Chp 19 - Ark

The Pretension
Please Subscribe to read the full chapter

Author's Note:

Sorry for the long delay. I found some difficulties on writing this chapter.

BTW, ada bagian dari chapter ini menggunakan lirik lagu EXEC_FLIP_ARPHAGE. Awalnya tidak ingin kugunakan, namun karena liriknya nyangkut', kumasukkan di sini.

Mungkin musiknya agak aneh di telinga, namun liriknya bikin merinding (campuran bahasa Jepang dan Hymnos). .

Link lagunya di sini: http://www.youtube.com/watch?v=e6XJ_GAlRHI

Jangan disetel dengan volume keras. Kkkkkkk..

As for the song in this chapter, just pay attention to the BOLD ones.

 

Satu lagi. Ada banyak perpindahan POV di chapter ini Kuharap kalian bisa menyesuaikan.

 

Anita's Note: Jo-oppa has been a laaaaazzyyyyyy bum. He hardly wrote a paragraph a day.

Anyway, pic's credit belongs to the owner.

===========================================================

 

Tolong selamatkan kami, batin Kyuhyun sekuat tenaga. Secara tak sadar, ruang keluarga yang sering mereka gunakan terlintas di benaknya.

Kristal yang berada di dalam bawah sadarnya pun tahu akan permohonannya itu.

Dengan demikian, kau mendapatkan kekuatan khusus yang diperuntukkan bagimu.

 

Pada detik berikutnya, ketiga orang itu pun menghilang dari sana dengan teleport jarak dekat.

Mereka jatuh tak jauh di ruang keluarga, tak jauh dari delapan orang sisanya.

Kemunculan mereka yang tiba-tiba sangat mengagetkan bagi yang lain. Ditambah lagi, ketiganya muncul dalam kondisi tak sadarkan diri.

 

Ruang keluarga geger.

“Aigomumina?? Hyung?!” seru Myungsoo panik. Dia langsung berlari mendapatkan mereka.

Yang lain segera berkerumun sambil mencoba menyadarkan ketiganya.

“Bagaimana mereka bisa muncul begitu saja?” kata Peniel.

“Jangan berkerumun. Mereka tidak bisa bernapas.” kata Changwook. “Hyung? Kau tidak apa-apa?” Dia mengguncang-guncangkan tubuh Josh dalam usahanya untuk membangunkannya. Dia memeriksa nadi mereka masing-masing. “Mereka masih hidup.”

“Bagaimana ini? Mereka tidak bisa bangun.” kata Seungho. Dia melihat ke luar ruangan yang penuh dengan awan hitam terus-menerus berputar di seluruh penjuru rumah hingga ke pekarangan. Awan itu mengeluarkan suara-suara yang sangat mengerikan, membuat mereka ketakutan.

“Justin juga sudah tidak berbicara selama beberapa waktu ini.” lanjut Hoya. Dia mendongak, ke arah benda berbentuk bulat telur yang melayang-layang di atas kepala mereka. “Ajeossi dowajuseyo. Ada tiga orang pingsan di sini dan kami tidak tahu harus berbuat apa.”

“Justin Ajeossi~~”

“Apa mungkin dia sedang ke belakang?” Hanya itu yang terlintas di kepala Sungjae saat itu.

* * *

Han Wanjin bergerak cepat melintasi Time Void diikuti ketiga Penjaga Waktu tepat di belakangnya. Keempatnya seperti sedang terbang, melayang menuju ke bawah dengan kecepatan tertentu. Mereka sengaja meninggalkan jejak seperti emas di sepanjang jalan sebagai tanda agar tidak tersesat.

Dari apa yang mereka lihat, Seven Spirits telah merobek tempat itu dengan hebatnya, tampak dari banyaknya serpihan-serpihan benda-benda yang mengambang di sana. Kerusakan yang ditimbulkan oleh pedang itu ternyata mampu menggerakkan udara yang awalnya hanya diam. Itu sebabnya kenapa ketiga penjaga itu masih bisa bernapas seperti sekarang.

Ketika mereka berhasil menembus Time Void, tampaklah sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Di hadapan mereka tampak seperti sebuah sarang laba-laba hitam, dengan titik-titik simpul berbentuk bola.

Awalnya ketiga Penjaga tidak tahu apa yang menyebabkan sarang laba-laba raksasa itu bisa berwarna hitam. Namun ketika mereka mendekati salah satu titik simpul yang berukuran cukup besar, tampaklah awan hitam yang menyelubungi tempat itu.

Mata Han Wanjin menyipit ketika matanya ketika melihat awan itu. Dari pemantauannya sebelumnya, tempat itu tidak segelap ini sebelumnya dan lagi, keberadaan awan itu seperti berupaya mencegah siapa pun untuk masuk…atau keluar.

 

Sesuatu yang bercahaya tiba-tiba melesat keluar dari sana dan nyaris menabrak mereka. Cahaya itu terus bergerak ke atas, melewati jalur yang sebelumnya mereka lalui dan keluar dari Echoes of Time.

Ketika berpapasan, Han Wanjin sempat melihat apa isi cahaya itu. Baek Yoonhee.

Rupa-rupanya dia dibawa keluar oleh sesuatu. Atau seseorang.

Wanjin memusatkan kekuatannya, dan dengan kemampuan penuh dia menerobos awan hitam yang berkumpul di dalam rumah.

 

Wanjin mendarat dengan di ruang tengah rumah dengan kekuatan yang mampu menggetarkan seluruh rumah. Awan hitam yang berhasil ditembusnya kembali menutup, mencegah ketiga Penjaga untuk masuk.

Alhasil, ketiga Penjaga itu hanya bisa kebingungan sementara tubuh mereka masih mengambang di Echoes of time.

Karena ketiga orang yang mengikutinya tidak kunjung tiba, Wanjin pun mendongak dan mendapati bahwa jalan masuknya tadi telah tertutup. Sepertinya dia harus membukanya lagi. “Tunggu sebentar!” sahutnya.

 

Tapi suara keras yang ditimbulkannya ketika mendarat tadi ternyata mengundang perhatian yang lain. Sebagian dari mereka berlarian keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Alangkah senangnya mereka ketika tahu bahwa Han Wanjin telah kembali.

“Wanjin ajeossi, tolong kami. Josh, Siwon, dan Kyuhyun pingsan.” kata Sungjae.

“Mworago?” kata Wanjin. Dia meninggalkan barang bawaannya di sana lalu bergegas menghampiri mereka. “Di dalam tas-tas itu ada pakaian untuk kalian.” katanya. “Cepat ganti sebelum situasi memburuk.”

Dan laki-laki itu pun meninggalkan mereka.

Meski bingung kenapa mereka harus berganti pakaian di saat seperti ini, Seungho, Sungjae, dan Hoya hanya bisa bertukar pandang sejenak sebelum akhirnya melangkah menuju barang bawaan Wanjin dan memeriksanya.

 

Mereka kaget melihat begitu banyak barang yang di bawa lelaki itu, yang ternyata sama seperti satu wardrobe pakaian untuk pemotretan.

“Gila, bagaimana mungkin dia bisa membawa barang sebanyak ini?” kata Hoya heran.

“Kekuatannya memang tidak manusiawi.” lanjut Sungjae.

“Dia itu malaikat.” kata Seungho, tampaknya mulai percaya akan eksistensi Wanjin sebagai makhluk ekstraterestrial itu.

Hoya berseru-seru kaget ketika dia melihat ke atas.

Semua ikut mendongak dan mendapati bahwa ada tiga orang lain di atas sana.

“Siapa itu? Apa Wanjin membawa bantuan?” tanya Sungjae.

“Lebih baik kita mengganti pakaian kita sekarang.” ajak Seungho sebelum mulai membuka benda yang mirip seperti kontainer berukuran kecil itu.

“Heol!”

* * *

Langkah kaki yang bergegas masuk membuat semua mata beralih dari tiga orang yang sedang tergeletak di sana ke arah pintu.

Kelegaan pun terpancar dari wajah mereka ketika tahu bahwa yang datang adalah Han Wanjin.

“Wanjin cheonsa-nim, dowajuseyo!” kata Myungsoo.

“Apa yang terjadi?” tanya Wanjin.

“Kami juga tidak tahu. Mereka tiba-tiba muncul begitu saja di sini dalam keadaan pingsan.” jelas Peniel.

“Tiba-tiba muncul?” tanya Wanjin. “Teleport?”

Mereka mengangguk.

“Aku tidak tahu kalau teleport benar-benar ada.” kata Henry mengomentari.

Teleport jarak dekat. Wanjin langsung dapat menebak bahwa kristal milik Kyuhyun pasti telah aktif. Dan kemungkinan besar punya Siwon juga. Dia memeriksa kedua anak itu dan menghela napas lega ketika tahu kalau mereka tidak apa-apa.

Tapi ia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada Josh. Jadi pertama-tama dia memeriksa nadi lelaki itu. Masih ada walaupun lemah.

Dia lalu beralih ke dadanya.

Hanya dengan meletakkan tangannya saja Wanjin bisa tahu kalau Josh terluka dalam. Dan sepertinya kristal-nya yang dapat membantu penyembuhannya tidak bereaksi.

Ini buruk sekali.

Wanjin merasa dia tidak punya pilihan lain selain melakukan sesuatu yang tidak biasa.

 

Didudukkannya Josh dan ditahannya tubuhnya dengan salah satu tangannya.

Dia membuat simpul dengan tangannya yang lain, lalu memukul tulang belakang lelaki itu dengan dua jari sampai Josh seakan tersentak.

Kekuatan kristal, walaupun saat itu masih berada di dalam tubuh Josh, bereaksi dan mengalirkan energi ke seluruh tubuh lelaki itu, membantu penyembuhannya.

 

Josh akhirnya sadar, dan merasakan bahwa ada yang menekan punggungnya.

“Wanjin? Itu kau?” katanya lemah.

“Ya, ini aku.” tanggap lelaki itu. “Kau bisa sendiri? Apa yang terjadi?”

“Laut.” kata Josh lirih.

Hanya butuh satu kata bagi Wanjin untuk mengerti segalanya. Dia bisa merangkai logika urutan kejadian dengan presisi. “Ternyata Doom memanfaatkan kecelakaan di laut untuk menghabisimu.” katanya kemudian.

Josh mengangguk. “Siwon? Kyuhyun?” Dia menoleh dan melihat kedua anak itu masih tergeletak di sampingnya.

Lelaki itu, walaupun dalam kondisi lemah, tidak bisa tinggal diam. Dia memutar kedua tangannya sekali, dan masing-masing tangannya diletakkan ke Kyuhyun dan Siwon.

“Mereka tidak apa-apa, cuma pingsan. Yah! Jangan dulu. Kau masih lemah. Yah! YAH!” Apapun larangan Wanjin, tidak ada gunanya. Sementara dia sendiri tidak dapat melepaskan jarinya dari punggung Josh untuk sementara waktu.

 

Larangan Wanjin sangat beralasan. Josh memaksakan dirinya pada titik yang nyaris tidak bisa ditolerir lagi. Sebagai akibatnya, ketika kedua anak itu tersadar, lelaki itu justru ambruk ke lantai.

Semua orang kaget tapi mereka berusaha tetap diam dan beralih untuk membantu Siwon dan Kyuhyun.

“Aish! Kubilang juga apa.” kata Wanjin. Dia menidurkan Josh dengan posisi terlentang, kembali membuat simpul dengan jarinya, dan menarik kristal Josh keluar dari tempatnya.

Benda itu bersinar sungguh terang di dalam ruangan itu, dan aliran energinya berpindah ke tubuh Josh, menyembuhkannya sedikit demi sedikit.

Cahaya kristal yang begitu terang ternyata berhasil menembus keluar bola Corona tempat mereka berada dan menghancurkan awan hitam yang menutupi tempat itu dengan bunyi yang keras bagaikan bangunan runtuh.

* * *

“Bagaimana ini, kita tidak bisa masuk.” kata Becca sementara dia, Sarah, dan Sam masih melayang-layang di luar sana.

“I wonder…” Becca mendekati Corona kecil yang lain dan mengintip ke dalamnya.

Ternyata awan yang melingkupi tempat itu cukup tipis, sehingga dia bisa melihat ke dalam. Ada beberapa orang di dalam sana. Mereka tampak cukup depresi. Dia mengambil sebuah kartu dari sakunya dan berkata, “ICO, apa kau mengenali orang-orang ini?”

Komputer super itu segera mencari identitas para penghuni rumah itu. “Kemiripan penghuni rumah ini dengan data Daniel Choi, Hwang Kwanghee, dan Jang Nara adalah 99,9998%. Ini adalah tiga di antara para selebriti Korea yang hilang.”

Ketiga orang itu menyadari sesuatu “Jangan-jangan Corona-Corona kecil ini…”

“…tempat dimana semua selebriti dunia ditahan.”

“THIS.IS.BAD!” kata Sam.

“At least we have found them all. Just like Wanjin had said.” kata Becca.

“Ayo, lebih baik kita kembali ke rumah tadi dan menjalankan rencana semula.” kata Sarah.

Namun cahaya dari rumah besar itu membuat ketiganya tersentak kaget. Cahaya yang begitu kuat ternyata dapat memancar keluar dan terlihat begitu terang bahkan dari luar Corona.

“Kekuatan sebesar ini bisa memanggil Holy...” Sam berhenti berbicara ketika sesuatu terlintas di benaknya. Ditatapnya kedua temannya dengan terbelalak.

“Ayo, kurasa kita butuh sedikit perubahan rencana.” kata Sarah. “Meskipun Holy sebenarnya berada di mana pun.”

Pour out your deepest wish in unity for your wish shall be fulfilled.

* * *

“Gwaenchanhaseyo?” tanya Myungsoo setelah situasi kembali seperti semula.

“Gwaenchanhayo.”

Saat itu, masuklah Sungjae, Seungho, dan Hoya. Ketiganya telah berganti kostum dengan pakaian serba putih dan penuh ukiran emas di sepanjang baju mereka; dari baju maupun sepatu mereka.

Penampilan ini membuat yang lain kaget, tentu saja, karena mereka kelihatan akan segera pentas.

“Kenapa penampilan kalian seperti itu?” tanya yang lain terpana.

“Hyung semua juga dapat. Semuanya ada di ruang tengah.” kata Sungjae.

“Kalian cepatlah ganti. Kita tidak punya banyak waktu.” kata Wanjin cepat.

Setelah saling bertukar pandang, semua orang pun bergegas ke ruang tengah. Beberapa waktu kemudian, mereka mendengar suara ribut-ribut dari luar.

Josh menoleh kepada Wanjin. “Kau membawa seragam Penjaga kemari untuk mereka?” tanyanya.

“Profesor yang menyuruhku untuk membawanya.” katanya. “Kau juga cepat ganti. Ketiga temanmu sudah menunggu di luar.”

Alis Josh naik. “Siapa?”

“Ah, palliwa! Sikani eobseo!” paksa Wanjin.

“Baik! Baik!” Josh menghela napas lalu bangkit berdiri dan mengebaskan debu dari celananya. “Semoga saja profesor tidak membawakanku aksesoris yang membuatku bahkan tidak tampak seperti anggota boyband tapi seperti dukun.”

“Kau bukan bukan keduanya.” tanggap Wanjin ketika Josh mulai meninggalkan tempat itu.

Josh berbalik. “THAT! Is exactly what I meant.”

* * *

Meskipun ketiga Penjaga waktu dan dimensi itu sepakat untuk bergegas, tetap saja mereka membutuhkan sedikit waktu hingga persiapannya matang.

Di bawah sana, di dalam rumah itu, semua orang telah berganti kostum dengan pakaian yang dibawa oleh Wanjin. Mereka tampak gagah dengannya, namun khusus untuk Josh, ada sebuah ukiran berwarna biru di punggungnya; disamping ukiran emas dan perak. Ukiran yang tampaknya seperti gambar acak namun sebenarnya memiliki arti.

“The Guardian of Water’s Crest.” kata Wanjin, setelah memperhatikan ekspresi anak-anak itu.

Semuanya kembali berkumpul di ruang tengah dan menunggu. Alat komunikasi mi

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ningekaputri #1
Chapter 27: Yeiii,,,selesai jg. Hummm jujur sbnr na brhrp ending na smpe kpn pun kbradaan penjaga gak d ketahui hehe. N brhrp ada lnjutn na. Saat siwon n kyu brtualang sbg penjaga baru.but its good story n I like it so much. Thx jo-oppa udh bwt karya ini. Jg anita eonni yg udh post d aff^^
ningekaputri #2
Chapter 17: awww foto na *nosebleed hihihi
ningekaputri #3
Chapter 3: oke,,,,saya trtarik dgn pic na. Tuh lbh cocok d mkn d bandimg jd monster es krim hahaha. And then,,,siwon n kyu lupa ingatan lg????? OMG,,,aq bnr2 gtw apa yg ada d pkrn jo-oppa hahaha.
ningekaputri #4
Chapter 2: aq mo tanya, ini kejadian di dunia asli ato di terminate dimension???
ningekaputri #5
Chapter 1: well,,,akhir na sampe ksni jg. Hahaha. Ff ini bnr2 menarik slrh prhtian qu, krn shrz na sbtu n mggu kmrn, qu streaming timeline ss6 taiwan. N aq mengabaikn tu *kejadian langka hohoho. N jujur agak shock dgn poster d chapter ini. Bagi qu tuh mengerikn. Sm sx g brpkr apalagi brkeinginan spti tu. Tp aq sadar, ada segelintir org d slrh dunia yg brpkr spti pic tsb. N pas baca prolog 1 ini, aq brpkr, sungguh mengerikn khdpn idol korea. Gak sebebas artis d negara2 lain. Kasihan.
gyu1315 #6
..........................komen sy 2 hari lalu belum masuk ternyata ;;TT

padahal udh ketulis semua kmrn T T gmn kebingungan sy ttg gajelasnya wanjin berwujud atau gak setelah kejadian kmrn.. kyu yg ktanya penasaran cuman belum nanya/?/ apa apa.. trs lupa lg pertanyaan kmrn kkk

next series ad lagi kah~? dg penjaga yg sudah blak2an masalah esistensi mereka hihihi trs gimana yg punya wujud masa depan2 ini berubah jd beneran penjaga/?/ gitu kkkkk
lagipula jo oppa pake 'see you around' kan :3 *mintadilempar bakiak*
LocKeyG #7
Chapter 27: i'll miss it, i mean..your story :')