Chapter 18

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

Kaki-kaki kecil Suho segera berlari dengan tidak sabar begitu pintu depan dibuka oleh Kyuhyun.

 

"Suho, hati-hati nanti kau bisa terjatuh." Seru Kyuhyun.

 

Dia bisa melihat Suho sudah duduk dan membuka bungkus buku yang dibelinya ketika dia masuk lalu pergi ke dapur untuk meletakkan kantung-kantung yang dibawanya dan memasukkan belanjaannya ke dalam kulkas.

 

Kyuhyun kembali ke ruang tengah dengan beberapa bungkus snack favoritnya lalu bergabung duduk disebelah Suho yang sedang sibuk dengan kertas lipatnya.

 

"Hyung jangan dibalik dulu, Suho belum selesai."

 

"Aku ingin melihat-lihat semuanya dulu."

 

"Hyung~~~~"

 

Kyuhyun menatap anak berusia lima tahun itu lalu mencubit gemas pipi Suho sambil terkekeh. "Uh uh uh neomu kyeopta."

 

Dia sengaja mengerjai Suho karena anak itu sangat serius melipat-lipat kertas membentuk origami meniru petunjuk yang ada dalam buku didepannya, membuatnya merasa diabaikan. Suho memilih membelinya karena ingat kemampuan Kyuhyun membuat origami sangat terbatas.

 

Awalnya Kyuhyun ingin mengajak Minho untuk bertanding game, tapi anak itu kabur begitu saja setelah menjemput mereka pulang dari berbelanja. Dan dia bersumpah tidak ingin lagi dibonceng Minho dengan motor. Membuatnya seolah-olah diikuti malaikat pencabut nyawa, berbeda dengan Suho yang malah berteriak riang. Mungkin Minho kabur karena tahu dia akan berada ditangan malaikat pencabut nyawa lainnya bahkan sebelum sang malaikat sendiri melepas helmnya.

 

"Daddy pulang~" Suara Siwon terdengar diikuti suara pintu yang tertutup.

 

"Kami disini Dad." Seru Suho tanpa mengalihkan fokusnya.

 

Siwon melepaskan jasnya dan menyampirkannya disandaran sofa kemudian melakukan rutinitasnya mencium pelipis kedua bayinya. Dan dengan segera Kyuhyun mengusap jejak bibir Siwon itu, dia akan menerima perlakuan itu jika dia memang menghendakinya atau ada Minho disekitarnya. Siwon sudah menghapal kebiasaan Kyuhyun yang satu ini.

 

"Suho ada tugas lagi disekolah?" Siwon menjulurkan tangannya untuk meraih beberapa kertas lipat didepan Suho setelah duduk disamping Kyuhyun.

 

"Tidak ada." Jawab Suho sambil menggelengkan kepalanya.

 

"Suho ingin memberikan sesuatu untuk Keriseu." Lanjut Suho dengan tersenyum.

 

Mendengar jawaban Suho, Kyuhyun langsung saja menatap Siwon dengan pandangan menyelidik. Seakan-akan memastikan bukan pria itu yang mengajarinya. Sedangkan Siwon hanya memasang wajah bingungnya.

 

"Kau sudah lama berlatih, kapan pertunjukan musikalmu?"

 

Setelah menyuapkan keripik kentangnya tiga kali, Kyuhyun baru merespon pertanyaan Siwon. "Tentu saja setelah ujian. Dan ini baru 10 minggu kan?"

 

Kyuhyun melebarkan bungkus keripiknya dan mendongak, menuangkan sisa keripik ke mulutnya. Makanan enak tidak boleh tersisa sedikitpun.

 

"Benarkah? Sepertinya sudah lama sekali." Gumam Siwon. "Tak bisakah dipercepat saja?"

 

"Apa yang akan terjadi jika ibu hamil melahirkan anaknya di bulan kelima?"

 

Siwon menatap Kyuhyun dengan bingung, tapi tetap menjawabnya. "Kenapa kau bertanya padaku? Aku tidak mempelajari hal-hal seperti itu."

 

Kyuhyun membenturkan dahinya ke meja satu kali. Itu pertanyaan mudah. Bagaimana mungkin pria dewasa seperti Siwon berkata tidak tahu?

 

"Setidaknya gunakanlah logika." Kyuhyun berkata geram.

 

"Aku kan hanya bertanya bisa tidak pertunjukan musikal mu dipercepat? Kenapa kau malah menanyakan tentang medis?"

 

"Lupakan saja." Kyuhyun berkata ketus. Apa Siwon sudah setua itu hingga tidak tahu yang namanya perumpamaan?

 

"Hei tapi apa itu benar-benar tidak bisa dimajukan?"

 

"Tentu saja tidak bisa Choi Siwon sayang."

 

Jikapun bisa Kyuhyun yakin pertunjukannya akan gagal karena dia sendiri sebagai pemeran utama belum hafal semua dialog. Mengingat hal itu membuatnya kesal. Dia jadi teringat pria yang disebut guru aktingnya oleh Siwon. Terkadang dia berhenti berlatih begitu saja padahal waktunya masih 10 menit atau bahkan 30 menit.

 

Kyuhyun mencibir dalam hati ketika melihat raut wajah Siwon yang sedikit kecewa. Dia tahu pria itu hanya menginginkan agar dia tidak datang lagi ke agensinya. Dengan begitu Kyuhyun tidak bisa lagi mengintip Yunho yang sedang berlatih maupun meminta bantuan pria itu untuk menemaninya berlatih akting. Siwon pernah mempergokinya, berakibat Yunho menerima banyak jadwal melakukan CF yang seharusnya dilakukan oleh pria itu sendiri. Dan Kyuhyun sedikit bersyukur karena hal itu dia bisa melihat wajah Yunho dilayar kaca lebih sering. Tapi dia merasa semakin bersalah dan kasihan pada pria tampan itu. Yunho selalu berbuat baik padanya tapi dia sendiri yang mengakibatkan Yunho mendapat imbas kecemburuan Siwon.

 

"Suho membuat apa?" Kyuhyun melongokkan kepalanya kearah hasil karya Suho.

 

"Naga. Keriseu sangat suka naga." Suho menggambar naga oranyenya dilengkapi sisik-sisiknya.

 

"Itu bagus sekali. Kris pasti sangat menyukainya." Puji Kyuhyun. Dia mengambil kertas lipat berwarna hijau lalu membalikkan halaman-halaman buku Suho mencari bentuk yang dia suka untuk ditirunya.

 

"Ini untukmu." Siwon menyodorkan hasil karyanya pada Kyuhyun.

 

Kyuhyun mengamati origami bunga mawar biru tanpa tangkai yang dipegangnya. Lipatannya sangat rapi dan tidak ada bekas garis yang dibuat dengan pensil. "Kenapa harus bunga?"

 

"Kau tidak suka?"

 

"Siapa bilang? Aku kan hanya bertanya kenapa bunga." Kyuhyun meletakkan bunganya kembali keatas meja lalu meneruskan pekerjaannya.

 

"Aku hanya mengingat cara membuat bunga dan juga karena melihatmu."

 

Kyuhyun yang mendengarnya hanya mendecih. Ternyata Siwon juga tipe pria perayu. Sedangkan dia tidak suka hal-hal seperti itu.

 

"Ini kodok?" Tanya Kyuhyun sambil menunjuk origami disamping naga.

 

"Itu Minho hyung." Jelas Suho sambil tertawa kecil.

 

"Penggambaran yang tepat." Kyuhyun bergumam pelan.

 

"Nah. Itu untukku." Siwon meletakkan pigura yang diambilnya kemeja lalu meraih origami yang dibuat Kyuhyun.

 

"Tidak bisa. Ini milikku." Kyuhyun kembali merebutnya.

 

"Ya sudah. Buatkan saja satu lagi untukku."

 

"Buat saja sendiri. Kau kan juga punya tangan." Kyuhyun memasukkan origami kura-kura kedalam kaosnya agar Siwon tidak lagi merebutnya.

 

"Kau sangat kejam padaku." Ucap Siwon pura-pura sedih. Tapi itu tak berpengaruh sedikitpun pada Kyuhyun karena anak itu malah menjulurkan lidah kepadanya. Seharusnya dia sudah memprediksi apa yang akan didapatnya.

 

"Wah. Suho cepat sekali. Baru sebentar sudah menambah satu koleksi. Kau suka jerapah?" Kyuhyun melihat origami jerapah disamping naga. Walaupun tidak terlalu bagus karena Suho menggambar matanya sedikit berantakan dan miring. Begitu juga garis-garis ditubuhnya sangat asal.

 

"Iya. Suho ingin tumbuh tinggi seperti jerapah."

 

"Suho ingat Ryeowook hyung?"

 

Suho terdiam sebentar mengingat lelaki imut yang pernah memberikannya makanan lezat. "Ah iya. Suho ingat."

 

"Dia juga suka jerapah. Bahkan dikamarnya ada boneka jerapah yang sangat tinggi dan besar." Kyuhyun menggunakan kedua tangannya untuk mendeskripsikannya.

 

"Jinjjayo? Woah." Suho menatap takjub. Dipikirannya terbayang jerapah besar. "Dad, belikan juga untuk Suho. Ya? Ya? Ya?" Suho memohon pada ayahnya disertai aegyo. Dia sangat tahu ayahnya sulit sekali jika diminta membelikan barang yang menurutnya tidak terlalu berguna.

 

Siwon kembali ke perkerjaannya setelah menatap Suho sekilas. "Kau lihat saja milik teman Kyuhyun hyung lalu berfoto bersama jerapah itu."

 

"Dad~~~~"

 

"Tidak usah Suho. Lebih baik kau membeli anjing yang lucu saja."

 

"Aku akan memintanya pada halmoni. Lihat saja nanti tuan Choi Siwon." Ucap Suho sinis lalu menggembungkan pipinya.

 

Kyuhyun menatap tidak percaya Suho yang manis dan selalu menurut memanggil ayahnya seperti itu.

 

"Choi Suho. Jangan panggil Daddy seperti itu. Itu tidak sopan." Ucap Siwon dengan tegas.

 

"Maafkan Suho. Tapi Suho sangat ingin boneka jerapah." Suho menundukkan kepalanya sambil memelintir ujung kaosnya.

 

"Hei~" Kyuhyun memegang sisi kepala Suho dengan satu tangan dan mendongakkannya. "Benar kata Daddy. Kita bisa melihat milik Ryeowook hyung dulu. Suho bisa menabung dulu lalu nanti membelinya. Ryeowook hyung dulu juga begitu."

 

"Tapi pasti sangat lama. Bagaimana kalau nanti sudah tidak ada yang menjualnya?"

 

Kyuhyun tersenyum. Beruntung Suho bukan anak yang keras kepala walaupun dia mudah sekali merajuk.

 

"Kita akan menyuruh orang membuatnya khusus untuk Suho. Suho anak yang baik, pasti akan ada banyak orang yang mau membantu."

 

"Baiklah. Aku akan bertanya pada Keriseu besok."

 

Siwon menaikkan salah satu alisnya. "Kenapa bertanya pada Kris?"

 

"Keriseu, dia punya banyak uang di celengannya. Jadi dia kaya. Mungkin saja dia juga punya boneka naga yang besar. Pasti keren sekali."

 

Siwon mendengus. "Kau memang anak yang aneh."

 

Kyuhyun memukul paha Siwon. "Kau ini jangan berkata seperti itu didepannya."

 

Siwon mengangkat bahunya seolah itu sudah hal yang biasa. Putra bungsunya itu bergolongan darah AB, jadi dia tidak terlalu kaget jika Suho tiba-tiba saja berbicara hal yang tidak ada hubungannya dengan pembicaraan sebelumnya. Atau perasaannya mudah berubah. Dia berharap anak ketiganya nanti bergolongan darah O saja.

 

"Ini untuk Daddy." Suho memberikan origami berbentuk kuda pada Siwon yang sibuk dengan piguranya.

 

"Terima kasih." Siwon mengacak rambut tebal Suho dengan tersenyum.

 

"Origaminya ditempel disini saja. Kita bisa menaruhnya disamping televisi nanti." Siwon menempelkan origami kura-kura yang sudah diambilnya dari Kyuhyun dan menempatkannya disamping jerapah. Sehingga posisinya kuda, kodok, jerapah lalu kura-kura.

 

"Ah ini Mojo dan Bugsy juga Dad." Suho menempelkan kedua origami itu dibawah keempat origami. Suho membuatnya semirip mungkin dengan aslinya. Mojo yang hanya kertas putih dan berbentuk besar sedangkan Bugsy yang kecil lengkap dengan bulatan hitam disekitar salah satu matanya.

 

"Ah sebentar. Daddy akan mengambil kamera dulu. Kita bisa berfoto bersama." Siwon beranjak dari sofa dan berlalu masuk kekamarnya. Tak lama dia kembali membawa peralatan.

 

"Aish. Aku benci berfoto." Gumam Kyuhyun.

 

"Ah Minho! Bagus kau sudah pulang. Kesini dulu."

 

Minho menghentikan langkahnya yang akan menaiki tangga lalu menoleh menatap ayahnya yang sedang sibuk dengan tripod yang diletakkan didepan televisi. "Ada apa?"

 

Minho memandang Kyuhyun sebelum memutuskan untuk menghampiri mereka. Bagaimanapun dia tahu telah mencari masalah dengan Kyuhyun karena mengendarai motor dengan mengebut. Setelah tiba Kyuhyun mengadiahinya pukulan dibelakang kepala tanpa menghiraukan kehadiran Suho.

 

"Kau mau membunuh kami, hah?"

 

"Itu bagus untuk kinerja jantungmu."

 

"Kau!" Kyuhyun mendesis geram agar Siwon tidak mendengar mereka. Karena bisa saja jika Siwon tahu, mereka berdua mendapat tatapan laser ataupun geplakan. Choi Siwon terkadang bisa bersikap kejam.

 

"Kalian saja yang berfoto. Aku yang akan memotretnya. Aku sedang jelek saat ini." Ucap Kyuhyun. Dia bahkan belum menyempatkan diri mencuci muka tadi sepulang dari belanja. Pasti wajahnya sangat kusam.

 

"Memang kapan kau terlihat bagus?" Cibir Minho.

 

Kyuhyun tidak berkata apapun. Hanya mengangkat kepalan tangan didepan hidungnya. Lalu kembali bercengkrama dengan Suho yang ada dipangkuannya sambil membawa pigura berisi origami.

 

"Kau selalu cantik sayang." Siwon berkata dan mendongakkan kepala sekilas untuk melihat kekasih kecilnya.

 

Minho melipat kedua tangannya didepan dada. Mengamati ekspresi tiga orang lainnya yang antusias terutama ayahnya dan Suho. Sedangkan Kyuhyun, walaupun memasang wajah kesal tapi tetap tidak menyembunyikan raut antusias dan juga semburat rona merah dipipinya karena mendengar pujian dari ayahnya.

 

Minho menghela nafas berat. Apa hanya dia saja yang tidak menyukai situasi ini? Tidak menyukai hal seperti ini?

 

"Aku saja yang memotret kalian bertiga." Ucap Minho.

 

"Tidak! Tidak bisa begitu. Daddy akan menggunakan timer." Siwon terlihat mengatur kamera dihadapannya agar mendapat angle yang bagus. "Kau duduklah disamping Kyuhyun."

 

Minho beranjak lalu menempatkan diri sesuai instruksi Siwon. Minho sungguh menyayangi ayahnya. Minho juga tidak ingin melihat ayahnya kecewa padanya.

 

"Baiklah. Aku mengatur waktunya 10 detik. Mulai sekarang!" Siwon berlari lalu duduk disamping Kyuhyun dengan merangkul pinggangnya. "Semuanya senyum!"

 

Siwon mengambil kameranya begitu kamera telah berbunyi menandakan pengambilan foto selesai. Dia melihat Minho langsung pergi kekamarnya, mungkin terlalu lelah.

 

"Daddy, lihat! Suho ingin lihat!" Suho berdiri diatas sofa karena tidak sabar. "Woah! Lain kali Mojo dan Bugsy juga harus ikut."

 

"Kau benar Suho. Daddy melupakan mereka. Aigoo." Siwon kembali merapikan tripodnya.

 

Kyuhyun menyentuh foto itu. Siwon dan Suho yang tersenyum lebar dan juga dirinya terlihat bahagia. Itu terlihat seperti foto keluarga dengan ayah, ibu dan dua orang anak.

 

"Minho hyung tampan sekali."

 

Kyuhyun beralih mengamati Minho dan senyumnya lenyap. Minho hanya menarik sedikit kedua sudut bibirnya. Dia merasakan kecewa menyergap dadanya. Tapi dia mencoba untuk terus berfikir positif bahwa Minho mungkin masih kesal karena dia memukulnya atau karena lelah.

 

.

.

.

 

Kyuhyun masih beradu tatapan tajam dengan pria dihadapannya. Dia merasa sudah cukup bersabar selama ini berpura-pura menjadi anak yang baik. Menerima apapun perlakuan pria itu terhadapnya karena dia menghormatinya sebagai orang yang lebih tua daripada dirinya. Dan hari ini dia meledak -berteriak kesal- dan ingin meninju pria itu karena lagi-lagi memukulnya dengan gulungan kertas skrip padahal dia tidak merasa melakukan kesalahan.

 

"Apa masalahmu sebenarnya Kim Kibum~ssi?" Kyuhyun berusaha menjaga suaranya agar tidak kelepasan menjadi bentakan.

 

"Kau yang bermasalah disini. Bukan aku." Kibum berbicara dengan nada yang biasa ia gunakan. Datar dan dingin.

 

Kyuhyun mendecih. "Akui saja bahwa kau tidak terima cintamu ditolak oleh kekasihku. Sehingga kau berniat untuk menyiksaku. Sangat kekanakan."

 

Kibum mengepalkan kedua telapak tangannya yang ada disamping tubuhnya. "Kau. Adalah pihak penggangu disini. Anak kecil." Kibum menggunakan nada ejekan di kalimat terakhir.

 

Kyuhyun bersikap tenang dan berusaha tidak terpancing emosi, sikap yang ia pelajari dari ibunya sebelum memukul mundur lawannya. "Kau sudah kalah Kim Kibum~ssi. Tepat didepan matamu. Terima saja kenyataan itu."

 

Setelah berkata seperti itu Kyuhyun menyambar tas ranselnya dan berjalan menuju pintu keluar. Dia menghentikan langkahnya dan menahan pintu yang terbuka.

 

"Kau pikir dengan sikapmu seperti itu pada Siwon hyung, dia akan berbalik padamu?" Kyuhyun menoleh lalu tersenyum puas melihat genggaman tangan Kibum semakin menguat. "Kau sudah mengenalnya bertahun-tahun lebih dulu daripada aku. Jadi kau tahu pasti apa jawabannya." Kyuhyun menyeringai lalu meneruskan langkahnya.

 

"Cih. Dia pikir bisa menumbangkanku? Aku, Cho Kyuhyun, keturunan Kim Heechul. Hal seperti itu tak mempan padaku sedikitpun."

 

Kyuhyun tidak memungkiri tatapan tajam pria itu mampu mengintimidasinya. Tapi dia tidak boleh kalah agar tidak diremehkan kembali.

 

"Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu. Dasar rubah jelek.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi