Minho POV

“BUAHAHAHAHAHAAHA!!! Kau diusir karena bunga bodoh itu?” tanya Minho tertawa geli. Jonghyun yang baru kenal dengan Key juga ikut tertawa spontan.

“wae? Apa aku salah? Aku hanya ingin memberi kejutan padanya.” Kata Key dengan ekspresi murung. Sepulangnya dari rumah Chaesun, Key segera mampir kerumah Minho dan merengek seperti pria yang baru saja putus cinta.

“ya, Key-ah. Sebenarnya kau tidak salah. Tapi, bunga itu…” Jonghyun menunjuk bunga mawar berwarna merah jambu itu. “bunga itu masalahnya…”

“wae? Dia alergi?” tanya Key tidak mengerti.

“aku jelaskan. Mendiang kekasih Chaesun selalu memberikannya bunga yang serupa. Setelah 3 tahun yang lalu, setiap orang yang memberi Chaesun bunga mawar pink, dia selalu membuang bunga itu ketempat sampah.” Kata Jonghyun menjelaskannya.

“alasannya Cuma satu. dia tidak ingin mengingat masa-masa indahnya bersama kekasihnya. “

“memangnya apa yang kekasihnya berikan selama pria itu masih hidup?” tanya Key kesal.

“kau benar-benar ingin tahu?” tanya Minho dengan tatapan seringai ke arah Key. “ne.”

“kau menyukai Chaesun?”

“masalah untukmu?”

“Ani.” Kata Minho menatap dingin ke arah Key.

“aku tidak akan memberitahumu.” Jawab Minho melanjutkan membaca buku.  Jonghyun menatap Minho dan Key dengan tatapan terkejut. Jonghyun melihat Key bangkit dari duduknya dengan ekspresi jengkel, “kau mau…“

“araso. Aku akan mencari tahunya sendiri.” Kemudian Key membuang bunga itu ke tempat sampah dan pergi keluar dari rumah Minho.

Jonghyun menatap keduanya terlihat dingin satu sama lain. “ssst… young love… triangle love… o.. boy….”

***

Chae sun POV

3 minggu berlalu… kau mulai sibuk dengan kerjaan kantor yang makin menumpuk. Namun pikiranmu terpecah saat melihat ponselmu yang tergeletak manis di atas meja. Sudah 3 minggu ini, baik kau dan Key tidak saling menghubungi.

Kau juga mulai jarang berkumpul dengan Minho dan Sunny karena mereka juga sibuk dengan urusan masing-masing. Tiba-tiba kau merasa mulut berasa kering. Kau tidak ingin minum, kau hanya ingin memakan sesuatu yang mints. Permen. Kau membuka laci dan menemukan foto Joong Ki. Entah kenapa kau teringat sesuatu.

Kau segera mengambil ponselmu dan menekan sebuah nomor, selang beberapa menit orang lain menjawab ponselmu. “kau sedang sibuk? Baguslah, temui aku dikantor jam 12. Aku ingin menanyakan sesuatu…”

***

Taemin POV

Meja 17...

Taemin duduk di sebuah restaurant mewah, dia melahap kesal cake strawberry yang ada di hadapannya. “Omma… kau benar-benar mengesalkanku! Aku harus menunggu wanita selama 2 jam?! Yang benar saja?!”

Flashback

Paginya sebelum Han Chae young berangkat ke kantor. Wanita itu menemui Taemin yang tengah berlatih musik dikamarnya. “ya, apa kerjaanmu hanya bermain music setiap pagi, hah? Kau tidak mencari pacar??”

“aku masih terlalu muda untuk mencari pacar, omma.”

“Gzzz…halasan! segera ganti pakaianmu! Kau akan kencan buta dengan seorang gadis siang ini.”

“MWO?!”

***

“Oppa!!” teriak wanita berambut coklat caramel dengan model yng bergelombang. Wajahnya chubby dan mungil seperti boneka. Taemin mengenal gadis itu dengan sangat jelas. “HYORIN SISTAR?!”

Taemin membelakangi gadis itu. Omma mengenalkanku padanya. Yang benar saja? Dia lebih pantas aku panggil adik!

“apa yang kau lakukan disini?” tanya Taemin panic.

“pagi ini, aku mendapat telepon dari designer Han Chae Young. dia bilang aku suruh dateng ke tempat ini. dia bilang dia ingin mengenalkanku dengan calon tunanganku. Han chae young bilang dia akan menemui pria nomor 17…”

“MWWOOO!!! Tunangan??? Meja nomor 17?!” Taemin melihat papan mejanya bernomor 17. “Hey, Hyorin! Apa angka yang di ujung sana 17?!” tanya Taemin menujuk ke belakang Hyorin. Gadis itu segera menoleh untuk memastikan ucapan Taemin. Secepat kilat Taemin mengganti papaan berangka 17 itu dengan angka 27 dan kemudian dia kembali bertingkah tidak terjadi apa-apa.

“itu angka 37! Matamu sudah tidak beres, Taemin oppa..” kata Hyorin. Dia segera kembali berbalik menatap Taemin. Seperti dia dia menoleh meja yang ada di belakang Taemin.

“Oh… itu dia mejanya. Tapi tidak ada siapa-siapa.” Gumam Hyorin sedih. Taemin hanya mengulaskan senyum, padahal dibawah meja kaki Taemin terus dimainkan karena takut ketawan.

“aaah… jadi meja 17 itu… sepertinya 2 jam yang lalu ada pria yang datang ke situ. Tapi sepertinya dia sudah pergi 30 menit yang lalu. Kau terlalu lama.” Kata Taemin sambil mengulaskan senyum pura-pura. Hyorin menatap Taemin dengan wajah sedih.

***

Han Chae Young POV

                Han Chae Young baru saja mendapat telepon dari asistennya. Bahwa dia mendapat undangan ke Los Angles untuk Konferensi Designer International. Ketika dia hendak masuk keruangan kerja Chae Sun untuk pamit, dia kembali menutup pintunya sebagian karena ternyata Chae sun tengah ada tamu. Dia menguping pembicaraan keduanya.

                “jadi begitu, kalau begitu lanjutkan penyelidikanmu.”

                “mana mungkin, kejadian ini murni 100% kecelakaan. apa yang harus diselidiki lagi?”

                “aku yakin, pasti ada sesuatu yang terlewat!”

                Han Chae Young mengepalkan tangannya. Dia geram karena ternyata Chae sun masih terus menyelidiki kecelakaan konyol itu. Dia segera masuk dan melihat ekspresi Chae sun yang sangat terkejut dengan kehadirannya. “Ommaa…”

                “hentikan penyelidikan konyol ini, chae sun.”

                “tapi bu…”

                “tidak ada tapi-tapian…. Kau harus merelakan yang sudah pergi dan melanjutkan hidup. Kenapa kau masih terus menyelidikinya?! Tidak ada yang terlewat! Aku tegaskan. Kau tahu bahwa aku juga turun tangan menyelidiki kasus ini. aku juga kehilangan Joong Ki! Dia sudah seperti anakku sendiri. Tapi, kenyataannya adalah kalau kau terus bigini, Joong Ki tidak akan tenang!”

                Chae sun meneteskan airmatanya. “kau bisa pergi sekarang.” Kata Han chae young mengusir detektif itu. dia segera memeluk Chae Sun, “tidak apa Chae sun… semua akan berjalan seperti semula… kau hanya cukup melanjutkan hidupmu.”

                “aku masih membutuhkannya bu…” kata Chae sun menangis kejer.

***

Onew POV

Disisi lain, Onew duduk di kantornya menatap langit sore. Dia baru saja selesai dengan pekerjaannya yang menumpuk sejak pagi tadi. Dia melihat jam tangannya , menunjukkan arah jam 05.45 pm. Dia menatap Sunset yang perlahan tenggelam, hingga membuat ruangannya gelap. Namun, satu-per-satu lampu-lampu kota mulai menyala. Mencerahkan ruangannya yang menjadi Nampak remang-remang.

                Tidak lama setelah memerhatikan panorama itu, seorang pria masuk dan memberi hormat padanya. “Selamat malam, tuan Muda Lee”

                “duduklah.” Kata Onew. Lalu pria berumur 37 tahun itu lekas menarik kursi dan duduk. “Kau lihat map hitam yang ada dihadapanmu?”

                “ya,”

                “isinya adalah masalah yang harus kau pecahkan. Cari pelakunya hingga ketemu.”

                “bukankah kecelakaan ini 100% murni karena kecerobohan korban?” kata detektif itu. “Itu dia. Aku ingin kau menyelidikinya lagi. aku merasa ada sesuatu yang terlewat. Tapi aku tidak tahu, apa. itu alasannya aku memohon bantuanmu.”

                “lalu apa yang kau lakukan jika kejadian ini ternyata ada pelaku lain?”

                “bawa aku padanya.”

                “araso…”

***

Key POV

                Key membongkar semua isi lemari kakaknya. Membongkar isi kotak kenangan kakaknya. Mencari tahu apa yang sudah kakaknya kasih ke Chae sun. dia sangat kesal karena kakaknya luar biasa hebat. “Coklat di saat valentine. Boneka teddy bear.  Bunga mawar pink. Kejutan ulang tahun tengah malam. Pulau nami. Pulau jeju. AARRGGHH!! Semua yang ingin aku lakukan saat kencan dengannya, ternyata sudah pernah kau lakukan.”

                Kemudian Key terdiam. 3 minggu setelah Chae sun mengusirnya. “aku benar-benar tidak tahu. Kalau sudah begitu, bagaimana aku menunjukkan perasaanku padamu..” gumam Key. Dia mengelus foto Chae sun yang merangkul Joongki di sebuah pantai.

                “aku akan melakukannya dengan caraku sendiri, Chae sun…” Key mengambil ponselnya, dia menghubungi seseorang. “Yeobseo… Noona! Kau sibuk tidak? Hehe… aku butuh bantuanmu!”

***