri di samping pengantin wanita. Di sana dia melihat wanita dengan rambut bergelombang berwarna coklat gelap. Wanita yang selama ini dia nantikan kehadirannya. Taeyeon mengirimkan pesan langsung melalui instagram kepada Yoona, mempertanyakan nama dari wanita yang berdiri di urutan ke tiga dari sisi kanan foto.

Sepuluh menit telah berlalu tetapi Taeyeon masih juga belum mendapatkan jawaban atas rasa penasaran yang terus menghantui. Mungkin Yoona belum membaca pesannya dan dia mau tidak mau harus bersabar lebih lama untuk menunggu. Itu sangat menyiksa. Dia bahkan sudah membaca seluruh komentar di postingan foto tersebut untuk menggali informasi. Namun sayangnya dia tidak menemukan apa-apa.

“Ah, sial. Ini lebih sulit dari yang aku bayangkan" Taeyeon menggerutu. Dia mencoba menuliskan nama Park Minyoung pada kolom pencarian dan dia menyesal setelah melihat ratusan nama terkait yang muncul.

“Aish kenapa Yoona sangat malas menambahkan tag di lubang hidung mereka masing-masing" Taeyeon melihat sekali lagi unggahan foto tersebut, mengamati satu per satu wajah yang ada di sana. Dia hanya mengenal 3 dari 8 orang yang ada. Dua orang di antaranya sudah tidak dapat diharapkan. Menyisakan satu orang terakhir yaitu Kwon Yuri, sepupu dari Im Yoona. Dia tidak mengingat nama akun Yuri tapi dia yakin itu ada di salah satu daftar orang yang dia ikuti.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan satu di antara 45 orang yang dia ikuti, terlebih nama akun Yuri berada di urutan 12 dari atas. Taeyeon menemukan postingan foto di hari Minggu. Foto yang sama dengan milik Yoona. Kabar baiknya adalah Yuri tidak malas seperti sepupunya. Dia memberikan tag kepada 3 orang yaitu Yoona, Minyoung dan satu lagi untuk lelaki dengan nama Minho. Kenapa hanya 3 orang? Mungkin kah 5 orang lainnya tidak mempunyai akun instagram?

Untuk yang terakhir kali, Taeyeon mencoba peruntungan nasib dengan menelusuri isi akun rachel_mypark yang tidak adalah milik Park Minyoung. Terima kasih kepada Kwon Yuri yang telah menjadi jembatan penghubung mereka berdua. Taeyeon memijat bagian tengkuk lehernya ketika melihat begitu banyak postingan foto para tamu undangan pesta pernikahan di instagram Minyoung.

“Oh, aku menemukannya!” Taeyeon berseru kegirangan, melompat-lompat dan berlari kecil mengitari meja makan.

jessica.syj

Nama akun instagram yang tersemat pada foto ke 49.

.

.

.

Jessica sedang menyelesaikan laporan bulanan yang harus segera dikirim ke kantor pusat sebelum jam pulang kerja. Dengan kecepatan penuh jarinya menekan huruf dan angka yang berbaris di keyboard komputer. Dia berusaha fokus dengan pekerjaan tetapi suara handphone yang berdering sedikit sulit diabaikan.

“Halo"

“Aku membutuhkan bantuan. Tolong datang ke meja ku sebentar”

“Sekarang?”

“Tahun depan"

“Satu jam lagi aku akan ke sana"

“Tidak, kamu harus datang sekarang. Ini sangat penting dan mendesak. Aku di antara hidup dan mati”

“Tiffany, kamu terdengar sangat berlebihan. Dan aku semakin tidak percaya jika itu menyangkut hal yang penting. Aku harus menyelesaikan laporanku secepatnya. Aku akan segera pergi menemuimu setelah ini selesai" Jessica langsung memutus sambungan telepon, tidak memberi kesempatan pada Tiffany untuk berbicara lebih lanjut.

Tanpa disadari terdapat empat notifikasi dari media sosial telah diterima dalam selang waktu yang berdekatan. Pertama, dia mendapatkan satu follower baru yaitu akun instagram bernama taeyeon_ss dengan foto profil anak anjing berwarna abu-abu. Kemudian dia menerima like dan komentar pada foto yang dia unggah sekitar dua bulan lalu saat sedang bermain golf di mana dia menggunakan setelan baju dan topi berwarna putih dipadu dengan rok hitam di bagian bawah. Dia tidak tahu apakah taeyeon_ss itu perempuan atau laki-laki tetapi dari cara dia menuliskan sebuah komentar membuat Jessica tersipu malu.

Ya Tuhan, aku baru saja melihat hal terindah dalam hidupku. Kamu adalah definisi dari kata sempurna.

Sebuah komentar yang cukup berani mengingat itu adalah komentar pertama yang Taeyeon tinggalkan di sana.

Kemudian yang terakhir, sebuah pesan di instagram yang membuat mulut Jessica terbuka lebar. Pesan yang berisikan satu buah foto di mana seorang wanita sedang menikmati segelas minuman yang dia yakini berisikan kopi. Apakah dia sedang bermimpi? Tidak, foto yang dia lihat terlalu nyata untuk sekedar menjadi bunga tidur. Dia tidak mengerti bagaimana semua bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa tanda peringatan seolah Tuhan sedang bermain-main dengan takdir mereka berdua. Bahkan  ketika Jessica sudah menyerah untuk menemukan dua angka terkutuk yang berakhir dengan seratus kali kegagalan total, sosok yang dia cari datang dengan sendirinya. Apa itu masuk akal? Dunia bekerja dengan cara yang aneh.

Apa kamu sudah meminum cukup kafein hari ini?

Aku memikirkan satu tempat yang menyajikan kopi terbaik sesuai seleraku, tetapi aku khawatir tempatnya terlalu jauh dengan lokasimu yang aku sendiri tidak di mana hehehe.

Apa pesan ku ini terlalu mengejutkan?

Kamu ingat aku?

Kereta api bawah tanah.

Sketsa hitam putih.

Kamu ingat?

Ngomong-ngomong, namaku Kim Taeyeon.

Jessica membaca semua pesan yang tertulis di bawah foto gadis yang baru saja dia tahu namanya. Meskipun pada foto tersebut setengah wajah Taeyeon pada bagian hidung dan mulut tertutup gelas besar yang dia pegang, tetapi Jessica mengenali mata itu. Bola mata berwarna coklat yang telah berhasil menghipnotis dirinya.

Hai Taeyeon, aku Jessica Jung.

Maaf seharusnya aku yang mengirimkan pesan pertama kali tetapi hal buruk terjadi. Aku kehilangan nomor telepon mu. Aku benar-benar menyesal. Sekali lagi maaf.

Aku tidak tahu dari mana kamu menemukan akun instagram ku tetapi aku senang kamu menghubungi aku.

Apa tawaran kopi gratis dari mu masih berlaku? Lol aku hanya bercanda.

Sebutkan saja tempatnya, aku akan meluangkan waktu untuk bertemu denganmu.

Dalam hitungan kurang dari 30 detik, Jessica menerima pesan baru. Dia tidak menyangka akan mendapat respon balasan secepat itu. Sesungguhnya Taeyeon tidak pernah mengalihkan pandangan matanya dari layar handphone sejak pertama kali dia mengirimkan pesan.

Seoulism coffee shop?

Bagus, itu dekat dengan kantor ku. Mau makan siang bersama di sana?

Maksudmu makan siang hari ini?

Ya, jika kamu ada waktu.

Aku mempunyai banyak waktu luang di sepanjang hari tetapi situasi sekarang sedikit menyulitkan. Aku sedang mewarnai rambut di salon dan ini baru tahap permulaan jadi aku khawatir akan menghabiskan waktu lebih dari jam makan siang.

Mungkin lain hari, besok atau lusa?

Bagaimana deng

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
HYOTAE2018 #1
Chapter 33: Muchas gracias.
Esperando el siguiente capítulo, autor.
Gracias.
onesleven
#2
Chapter 32: Agak membingungkan, jadi sebenarnya TaengSic kenal duluan sebelum TaeNy ketemu? Terus kok bisa punya anak bareng? Update dong biar gak penasaran
Abangprims
#3
Chapter 31: jdi karina anakny taeyeon?. kok sampe taeyeon gak tau?.
onesleven
#4
Chapter 30: Wah tambah seru, sayang banget kalo update nya emang setahun sekali 😆
Semoga author dapat inspirasi terus buat update amin
onesleven
#5
Chapter 29: Asiiik, update baru, ditunggu kelanjutannya, kayaknya seru nih 😁
dinoy15 #6
Chapter 24: Udah baca di Wattpad ditunggu updatenyaaa..
royalyulsic #7
Chapter 1: Eng version???
Abangprims
#8
Chapter 22: aku menunggu kelanjutannya..
Abangprims
#9
Chapter 19: omo winter 🤣🤣🤣
Abangprims
#10
Chapter 18: aku msh setia menunggu..