Chp 2 - Darkness

The Pretension
Please Subscribe to read the full chapter

Catatan pengarang:

butuh waktu sikronisasi beberapa chapter dengan chapter ini, meskipun kali ini dilihat dari sisi di luar rumah misterius.

Jarak waktu kejadian dari beberapa jam setelah terjebaknya ke delapan idola itu di dalam rumah trus lompat kira-kira 30-40 hari setelah kejadian.

Okay, here we go.

 

 

=========================================================

Kim Sunggyu kini di tempatkan pada sebuah kamar rawat inap di sebuah rumah sakit. Tekanan batin yang diderita semenjak awal kasus penculikan keluarga Myungsoo dan Howon telah mencapai titik tertinggi ketika kedua anak itu pun ikut hilang ke dalam sebuah rumah di kawasan Cheongdam-dong. Hal ini berefek langsung kepada Sunggyu, yang didesas-desuskan memiliki jantung yang lemah.

Namun yang membuat heran para dokter yang menanganinya adalah, walaupun jantung anak itu lemah, tapi detakannya sama sekali tidak melemah; seakan ada alat pacu jantung yang membantunya dan menopangnya sehingga Kim Sunggyu tidak mengalami sesuatu yang mengharuskannya masuk ke ruang ICCU.

Para dokter memberikan penjelasan ini kepada semua anggota Infinite dan mereka semua terpana. Keempat anggota Infinite yang tersisa menduga ini ada hubungannya dengan yang dilakukan oleh Josh beberapa saat sebelum mereka semua membawa Sunggyu ke rumah sakit.

 

Suara pembawa berita dari televisi bergaung di ruang tunggu sebuah rumah sakit ketika Jang Dongwoo dan Lee Minhyuk melintasi ruang tunggu sambil membawa beberapa kaleng minuman dan makanan yang mereka peroleh dari rumah sakit. Keduanya menggunakan perangkat penyamaran ala kadarnya sekedar untuk menghindari para wartawan dan pertanyaan-pertanyaan dari penghuni rumah sakit.

“Kabut hitam yang menyelubungi rumah mewah di Cheongdam-dong tidak dapat ditembus. Karena kuatir akan keselamatan warga, akhirnya pihak kepolisian memutuskan untuk segera membubarkan massa dan meminta penduduk untuk menjauhi tempat itu.

Petugas kepolisian juga sudah mencoba menggunakan berbagai alat untuk menembus bahkan mencoba memanjat pagar rumah mewah itu tapi semuanya tidak membawa hasil. Awan gelap yang menutupi tempat itu bagaikan telah menutup semua jalan masuk ke sana.

Berdasarkan informasi yang kami peroleh, rumah mewah ini bahkan belum ada di sini sekitar tiga hari yang lalu. Tidak ada yang tahu siapa yang bisa membangun rumah sebesar dan semegah ini dalam waktu hanya tiga hari.

Walau demikian, ada dugaan bahwa rumah ini adalah rumah kembar yang mirip seperti yang dimiliki oleh...”

Dongwoo dan Minhyuk yang merasa tertarik dengan berita yang disiarkan ikut menyimak bersama orang-orang lain di sana. Di layar televisi tampak beberapa orang mencoba menggunakan lampu-lampu dengan watt besar untuk menyinari rumah itu namun tidak ada cahaya yang berhasil menembus kabut hitam yang menyelimuti empat itu.

“Kabut hitam yang menyelubungi tempat ini bahkan tidak dapat ditembus oleh cahaya lampu yang paling terang yang kami miliki. Apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam rumah itu?”

Seruan kompak dari beberapa orang di dekat sang reporter menghentikan kegiatannya. Kamera bergerak ke atas, mengikuti pandangan semua orang. Sepintas ada seberkas sinar dari langit, jatuh ke tengah rumah itu sebelum menghilang. Begitu cepatnya sinar itu sehingga nyaris tidak bisa dilihat jika yang menyaksikannya berkedip di saat yang salah.

Namun setelah beberapa saat menunggu, tidak terjadi sesuatu apa pun terhadap rumah itu.

“Apa itu tadi?” bisik Dongwoo.

“Mollayo, seonbae.” balas Minhyuk. “Tapi semoga saja itu bukan hal yang buruk.” Dia tidak mau memperkeruh suasana dengan berpikir macam-macam. Mungkin saja sinar itu bisa pertanda baik.

“Kajja.” ajak Dongwoo.

Dan kedua orang itu pun menyelinap dan kembali ke ruang rawat inap Kim Sunggyu.

 

Ketika Dongwoo dan Minhyuk masuk, Sunggyu ternyata sudah sadar. Keduanya lalu menyerahkan barang bawaan mereka untuk dibagi-bagikan kepada anggota grup mereka, Infinite dan BTOB yang kesemuanya kini berkerumun di dalam kamar itu.

“Sunggyu hyung butuh istirahat. Lebih baik kita pulang daripada berkerumun seperti ini.” saran Woohyun.

“Tapi manajer kami bilang ada yang ingin bertemu kita di sini.” kata Eunkwang. Meski dari BTOB tidak ada yang sampai jatuh sakit, tapi pikiran Eunkwang masih tertuju pada Peniel dan Sungjae yang terperangkap di dalam rumah misterius.

Seakan tahu kesulitan mereka, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu.

Ketika pintu itu menggeser terbuka, muncullah dua orang laki-laki dengan seorang wanita yang membawa semacam tongkat, berdiri di belakang keduanya. Ketiga orang ini berpakaian serba putih dengan aksen warna dan desain pakaian yang sedikit berbeda. Ketiganya bagaikan akan pentas di panggung karena tampak begitu modis. Tapi siapa mereka, tidak ada yang tahu. Namun dari tampangnya, sepertinya ketiga orang ini bukan orang biasa.

Ada seorang lain yang datang bersama mereka, dan dia bertindak selaku penerjemah bagi ketiganya karena dialah yang menyapa mereka terlebih dahulu. Tapi kenapa fitur orang ini mirip sekali dengan Joshua yang pernah mereka lihat?

“Annyeonghaseyo, namaku Justin. Mereka ini adalah kawan dari dua orang yang kalian temui sewaktu di kantor polisi beberapa hari lalu. Mereka ada pesan penting untuk kalian.”

Lelaki yang paling depan berbicara sesuatu dan si penerjemah menerjemahkan artinya. “Dia mengatakan bahwa Josh dan Wanjin, dua orang yang bersama teman-teman kalian yang dilempar dari rumah aneh itu sudah berhasil masuk ke dalamnya untuk menyusul teman-teman kalian.”

Entah ini berita bagus atau berita baik untuk mereka. Mereka tidak tahu kemampuan kedua orang itu. Tapi yang dilakukan Josh terhadap Sunggyu di hadapan mereka sesaat sebelum mereka menuju rumah sakit menimbulkan sedikit harapan di hati mereka.

“Jangan kuatir,” kata si penerjemah lagi. “mereka orang-orang terbaik dari kalangan Penjaga. Kemampuannya tidak bisa diremehkan.”

“Penjaga?”

Beberapa di antara mereka mulai bertanya-tanya siapa itu Penjaga. Tapi sebelum ada yang bicara, tiba-tiba si penerjemah menyela lagi.

“Dia juga ingin memberi tahu kalau mereka sudah hampir menemukan semua anggota keluarga dari teman-teman kalian yang saat ini sedang terperangkap.”

Ini sungguh-sungguh berita baik bagi mereka. Ekspresi mereka yang awalnya murung langsung berganti ceria. Di sisi lain, keempat tamu mereka pun merasa agak sedikit lega melihat perubahan ekspresi itu.

“Jeongmalyo?” tanya Eunkwang dengan mata berbinar-binar.

“Ne.” tanggap Justin. “Tapi sepertinya ada yang harus dilakukan oleh pihak penjaga untuk mereka.” Kali ini dia berbicara dari dirinya sendiri, bukan menerjemahkan apa yang dikatakan kepadanya. “Sepertinya mereka tidak akan ingat kejadian buruk ini. Jadi saya mohon jika kalian bertemu dengan mereka, jangan ungkit masalah ini.”

Semua mata melihat ke arahnya saat itu, suasana langsung kembali sunyi.

“Waeyo?” tanya Ilhoon.

“Kejadian ini akan menimbulkan trauma yang mendalam bagi mereka, dan kalian tahu sendiri mereka hampir semuanya terdiri atas orang yang sudah berusia lanjut. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, ingatan mereka mengenai kejadian ini akan dihapus.”

Semua orang menatap mereka dengan horor, dan ini membuat ketiga orang yang berpakaian putih mengernyitkan dahinya.

“Mereka—maksudku, Penjaga bisa melakukan itu?” tanya Changseob.

Mereka sadar betul tidak ada yang bisa menghapus ingatan seseorang. Namun mempertimbangkan apa yang dilakukan Joshua kepada Sunggyu, hal itu mungkin saja.

“Apa kepada kami juga?” lanjut Sungjong.

Justin tersenyum. “Tidak. Aku rasa tidak perlu.” katanya. “Meskipun aku yakin apa yang kalian rasakan sama dengan orang-orang tua itu, tapi kurasa kalian bisa mengatasinya. Alasan lainnya adalah karena kalian adalah kunci untuk masa depan manusia, terlepas dari apakah kalian idola ataukah bukan.” Dan dia tertawa. Ketiga orang berpakaian putih hanya menatapnya dengan melongo.

 

“Apa yang kau katakan kepada mereka?” tanya yang berada paling depan.

“Hanya sedikit kebenaran. Toh mereka juga harus tahu.” tanggap Justin tenang. “Ada lagi yang ingin kau katakan pada mereka, Adam?”

“Tidak. Kurasa hanya segitu saja.” Lelaki itu diam sejenak. “Tapi kurasa lebih baik jika mereka tidak terlalu kuatir soal teman-teman mereka. Josh ada di sana, dan aku percaya sepenuhnya kepadanya.”

“Baiklah.” kata Justin. Dia baru saja hendak membuka mulutnya untuk menerjemahkan apa yang dikatakan Adam padanya ketika tiba-tiba saja sesuatu seperti asap hitam mulai masuk ke kamar itu dengan cepat.

Mereka semua kaget melihatnya, dan anak-anak itu tampak ketakutan. Dan ternyata asap itu sudah mengelilingi rumah sakit itu begitu rupa dan hampir menutupinya tanpa ada yang menyadarinya.

“What’s happening?” seru Adam, tidak kalah kagetnya dengan mereka semua.

Wanita berpakaian putih di belakang mereka dengan santai memukul ujung tongkat yang dibawanya sekali ke lantai. Suara yang dikeluarkannya terdengar bagaikan bunyi gaung lonceng besar yang menggema ke seluruh penjuru rumah sakit.

Dalam sekejap saja asap gelap itu terurai dan lenyap begitu saja dari seluruh bagian bangunan.

“It’s a good thing that I’m here.” kata wanita itu sambil menghembuskan nafasnya.

“You knew about this?” tanya Adam kepadanya.

“Yes and no. But this darkness will devour everything if we don’t do something.”

“Sepertinya masalah yang kita hadapi ini lebih rumit dari sekedar penculikan biasa.” kata lelaki berbaju putih yang lain.

Adam berpikir cepat. “Tanyakan kepada mereka apakah dia butuh perawatan intensif ataukah tidak.”

 

“Dokter bilang Sunggyu-ssi harus menginap semalam di sini.” jawab Seungyeol.

Setelah Justin menerjemahkan kata-kata Seungyeol, Adam lalu berkata, “Justin, bisa kau bayarkan biaya rumah sakitnya?” Dia mengeluarkan kartu kreditnya. “Kita bawa mereka semua pergi dari sini.”

Si penerjemah, alias Justin, meminta anak-anak itu untuk segera berkemas-kemas karena mereka semua akan dibawa pergi karena tempat itu tidak lagi aman. Justin sendiri akhirnya keluar dari kamar untuk membayar biaya rumah sakit Sunggyu.

“Becca, tolong kau hubungi perusahaan talenta anak-anak ini dan beri tahu mereka. Minta tolong bantuan Donghae kalau perlu.”

Meski tidak paham dengan apa yang mereka bicarakan, tapi nama ‘Donghae’ membuat anak-anak itu berbalik menatap Adam sejenak. Donghae mana yang dia maksudkan? Dugaan awal mereka adalah Lee Donghae dari Super Junior tapi bisa jadi bukan, karena orang yang bernama Donghae cukup banyak di Korea Selatan.

“James,” kata Adam. “kau tahu apa yang kita hadapi?”

“Tidak begitu.” jawab yang bersangkutan pelan. “Tapi kurasa kristal kita bisa untuk mengusirnya.” Dia diam sejenak. “Satu hal yang penting: sepertinya kegelapan di Cheongdam-dong sudah menyebar ke mana-mana di seluruh negeri ini.”

Dan tidak ada seorang pun di ruangan itu yang bisa menjelaskan bagaimana ekspresi Adam di sana waktu itu.

* * *

Yang terpantau di markas besar Penjaga di stasiun angkasa luar adalah sesuatu yang sangat mengerikan.

Kegelapan merayap di mana-mana, dan bagian-bagian yang berhasil dikuasainya berubah menjadi kubah-kubah hitam dengan berbagai ukuran.

“Sebenarnya apa yang kita hadapi sekarang? Kenapa begitu banyak bola kegelapan dalam waktu yang begitu singkat?” gumam profesor Ico frustrasi. “Aku butuh informasi.”

“Kenapa tidak tanyakan pada ICO?

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 27: Yeiii,,,selesai jg. Hummm jujur sbnr na brhrp ending na smpe kpn pun kbradaan penjaga gak d ketahui hehe. N brhrp ada lnjutn na. Saat siwon n kyu brtualang sbg penjaga baru.but its good story n I like it so much. Thx jo-oppa udh bwt karya ini. Jg anita eonni yg udh post d aff^^
ningekaputri #2
Chapter 17: awww foto na *nosebleed hihihi
ningekaputri #3
Chapter 3: oke,,,,saya trtarik dgn pic na. Tuh lbh cocok d mkn d bandimg jd monster es krim hahaha. And then,,,siwon n kyu lupa ingatan lg????? OMG,,,aq bnr2 gtw apa yg ada d pkrn jo-oppa hahaha.
ningekaputri #4
Chapter 2: aq mo tanya, ini kejadian di dunia asli ato di terminate dimension???
ningekaputri #5
Chapter 1: well,,,akhir na sampe ksni jg. Hahaha. Ff ini bnr2 menarik slrh prhtian qu, krn shrz na sbtu n mggu kmrn, qu streaming timeline ss6 taiwan. N aq mengabaikn tu *kejadian langka hohoho. N jujur agak shock dgn poster d chapter ini. Bagi qu tuh mengerikn. Sm sx g brpkr apalagi brkeinginan spti tu. Tp aq sadar, ada segelintir org d slrh dunia yg brpkr spti pic tsb. N pas baca prolog 1 ini, aq brpkr, sungguh mengerikn khdpn idol korea. Gak sebebas artis d negara2 lain. Kasihan.
gyu1315 #6
..........................komen sy 2 hari lalu belum masuk ternyata ;;TT

padahal udh ketulis semua kmrn T T gmn kebingungan sy ttg gajelasnya wanjin berwujud atau gak setelah kejadian kmrn.. kyu yg ktanya penasaran cuman belum nanya/?/ apa apa.. trs lupa lg pertanyaan kmrn kkk

next series ad lagi kah~? dg penjaga yg sudah blak2an masalah esistensi mereka hihihi trs gimana yg punya wujud masa depan2 ini berubah jd beneran penjaga/?/ gitu kkkkk
lagipula jo oppa pake 'see you around' kan :3 *mintadilempar bakiak*
LocKeyG #7
Chapter 27: i'll miss it, i mean..your story :')