CHAPTER 14 – THE FOURTEENTH MINUTE
My HomeAuthor : thenewbie (@IrumaAckleschia)
A/N : tq ChangMiRuu, randomcassie, Pinkykitty, cassiopcassie, and jinkiesa for the support :) here for you again...
Genre : Family
Cast :
Jung Yunho as Jung Yunho
Shim Changmin as Shim Changmin
Kim Jaejoong as Kim Jaejoong (Yunho’s secretary and best friend)
Choi Siwon as Choi Siwon (Yunho’s boss)
Cho Kyuhyun as Choi Kyuhyun (Siwon’s son and Changmin’s friend)
Kim Youngwoon as Shim Kangin (Changmin’s grandpa)
CHAPTER 14 – THE FOURTEENTH MINUTE
Hari berikutnya Yunho mulai merealisasikan rencananya untuk menjaga jarak dengan Changmin. Tak terlalu berat baginya—ia hanya perlu meminta Jaejoong untuk memindahkan jadwal pertemuannya dengan para klien menjadi sore dan malam hari, sehingga ia bisa dengan mudah menghindari Changmin, baik di kantor maupun di apartemen, meski ia juga harus menghindari tatapan curiga Jaejoong. Ia lalu memberi tahu Changmin bahwa ia akan sangat sibuk dengan kasus besar beberapa hari ke depan dan tak bisa menjemputnya pulang sekolah, ia hanya memberi Changmin sejumlah uang untuk membayar taksi dan makan malam.
Yunho seakan kembali pada masa ketika belum ada Changmin dalam kehidupannya, pulang larut malam. Beberapa malam pertama, sepulang ia bekerja ia masih menemukan Changmin mengerjakan PR di minibar dan mendengarkan ceritanya tentang sekolah, lomba, maupun ektrakurikuler yang ia ikuti. Yunho berusaha untuk menghindarinya sehalus mungkin, dan setelah itu Changmin tak pernah lagi menceritakan apapun pada Yunho, berpura-pura konsentrasi mengerjakan pekerjaan rumahnya. Lalu beberapa malam setelahnya Changmin sudah berada di ruangannya saat ia pulang bekerja.
Yunho mati-matian menyingkirkan rasa bersalah yang mulai mengerogoti perasaannya—ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu semua untuk kebaikan Changmin. Ia berpikir bahwa rasa sakit Changmin sekarang tak sebanding dengan rasa sakit yang akan ia rasakan bila ia terus-terusan berada di dekat Yunho.
Pengacara itu hafal. Kini, tiap pagi, Changmin hanya akan menyambar dua helai roti tawar dan memakannya saat menuju tempat parkir. Dan saat di dalam mobil ia hanya diam saja memandang ke luar jendela, lalu berterima kasih singkat pada Yunho begitu ia turun dan berlari cepat masuk ke sekolahnya. Sikap Changmin itu mengingatkannya saat pertama kali Changmin tinggal bersamanya. Yunho hanya tak yakin ia harus bagaimana kali ini.
-:-
Changmin bingung.
Ia mengira hubungannya dengan Yunho sudah menuju arah yang positif. Akan tetapi, kini semuanya terasa… berbeda. Yunho tak lagi mengajaknya berbicara, tentang apapun. Pengacara itu juga menghindarinya karena suatu alasan yang tak ia mengerti.
Ia sudah mengingat-ingat apa yang terjadi belakangan hingga membuat Yunho berubah, tapi ia tak menemukan jawabannya. Apa Yunho marah karena ia sudah sakit dan membuang waktu Yunho yang sangat berharga? Atau ia membuat Yunho tak bisa tidur nyenyak pada malam hari karena harus menenangkannya dari mimpi buruk?
Changmin tak tahu lagi. Ia hanya berharap Yunho mau mengatakan apa kesalahannya sehingga bisa ia perbaiki. Ia hanya ingin Yunho tak marah lagi padanya.
Padahal, baru beberapa hari yang lalu Yunho berjanji untuk datang ke lomba debat di mana ia akan melakukan pidato (penting) nya. Baru beberapa hari juga Yunho membiarkannya menangis puas dalam dekapan sosok ayah baginya itu. Seminggu yang lalu juga, ia merasa Yunho seperti bagian dari keluarga kecilnya. Tapi sekarang?
Jelas ada sesuatu yang terjadi, karena Jaejoong tampak seperti ingin menendang pantat Yunho dalam hitungan detik. Sekretaris Yunho itu selalu berusaha menghiburnya sampai senyum bisa muncul di wajah sendunya kini. Meski begitu, ketika Yunho lewat di depan mereka dan tak mau melihat ke arahnya, senyum itu lenyap seketika. Ia sedih. Saat Jaejoong begitu baik, ia hanya menginginkan sikap hangat dari Yunho. Menjadi seperti Jung Yunho, itulah keinginannya kelak.
Ia jadi sulit tidur dan tak memiliki nafsu makan. Satu-satunya harapan untuk Changmin adalah lomba debat besok—Yunho sudah berjanji untuk datang dan Jung Yunho tak pernah mengingkari janji. Mungkin jika ia menang dalam kategori pidato individu, Yunho akan senang (dan mungkin sedikit bangga) dan itu akan membuat Changmin ‘dimaafkan’ dari apapun kesalahan yang ia perbuat. Yunho akan datang, ya. Yunho pasti datang.
-:-
Akhirnya setelah seminggu menjalankan rencananya, Yunho merasa Changmin bersikap normal kembali Sabtu pagi itu. Anak itu menampakkan senyum terbaiknya saat duduk untuk menikmati sarapan. Ia banyak berbicara dan tak tampak sedih saat Yunho hanya merespon dengan ‘ya’ atau ‘tidak’ terhadap cerocosannya.
Saat sampai di sekolah, Changmin tersenyum lebar. “Sampai nanti, Yunho!” pamitnya ceria sebelum berlari menghilang di balik gerbang sekolahnya. Yunho hanya terheran-heran padanya hari ini. Ia memutuskan untuk tak ambil pusing dan menuju ke kantornya. Meski ini akhir pekan, tapi ada pertemuan yang harus ia lakukan pagi ini, juga menyelesaikan pekerjaan yang harus selesai awal pekan depan.
Yunho mengubur d
Comments