Chapter 24

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

"GYAAAAHHH!!!" Teriakan kencang itu dibarengi bantingan kertas foto diatas meja dengan kasar. "Heechul noona benar-benar menjengkelkan!"

 

Ucapan Eunhyuk diangguki setuju oleh Donghae dan Ryeowook. Petunjuk yang diberikan Heechul seperti tidak membantu sama sekali. Pasalnya kertas itu hanya berisi tulisan nama Kim Kibum, bukan foto. Bayangkan berapa banyak nama Kibum diseluruh Seoul? Mereka tidak bisa hanya fokus dengan orang yang bernama Kibum disekolahnya saja karena mungkin saja otak dari semua ini orang luar sedangkan yang menjalankan siswa disekolahnya.

 

Eunhyuk merebahkan kepalanya dimeja. Merutuki otak bodohnya yang bekerja lamban. Harusnya ia menyadari kalimat Heechul. Anak buahnya ditangkap basah dan tentu saja semua bukti juga dimusnahkan, tak bersisa.

 

"Hyukkie, kepalamu cantikmu jangan dipukuli seperti ini." Donghae menahan tangan Eunhyuk, menggenggamnya.

 

"Ugghh ada banyak nama Kim Kibum disekolah." Keluh Ryeowook sambil memandangi ponselnya. Ia mengakses data sekolah yang hanya bisa dilakukan oleh anggota osis sekolah. Beruntung Yesung termasuk didalamnya dan ia meminta bantuan.

 

"Apa kita harus memata-matai mereka semua? Termasuk Kim Kibum si artis itu? Yang benar saja?!" Eunhyuk mengerang frustasi.

 

"Kenapa artis itu juga harus?" Tanya Donghae.

 

"Apa kau lupa, Hae? Kyuhyun pernah berkata kalau Kim Kibum itu menyukai Siwon ahjussi yang tentu saja membenci Kyuhyun." Eunhyuk meraih satu gelas jus jeruknya, berharap otaknya bisa mendingin dan dapat berpikir bagaimana mereka harus bekerja.

 

"Dia seorang selebritis, bagaimana kita akan menyelidikinya?"

 

'Itu yang kupikirkan dari tadi!' Ingin sekali Eunhyuk berteriak seperti itu didepan telinga Ryeowook. Menyelidiki siswa sekolah saja pasti sulit. Apalagi ini seorang artis.

 

"Dengar, kita tidak bisa kabur dari tugas ini. Atau si pria cantik mengerikan itu akan melemparkan kita ke kandang buaya." Donghae dan Ryewook menelan ludah paksa mendengar itu.

 

"Kita harus membagi tugas." Putus Donghae.

 

Eunhyuk mengangguk. "Ya benar. Kita tahu sifat Heechul noona jika kita bekerja lamban." Eunhyuk mengambil ponsel Ryeowook lalu membagi tugas mereka tentang siapa-siapa saja yang harus diawasi masing-masing dari mereka.

 

"Untuk si emas Kibum, kita lakukan sama-sama. Ryeong, kau yang bertugas mencari tahu jadwalnya."

 

"Oke." Jawab Ryeowook. Ia lalu mulai membuka fancafe si artis.

 

.

.

.

 

"Aktor sekaligus model papan atas Choi Siwon tertangkap kamera sedang berkencan di cafe bersama seseorang yang belakangan diketahui bukanlah Cho Kyuhyun. Tapi disini terlihat bahwa Choi Siwon dengan mesra...." Seketika layar televisi yang menayangkan berita infotainment menjadi gelap dan sedikit retak akibat lemparan remote dari Kyuhyun, memutuskan ocehan presenter wanita pembawa berita infotainmaent.

 

"Choi  Siwon!!! Kau menyebalkan!!!" Kyuhyun dengan wajah memerah dan mata berkaca-kaca berteriak geram. Bantal sofa dan majalah yang ada diatas meja ia lemparkan kearah televisi.

 

"Bukankah kau sudah tahu kalau itu resikonya mempunyai kekasih seorang idol, Kyu? Gosip selalu menempel padanya." Ryeowook yang duduk disebelah Kyuhyun meletakkan snack yang dimakannya lalu mengelus pundak sahabatnya, berusaha menenangkan agar tak melempar lagi benda-benda disekitarnya.

 

"Tapi kenapa dia melakukan ini padaku?" Kyuhyun menaikkan kedua kakinya keatas sofa. Melipat kedua tangannya diatas lutut, mengubur wajahnya dilipatan tangannya yang kemudian bahunya bergetar diikuti suara isakan.

Setelah beberapa saat menangis, Kyuhyun bisa menenangkan dirinya. Matanya sembab dan wajahnya memerah, dia menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

 

"Bukankah model tadi si menyebalkan Kim Kibum?" Tanya Kyuhyun setelah berhasil meredam tangisnya walau wajahnya masih mengguratkan sedih juga kesal.

 

"Yup. Kelihatan jelas. Tapi kau menyebut mereka berdua menyebalkan, apa artinya mereka berjodoh?" Bibir Kyuhyun bergetar, airmatanya mulai berkumpul lagi dipelupuk matanya mendengar kalimat terakhir Eunhyuk.

 

Kyuhyun meraih bantal sofa disampingnya. Dengan segera menerjang badan kurus Eunhyuk hingga terlentang, menduduki perutnya lalu membekap wajahnya menggunakan bantal.

 

"Yak yak yak Cho Kyuhyun! Lepaskan aku! Aku tidak bisa bernafas bodoh!" Eunhyuk berteriak dengan suara yang tidak jelas karena teredam bantal.

 

"Tidak mau! Kau juga menyebalkan! Kau berkali-kali lipat lebih menyebalkan daripada mereka!" Kyuhyun masih tetap melakukan tindakan brutal itu walaupun tubuh sahabatnya meronta dan tangannya menjambak-jambak rambut Kyuhyun.

 

"Kyu!!! Jangan bunuh Hyukkie! Kami belum punya anak! Kami belum menikah!" Donghae mencoba menarik badan Kyuhyun tapi berakhir dengan dirinya yang didorong dan terjungkal.

 

Ryeowook menoleh sekeliling, matanya membulat ketika pandangannya jatuh kearah tangga. Si ratu datang. Ia lalu pergi kabur ke dapur untuk menyelamatkan diri dari amukan Heechul.

 

"Apa yang kalian lakukan? Kalau mau saling membunuh jangan didalam rumahku! Cari tempat lain!" Setelah berkata seperti itu Heechul memukul kepala putranya itu.

 

Kyuhyun yang menerima pukulan dahsyat ibunya langsung meringis sakit, melepaskan bekapannya pada Eunhyuk. Kemudian berjongkok didepan sofa sembari kedua tangannya mengelus kepalanya. Sedangkan Eunhyuk yang sudah terbebas segera meraup udara sebanyak-banyaknya didampingi Donghae yang memaksa untuk memberi nafas buatan tapi ditolak mentah-mentah oleh Eunhyuk.

 

"Eomma kenapa kau tega sekali memukul kepala putramu yang manis ini? Apa Eomma memukulkan batu ke kepalaku? Demi Tuhan ini sakit sekali. Aku yakin sekali kepalaku akan berdarah."

 

"Kau berlebihan. Dan hentikan tangisanmu itu. Kau itu lelaki bukan gadis."

 

Kyuhyun berdiri lalu duduk disofa. Tangannya terlipat didada sedangkan bibirnya mengerucut dan wajahnya masih basah dengan airmatanya. Sang ibu masih berdiri berkacak pinggang didepannya.

 

Kyuhyun mendongak menatap ibunya. "Eomma kau tampak mengerikan dengan masker retak-retak seperti itu."

 

Kyuhyun berkata sepolos mungkin. Berharap ibunya segera pergi untuk kembali merawat wajahnya, tapi malah pukulan di kepala yang dia dapatkan lagi. Tapi Kyuhyun sedikit puas karena Eunhyuk dan Donghae juga mendapatkan pukulan. Bagi Heechul siapapun yang ada ditempat kejadian akan mendapatkan hadiah yang sama, entah salah ataupun benar.

 

"Noona, kenapa kau juga memukulku? Aku ini korban percobaan pembunuhan putramu." Protes Eunhyuk tak dihiraukan sekalipun oleh nyonya Cho. Membuatnya memilih memakan snack-snack diatas meja, memeletkan lidahnya mengejek saat Kyuhyun mendelik padanya. Tahu bahwa Kyuhyun tak akan dilepaskan begitu saja oleh Heechul.

 

"Cho Kyuhyun kenapa kau merusak barang berhargaku hah?! Kalau kau kesal dengan berita itu, pukul pembawa beritanya jangan barang-barangku. Kau pikir kau bisa menggantinya?!"

 

Kyuhyun menundukkan wajahnya takut. Wajah ibunya yang marah sungguh mengerikan dan kali ini bertambah berkali-kali lipat karena menggunakan masker yang sudah retak itu. Seperti Sadako pikirnya. Sesungguhnya Kyuhyun belum pernah menonton film horror itu.

 

"Aku akan meminta uang pada Siwon hyung. Dia punya banyak uang." Kyuhyun berkata lirih seraya jari-jari tangannya memilin ujung kaosnya.

 

"Memangnya dia akan memberikan uang padamu secara cuma-cuma?"

 

"Tentu saja." Kyuhyun menyahut dengan cepat. Menatap ibunya sebentar lalu menunduk lagi.

 

Smirk Heechul muncul. Eunhyuk yang melihatnya mendapat firasat buruk. Ini benar-benar tidak baik. Bencana akan datang.

 

"Kurasa tidak. Memang kau pernah diberi uang berapa oleh Siwon? Siwon kencan bersama Kibum lagi kan? Yang kutahu Siwon selalu membelikan barang-barang mahal untuk Kibum. Sejak dulu." Tatapan menantang ia layangkan.

 

"Siwon hyung berkata mereka hanya teman!"

 

"Kau yakin? Kau percaya padanya? Dia kan aktor yang hebat." Heechul berkata seraya melipat tangan didepan dada.

 

"Te-tentu saja. Dia berkata kalau kami akan menikah." Kyuhyun menjawab dengan perasaan sedikit ragu. Ucapan Heechul sebelumnya sedikit nenggoyahkan keyakinannya. Tentu saja. Kapan Siwon pernah melamarnya? "Bahkan Eunhyuk  juga mempercayainya. Iya kan, Hyuk?" Kyuhyun bertanya pada Eunhyuk meminta dukungan sembari menatap tajam.

 

Sedangkan Eunhyuk yang ditanya hanya mengedikkan bahu, sibuk sendiri dengan makanannya. Tak berniat ikut campur.

 

Melihat respon Eunhyuk membuat Heechul memperlebar seringaiannya.

"Memang ada jaminannya? Orang yang sudah menikah selama 50 tahun pun bisa bercerai. Sedangkan kalian hanya pacaran saja. Kurasa Siwon akan berpikir seribu kali sebelum benar-benar akan menikahi anak cengeng dan manja sepertimu. Bahkan kau kalah cantik dengan Kibum. Dan ah, bukankah kalian sudah berpisah?"

 

"Heechul noona benar. Siwon ahjussi memang sudah memutuskanmu, kan?" Sahut Donghae tanpa berpikir.

 

Bibir Kyuhyun mulai bergetar lagi mendengar penuturan ibunya yang semakin diperjelas oleh Donghae.

"Appa!!! Eomma jahat!"

 

Hangeng tiba-tiba keluar dari dapur sambil membawa secangkir kopi. "Bukankah dari awal Appa juga tak menyetujuinya? Ya sudah, rasakan saja sendiri akibat dari kekeras kepalaanmu." Hangeng berucap tanpa berhenti berjalan.

 

"Appa!!"

 

"Kubilang hentikan tangisanmu itu. Kau itu anak Kim Heechul. Kau tak pantas menangis seperti itu. Meraung-raung seperti gadis kecil yang direbut bonekanya. Yah! Kubilang berhenti menangis." Sebelum Heechul melayangkan pukulannya lagi Kyuhyun sudah tengkurap disofa dengan bantal menutupi belakang kepalanya.

 

"Aish. Hyuk kau urus bayi besar itu." Heechul berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

 

"Yah noona! Kenapa harus aku yang bertanggung jawab!" Tapi namja cantik itu hanya mengibaskan tangannya, mengabaikan protes Eunhyuk.

 

"Kau itu sungguh menyusahkan bayi besar." Dan perkataan Eunhyuk itu sukses membuat tangisan Kyuhyun semakin keras. Eunhyuk yang menyadari dirinya salah langkah hanya bisa menepuk dahinya.

 

"Hyukkie, kau benar-benar tak butuh nafas buatan?" Tanya Donghae sekali lagi untuk memastikan.

 

.

.

.

 

Helaan nafas kembali terdengar. Minho mengambil es krim dari mulutnya yang tinggal setengah. Ia menoleh, melihat adiknya yang terlihat sangat menikmati es krim rasa melonnya. Hanya ini yang bisa ia lakukan agar Suho tidak lagi murung dan berakhir menangis, meminta untuk membawa Kyuhyun kembali. Beruntung, Suho masih mau bersekolah. Hari ini ia yang menjemput dan membawanya jalan-jalan ketaman.

 

Nasib Suho lebih malang ketimbang dirinya. Tidak tahu sia

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi