CHAPTER 15 – THE FIFTEENTH FRAGMENT

My Home
Please Subscribe to read the full chapter

Author : thenewbie (@IrumaAckleschia)

A/N : thx to Pinkykitty, cit__, cassiopcassie, randomcassie, ChangMiRuu, and pimprime also dina_holmes for your support. This one's for you guys!

Genre : Family

Cast :

Jung Yunho as Jung Yunho

Shim Changmin as Shim Changmin

Kim Jaejoong as Kim Jaejoong (Yunho’s secretary and best friend)

Choi Siwon as Choi Siwon (Yunho’s boss)

Cho Kyuhyun as Choi Kyuhyun (Siwon’s son and Changmin’s friend)

Kim Youngwoon as Shim Kangin (Changmin’s grandpa)

 

CHAPTER 15 – THE FIFTEENTH FRAGMENT

Yunho berhenti di sebuah lingkungan yang terlihat cukup ramah. Tanpa turun dari mobil, ia melihat sekeliling, tapi tak ditemukannya tanda-tanda dari Changmin. Ia melihat kembali alamat yang diberikan Changmin, sepertinya ia sudah benar.

Ia keluar mobil dan melihat segerombolan anak muda sedikit lebih tua dari Changmin yang tengah mabuk. Ia harap Changmin tak bersama mereka. Tapi meski demikian adanya, ia akan terima. Changmin mabuk (dan masih hidup pastinya) takkan seburuk Changmin tewas. Saat gerombolan itu mendekat ia bisa memastikan Changmin tak ada, dan semangatnyapun patah. Mereka tak menyadari keberadaan Yunho, dan ia—tanpa malu—menguping pembicaraan anak-anak itu. Mungkin dari sana ia bisa tahu Changmin di mana.

“Hoi, lari ke mana si jenius tadi?” tanya salah seorang dari mereka sambil menegak minuman.

“Tak tahu lah,” jawab yang lain. Yunho yakin mereka sedang berbicara tentang Changmin. Tengkuknya bergidik membayangkan apa yang terjadi pada Changmin saat ini. Babak belur, bersembunyi dari pemabuk seperti mereka.

“Mungkin ia bersembunyi di sana,” yang lain berkata menyahut menunjuk tempat sampah besar di pinggir jalan. “Ayo, selesaikan pekerjaan kita.”

Mereka berteriak setuju, kemudian salah seorang melempar kaleng kosong yang lalu jatuh tepat di dekat kaki Yunho.

KRIEKK… Yunho menghentakkan kakinya menghancurkan kaleng itu. Ia tersenyum sinis melihat mereka terpaku menatap ke arahnya.

“Selamat malam, Anak-anak,” sapa Yunho datar. “Kalian kenal Shim Changmin? Melihatnya di sekitar sini? Mungkin satu sekolah dengan kalian? Cukup tinggi, rambut hitam? Punya seorang pengacara di sini yang tak segan menghajar kalian bila kalian melukainya sedikit saja?”

“Tenang, Pak Tua,” jawab seorang. “Kami tak melihatnya di sekitar sini. Sudah cukup kami melihatnya di sekolah, kami tak perlu bertemu dengannya lagi di luar sekolah.”

Yunho mengeluarkan ponselnya. “Katakan sebenarnya atau kalian akan kulaporkan pada polisi karena mabuk di bawah umur.”

“Kami bisa lari sebelum polisi tiba di sini, tahu?!”

“Mungkin, tapi kurasa Tuan Lee takkan senang mendapat telepon dariku tentang kelakuan putranya malam ini,” Yunho berkata percaya diri. Ia bahkan tak tahu apakah ada yang memiliki marga Lee di antara mereka.

“Sial, dia tahu ayahku!” salah seorang berkata dengan bodohnya dan Yunho harus tersenyum untuk tebakan jitunya barusan. “Ayo pergi dari sini!” ajak anak tersebut.

“Oke, kami memang melihat anak itu tadi, tapi ia sudah kabur. Kami akan pergi saja sekarang.”

“Oi, tak secepat itu. Jika Changmin terluka sedikit saja, kalian akan terima surat tuntutan besok pagi-pagi sekali.”

Mereka mengangguk dan cepat-cepat pergi. Tinggallah Yunho mencari rumah yang dimaksud Changmin. Aneh memang, alamat yang diberikan Changmin sangat spesifik. Tapi bila dikaitkan dengan memori fotografisnya, ia tak heran.

Yunho menemukan rumah yang harus ia tuju. Ia berdiri di teras, ragu untuk mengetuk pintu. Apa yang harus dikatakannya pada pemilik rumah? Bahwa ia tengah kehilangan anak 14 tahun yang mungkin kebetulan ada di dalam rumah mereka?

Saat akan mengangkat tangan untuk mengetuk pintu, ia merasa melihat pergerakan di kanannya. Di sana ada sebuah pohon, jadi ia pikir itu hanya tupai atau kucing atau apa, sampai ia melihat pergerakan itu lagi dan Yunho sadar, itu terlihat seperti… kaki?

“Changmin?” panggil Yunho pelan dari bawah pohon, ia tak mau malu bila ternyata bukan Changmin yang di sana.

“Yunho?” suara Changmin terdengar dari atas kepala Yunho. Kelegaan kini benar-benar dirasakan Yunho sampai ia ingin memeluk pohon di hadapannya. Tunggu, pohon itu sepertinya sudah sangat tua dan tempat Changmin bersembunyi cukup tinggi. Bagaimana bila batangnya rapuh dan Changmin jatuh dari sana?

Yunho kaget begitu Changmin meloncat turun di hadapannya tiba-tiba. Anak itu berdiri dari posisi berlutut dan membersihkan kotoran yang menempel di tangan dan lututnya. Yunho yakin celana jeans Changmin robek.

“Changmin, tak bisakah kau turun seperti orang normal? Dasar anak kucing!”

Changmin hanya merengut mendengar kata-kata Yunho. Kemudian ia berkacak pinggang. “Cepat sekali sampai di sini?” tanyanya.

Bukannya menjawab, Yunho malah memegang kedua pundak Changmin dan memeriksa seluruh tubuhnya, mencari cedera yang mungkin dialami anak itu.

“Yunho—apa yang kau lakukan?” Changmin bertanya kesal. Yunho berlebihan menurutnya. “Aku baik-baik saja.”

“Lalu kenapa teleponmu terputus? Dan kenapa kau bersembunyi di atas pohon? Apa anak-anak tadi mengganggumu?” tanya Yunho beruntun.

“Tidak. Teleponku jatuh saat aku akan memanjat pohon.” Changmin kemudian berjongkok dan meraba-raba permukaan tanah. Lalu ia berdiri dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi begitu menemukan apa yang ia cari. “Lihat! Anak-anak itu mengejarku jadi aku bersembunyi di balik pohon dan meneleponmu. Tapi aku tak tahu mereka di mana jadi aku berbisik tadi. Lalu bagaimana kau bisa sampai di sini begitu cepat? Apa kau sedang ada pertemuan dengan klienmu di sekitar sini?”

“Tidak, aku sedang mencarimu.”

“Kenapa? Aku hanya jalan-jalan,” Changmin berkata pelan. “Lagi pula kau juga tidak peduli aku di mana dan sedang apa akhir-akhir ini.”

“Kau baru sembuh dari pneumonia dan udara sangat dingin saat ini dan kau jalan-jalan entah ke mana hingga pukul 01.00—“ Yunho sadar tangannya gemetaran dan ia menghela nafas dalam agar lebih tenang.

“Kupikir kau takkan sadar aku pergi. Dan aku meninggalkan pesan!” kata Changmin kesal. Tubuhnya pun tak kalah gemetar dengan Yunho. Ia memeluk tubuhnya sendiri. Yunho bertanya-tanya untuk berapa lama Changmin di luar sini.

Yunho kemudian melepas jaket yang dipakainya. Beruntung ia sudah mengenakan baju hangat dan bukan jas kerjanya. “Ini, pakai,” katanya menyerahkan jaket diikuti kedua sarung tangannya pada Changmin.

Changmin menggeleng. “Dingin, Yunho. Pakai saja sendiri.”

“Pakai, Changmin. Salahku kau bermain petak umpet tengah malam begini. Ayo, aku tak mau kau sakit lagi.” Changmin akhirnya menurut pada Yunho dan bersyukur mendapatkan ekstra kehangatan.

“Pesanmu tak jelas Changmin. Kapan kau pergi, ke mana, kapan akan kembali,” lanjut Yunho sabar.

“Oh, jadi sekarang kau peduli aku di mana dan apa yang kulakukan?” tanya Changmin sinis dengan suara pelan tapi Yunho tetap mendengarnya.

“Oke, kita memang perlu bicara. Aku harus menjelaskan sesuatu padamu,” kata Yunho membimbing Changmin ke mobil. Cukup lega karena anak itu tidak menolaknya dan kabur lagi. Mungkin ia bisa memperbaiki semuanya. “Di mana ini, Changmin? Sepertinya kau hafal tempat ini.”

“Ini rumahku dulu, sebelum ayah dan ibuku…” kata-kata Changmin terputus. “Aku biasa naik ke pohon itu kapanpun aku sedih atau saat sedang ada masalah. Ketika anak-anak itu mengejarku, entah

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
thenewbie
huwa! Maaf, komputerku baru saja terbakar n hardisk gosong semua. Maaf, tak bisa update dulu.

Comments

You must be logged in to comment
rongpark #1
Chapter 12: New reader!sukaaa plot ceritanya, lanjut baca duluu :)
Kharisma4chokyu #2
Chapter 2: salam kenal.. aku reader baru~ paling suka ff yg genre nya begini, awal chapt udah bikin penasaran.. Ijin baca sampai akhir ya thor :D
febrianisalma #3
Chapter 23: akhirnya yunho mau ngadopsi changmin jg :-)
febrianisalma #4
Chapter 22: terharu bgt bc chapt ini :')
febrianisalma #5
Chapter 21: apa akhirnya changmin bs tinggal lg sm yunho ya?
febrianisalma #6
Chapter 19: akhitnya wktu changmin sm yunho untuk berpisah dtg jg ya :-(.. aq sich ngharepin yunho jd ayah angkat changmin jd mrk bs sm2 trus :-)
febrianisalma #7
Chapter 18: td bknnya ada shinwoo dtg ke kantor GP mau keruangan file kan tp koq malah ga ktmu sm changmin ya .____.a
febrianisalma #8
Chapter 18: td bknnya ada shinwoo dtg ke kantor GP mau keruangan file kan tp koq malah ga ktmu sm changmin ya .----.a
febrianisalma #9
Chapter 16: ga kebayang yunho oppa dg rambut panjang keriting n pirang pula XD..
febrianisalma #10
Chapter 15: jung junsu maybe? koq agak aneh ya ngucapinnya :-P..