Chapter 25 A

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

WARNING!!!!

 

Chapter 25 aku bagi jadi A dan B karena hampir 7000 words. Soalnya ada beberapa orang yang gak suka baca panjang-panjang.

 

HAPPY READING! ^^

 

.

.

.

 

"Kau benar-benar berengsek!!!"

 

Kyuhyun membanting ponselnya keatas kasur. Wajahnya lalu ia telungkupkan kebantal, menjerit disertai tangisan sekencang yang ia bisa. Siwon tidak menghubunginya sama sekali.

 

Pintu kamarnya terbuka dengan kasar. Siapa lagi kalau bukan ibunya.

 

"Berhenti menangis meraung-raung seperti gadis!" Seru Heechul dengan tangan berkacak dipinggang.

 

Wajah Kyuhyun menyembul dari dalam selimut, hidungnya sangat merah. "Eomma tidak tahu rasanya bagaimana!" Kyuhyun menjerit lalu kembali menangis.

 

Heechul mengurut pelipisnya. Si Choi itu. Beraninya dia membuat putra manisnya kacau seperti ini. Ini sudah hampir satu minggu berlalu dan Kyuhyun masih melakukan hal yang sama setiap berada dirumah. Mengurung dikamar, meraung-raung memanggil nama Siwon. Dan sebagai ibu, dia tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikannya. Ia sadar, ia ikut andil dalam hal ini karena ia sendiri yang menyodorkan putranya pada Siwon.

 

"Jika tahu begini, kenapa kau mau saja pergi dari sana?"

 

"Memang aku harus bagaimana kalau diusir? Aku punya harga diri eomma!" Kyuhyun mengecek ponselnya lagi, tapi tidak ada yang berubah.

 

"Putus hubungan itu sudah biasa. Ayo makan."

 

"Shireo!"

 

Heechul rasanya benar-benar ingin mengutuk Choi Siwon. Kyuhyun mogok makan, walaupun masih suka makan camilan tapi itu tidak cukup untuk mengisi perutnya. Sepertinya dia memang harus melakukan sesuatu. Tinjuan di perut Siwon belum mampu juga membuat aktor itu bergerak.

 

"Kau benar-benar tidak mau makan?"

 

"Shireo!"

 

Setelah itu Kyuhyun mendengar pintunya tertutup.

 

"Kau tidak berguna!!!"

 

Kyuhyun melempar dompet beserta beberapa kartu juga black card ke lantai. Itu semua milik Siwon yang ia ambil dengan sengaja sebelum ia pergi. Berharap Siwon akan datang menemuinya untuk mengambilnya. Namun tidak terjadi apa-apa. Bahkan ia sudah memakai kartu itu untuk berbelanja barang-barang mahal yang entah berapa juta won yang ia habiskan. Tapi Siwon tetap diam, tidak juga memblokir kartunya. Mustahil Siwon tidak menyadarinya karena ia sudah mengirim pesan tentang apa yang sudah ia lakukan.

 

Ia lebih banyak menggunakannya untuk membeli barang-barang yang ditujukan untuk Siwon, Minho maupun Suho. Semua barang itu teronggok menggunung disamping almarinya. Dia juga tahu diri, uang itu bukanlah haknya. Walaupun ia meminta 'sedikit' untuk membeli makanan.

 

Tangisannya terhenti mendengar sesuatu dari jendelanya. Matanya membulat melihat ada seseorang yang memasang palang kayu menyilang dijendelanya. Iapun menghampiri bersiap untuk memaki tapi tidak jadi karena ia melihat ibunya dibawah sana berteriak memberi instruksi.

 

Kyuhyun berlari menuju pintu tapi pintu tidak mau terbuka. Sudah dikunci dan jika tidak salah ingat kuncinya ia tinggal diluar kamar. Sial. Harusnya ia menyadarinya ketika ibunya keluar begitu saja tanpa melakukan apapun karena ia tidak mau makan.

 

"Eomma! Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau mengurungku?!" Kyuhyun berteriak sambil memukul jendelanya dan menarik-narik teralisnya seolah ia bisa melepasnya. Orang suruhan Heechul sudah pergi.

 

"Aku hanya membantu." Ucap Heechul santai.

 

"Aku bukan rapunzel, eomma! Yang harus diisolasi seperti ini!"

 

"Kau memang bukan rapunzel. Tapi kau Fiona."

 

"Aku tidak sejelek Ogre itu!" Bantah Kyuhyun. Bagaimana bisa Heechul menyamakannya dengan mahluk hijau yang hidup di rawa itu? Dia tampan! Bahkan lebih tampan daripada Ken!

 

"Bercerminlah sebelum kau mengatakan itu." Heechul merapikan rambut sebahunya. Tidak menghiraukan Kyuhyun yang memelas diatas sana.

 

"Appa!" Percuma memanggil ayahnya, karena Hangeng juga tidak bisa melakukan apapun. Bahkan ayahnya memilih pergi berkencan dengan ibunya. Keluarga macam apa ini?!

 

Kyuhyun berjalan kearah lemarinya, bermaksud mengambil persediaan makanan yang ia simpan, yang ia beli dengan uang Siwon. Setidaknya ia tidak akan terlalu kelaparan ketika menunggu Heechul kembali.

 

"Aku benar-benar mengerikan." Alih-alih membuka pintu lemari, Kyuhyun malah bercermin. Matanya sembab dengan kantung mata besar dan menghitam. Pipinya sedikit tirus, bibirnya pecah-pecah. Dan rambutnya... Astaga! Berapa hari ia tidak keramas dan bersisir?! Apa penampilannya juga seburuk ini ketika bertemu dengan Minho tadi? Dia harap iya, agar Minho tahu bagaimana kacaunya dia setelah meninggalkan Siwon.

 

"Aku lebih buruk dari Ogre menjijikkan itu." Kyuhyun berjongkok, menenggelamkan wajahnya diantara dada dan lutut.

 

Kyuhyun memang sudah dua hari meliburkan diri dari sekolah. Tak ada gunanya. Di sekolahpun rasanya ia ingin menangis setiap waktu. Belum lagi ejekan dan cibiran yang dilontarkan para siswi padanya. Gosip menyebar dengan cepat seperti api yang menyambar jerami kering. Teman-temannya termasuk Seungyoon dan yang lain tidak bisa banyak membantu. Karena mereka hanya punya dua tangan. Jadi Kyuhyun hanya bisa berusaha menulikan telinganya dan tetap bersikap biasa dihadapan mereka, tidak akan sudi menundukkan dagu. Tapi dia membutuhkan waktu untuk berpikir dan menenangkan diri.

 

Kyuhyun merangkak, meraih ponsel untuk mengecek jam. Masih jam 03.08 PM. Seharusnya ini waktunya ia pergi untuk latihan akting di agensi Siwon. Jika beruntung dia akan bertemu dengan pria itu lalu melakukan sesuatu agar Siwon kembali padanya. Entah bagaimana caranya.

 

Kyuhyun menggelengkan kepala. Ia tidak bisa pergi karena ia dikurung. Lagipula ia sendiri yang bilang bahwa ia memberikan waktu untuk Siwon dan dia akan menunggunya. Dia laki-laki, dia tidak akan menarik kata-katanya. Ada perasaan menyesal karena telah mengatakan itu. Ia tidak tahu bahwa rasanya akan semengerikan ini. Baru lima hari dan Kyuhyun seperti hidup di neraka. Berapa lama lagi ia harus menunggu?

 

Kyuhyun berhenti menggeser layar ponselnya tepat di kontak  Minho. Haruskah?

 

Sekali lagi ia menggelengkan kepala. Tidak. Ia marah dengan anak itu. Minho yang membuat semua bencana ini terjadi. Jika ia membujuk, anak itu akan merasa diatas angin. Dan dia tidak yakin Minho akan mengalah begitu saja hanya dengan bicara empat mata, seperti tadi.

 

Alisnya tertaut. Apa sebenarnya yang ingin dikatakan Minho tadi? Wajah anak itu terlampau serius, jauh berbeda dengan sebelumnya yang terkesan main-main.

 

Kyuhyun meletakkan kembali ponselnya, memutuskan akan menunggu sedikit lagi. Biarkan Siwon yang berjuang untuknya kali ini. Jika dalam jangka waktu yang telah ditentukannya Siwon tidak muncul juga, ia akan bertindak.

 

.

.

.

 

"Untuk apa kau kesana lagi Chullie? Biarkan saja mereka berpisah. Kyuhyun masih sangat muda untuk terikat hubungan." Hangeng memutar kemudinya, berbelok kekiri. "Sebenarnya kenapa kau bersikeras seperti ini?"

 

Heechul menurunkan cermin kecil dengan cover Anna dari depan wajahnya. "Karena mereka berjodoh, tentu saja."

 

"Kau bukan Tuhan. Bagaimana bisa kau menyimpulkan begitu?"

 

"Kau ingin bertaruh?"

 

"Kau mempertaruhkan hidup anakmu sendiri?"

 

"Jika mereka menikah, aku ingin kita bulan madu keliling Eropa selama dua bulan." Ujar Heechul tak acuh.

 

Hangeng hanya menggelengkan kepala dan berdecak. Istrinya ini mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Dan ajaibnya hampir selalu akurat. Seperti kasus Ahra. Heechul menolak semua pria yang dikenalkan putrinya itu. Tapi begitu Ahra mengenalkan Yuta untuk pertama kali, pria cantik itu tanpa basa basi bertanya kapan Yuta akan menikahi anak sulungnya. Dan Hangeng masih sangat ingat dulu Heechul bersumpah tidak akan mengijinkan anak-anaknya menikahi orang dari negara lain. Beda kota saja dia juga menolak.

 

Hangeng menghela nafas. Penolakannya terhadap Siwon masih ia pertahankan. Rasa tidak sukanya semakin banyak dengan pria itu menyakiti putra manisnya. Lalu ketika ia melihat Kyuhyun yang begitu menderita, ia tak tega. Ia pikir itu hal yang biasa terjadi pada remaja kalau putus cinta. Menangis dan meratap. Menatap rindu rumah Siwon saat mereka melewatinya pagi hari berangkat sekolah atau pulang. Ia hanya takut, psikis Kyuhyun akan terganggu. Terlebih dalam waktu dekat dia harus tampil drama musikal, impiannya. Jika terus begini bukan tidak mungkin penampilannya tidak maksimal, panggung debutnya gagal. Lagipula dirinya dan Heechul juga harus ke Jepang secepatnya, menemani Ahra yang akan melahirkan. Kyuhyun tidak bisa ikut karena ujian. Ia yakin Kyuhyun tidak akan kesulitan dalam ujian. Namun tetap saja dia tidak bisa meninggalkannya sendirian dengan keadaan seperti itu. Kyuhyun tidak akan bunuh diri, ia tahu itu. Mungkin akan mogok makan lagi yang sama saja bisa berakhir tragis.

 

Hangeng memutar kunci mobil, mematikan mesin.

 

"Hannie, apa kau ingin ikut masuk?"

 

"Ya. Kupikir aku juga harus memberikan beberapa petuah dan beberapa pukulan agar otaknya kembali bergeser ketempat yang benar."

 

Heechul tertawa. "Kau memang harus melakukannya. Tapi Kyuhyun mungkin tidak akan suka, honey."

 

Heechul tersenyum puas. Suami tampannya akhirnya angkat tangan. Mana ada orang tua yang ingin anaknya menangis walaupun itu hanya semenit? Begitu pula dengan Hangeng dan Heechul. Kyuhyun harus selalu tersenyum.

 

"Tapi aku tetap tidak akan setuju kalau mereka cepat menikah." Hangeng mengangkat bahu.

 

"Berharap saja Kyuhyun tidak akan hamil lebih dulu."

 

.

.

.

 

"Bayi besar eomma yang cengeng. Aku membelikan ayam goreng dan jjajangmyeon kesukaanmu." Heechul meletakkan dua piring keatas meja disamping ranjang Kyuhyun. Anak itu masih betah membungkus tubuhnya seperti kepompong dengan selimut.

 

"Shireo~~"

 

"Makan atau kusuruh Han ahjussi memasang infus ditanganmu?" Ancam Heechul.

 

"Tapi aku tidak l

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi