Universe

Multi Shot Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Tangan wanita yang lebih muda bergelayut manja pada lengan kekasihnya. Dalam lubuk hati yang terdalam dia ingin bergandengan tangan layaknya pemuda pemudi lain yang berjalan di sepanjang tepi sungai Cheonggyecheon tetapi dia terlalu malu untuk memulai lebih dulu. Jessica menantikan waktu di mana wanita yang dia kencani sejak 3 tahun lalu membuat tanda-tanda kecil yang menunjukkan kasih sayang. Oh jangan salah sangka, bukan berarti pasangannya tidak romantis, hanya saja gadis yang lebih tua jarang memperlihatkan kemesraan di depan umum. Mungkin Taeyeon terlalu takut dengan pandangan orang-orang yang menghakimi seolah mereka adalah Tuhan yang berhak menentukan benar dan salah.

“Taengoo.. aku lapar”

“Eh, kita baru saja makan malam dua jam lalu. Kamu bahkan mengambil sepertiga porsi ikan yang ada di piringku” Taeyeon tertawa menyaksikan pipi Jessica menggembung begitu lucu.

“Mau aku belikan bungeoppang? Sepertinya aku melihat ada yang menjualnya di sekitar sini” dia mencoba memutar ulang ingatan jangka pendek, mencari di mana lokasi penjual kue berbentuk ikan dengan isian adonan kacang merah yang manis.

“Tunggu di sini. Aku akan segera kembali” Taeyeon hendak melangkahkan kaki tetapi sesuatu menahan jari kelingkingnya.

“Kamu tidak boleh meninggalkan aku sendirian. Aku ikut denganmu”

“Tumitmu sudah tidak sakit?” dia teringat bagaimana Jessica mengeluh beberapa menit lalu, mengomel tentang sepatu yang baru dia beli membuat kakinya lecet. Well, tidak bisa menyalahkan benda itu sepenuhnya karena mereka berjalan hampir dua jam tanpa henti.

“Masih sedikit sakit tapi tidak masalah”

Taeyeon berjongkok kemudian menarik salah satu ujung tali sepatunya, “pakailah milikku”

“Tidak perlu Taengoo, aku baik-baik saja. Lagi pula kamu benci memakai sepatu high heels” meskipun itu tidak tinggi tetapi Jessica merasa tidak nyaman dengan skema penderitaan yang bermain di kepala. Melihat Taeyeon menggunakan sepatu yang tidak disukai adalah bentuk lain dari penyiksaan.

“Jangan berdebat denganku Nona Jung”

“Omo omo omo.. Sangat menakutkan” kedua telapak tangannya menutup mulut, pura-pura terkejut melihat kepribadian Taeyeon yang keras kepala.

“Kamu terlihat seperti yang ada di dalam drama”

“Siapa?” dia menarik kedua sisi tali sepatu yang sudah berpindah ke kaki kekasihnya, membuat simpul kuat agar ikatan tali tidak mudah terlepas.

“Kapten Yoo Sijin!” teriaknya bersemangat.

“Ah, drama descendants of the sun. Aku lebih menyukai kisah percintaan Sersan Mayor Seo Daeyoung dengan dokter tentara, siapa namanya?”

“Entahlah aku juga lupa, yang aku ingat hanya ketampanan Kapten Yoo”

Taeyeon memutar bola matanya dan berkata, “itu karena pemainnya adalah aktor favoritmu”

“Benar hahaha.. Apa kamu cemburu?”

“Tidak”

“Kenapa kamu tidak cemburu melihat aku mengidolakan orang lain?” Jessica sengaja memasang wajah cemberut agar Taeyeon setidaknya merasa sedikit bersalah. Atau akan lebih baik jika kekasihnya benar-benar cemburu.

“Itu karena aku tahu jika pada akhirnya aku lah yang bersamamu”

“Aww ucapanmu sangat manis”

“Ayo pergi sekarang sebelum suasana semakin ramai”

Bulan Oktober merupakan puncak keramaian di wilayah Sungai Cheonggyecheon di mana sebuah festival diselenggarakan dalam rangka memperingati keberhasilan restorasi sungai yang dikelola oleh pemerintah kota Seoul. Banyak karya seni yang dipamerkan di sepanjang 1 km dari total panjang sungai keseluruhan sekitar 6 km. Area yang paling padat adalah pada bagian titik awal di mana terdapat air terjun mini yang terkenal.

“Taeyeon lihat, ada penjual makanan di sana” telunjuk Jessica mengarah ke sisi jalan yang berlawanan.

“Kita harus menyeberangi jembatan di atas”

“Tidak perlu ke atas, lewat jalan yang di bawah saja”

“Bebatuan itu terlihat licin dan berbahaya” hujan yang mengguyur kota Seoul sore ini menyebabkan sebagian besar permukaan jalan menjadi lembab dan basah termasuk bongkahan batu besar yang menghubungkan kedua sisi sungai selebar 15 meter.

“Ini hanya sungai buatan. Mungkin kedalamannya sebatas pinggang atau paling dalam sebatas leher, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan”

“Yah, kau pikir ini kolam renang! Jangan sembarangan menilai sesuatu” tidak ada yang tahu pasti berapa kedalamannya tetapi menurut logika Taeyeon bangunan yang memegang peran penting dalam tata kelola air

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
HYOTAE2018 #1
Chapter 33: Muchas gracias.
Esperando el siguiente capítulo, autor.
Gracias.
onesleven
#2
Chapter 32: Agak membingungkan, jadi sebenarnya TaengSic kenal duluan sebelum TaeNy ketemu? Terus kok bisa punya anak bareng? Update dong biar gak penasaran
Abangprims
#3
Chapter 31: jdi karina anakny taeyeon?. kok sampe taeyeon gak tau?.
onesleven
#4
Chapter 30: Wah tambah seru, sayang banget kalo update nya emang setahun sekali 😆
Semoga author dapat inspirasi terus buat update amin
onesleven
#5
Chapter 29: Asiiik, update baru, ditunggu kelanjutannya, kayaknya seru nih 😁
dinoy15 #6
Chapter 24: Udah baca di Wattpad ditunggu updatenyaaa..
royalyulsic #7
Chapter 1: Eng version???
Abangprims
#8
Chapter 22: aku menunggu kelanjutannya..
Abangprims
#9
Chapter 19: omo winter 🤣🤣🤣
Abangprims
#10
Chapter 18: aku msh setia menunggu..