CHAPTER 13 – THE THIRTEENTH DOOR

My Home
Please Subscribe to read the full chapter

Author : thenewbie (@IrumaAckleschia)

A/N: tq my subs, juga randomcassie, Pinkykitty, and ChangMiRuu yang sudah komen di chap kemarin :D ini buat kalian yang mau tombol NEXT

Genre : Family

Cast :

Jung Yunho as Jung Yunho

Shim Changmin as Shim Changmin

Kim Jaejoong as Kim Jaejoong (Yunho’s secretary and best friend)

Choi Siwon as Choi Siwon (Yunho’s boss)

Cho Kyuhyun as Choi Kyuhyun (Siwon’s son and Changmin’s friend)

Kim Youngwoon as Shim Kangin (Changmin’s grandpa)

 

CHAPTER 13 – THE THIRTEENTH DOOR

“Yunho, apa menurutmu Lord Voldemort butuh makan dan minum?”

Orang yang ditanya memandang Changmin kecut. Ini hari Senin dan meskipun Changmin sudah baikan, ia belum cukup sehat untuk ke sekolah. Ia menghabiskan waktu di apartemen Yunho menyaksikan Harry Potter dari seri pertama dan baru sampai sekuelnya yang kelima. Mereka berdua duduk di sofa, Changmin menonton film dan Yunho sibuk membaca file yang ia bawa pulang.

“Apa aku harus tahu jawabannya? Lagipula apa peduliku?”

“Entahlah. Aku hanya berpikir, kalau Harry Potter ingin membunuhnya, bukannya ia harus hidup supaya bisa dibunuh? Dan kalau dia hidup, itu berarti dia butuh makan, minum, tidur, dan banyak lagi. Tapi aku tak bisa membayangkannya—itu pasti merusak image You-Know-Who-nya jika saja ia bilang ‘hey, bagaimana kalau aku bunuh para muggle itu setelah makan malam? Aku ingin pizza sekarang’ atau ‘hey, tunggu, aku harus menunda serangan ke Hogwarts, aku butuh toilet secepatnya, ada yang tahu toilet terdekat?’. Ya ‘kan Yunho?”

“Kau gila,” jawab Yunho.

“Coba saja kau tonton Harry Potter, dan kita lihat apa yang kau pikirkan.” Changmin terbatuk setelah mengucapkan kalimatnya. Lama batuknya tak kunjung berhenti. Yunho menyodorkan inhaler pada anak malang itu.

“Terima kasih,” kata Changmin setelah batuknya mereda.

“Jaejoong menanyakan kabarmu sebanyak 8 kali sehari ini,” Yunho berkata. “Ia mau mampir dan merawatmu lagi, tapi aku berhasil menahannya.”

“Memanjakanku lebih tepatnya,” Changmin meringis polos. “Hei Yunho. Aku minta maaf, telah jatuh sakit. Membuatmu harus menghabiskan waktu merawatku. Aku sangat menghargainya. Dan juga tentang biaya rumah sakitnya, seperti kau bilang waktu kau membelikanku jaket baru, akan kukembalikan uangmu. Tapi tidak sekarang. Mungkin nanti jika sidangnya selesai dan kakek mendapatkan kompensasinya, aku berjanji, aku akan mengembalikan semua uang yang kau keluarkan.”

“Jangan khawatirkan itu. Sakit itu hal biasa. Dan soal biaya rumah sakit, aku hanya bercanda.”

“Aku pernah sakit saat bersama keluarga Ahn,” Changmin bercerita. “Kupikir itu hanya flu biasa. Ibu Ahn mengurungku di kamar. Katanya, Pak Ahn tidak mau membawaku ke rumah sakit dan aku tak boleh keluar kamar agar tidak menulari anak-anaknya yang lain.”

Yunho mengepalkan tangannya. Ingin sekali memukul tembok atau siapapun orang bermarga Ahn yang melakukan hal seperti itu pada Changmin.

“Aku kira aku akan mati. Aku sempat berharap begitu. Kedua orang tuaku sudah meninggal dan aku tak mau menghabiskan sisa hidupku bersama keluarga seperti itu. Intinya adalah, aku ingin berterima kasih padamu, Yunho. Atas apa yang kau lakukan selama aku sakit,” kata Changmin sedikit malu.

Yunho menggeleng. “Itu bukan apa-apa.”

“Hei Yunho?” panggil Changmin lagi. “Apa kau pernah ingin menjadi penyihir seperti Harry Potter?” Yunho memutar bola matanya. Sekarang apa lagi? “Kurasa kita bisa pergi ke Hogwarts sama-sama,” lanjut Changmin

“Yeah,” jawab Yunho pendek.

“Kau akan menjadi penyihir yang hebat, Yunho. Kau juga akan menjadi ayah yang hebat,” kata Changmin tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

Yunho menatap sisi wajah Changmin dalam. Bertanya-tanya, dapatkah mereka kembali ke kehidupan normal setelah ini semua berakhir? Apakah mereka sudah mencapai titik di mana takkan bisa kembali  lagi? Terawangan Yunho berhenti tatkala didengarnya bunyi bel.

“Akan kubuka,” Yunho berkata pada Changmin. Anak itu mengangguk dan melanjutkan marathon Harry Potter-nya.

“Min!” Changmin menoleh cepat setelah mendengar suara yang sangat ia kenal.

“Kau ke sini lagi?” tanya Changmin pada Kyuhyun. Sabtu kemarin memang Kyuhyun sudah menjenguk Changmin, membawakannya setumpuk komik.

“Ayahku yang memaksaku ikut,” jawab Kyuhyun sembari mendudukkan diri di samping Changmin. Siwon muncul bersama Yunho sesaat kemudian.

“Kau menjadikan Ayah sebagai alasan, Kyu?” tanya Siwon. Kyuhyun diam saja berpura-pura konsentrasi menonton televisi. Changmin yang tahu temannya mengambinghitamkan ayahnya sendiripun jadi tertawa.

“Sebegitu inginnya bertemu aku lagi, ya?” sindir Changmin.

“Tapi ia tak sepenuhnya salah,” Siwon membela Kyuhyun. “Aku memang ingin melihat keadaanmu. Selain itu, mendengar cerita Jaejoong saat Yunho panik memang tidak cukup, aku juga ingin mendengar versimu.”

“Aku tidak panik,” Yunho membela diri.

“Maaf, bukan versimu Yunho,” kata Siwon.

“Waktu itu, semuanya tidak terlalu jelas bagiku,” kata Changmin. Yunho tersenyum dan menghela nafas kemenangan. “Tapi, kurasa memang Yunho panik. Karena aku mendengar ia meneriakkan nama Jaejoong beberapa kali sepertinya.” Lanjutan kalimat Changmin itu melenyapkan senyum Yunho seketika dan tak pelak memunculkan tawa kedua Choi.

Yunho akhirnya meninggalkan mereka bertiga menuju dapur. Mengambilkan tamunya minuman dan makanan kecil. Setelah Kyuhyun dan Changmin asyik berdebat tentang film yang mereka tonton, Yunho mengajak Siwon minum kopi di minibar. Berbincang tentang kasus-kasus yang dihadapi firma mereka.

“Kang Shinwoo ya, kartu as mereka?” tanya Siwon.

“Ya, ingin sekali aku menghajarnya.”

Siwon tersenyum. Ia tak pernah melihat Yunho yang seperti ini. Jung Yunho yang ia kenal selalu tenang dan acuh pada apapun yang bukan urusannya. Apakah Shim Changmin yang membuat perubahan seperti itu pada Yunho?

“Lakukan saja, kau yang lebih tahu dampaknya nanti.” Siwon tersenyum. “Apakah ia sudah melangkah?”

Yunho menggeleng. Siwon sudah memberitahunya trik yang menjadi ciri khas Shinwoo. Ya, tak heran karena Siwon dan Shinwoo pernah berhadapan sebelumnya.

“Hati-hati saja,” pesan Siwon.

Yunho mengangguk. “Lalu kau? Apa sudah menguak alasan istrimu meninggalkan Kyuhyun ke China?”

“Ah, topik itu. Hm.. Selingkuhannya yang tak menginginkan Kyuhyun ikut. Sungguh, aku tak menyangka ia setega itu pada anaknya sendiri,” Siwon menjawab datar. “Wanita itu lalu menyerahkan Kyuhyun kepada orang tuaku. Hampir empat tahun Kyuhyun tinggal bersama mereka, dan mereka tidak pernah memberitahuku soal itu.”

“Kenapa?”

“Kau ‘kan tahu, aku satu-satunya putra lelaki orang tuaku. Posisi itu menempatkanku menjadi penerus firmanya. Ayahku memutuskan untuk tidak memberitahuku tantang Kyuhyun agar aku konsentrasi meraih S2. Aku tak habis pikir mereka egois seperti itu.”

“Memangnya kau tak pernah pulang selama kuliah di sana?” Yunho berta

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
thenewbie
huwa! Maaf, komputerku baru saja terbakar n hardisk gosong semua. Maaf, tak bisa update dulu.

Comments

You must be logged in to comment
rongpark #1
Chapter 12: New reader!sukaaa plot ceritanya, lanjut baca duluu :)
Kharisma4chokyu #2
Chapter 2: salam kenal.. aku reader baru~ paling suka ff yg genre nya begini, awal chapt udah bikin penasaran.. Ijin baca sampai akhir ya thor :D
febrianisalma #3
Chapter 23: akhirnya yunho mau ngadopsi changmin jg :-)
febrianisalma #4
Chapter 22: terharu bgt bc chapt ini :')
febrianisalma #5
Chapter 21: apa akhirnya changmin bs tinggal lg sm yunho ya?
febrianisalma #6
Chapter 19: akhitnya wktu changmin sm yunho untuk berpisah dtg jg ya :-(.. aq sich ngharepin yunho jd ayah angkat changmin jd mrk bs sm2 trus :-)
febrianisalma #7
Chapter 18: td bknnya ada shinwoo dtg ke kantor GP mau keruangan file kan tp koq malah ga ktmu sm changmin ya .____.a
febrianisalma #8
Chapter 18: td bknnya ada shinwoo dtg ke kantor GP mau keruangan file kan tp koq malah ga ktmu sm changmin ya .----.a
febrianisalma #9
Chapter 16: ga kebayang yunho oppa dg rambut panjang keriting n pirang pula XD..
febrianisalma #10
Chapter 15: jung junsu maybe? koq agak aneh ya ngucapinnya :-P..