CHAPTER 3-THE THIRD HIGHEST

My Home
Please Subscribe to read the full chapter

Tepat seminggu setelah Yunho mengambil keputusan untuk mengasuh Changmin, ia kembali lagi ke rumah sakit untuk menjemput cucu tunggal saksinya melawan Go-Park Industries. Orang tua itu memintanya datang pukul 5 sore, dan di sanalah ia kini. Lima langkah dari pintu masuk ruang rawat Shim Kangin. Dalam jarak itu dapat didengarnya suara melengking dari balik tembok.

“Kakek ingin aku apa?!”

‘Ide yang sangat jenius Tuan Shim. Memberi tahu sesuatu sebesar ini pada anak usia puber secara mendadak,’ batin Yunho. Terdengar jelas anak itu juga tidak menginginkan situasi ini. “Ini tidak adil,” samar Yunho masih mendengar ungkapan tidak setuju dari Changmin. Ia menunggu beberapa saat di samping pintu masuk. Mencari saat yang tepat untuk mengetuk pintu. Dan mau tak mau iapun mendengarkan percakapan dua Shim beda generasi itu.

“Maafkan Kakek, Changmin. Kakek tahu ini tak mudah untukmu, tapi Yunho itu baik. Kakek baru katakan sekarang, karena kau pasti akan memikirkan hal ini berlebihan dan menjadi ketakutan. Percaya pada Kakek, ini takkan seperti waktu itu,” Yunho akui Tuan Shim adalah orang yang sangat bijak dan ia sangat menghormatinya.

“Aku tak mau bicarakan itu lagi, Kakek! Aku  baik-baik saja! Lagi pula, dari mana Kakek tahu kalau ini takkan sama? Bagaimana kalau Kakek salah?”

“Changmin, tenangkan dirimu. Kakek tahu kau bisa menjaga diri, tapi kau itu baru 14 tahun. Kau tak seharusnya menghadapi semua ini sendiri. Kau tak ingin Kakek kehilangan hak asuh atasmu ‘kan jika Kakek ketahuan membiarkanmu hidup sendiri di apartemen untuk beberapa bulan?” Mungkin keluarga ini bersyukur Yunho malam itu mengaku sebagai ayah Changmin, jika tidak entah bagaimana nasib anak malang itu. “Percayalah, kau hanya perlu bertahan sebentar, dan kita akan tinggal bersama kembali,” bujuk Kangin.

Saat Yunho tak mendengar lagi sahutan dari Changmin atas penjelasan kakeknya, ia putuskan untuk mengetuk pintu ruangan dan membukanya.

“Halo Tuan Shim, hai Changmin!” sapanya sambil memamerkan senyum khas seorang Jung Yunho. Hangat dan mematikan.

“Hai,” jawab Changmin pendek, seakan ingin kesal pada Yunho tapi tak bisa.

“Yunho! Senang bertemu denganmu!” jawab Kangin. “Changmin sudah siap berangkat!” lanjutnya sambil menepuk bahu Changmin. “Panti rehab akan mengirim seseorang untuk menjemputku satu jam lagi. Dan tidak perlu Changmin,” Kangin seperti tahu apa yang dipikirkan cucunya. “Kau tak perlu menungguku, sudah ada perawat yang akan membantuku nanti.”

Meski dengan berat hati, Changmin menganggukkan kepalanya dan masih tak mau melepas pandangannya dari seorang Shim Kangin. Yunho melihat jelas sisi protektif Changmin terhadap kakeknya.

“Baiklah, sampai jumpa, Kek!” katanya pelan kemudian beranjak memeluk ayah dari almarhum ayahnya itu.

“Sampai jumpa Changminnie..,” bisik Kangin namun dengan jelas tertangkap gendang telinga Yunho yang lantas tersenyum simpul. “Beri Kakek waktu 2 hari untuk menyesuaikan diri di tempat rehab, dan kau boleh menjengukku.”

“Iya Kek,” jawab Changmin singkat, melepas pelukannya, dan berjalan menuju pintu. “Ayo!” ajaknya pada Yunho.

“Sampai jumpa Tuan Shim. Saya harap rehabilitasi Anda berjalan lancar. Saya akan temui Anda kembali dua minggu ke depan,” pamit Yunho yang dijawab anggukan oleh Kangin.

Sepi yang terjadi selama mereka berada di dalam lift menuju basement. Changmin mengamati refleksi Yunho dari pintu lift yang mengkilap, tapi segera ia membuang muka begitu matanya tertangkap basah oleh kedua mata Yunho. Yunho tertawa kecil mengetahui tingkah Changmin.

‘Ting!’ sampailah mereka di tempat parkir. Ketika melihat Yunho berjalan ke arah mobil sport hitam, mata Changmin pun membesar selebar piring. Ia tahu kalau Yunho itu kaya, tapi ia baru tahu kalau Yunho itu keren.

“Itu mobilmu?” tanyanya.

“Bukan, itu bukan milikku. Aku baru mencurinya siang tadi,” jawab Yunho serius. Ia masuk ke kursi kemudi dan Changmin duduk dengan ragu di kursi sampingnya. “Kita akan mampir ke apartemenmu terlebih dahulu agar kau bisa mengambil barang-barangmu,” lanjutnya. Changmin mengangguk. Ia memang perlu mengambil beberapa barangnya di apartemen.

Yunho tak menyangka apartemen tempat keluarga Shim tinggal terletak di wilayah yang kumuh menurutnya. Padahal ia menilai mereka merupakan orang-orang yang cukup berpendidikan.

“Em, kau tak perlu masuk, tunggu saja di sini, aku takkan lama,” kata-kata Changmin cukup mengagetkan Yunho, menyadarkannya dari lamunan.

“Oke, kau butuh bantuan?” tawar Yunho.

“Tidak. Lagi pula kau pasti tak mau meninggalkan mobilmu lama-lama di sekitar sini,” jawab Changmin sambil tersenyum.

Mendengar kata-kata Changmin cukup membuat tengkuk Yunho bergidik. Diamatinya apartemen kecil empat lantai dengan banyak jendela itu, dan tanpa sadar Yunho melakukan kalkulasi berapa bany

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
thenewbie
huwa! Maaf, komputerku baru saja terbakar n hardisk gosong semua. Maaf, tak bisa update dulu.

Comments

You must be logged in to comment
rongpark #1
Chapter 12: New reader!sukaaa plot ceritanya, lanjut baca duluu :)
Kharisma4chokyu #2
Chapter 2: salam kenal.. aku reader baru~ paling suka ff yg genre nya begini, awal chapt udah bikin penasaran.. Ijin baca sampai akhir ya thor :D
febrianisalma #3
Chapter 23: akhirnya yunho mau ngadopsi changmin jg :-)
febrianisalma #4
Chapter 22: terharu bgt bc chapt ini :')
febrianisalma #5
Chapter 21: apa akhirnya changmin bs tinggal lg sm yunho ya?
febrianisalma #6
Chapter 19: akhitnya wktu changmin sm yunho untuk berpisah dtg jg ya :-(.. aq sich ngharepin yunho jd ayah angkat changmin jd mrk bs sm2 trus :-)
febrianisalma #7
Chapter 18: td bknnya ada shinwoo dtg ke kantor GP mau keruangan file kan tp koq malah ga ktmu sm changmin ya .____.a
febrianisalma #8
Chapter 18: td bknnya ada shinwoo dtg ke kantor GP mau keruangan file kan tp koq malah ga ktmu sm changmin ya .----.a
febrianisalma #9
Chapter 16: ga kebayang yunho oppa dg rambut panjang keriting n pirang pula XD..
febrianisalma #10
Chapter 15: jung junsu maybe? koq agak aneh ya ngucapinnya :-P..