Final

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

Suho berhenti mengelus punggung Mojo dan membiarkan anjing putih itu pergi berlari. Alisnya mengerut, pandangannya terfokus disatu tempat. Terlihat jika dilanda kebingungan.

"Dad?"

"Ya?" Sahut Siwon tanpa menghentikan kegiatannya bermain lempar tangkap mainan karet berbentuk ikan dengan Bugsy. "Ppalli Bugsy! Ppalli!"

"Dad, apa dongeng itu nyata?"

"Ada yang nyata, ada yang tidak. Jarhae Bugsy!" Siwon bertepuk tangan sebagai apresiasi karena anjingnya mampu menangkap mainannya dengan tepat.

"Bagaimana dengan Cinderella?"

"Ada orang-orang yang mengalaminya hal yang sama seperti Cinderella."

"Jadi ibu tiri itu jahat ya, dad?"

Siwon mematung beberapa detik, tidak menghiraukan Bugsy yang menggonggong meminta lemparan darinya. Ia lalu memanggil anjingnya dan menyuruhnya untuk bermain sendiri. Ia beralih pada Suho, menggendongnya, memangkunya dikursi teras belakang rumah.

"Ada apa?" Tanya Siwon dengan lembut. Suho meliriknya beberapa kali, kebiasaanya selalu ragu jika ingin bertanya.

"Bisakah Kyu hyung jadi Kyu hyung saja?"

"Kenapa?"

"Suho tidak mau ibu tiri." Ucapnya dengan lirih.

Siwon menarik senyum. Jadi itu sebabnya. Memang sejak Siwon mengumumkan pernikahannya dengan Kyuhyun, Suho tidak menunjukkan sikap menolak, menerima tapi tidak antusias.

"Suho, dengar. Tidak semua ibu tiri itu seperti yang ada didalam cerita Cinderella. Ada yang baik, tapi yang jahat juga ada." Siwon memilih berbicara apa adanya. Tidak mau membodohi anaknya hanya untuk membuatnya tenang.

"Menurut Suho, Kyu hyung yang mana?"

"Baik." Jawab Suho lugas, tanpa berpikir.

"Jadi bukankah Suho tidak perlu takut?"

"Tapi ibu tiri Cinderella juga baik pada awalnya."

Siwon menarik Suho untuk bersandar didadanya. "Coba sekarang bayangkan Kyu hyung. Ingat lagi bagaimana sikapnya pada Suho."

Suho memejamkan matanya dan mulai memilah-milah kotak memorinya. Bayangan tentang Kyuhyun muncul satu persatu. Senyumnya, tertawanya, perhatiannya. Saat Siwon pergi, Kyuhyun yang mengantar jemputnya kesekolah dengan sepeda walaupun hujan. Rela tidur siangnya terganggu hanya untuk meladeni pertanyaan konyolnya dan lain sebagainya. Kyu hyung juga tidak pernah marah padanya.

Bibir Suho tertarik keatas. Ia menemukan perbedaannya. Ibu tiri Cinderella hanya baik jika ada ayah Cinderella. Sedangkan Kyu hyung tidak.

"Bagaimana?"

Suho membuka kelopak matanya, mengerjap lalu mendongak menatap ayahnya. Dengan mantap ia berkata, "Suho mau mommy Kyu."

.
.
.

Siwon mengusak rambutnya yang basah karena rintik hujan sembari berjalan mengikuti Kyuhyun memasuki kamarnya. Mereka memutuskan kesini karena tempat ini yang paling dekat dengan lokasi mereka tadi. Siwon akan sampai dikamarnya dengan basah kuyup jika memaksa.

"Kuharap cuaca besok lebih baik daripada ini." Siwon mengelus lengannya yang dingin sambil mengamati hujan deras dari balik jendela penginapan. Bahkan sekarang kilat sudah mulai terlihat membelah langit.

Siwon menerima uluran handuk dari Kyuhyun untuk digunakan mengusap bagian tubuhnya yang basah lalu menyusul sang kekasih terlentang diatas ranjang.

Siwon berbaring miring lalu menekuk siku untuk dijadikannya tumpuan kepala. Ia menemukan Kyuhyun menutup mata sambil menguap. "Kau mengantuk? Tidurlah kalau begitu. Besok akan jadi hari yang panjang untuk kita." Jemarinya menyingkirkan rambut yang hampir menutupi mata Kyuhyun.

...

Kejadian itu terulang lagi. Yang berbeda adalah kali ini tidak ada pihak yang menolak. Tidak ada pula yang menghentikan. Tanpa ada kata persetujuan tapi keduanya sama-sama tahu bahwa inilah saatnya. Masing-masing ingin mereguk rasa manis dari apa saja yang berasal dari pasangannya. Mengejar rasa yang tak bisa dijabarkan melalui mulut tapi mampu dirasakan. Kejadian yang bermula dari kecupan-kecupan kecil menjadi lumatan-lumatan yang basah, kasar dan liar. Tangan saling menyentuh apapun yang mampu mereka raih. Sentuhan yang membuat tubuh masing-masing terasa terbakar hingga menginginkan sesuatu yang lebih.

Siwon merasa Kyuhyun berjengit disela cumbuan mereka saat perlahan jemarinya memasuki tubuh kekasihnya. Kyuhyun tersentak. Bibir Siwon terus bergerak dengan lihai, memperdaya Kyuhyun, membuatnya mabuk agar melupakan rasa itu. Perlahan dua jarinya bergerak, maju-mundur agar Kyuhyun menyesuaikan diri. Dan bertambah satu saat Kyuhyun sudah mulai menerimanya.

Punggung Kyuhyun melengkung, menyebabkan bibir Siwon terlepas dari bibirnya dan mendarat diperpotongan leher Kyuhyun yang telah basah oleh keringat. Perutnya terasa basah dan hangat bersamaan dengan lenguhan panjang Kyuhyun. e pertama si lelaki manis. Terbilang cukup cepat karena mungkin hal ini pertama baginya.

Siwon kembali memagut bibir Kyuhyun, tak memberikannya waktu untuk sekedar menormalkan nafas.

Siwon menyentakkan tubuhnya, membenamkan kejantanannya yang tegang ke lubang perawan Kyuhyun yang lembab. Tubuh dibawahnya bergetar dan genggaman yang berada dibahunya seketika mengencang dibarengi dengan pekikan kaget yang pelan.

"Kau baik-baik saja?"

Kyuhyun yang kehabisan nafas hanya mampu mengangguk sementara tubuhnya mencoba untuk beradaptasi dengan benda asing yang memasukinya. Rasanya perih dan sesak. "Bisakah pelan-pelan saja?"

"Pelan atau cepat rasanya akan sama saja, baby." Siwon menyapu kening Kyuhyun yang basah bersama dengan rambutnya yang menempel dengan jemarinya.

"Apa kau siap?" Tanya Siwon sesaat setelah tidak ada raut sakit lagi diwajah Kyuhyun.

Satu anggukan lagi dan Siwon kembali menghujam sampai titik terdalam. Kejantanannya telah sepenuhnya berada didalam tubuh Kyuhyun. Ia merasa menerobos sesuatu yang tipis. Kyuhyun terkesiap, antara terkejut juga kesakitan. Ia yakin, Kyuhyun akan berteriak jika saja ia tidak langsung memagut bibirnya. Sebagai gantinya kuku-kuku terbenam dikedua bahunya.

Kyuhyun merasa tubuhnya terkoyak dari dalam, robek sana sini. Namun koyakan itu perlahan menghilang, digantikan rasa yang lebih nyaman ketika Siwon bergerak dengan ritme pelan. Membuatnya tidak bisa menahan diri untuk tidak mendesah.

Siwon menyentakkan tubuh semakin cepat, ia terpacu seiring dengan desahan Kyuhyun yang memanggil namanya. Mencari dimana titik sensitifnya. Kyuhyun mendorong punggung Siwon untuk merapat padanya, yang nyatanya sudah tidak ada jarak diantara mereka.

Kyuhyun mengerang kala Siwon melesak lebih dalam dan menemukannya. Ia mendengar pria diatasnya menggeram dengan suara rendah. Kepalanya mendongak dengan mata yang terpejam. Ia tak bisa melewatkan pemandangan itu.

"Kenapa memandangiku seperti itu?" Tanya Siwon dengan suara parau.

"Kau sangat seksi, Choi Siwon."

Siwon mengerang. Suara serak nan pelan milik Kyuhyun membuat libidonya meningkat seketika ditambah dengan rambutnya yang berantakan dan bibir tebalnya membuka untuk membantunya bernafas. Kyuhyun juga sangat seksi. Siwon mendorong pinggulnya dengan tempo lebih cepat dan dalam. Ia tak bisa berhenti ketika Kyuhyun memandangnya sayu, memanggil namanya dengan suara keras tiap ia menumbuk titik sensitifnya. Dan suara desahan Kyuhyun memperparah semuanya.

"Hyunghh..." Tubuh Kyuhyun terhentak-hentak. Ia merasa sebentar lagi akan sampai.

"Aaahh..." Kyuhyun mendesah berat dengan nafas terputus-putus akibat pelepasan hebatnya. Pegangan dibahu Siwon mengendur. Beberapa  detik ia membiarkan Siwon memberikan dorongan-dorongan lain kedalam tubuhnya. Satu hujaman kuat dan ia bisa merasakan sesuatu yang hangat membanjiri perutnya dari dalam.

Siwon ambruk, tapi tak benar-benar menindih Kyuhyun karena kedua tangannya menopang tubuhnya. Ia bernafas ditempat favoritnya, leher Kyuhyun. Menunggu semua benihnya tertampung dirahim Kyuhyun. Siwon memberikan satu kecupan dibelakang telinga Kyuhyun, lalu berbisik, "aku mencintaimu, Cho Kyuhyun."

Dengan memiringkan kepala Kyuhyun mengecup pipi Siwon. "Aku juga mencintaimu Choi Siwon."

...

Siwon mengelus rambut ikal Kyuhyun yang berada diatas pahanya. Ia memutuskan untuk tinggal sebentar lagi karena gerimis masih mengguyur. Bisa saja ia menorobosnya tapi ia memilih tidak. Menghabiskan waktu dengan Kyuhyun sebanyak mungkin adalah yang paling tepat.

"Kau ingin berapa anak dariku, hyung?"

"Minho dan Suho saja kurasa sudah cukup."

"Lalu kalau aku hamil, kau akan menolak bayi yang kukandung?"

Siwon tertawa kecil. "Tentu saja tidak. Tapi aku berharap tidak menambah lagi. Minho dan Suho sudah cukup merepotkan."

Kyuhyun tersenyum, tahu bagaimana posesifnya si calon suami terhadapnya. Pencemburu, tak terkecuali pada anaknya sendiri. Ia akan menarik Kyuhyun pergi kalau dirasa Minho ataupun Suho memonopoli dirinya terlalu lama. Bahkan ia tak segan-segan menaruh Suho dipinggir ranjang jika mereka tidur bertiga agar bisa memeluk Kyuhyun, tak peduli jika kemungkinan anaknya akan terguling ke lantai.

"Bagaimana kalau sebulan kemudian aku dinyatakan hamil?"

"Tidak akan."

Kyuhyun mendesis. "Yakin sekali."

"Percaya saja padaku."

"Apa kita satu-satunya pasangan yang melakukan malam pertama dimalam sebelum pernikahan?"

"Kurasa masih ada yang lebih gila. Bercinta dua jam sebelum upacara pernikahan."

"Apa masih gugup?" Siwon mengusap pipi Kyuhyun yang kemerahan.

"Sedikit."

"Tenang saja, aku menunggumu dialtar."

"Itu memang harus. Jika tidak, aku akan mengejarmu sampai dapat." Kyuhyun mengatakannya sambil mengacungkan jari telunjuknya.

Siwon tak pernah berpikir jika mereka akan berakhir dengan sesuatu yang paling diinginkan semua pasangan. Menikah. Untuk kedua kalinya dan yang terakhir.

Pada awalnya dia meragukan hubungan mereka akan berhasil sampai altar pernikahan. Memikirkan Kyuhyun remaja yang mungkin masih menginginkan banyak petualangan dalam percintaan. Menginginkan kehidupan yang bebas. Dan juga masih banyak pria diluar sana yang lebih baik daripada dirinya dalam segala hal.

Segala keraguan itu perlahan memudar saat melihat sebanyak apa Kyuhyun mencintainya. Rasa ketertarikan yang ditunjukkannya bukan jenis ketertarikan remaja yang sedang dalam puncak gelora cinta. Melainkan ketulusan cinta. Ia tidak bisa mengabaikan satu fakta, bahwa memang Kyuhyunlah orangnya. Orang yang dicarinya selama ini. Pelengkap tulang rusuknya. Belahan jiwanya.

Siwon memberikan satu kecupan dibibir Kyuhyun. "Terima kasih sudah mencintaiku sebanyak itu."

"Itu tidak gratis. Kau harus membayar sama banyaknya." Kyuhyun memiringkan kepala, membenamkannya keperut Siwon. Dia masih saja merasa malu jika membicarakan hal-hal semacam itu.

"Hyung, setelah kupikir. Aku yang akan melakukan semua keinginanmu terhadapku itu."

"Aku tidak mengijinkanmu."

"Tapi faktanya kau lebih lebih lebih tua dariku. Kau yang akan meninggalkanku duluan." Ucap Kyuhyun dengan dengan lirih diakhir kalimat.

Siwon mengangkat Kyuhyun, menjadikannya duduk dipangkuan menghadapnya. "Aku akan selalu meminta Tuhan untuk membiarkanku hidup lebih lama daripada kau. Entah itu lebih lama satu hari ataupun hanya beberapa jam saja. Tapi kita harus menua bersama."

"Kenapa?"

"Karena..." Siwon menyatukan dahi mereka. "Aku ingin mendekor tempat peristirahatan terakhirmu dengan indah. Kau ingat janjiku 'kan? Biarkan aku saja yang menderita karena kehilanganmu, jangan kau. Aku tidak mau kau sendirian." Siwon mengusap setitik airmata yang mengalir dipipi Kyuhyun dengan ibu jari.

"Kau sangat keren, hyung. Apa itu salah satu dialog didramamu?"

"Yah!"

Kyuhyun terkekeh sambil melemparkan diri kepelukan Siwon. Tanpa ia katakanpun pria itu pasti tahu bahwa itu hanya sebuah candaan. Ia hanya tidak tahu bagaimana harus memberikan respon. Ia tidak terlahir menjadi seseorang yang romantis.

"Ngomong-ngomong bagaimana dengan Key?" Ini pertama kalinya Kyuhyun bertanya tentang anak jahat itu.

"Yang jelas mendapatkan hukuman yang pantas atas perbuatannya."

Siwon menyerahkan semuanya pada hukum. Tidak menyentuh yang lainnya karena jika begitu ia sama jahatnya dengan Key. Ia memang murka, dan mudah baginya jika ingin menjatuhkan seseorang. Tapi disini Key yang jahat, bukan seluruh keluarganya atau siapapun itu. Hanya Key yang harus tanggung jawab. Kebencian dari Jinki mungkin sudah menjadi pukulan terberat untuknya.

"Setidaknya kau harus membiarkanku memukulnya satu atau dua kali." Kyuhyun jadi kesal. Sia-sia saja ia belajar ilmu taekwondo dan tubuhnya sakit semua jika tidak sekalipun digunakan. Ia juga ingin merasakan memukul seseorang selain Eunhyuk dan Donghae.

"Sudah, sekarang tidurlah. Besok akan jadi hari yang panjang untuk kita." Siwon mengeratkan rangkulannya.

"Kau akan tinggal?"

"Tidak. Apa kau ingin pernikahan kita terancam batal?"

"Tentu saja tidak. Kita sudah susah payah mendapatkan ijin."

.
.
.

"Aku takut bibirmu akan sobek nanti." Celetuk Eunhyuk. Pasalnya sejak 20 menit yang lalu sahabatnya itu tidak berhenti tersenyum lebar. Sangat jauh berbeda dengan calon pengantin pada umumnya.

"Bilang saja kau iri." Cibir Kyuhyun.

"Memangnya kau tidak gugup sedikitpun, Kyu?" Ryeowook menanyakan hal yang sama persis dengan isi pikiran Eunhyuk.

"Tidak. Ini 'kan hari bahagiaku."

"Kau tidak takut kalau mungkin saja nanti kau lupa ucapan sumpahnya?" Sahut Eunhyuk.

"Atau mungkin saja kau tersandung ketika berjalan kealtar nanti?"

"Aku tidak pakai high heels, Ryeong."

"Atau tiba-tiba saja kau kejatuhan kotoran burung diwajahmu?"

Hening.

"Apa? Tidak ada yang tidak mungkin." Donghae berkata polos. Ketiga temannya memberikan pandangan imajinasimu-terlalu-liar.

Kyuhyun memilih untuk tidak memperdulikan kicauan para sahabatnya yang tidak penting. Menurutnya dia akan benar-benar gugup jika mendengarkan mereka.

Serempak mereka menoleh kearah pintu saat mendengar knopnya didorong. Minho berjalan masuk sambil menyapa mereka satu persatu.

"Euungg apa kami harus keluar?" Tanya Eunhyuk mewakili. Mereka tentu tahu bagaimana hubungan dua orang itu. Bukan rahasia lagi tentang Minho yang menyukai Kyuhyun.

"Apa aku harus menyuruh kalian?" Ujar Kyuhyun sinis.

Eunhyuk hanya bisa mendesis marah sebelum memutuskan berjalan keluar.

"Jadi, kau benar-benar jadi ibuku?"

"Itu memang sudah seharusnya 'kan?"

Kyuhyun tidak memberikan waktu padanya untuk sekedar memulihkan hatinya. Tapi terkadang hantaman keras memang bisa membuat seseorang menyerah dengan cepat. Mungkin saja dengan begini luka dihatinya juga akan cepat hilang.

"Bagaimana jika aku masih saja menyukaimu?"

Kyuhyun menggeleng sambil tersenyum tipis. "Tidak akan jika kau membuka hatimu untuk orang lain. Memberikan tempatku sebelumnya untuk orang lain dan menempatkanku diruang yang berbeda."

"Bagaimana jika tidak bisa?"

"Kau harus bisa."

Keadaan seperti ini sudah terbayang dibenaknya jauh sebelumnya. Perasaannya tidak terbalas. Minho tahu itu dengan pasti. Sejak awal ia hanya mencoba peruntungannya saja. Dan bodohnya ia tidak memperhitungkan tentang kesakitan yang ia terima. Ia pikir dengan disamping Kyuhyun, melihat senyumnya ia akan baik-baik saja. Tapi melakukannya jauh lebih sulit daripada bayangannya.

Tubuh Minho tertarik kedalam pelukan. Ia membawa kepalanya bersandar dipundak Kyuhyun. Mencari kenyamanan. Jika ia seorang gadis, mungkin saat ini pipinya sudah basah air mata. Ia harus mengucapkan selamat tinggal pada kisah cinta pertamanya. Menutup bukunya lalu menyimpannya kelaci paling dalam yang tidak bisa dijangkau oleh siapapun, termasuk dirinya sendiri.

"Kau akan menemukan seseorang yang memang pantas mendapatkan hatimu. Kau juga akan mendapat cinta yang memang pantas kau dapatkan. Yang bisa membuatmu bahagia."

"Aku tahu." Minho memeluk Kyuhyun lebih erat. "Di kehidupan selanjutnya aku yang akan menemukanmu lebih dulu daripada daddy."

"Tapi aku akan berakhir ke pelukan Siwon hyung. Terus seperti itu. Jodoh tidak akan tertukar."

"Kau benar-benar tidak memberikan aku kesempatan, ya?"

Kyuhyun tertawa kecil. "Aku menyayangimu, Minho."

"Aku juga sayang padamu, mom." Memanggil Kyuhyun dengan sebutan ibu. Mematri kedalam otak dan ha

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi