Love Blossom

Multi Shot Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Musim semi telah tiba. Kuncup bunga mulai bermekaran, melebarkan kelopak dengan warna yang menawan. Hembusan angin menerpa pepohonan membawa terbang beberapa helai daun kering yang berguguran. Panasnya sinar mentari yang berada tepat di atas kepala tidak mampu menghalau kerumunan orang yang mengelilingi papan pengumuman setelah petugas kerajaan menempelkan selembar kertas di sana. Sebagian besar dari mereka adalah rakyat biasa dengan kemampuan baca tulis yang tidak bisa dibanggakan.

“Kabar bahagia datang dari keluarga kerajaan. Permaisuri telah melahirkan seorang pangeran pada musim semi yang hangat. Raja akan mengadakan pesta di akhir pekan, merayakan hari bahagia untuk kita semua” seorang lelaki berpakaian mewah membaca dengan lantang tulisan yang terpampang, disambut dengan suara gemuruh bahagia dari barisan orang di belakangnya. Dia tidak berniat membaca pengumuman tersebut di depan khalayak umum, hanya saja kebiasaannya berbicara dengan suara keras tidak dapat dihilangkan. Terlebih dia bertujuan agar adiknya yang berdiri di barisan paling belakang dapat mendengar suaranya.

“Kau dengar? Raja akan mengadakan pesta” dia berlari kegirangan menerobos orang-orang.

“Orang mana yang tidak mendengar suaramu. Itu terdengar sangat keras hingga mampu memecahkan gendang telinga”

“Yah, Kim Taeyeon! Aku sengaja berbicara lantang agar kamu mendengarku” dia memukul bahu lelaki yang lebih muda.

“Aku memerlukan pakaian baru untuk perayaan istimewa”

“Ayo kita pergi ke tempat keluarga Lee. Aku menyukai hasil karyanya” Heechul menepuk pakaian yang membungkus tubuhnya dengan rasa bangga. Sudah bertahan selama beberapa generasi keluarga Lee menjadi penjahit kepercayaan keluarga Kim.

“Sebaiknya kita memesan pakaian di tempat terpisah. Tidak banyak waktu yang tersisa hingga akhir pekan. Kamu pergilah ke tempat Tuan Lee. Aku akan berjalan di sekitar sini mencari yang terbaik yang bisa aku temukan” Taeyeon mulai berjalan melihat para pedagang di pinggir jalan. Kebanyakan adalah penjual makanan dan aksesoris untuk wanita.

“Kau yakin?” Heechul mengekor di belakang adiknya.

“Tentu saja. Lebih baik kamu segera pergi ke sana sebelum mereka menerima banyak pesanan dari orang lain”

“Baiklah. Sampai jumpa di rumah”

Taeyeon menunggu punggung kakaknya menghilang dari pandangan sebelum melanjutkan kembali pencarian yang tertunda. Langkah demi langkah dia terus bergerak melewati barisan pedagang. Terkadang dia berhenti sejenak ketika melihat tumpukan kain, menilai sekilas kualitas dan warna kain secara kasat mata tanpa bersentuhan langsung. Tidak ada yang menarik.

Dia sudah berbelok dua kali ke arah kanan dan kemudian mengambil tikungan ke arah kiri. Kakinya berjalan tak tentu arah. Perjalanan kali ini jelas bukan yang pertama kali tetapi entah mengapa dia tidak begitu mengingat di mana saja toko para penjahit pakaian. Mungkin karena selama ini keluarganya terus bergantung pada satu penjahit sehingga dia tidak memperdulikan yang lain.

“Di mana aku harus meletakkan kain ini? Di samping kain merah?” seorang wanita setengah berteriak dari toko yang terletak di sudut jalan. Lokasinya terbilang tidak strategis mengingat bangunan mereka berada tepat di ujung jalan buntu sehingga tidak banyak orang yang menyadari keberadaan toko itu. Tanpa membuang banyak waktu Taeyeon berjalan menghampiri gadis yang masih sibuk menata tumpukan kain.

“Ehem” Taeyeon membuat suara dari tenggorokannya yang sama sekali tidak gatal. Seketika wanita tersebut memutar tubuh, menyadari bahwa seseorang sedang berdiri di belakangnya.

“Selamat datang Tuan. Ada yang bisa kami bantu?”

Seluruh fungsi tubuh Taeyeon kehilangan kendali untuk sesaat. Dia tidak sanggup berkata apa-apa. Dia bahkan tidak sadar telah menahan nafas selama beberapa detik. Matanya sama sekali tidak berkedip dan mulutnya menggantung di udara. Apakah dewa sedang menghentikan waktu untuk berputar? Dia terlihat bodoh hanya karena senyum gadis itu.

“Tuan? Apa Anda baik-baik saja?” lambaian tangan yang bergerak ke kanan dan ke kiri di depan mata membuat roh Taeyeon kembali ke tubuh. Tidak, dia tidak mengalami kematian sesaat. Dia hanya terpaku melihat senyum terindah yang selama ini tidak pernah dia bayangkan.

“Aku ingin membuat pakaian”

“Silahkan masuk ke dalam. Ibu ku adalah penjahit yang handal. Aku yakin Anda tidak akan kecewa. Eomeoni, kita kedatangan pela

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
HYOTAE2018 #1
Chapter 33: Muchas gracias.
Esperando el siguiente capítulo, autor.
Gracias.
onesleven
#2
Chapter 32: Agak membingungkan, jadi sebenarnya TaengSic kenal duluan sebelum TaeNy ketemu? Terus kok bisa punya anak bareng? Update dong biar gak penasaran
Abangprims
#3
Chapter 31: jdi karina anakny taeyeon?. kok sampe taeyeon gak tau?.
onesleven
#4
Chapter 30: Wah tambah seru, sayang banget kalo update nya emang setahun sekali 😆
Semoga author dapat inspirasi terus buat update amin
onesleven
#5
Chapter 29: Asiiik, update baru, ditunggu kelanjutannya, kayaknya seru nih 😁
dinoy15 #6
Chapter 24: Udah baca di Wattpad ditunggu updatenyaaa..
royalyulsic #7
Chapter 1: Eng version???
Abangprims
#8
Chapter 22: aku menunggu kelanjutannya..
Abangprims
#9
Chapter 19: omo winter 🤣🤣🤣
Abangprims
#10
Chapter 18: aku msh setia menunggu..