CHAPTER 21 – THE TWENTY-FIRST REVELATION

My Home
Please Subscribe to read the full chapter

Author : thenewbie (@IrumaAckleschia)

A/N : kekekeke, updatenya sekarang saja ya, mumpung koneksi sedang bersahabat. Tq for your comments, I really appreciate 'em :D randomcassie, rapunsyoo, Pinkykitty, cassiopcassie, ChangMiRuu, jalex_barakarth, minichan, pimprime, cit__, aisyah0618, yolyol, and kyutket. Oh, and dina_holmes :) :) :)

Genre : Family

Cast :

Jung Yunho as Jung Yunho

Shim Changmin as Shim Changmin

Kim Jaejoong as Kim Jaejoong (Yunho’s secretary and best friend)

Choi Siwon as Choi Siwon (Yunho’s boss)

Cho Kyuhyun as Choi Kyuhyun (Siwon’s son and Changmin’s friend)

Kim Youngwoon as Shim Kangin (Changmin’s grandpa)

 

CHAPTER 21 – THE TWENTY-FIRST REVELATION

“Um, apa aku melakukan kesalahan Kek?” tanya Changmin was-was, dalam otaknya memutar berbagai kejadian terakhir yang dilaluinya, dan ia tak mengingat apapun yang dapat membuatnya berada dalam masalah.

“Tidak, sama sekali tidak Changminnie. Tenang saja, Kakek hanya mau bicara sedikit denganmu,” kata Kangin menenangkan Changmin. Ia lantas tersenyum melihat Changmin yang hanya duduk memandang makanan di depannya gugup. “Ayo makanlah. Kau itu sudah seperti tulang terbungkus kulit saja.”

Mendengar itu, Changmin mengerucutkan bibir dan mulai mengambil makanan-makanan lezat di hadapannya. Ini tidak biasa, kakeknya menyiapkan makanan yang bisa dikatakan mewah malam itu.  “Oke Kek! Aku makan sekarang. Kakek mau membicarakan apa?” tanya Changmin.

Kangin menghela nafas saat ia melihat Changmin hanya mengaduk-aduk makanan di piringnya, tak tampak nafsu makannya seperti biasa. “Apa tidurmu nyenyak, Minnie? Kau tampak begitu lelah akhir-akhir ini. Apa ada masalah?”

“Apa maksud Kakek? Aku baik-baik saja,” Changmin tahu jawabannya tak cukup meyakinkan Kangin.

“Yunho menelepon hari ini, menanyakan apa kau baik-baik saja,” Kangin berkata langsung ke pokok permasalahan. “Kakek sedang tidak di rumah, jadi ia hanya meninggalkan pesan. Lalu Kakek balik meneleponnya, Kakek sampaikan bahwa Kakek tidak tahu mengapa kau tak pernah mampir di kantornya dan Kakek akan membicarakan hal itu denganmu. Dan Kakek juga mengundangnya makan malam minggu depan.” Changmin mengalihkan pandangannya, merasa bersalah. Tak seharusnya ia menghindar dari Yunho. Yunho tak memiliki salah apapun padanya. Ia tak bisa memungkiri bahwa ia merasa sedikit bahagia mengetahui Yunho masih mempedulikannya. Ia juga tiba-tiba merasa gugup memikirkan tentang makan malam dengan Yunho minggu depan.

“Um, ya. Aku tak punya waktu untuk mampir ke kantornya belakangan ini. Aku sangat sibuk dengan…” Changmin menggerakkan tangannya memutar menunjuk sekeliling apartemen.

Kangin mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum geli. “Apa? Yang pasti bukan merapikan kamarmu,” kata Kangin yang membuat wajah Changmin merona karena malu.

“Ya… Kakek kan tahu, aktivitas sekolah. Tugas-tugas yang sulit.”

“Shim Changmin, kau tak pernah punya masalah dengan ‘tugas-tugas yang sulit’ seumur hidupmu,” Kangin menekankan. “Ayolah, Jagoan…. Tak ada salahnya kau mengakui kau sulit untuk kembali ke kehidupan kita semula, setelah apa yang kau lalui beberapa bulan ini bersama Yunho. Hubungan kalian spesial, dan itu takkan menyakiti perasaanku jika kau mengakui kau senang tinggal bersamanya. Kakek hanya ingin kau bahagia.”

Changmin mengangkat bahunya. “Ya, kurasa aku merindukannya,” katanya pelan, “tapi hanya sedikit,” tambahnya buru-buru. “Dan aku sudah bilang pada Kakek, aku sedang sibuk di sekolah jadi tak bisa mengunjungi kantornya. Itu saja. Bisakah kita tidak membicarakan soal ini lagi?” pintanya.

Kangin menghela nafas. Ia tak ingin menekan Changmin lebih jauh atau anak itu akan semakin menutup dirinya.

“Baiklah,” Kangin menyerah. “Hal lain yang ingin Kakek bicarakan denganmu adalah tentang Park Jungsoo.”

“Hm?” Changmin memiringkan kepalanya agak bingung dengan topik yang jauh melenceng. “Ada apa dengan Park Jungsoo?” Ia ingat lelaki yang usianya tak terpaut jauh dengan kakeknya itu. Mereka cukup akrab sebagai tetangga satu daerah di Sancheong.

“Kau masih ingat peternakan ayamnya bukan?”

Pikiran Changmin langsung melayang ke anak-anak ayam yang sering ia beri makan setiap ia berkunjung ke sana bersama kakeknya saat ia masih kecil. “Ya, tentu saja. Aku kan sering bermain ke sana. Kenapa memangnya Kek? Apa ia bangkrut?” tanya Changmin agak khawatir.

“Apa? Um, tidak, tidak.” Jelas tampak kelegaan di wajah Changmin mendengar jawaban Kangin. “Sebenarnya ia mengajakku untuk membantunya di peternakan. Ia tahu Kakek cukup banyak tahu tentang ternak bebek. Park Jungsoo ingin mengembangkan usahanya dengan membuat peternakan bebek. Jadi, ia mengajak Kakek untuk menjadi bagian dari pengembangan usahanya itu. Dan Kakek sudah menyetujuinya, tapi Kakek juga bilang padanya Kakek akan membicarakan ini dulu denganmu dan meminta persetujuan darimu sebelum memulai semuanya. Dan jika kau tak setuju, maka Kakek bisa membatalkan semuanya, kita bisa memulai usaha lain di sini. Bagaimanapun, Sancheong itu jauh dari Seoul, dan Kakek mengerti bila kau tetap ingin tinggal di sini. Tak masalah untuk Kakek, Kakek hanya menginginkan yang terbaik untukmu.”

“Um…. Beri aku sedikit waktu, Kek,” kata Changmin menggigit bibir bawahnya. Ia menatap kakeknya dalam. Di usia seperti itu harusnya kakeknya tidak perlu bekerja keras dan hanya menikmati hari tuanya. Apa lagi kakeknya baru saja mengalami kecelakaan. Tapi Changmin tahu kakeknya menggemari bidang peternakan sejak dahulu, adalah impian kakeknya bisa memiliki peternakan sendiri. Changmin bimbang harus bagaimana. “Apa pekerjaan itu takkan mengganggu kesehatan Kakek?” tanyanya.

“Tidak, Kakek hanya perlu memberikan pengarahan pada pekerja-pekerja di sana,” Kangin menjawab, tahu kekhawatiran yang terlihat di kedua sinar mata Changmin. “Dengar, Changmin. Kakek tahu batas kekuatan fisik Kakek, kau tak perlu mencemaskan itu. Kau hanya perlu fokus pada pendidikanmu.”

“Apa Kakek menginginkanku untuk ikut pindah ke sana?” pertanyaan paling berat yang ingin ditanyakan oleh Changmin, meluncur juga dari mulutnya.

“Itu salah satu pilihan yang bisa kau pilih. Pilihan yang lain adalah kau bisa tetap tinggal dan menyelesaikan sekolahmu di sini. Tentu saja, pilihan ini membutuhkan kesediaan seseorang selain kita berdua.”

Changmin mengernyitkan dahi, mencoba mencari simpul pembicaraan kakeknya. “Oh,” katanya setelah ia sadar maksud ucapan Kangin. “Oh. Kakek…, Kakek ingin aku tinggal bersama Yunho selama masa sekolah, dan menyusul Kakek saat libur?”

“Kakek rasa itu yang paling masuk akal,” jawab Kangin. “Akan tetapi Changmin, apa kau benar-benar tak keberatan?”

“Jika itu membuat Kakek senang, aku tak keberatan. Changmin tahu Kakek gemar dengan bidang itu.”

“Tapi ini bukan tentang kebahagiaan Kakek, Minnie. Kebahagiaanmu-lah prioritas Kakek.”

“Asal Kakek bahagia, aku juga akan merasakan yang sama,” kata Changmin tersenyum.

“Kini kita punya cukup uang untuk mendaftar di universitas favoritmu, meski Kakek yakin mereka juga punya program beasiswa untuk anak-anak dengan kelebihan sepertimu. Kakek ingin yang terbaik untukmu, Changmin, meski Kakek juga pasti akan sangat merindukanmu nanti, tapi keputusan tetap ada pada dirimu.”

“Bukan Kek. Keputusan ada di tangan Yunho. Bagaimana bila ia tak menginginkanku tinggal bersamanya lagi?” tanyanya pelan, akhirnya mengungkapkan apa yang menjadi ketakutan terbesarnya selama ini, menghalangi dirinya sendiri untuk berharap bisa kembali tinggal bersama Yunho.

“Oh, Changmin,” Kangin menggenggam tangan Changmin. “Kakek juga tidak bisa memastikan soal itu. Tapi Kekek berani bertaruh satu juta Won, Yunho akan menerimamu dengan senang hati,” katanya dengan senyuman, cukup geli dengan kenyataan bahwa ia bisa bertaruh satu juta Won seka

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
thenewbie
huwa! Maaf, komputerku baru saja terbakar n hardisk gosong semua. Maaf, tak bisa update dulu.

Comments

You must be logged in to comment
rongpark #1
Chapter 12: New reader!sukaaa plot ceritanya, lanjut baca duluu :)
Kharisma4chokyu #2
Chapter 2: salam kenal.. aku reader baru~ paling suka ff yg genre nya begini, awal chapt udah bikin penasaran.. Ijin baca sampai akhir ya thor :D
febrianisalma #3
Chapter 23: akhirnya yunho mau ngadopsi changmin jg :-)
febrianisalma #4
Chapter 22: terharu bgt bc chapt ini :')
febrianisalma #5
Chapter 21: apa akhirnya changmin bs tinggal lg sm yunho ya?
febrianisalma #6
Chapter 19: akhitnya wktu changmin sm yunho untuk berpisah dtg jg ya :-(.. aq sich ngharepin yunho jd ayah angkat changmin jd mrk bs sm2 trus :-)
febrianisalma #7
Chapter 18: td bknnya ada shinwoo dtg ke kantor GP mau keruangan file kan tp koq malah ga ktmu sm changmin ya .____.a
febrianisalma #8
Chapter 18: td bknnya ada shinwoo dtg ke kantor GP mau keruangan file kan tp koq malah ga ktmu sm changmin ya .----.a
febrianisalma #9
Chapter 16: ga kebayang yunho oppa dg rambut panjang keriting n pirang pula XD..
febrianisalma #10
Chapter 15: jung junsu maybe? koq agak aneh ya ngucapinnya :-P..