Minho POV

Minho terbangun dan menyadari bahwa jam menunjukkan pukul 1.30 pm. “OMO! Aku terlambat!” Minho lekas membangunkan Jonghyun masih tertidur pulas di sebelahnya.

“Ya, Jonghyun… bangun! Kita terlambat show!” kata Minho makin panic.

“neo…mandi duluan…” kata Jonghyun dengan suara lemas.

“ara…” kata Minho bergegas menuju kamar mandi. 5 menit kemudian, Minho selesai mandi dan sudah siap-siap jas hitamnya. Tapi dia masih melihat Jonghyun terbaring pulas di kasur. Minho menjadi sangat kesal.

“YA! JONGHYUN-AH! BURUAN BANGUN! KITA SUDAH TERLAMBAT 15 menit!!!”

Namun Jonghyun tidak berkidik sama sekali. Dia terlihat gemetaran. “ya… Jonghyun-ah…”

“Hmmm…”

“kau kenapa?” tanya Minho melunakkan suaranya.

“sepertinya aku sakit, Minho-ah. Kau pergi sendiri saja tidak apa kan? Kau bisa mencari penggantiku untuk hari ini… sampaikan maafku pada Chae Sun..”

“mm…w…wooo… pengganti sementara??? Kau pikir…”

Mendadak ringtone Minho berdering memanggil. Bunyi ringtonenya adalah suara Chae Sun:Presiden Lee Chae Sun menelepon! Gawat! Angkat teleponnya!  SIAPAPUN, ANGKAT TELEPONNYA!!!

Minho berteriak panik. “AAAAA….A..AISH~ Tamat riwayatmu Minho!!!!” Minho bergegas mengubah suaranya dengan berdehem sekali. Dia mengangkat telepon itu dengan setengah ketakutan, “Y…y…yeob…”

“YA! MINHO-AH!!! KAU DIMANA?!!! INI SUDAH JAM BERAPA!!” teriak Chae Sun dari seberang sana. Minho segera menjauhkan ponselnya dengan menutup sebelah telinganya. “aish… “ gumam Minho geram.

“Mianhe, aku sedang dalam perjalanan. Disini macet sekali! Emm… Chae Sun, Jonghyun tidak bisa hadir hari ini?”

“MWO!!!! WAE?? Cari mati dia…”

“A…. jangan marah dulu.. dia demam tinggi…”

“Gzz… KENAPA DADAKAN SEPERTI ITU! AKU TIDAK MAU TAHU, KAU HARUS MENCARI PENGGANTI JONGHYUN! 15 menit lagi! KALAU KAU TERLAMBAT, MATI KAU!... tuut…tut…tutt…”  Chae Sun terdengar sangat marah besar.

Minho panik. Dia menggigit ujung ponselnya dan memikirkan siapa yang bisa diandalkan disaat terdesak seperti ini. Minho melihat daftar nama yang ada di ponselnya. Lee Hong Ki? Tidak dia terlalu cantik untuk disebut pria maskulin. Chae Sun memilih Jonghyun dan Minho karena wajah mereka terlihat sangat maskulin dan gentle.

“Leeteuk hyung?! Aih… dia pasti juga sibuk dengan acara we got marriage…” lalu Minho menemukan sebuah nama yang unik. Key— sahabatnya semenjak kecil. Dia menggaruk-garuk dagunya, dimana kira-kira Minho bisa dengan mudah menemukan anak ini. “dia kan jarang dirumah…” gumamnya.  Yang Minho ingat, Key sangat fashionista dan hobbi shopping.

***

Key berjalan menyusuri mall sambil menjinjing beberapa tas belanjaannya yang berisi baju-baju mahal dan bermerk. Saat dia melewati sebuah butik C & S dia melihat boneka model dengan jaket kulit hitam seharga U$ 1500 dollar “MWO… LIMITED EDITION?!”

Dia segera bergegas masuk untuk membelinya. Namun, niatnya terhenti saat ponselnya berdering memanggil. Minho Memanggil…

“Mwo? Minho?” Key segera mengangkatnya dan membelakangi jaket kulit yang sempat di incarnya tadi, “yeobseyo? Waeyo? Aku? Aku ada di mall, wae? Fashion Show?  15 menit lagi ?!” Key memutar mata dan membalikkan badannya. Dia memastikan bahwa jaket kulit itu masih setia menunggunya. Namun ternyata jaket itu sudah Sold Out. Matanya melotot dengan ekspresi melas.

 “Ya! Kenapa dadakan seperti itu! kau tahu kalau barusan aku keduluan membeli jaket Limited edition C & S, itu sangat mengesalkan!” protes Key kesal. Dia segera keluar dari toko dengan rasa kecewa setengah mati.  Saat dia keluar, dia mendapati Minho ada diseberang toko C & S dan melambaikan tangan  ke arahnya.

***

Chae Sun POV

Kamu hanya bisa melepaskan rasa panikmu sambil memainkan ponselmu. 5 menit lagi, sudah saatnya fashion show sesi pria. Tapi Minho tidak kunjung datang, telepon juga tidak di angkat. “kemana anak itu?!” tanyamu geram. Kau melihat jam, 3 menit lagi. Kau menggenggam ponselmu sambil bergumam mengancam, “awas kau Minho. Grrr…”

“maaf, kami terlambat.” Terdengar suara seseorang masuk ke dalam ruang tunggu dengan nada terengah-engah. Kau berbalik dan meluapkan kemarahaanmu pada Minho.

“YA! KAU INGIN MATI YA!” teriakmu kesal. Tapi, saat melihat Minho datang bersama seorang pria yang asing. Kau terdiam beberapa saat. Siapa pria itu? apa aku mengenalnya? Batinmu heran.

 Penampilan pria itu sangat sederhana tapi modis. Rambutnya hitam. Bahunya lebar dan tubuhnya bidang. Sekilas dia memang biasa, tak ada yang special. Tapi, entah kenapa kau merasa kalau pria itu memiliki selera fashion yang lumayan. Untuk beberapa saat kau terpesona padanya.  Tapi sepertinya dia tidak.

***