Key POV

Malamnya…

Key memarkirkan mobil Chae sun di depan rumahnya. Dia lekas turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Chae sun. gadis itu lekas turun dan berdiri dihadapan Key. “Jadi ini rumahmu? Huh?” tatap Chae sun dengan tatapan kagum.

Dia menatap rumah minimalis itu. “Iya, tidak semewah rumahmu. Tapi, sebanding.” Kata Key memuji Chae Sun. Dengan tersipu malu Chae sun meninju pelan bahu Key.

“….”      

Untuk beberapa saat mereka terdiam satu sama lain. Key menatap Chae Sun, menatap wajahnya yang tersenyum seakan dia wanita yang paling bahagia hari ini. Saat menatap Chae Sun ada sejuta rasa yang bergejolak disini. Bahagia, sedih, menyesal,  rasa bersalah, semua jadi satu. Aku ingin mengatakannya sekarang. Aku ingin mengatakannya walau itu akan membuatnya menjadi menjauh dariku. Tapi, setidaknya itu baik untuknya. Batin Key, tatapannya layu ke arah Chae sun.

“Kau bahagia hari ini?” tanya Key memberanikan diri.

Chae Sun mengangguk polos. Key menatap tatapan mata Chae sun yang berbinar-binar. Aku tahu chae sun, kau bahagia denganku. Sekalipun kau tak mengatakannya.

“apa kau menyukaiku?”

Chae Sun mengangguk lagi. “apa kau mencintaiku?”

“….” Chae Sun hampir mengangguk, saat mendengar ucapan Key. Namun secepat kilat Chae Sun tertegun dan terdiam. Seperti tengah menahan perasaannya, masih belum bisa merelakan sepenuhnya kekasihnya.  Key tau, Chae sun masih bingung dengan perasaannya sendiri. “Never mind, aku masuk duluan. Jaga dirimu.”

“ne. besok jangan lupa, kita ada show lagi.” ingat Chae Sun bertingkah layaknya gadis yang sangat manis, salah tingkah. “Araso…”

Key memerhatikan Chae Sun menaiki mobilnya dan kurang dari satu menit, gadis itu sudah melesat pergi dengan mobil sportnya.   Key menatap jalanan kosong yang baru saja di tinggal oleh Chae sun. “aku benar-benar tidak punya nyali untuk mengatakannya.”

Dia berbalik dan masuk ke rumah. Menekan password access dan pintu seketika terbuka. Namun saat pintu terbuka, sebuah amplop putih jatuh dari atas pintu. Key melihat amplop itu dengan tatapan penuh tanya. Dia meraih amplop itu dan membukanya.

Dalam sekejap, Jantung Key seperti berhenti beberapa detik, matanya melebar seakan baru saja disengat tegangan listrik seribu watt.

***

Minho POV

Dari seberang, Minho melihat semuanya. Mendengar Key mengutarakan cinta pada Chae Sun. di dalam mobil infinite-nya, Minho meremas stir mobilnya. dia geram. Dia benci keadaan ini. dia menyesal. Sangat menyesal. Namun, tiba-tiba handphone-nya berdering memanggil. SNSD Sunny…

Minho tidak berniat untuk mengangkatnya. Dia mengabaikannya.

2 panggilan. 3 panggilan. Sepertinya Sunny sangat membutuhkan Minho. Akhirnya, Minho mengangkatnya, “mwooo…”

“Ya… temani aku minum.”

“MWO?! KAU…MABUK! Y…yaa….ya!”  belum selesai Minho berbicara, Sunny sudah mengakhiri teleponnya.

30 menit kemudian…

Di sebuah kafe, Minho menyusul Sunny untuk mengantarnya pulang. Dari kejauhan Minho melihat Sunny tengah menuangkan botol sojunya ke cup kecil. Dia juga melihat 5 botol soju yang berjajar di meja bar “kau sudah gila.”

Minho lekas mendekati Sunny, menjauhkan botol dan gelas itu dan mengajak Sunny pulang. “Ayo kita pulang. Besok kau harus tampil.”

“kau datang?”

“Tentu saja! Mana mungkin noona-noona mu kuat mengangkatmu.” Sungut Minho kesal.

“Sebentar. Kau disini dulu.” Rengek Sunny.

Sabar…sabar…..Minho menarik kursi dan duduk disampingnya. Sunny mulai bercerita, “aku sedang menyukai seseorang.”

“siapa?” jawab Minho acuh.

“kau ingin tau? Hhaaah… aku rasa kau tidak mau tahu. Kau sibuk dengan perasaanmu dengan Chae sun.” kata Sunny.

“orang ini sangat rumit. Sekeras apapun aku menyadarkannya, dia tidak mau tahu. Dia terlalu sibuk dengan perasaannya sendiri, tanpa peduli akhirnya akan menyakitkan atau tidak.” Kata Sunny sambil menunjuk-nunjuk Minho.

“siapa?” tanya Minho kesal.

Sunny bangkit dari duduknya dan beranjak pergi. “hey kau mau kemana?!”

“PULANG!”

“biar aku antar,” sahut Minho sambil meraih lengan Sunny, tapi gadis itu menepisnya. “tinggalkan aku sendiri.”
“diluar sana banyak paparazzi.” Kata Minho bohong. Tiba-tiba Sunny jatuh pingsan tidak sadarkan diri. “SUNNY!”

***

Chae Sun POV

Paginya…

 “Sunny sakit? uh, sayang sekali. Tapi kau tetap datang kan? Hmm… Aku akan mengabari Key sekarang. Mwo? dia bilang dia ke kantor pagi-pagi ini? hmm… ara. Bye.”

Aku lekas mematikan ponsel dan bergegas menuju kantor. Saat keluar kamar aku seperti biasa berpapasan dengan Taemin, hari ini dia lebih rapi. “WOOOOWWW!!! Kau mau berkencan dengan Hyorin?” ledekku. Walaupun sebenarnya aku tidak terlalu setuju jika Taemin harus dengan wanita itu.

“Aku… akan kencan.” Sahut Taemin.

“Dengan  siapa?”  tanyaku penasaran.

“Want to know aja sih.” Jawab Taemin dengan suara mengesalkan. “Oh, iya. Onew kemana?” tanyaku penasaran.

“Hyung bilang, ada urusan yang harus dia tangani pagi ini. jadi dia buru-buru.”

“Jinja? Hmm… kalau begitu, aku ke kantor duluan ya.”

C & S…

Setibanya di C & S. saat aku memasuki ruang kerja, aku menemukan sepucuk amplop putih di atas meja kerjaku. “Surat pengunduran diri.”

“Uh… siapa yang mengundurkan diri?” gumamku panic. Aku bergegas membuka isi surat itu dan segera mengetahui siapa yang mengundurkan diri.

Hey, Lee Chae Sun.

Aku tahu ini sangat mendadak. Tapi, ini adalah keputusan yang terbaik untukku. Mulai hari ini, aku mengundurkan diri dari perusahaan Fashion C & S. Selama bekerja denganmu aku sangat senang. Aku benar-benar bersyukur bisa berdiri di perusahaan favouritku. Tapi, aku rasa ini sudah waktunya aku mengundurkan diri. Senang bisa bertemu denganmu, Chae Sun.

Key,

Entah kenapa, sekujur tubuhku gemetar. Kakiku seakan kehilangan tumpuan, aku jatuh terhuyung ke sofa. Kenapa… tiba-tiba dia pergi? Aku lekas merongoh tas, mengeluarkan ponsel dan menekan nomor handphone Key. “Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, harap hubungi beberapa saat..”

Aku mematikan ponsel. Aku benar-benar garang. Aku kacau. Key, kenapa tiba-tiba kau seperti ini?

***