Soulmate 1
Multi Shot CollectionSemua orang sependapat jika hari Senin merupakan masa terberat untuk berjalan meninggalkan rumah. Para pria berdasi meletakkan segelas kopi panas di atas meja menemani tumpukan kertas yang tidak ada habisnya. Sementara beberapa mahasiswa duduk di dalam angkutan umum, memasang perangkat elektronik menutupi telinga untuk mendengar lagu yang sedang populer. Lalu, seorang gadis berambut pirang dengan setelan baju berwarna hitam, tampak enggan terlibat dalam sebuah pembicaraan.
“Belahan Jiwa adalah novel online yang mendapat banyak perhatian karena jalan ceritanya yang menarik. Perusahaan kami mau membeli hak cipta agar dapat dibuat dalam film layar lebar. Namun, sampai saat ini penulisnya tidak dapat dihubungi padahal dia aktif memperbarui ceritanya secara berkala. Apakah Nyonya Jung bisa membantu kami untuk berkomunikasi dengan penulis tersebut?”
Jessica memandang pria berkacamata itu dengan tatapan dingin seolah-olah ingin membekukan mulut cerewet yang terlalu banyak berbicara. Baginya semua lelaki sama saja, selalu datang membawa masalah.
“Aku tidak pernah membaca novel atau cerita online. Jadi sepertinya kamu datang pada orang yang salah.”
“Kisah ini ditulis oleh temanmu. Tiffany. Cerita kalian berdua dari usia tiga belas tahun sampai dua puluh enam tahun. Kamu Jessica, bukan?” kata Sooyoung menegaskan. Dia sudah menghabiskan banyak waktu hingga merasa putus asa dan nyaris menyerah. Gadis itu adalah satu-satunya pemegang kunci yang menjadi harapan terakhirnya.
“Namaku memang Jessica akan tetapi ada banyak orang dengan nama yang sama.”
“Kalian lahir di San Francisco. Aku sudah mengunjungi kampung halamanmu, baik yang ada di Amerika maupun di Korea Selatan. Aku telah menemukan hutan yang tertulis di dalam cerita. Aku juga bertemu mantan guru kalian ketika di sekolah menengah atas. Dia bilang sejak dulu Tiffany pandai menulis sedangkan kamu sangat suka menggambar.”
Semakin lama mereka berbicara, dunia terasa semakin berputar. Entah karena asupan oksigen yang menipis atau aliran darah yang terus meningkat. Obrolan itu harus seg
Comments