Chapter 22

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

 

Kyuhyun menuntun Siwon keluar dari mobil setelah mengucapkan terima kasih pada Teddy. Berlari kecil mendahului Siwon untuk membuka pagar rumah lalu kembali menggandeng tangan Siwon masuk rumah.

 

"Baby, kau tidak perlu menuntunku seperti ini. Aku bukan manula." Protes Siwon. Kyuhyun memperlakukannya seolah-olah dirinya patah kaki dan memerlukan bantuan untuk berjalan.

 

"Aku hanya tidak ingin kau tersandung sesuatu lalu jatuh. Bagaimana kalau lenganmu tertindih?"

 

Siwon memutar bola matanya ketika Kyuhyun menuntunnya kearah kiri karena ada kerikil didepan mereka. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan kekasih kecilnya hingga berubah sikap seperti ini. Bukannya Siwon tidak suka dengan perhatian Kyuhyun, tapi ini terlalu berlebihan. Hanya kerikil kecil mereka bisa melangkahinya.

 

Suho langsung berlari menyambut mereka begitu Kyuhyun membuka pintu. "Daddy~~"

 

"Daddy sedang sakit. Jangan menubruknya." Cegah Kyuhyun saat Suho merentangkan tangannya, posisi siap memeluk Siwon. Kyuhyun menggiring mereka agar duduk disofa.

 

"Suho, halmoni dimana?" Tanya Kyuhyun sembari mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru rumah. Minho tentu sekolah sedangkan dirinya bolos. Begitu juga Suho.

 

"Didapur. Memasak." Gumam Suho. Dia terlalu nyaman memeluk Siwon. Dirinya juga tidak menangis karena sudah diwanti-wanti oleh Leeteuk.

 

Kyuhyun beranjak menuju dapur menyusul calon mertuanya. Berniat membantu untuk menyiapkan makan siang.

 

"Daddy, itu sakit sekali ya?" Suho turun dari sofa berpindah kesisi kanan Siwon. Mengamati lengan ayahnya yg terbungkus perban lalu meniupinya. Hal yang selalu dilakukan Kyuhyun ketika anak itu terjatuh dan menimbulkan luka.

 

"Sudah tidak apa-apa. Dokter sudah mengobatinya." Ucap Siwon. Padahal lengannya sulit digerakkan.

 

"Kapan pembungkus ini dilepas?"

 

"Tidak akan lama lagi."

 

"Apa selama itu Daddy akan dirumah?"

 

"Iya. Tapi Suho harus tetap sekolah." Kalimat Siwon menahan teriakan senang Suho. Padahal anak itu sudah mengacungkan kedua tangannya keatas. Raut wajah Suho berubah kecewa.

 

"Siang Suho sudah pulang sekolah, kan? Sore kita bisa bermain." Siwon mengacak rambut Suho sambil tersenyum membuat putra bungsunya juga tersenyum lebar walaupun matanya masih terlihat sembab. Pasti sebelumnya sudah menangis hebat.

 

"Eeeuungg Daddy."

 

"Ya?"

 

Suho melirik sekilas kearah dapur, memastikan dua orang disana tidak akan keluar dalam waktu singkat. Seolah hal yang akan ia katakan begitu tabu untuk didengar Leeteuk ataupun Kyuhyun.

 

Suho memajukan badannya lalu bertanya dengan berbisik. "Apa Minho hyung marah pada Kyu hyung?"

 

Siwon menoleh kearah Suho dengan cepat. "Kenapa Suho menyimpulkan seperti itu?"

 

Suho menjauhkan badannya dengan tangan terlipat didepan dada. Wajahnya terlihat kesal bercampur bingung. "Minho hyung tidak mau menemani Suho dan Kyu hyung bermain lagi. Minho hyung juga tidak lagi bertanding game dengan Kyu hyung."

 

"Mungkin Minho hyung sedang lelah atau punya banyak tugas."

 

Suho menggelengkan kepala, menyangkal pendapat Siwon. "Tidak Dad. Minho hyung lebih memilih bermain PSP di kamar." Suho kembali menoleh kearah dapur. "Suho pernah melihat Kyu hyung keluar kamar Minho hyung dengan menangis. Apa mereka sedang bertengkar, Dad?"

 

Siwon terdiam. Dia tidak buta ataupun mati rasa. Ada perselisihan diantara dua remaja itu, seberapa keraspun mereka berusaha untuk menutupinya. Dan terbukti dengan pernyataan Suho. Hanya saja dia pikir itu masalah kecil seperti biasa. Tapi ternyata itu masalah yang cukup besar karena Kyuhyun sampai menangis. Sedikit banyak dia bisa menebak masalah seperti apa itu.

 

Siwon berhenti bertanya karena mereka berdua selalu menyangkal atau mengalihkan pembicaraan, seolah hubungan mereka baik-baik saja. Ia lalu memutuskan untuk mengikuti kemauan mereka. Siwon pikir dengan begitu, dengan mengganggap semua baik-baik saja, lambat laun keadaan akan membaik. Tapi tidak, hari ini ia menyadari jika masalah akan berakhir ke dua hal, berlarut-larut atau makin parah jika dibiarkan.

 

"Suho sedih, Dad." Suho mengusap matanya yang mulai mengeluarkan air. "Suho tidak suka itu. Kyu hyung tidak suka menangis, tapi dia jadi sering menangis bahkan ketika kami sedang bermain. Mereka kenapa, Dad? Minho hyung juga tidak mau bicara dengan Kyu hyung."

 

Siwon meraih putra bungsunya kedalam pelukan, mengusap punggung kecilnya yang bergetar. "Tidak apa-apa Suho. Daddy akan bertanya pada mereka nanti. Sudah, jangan menangis. Nanti Kyu hyung melihatmu."

 

Siwon menghirup nafas panjang. Sudah saatnya dia berbicara serius dengan Minho mengenai masalah sensitif itu. Setelah itu dia akan tahu apa yang seharusnya ia lakukan.

 

...

 

"Eommeonim." Kyuhyun memanggil Leeteuk yang sedang mencuci wortel lalu memeluknya sekilas. "Terima kasih sudah mau menjaga Suho."

 

"Tentu saja. Dia cucuku."

 

Kyuhyun lalu mengambil alih mencuci sayuran dan memotongnya. Kali ini dengan hati-hati karena tidak mau mendapat semburan kemarahan Siwon. Setelah itu dia hanya memperhatikan Leeteuk seperti biasa dan bertugas mencicipi. Menurut Leeteuk, lidah Kyuhyun punya selera yang bagus.

 

"Apa Siwon hyung pernah membicarakan sesuatu dengan eomonim?" Tanya Kyuhyun sambil menyendok makanannya. Dia memulai makan duluan atas perintah Leeteuk yang mengerti Kyuhyun suka makan, tanpa sungkan.

 

"Tentang apa?"

 

"Eeuungg...., melamarku misalnya?" Alis Kyuhyun naik satu. Wajahnya bersemu merah, merasa malu atas pertanyaan frontalnya.

 

Leeteuk menghentikan kegiatan akan mencicipi sup ikannya. "Belum." Jawabnya singkat. "Kau sudah tidak sabar?" Tanya Leeteuk begitu mendengar desahan kecewa keluar dari mulut Kyuhyun. Ia tertawa kecil.

 

Bagi Leeteuk, Kyuhyun itu one in million. Kau bisa menghitung dengan kesepuluh jarimu berapa orang yang mengeluh tentang kekasihnya yang tidak juga melamarnya kepada calon mertua. Kebanyakan para orang tua akan menganggap aneh, tapi tidak untuk Leeteuk. Dia justru merasa senang, Kyuhyun tidak mengganggapnya orang lain. Bersikap layaknya teman, seperti dengan ibu kandungnya sendiri. Tidak ada rasa canggung sedikitpun. Lagipula ia pun bukan tipe ibu mertua yang suka 'menyiksa' menantu.

 

"Kenapa jawaban eommonim sama dengan Siwon hyung, sih?"

 

Leeteuk mengangkat bahunya. "Itu menandakan ikatan batin kami kuat."

 

Kyuhyun meletakkan sendoknya. "Kapan dia akan melamarku?" Kyuhyun berucap pelan dengan nada frustasi. Dia tidak mau Siwon mendengarnya. "Kau tahu eommonim? Bahkan aku sudah melamarnya. Ya anggap saja begitu."

 

"Jinjja? Dia sudah sangat dewasa. Mungkin saja dia sudah melamarmu didepan ayah dan ibumu tanpa memberitahuku."

 

"Mana bisa begitu? Harusnya dia memberitahu eommonim. Meminta restu. Bagaimana kalau eommonim tidak menyetujui?"

 

"Apa aku terlihat menolakmu sebagai menantuku?"

 

Kyuhyun menggaruk rambut belakangnya dan tertawa canggung. Oh dia sangat malu. Kelakuannya ini terlihat dia sangat bernafsu untuk bersama Siwon. Seperti wanita ulat bulu.

 

"Sudahlah. Kau itu sangat manis dan menggemaskan. Bagaimana mungkin Siwon tidak ingin menikahimu?" Leeteuk memainkan pipi Kyuhyun yang memerah. "Aku menjamin itu. Jadi tidak usah risau."

 

Kyuhyun menggembungkan pipinya. Lagi-lagi dia disandingkan dengan kata-kata yang identik dengan perempuan. Bagaimanapun dia laki-laki!

 

.

.

.

 

Suho hanya memainkan sendoknya yang ada dipiring, makanannya masih banyak. Sesekali matanya menatap dua orang yang ada dihadapannya lalu cemberut. Leeteuk yang menyadari hal itupun kemudian bertanya, "kenapa Suho tidak makan?"

 

"Suho juga ingin disuapi seperti Daddy." Ucapnya pelan.

 

"Hei jagoan Daddy sudah besar. Tidak boleh disuapi lagi." Ujar Siwon sambil tersenyum menang. Dirinya masih merasa dicurangi oleh Suho perihal tidur bertiga. Sungguh kekanakan.

 

Kyuhyun juga awalnya tidak mau menyuapi Siwon karena tahu pria itu bisa melakukan aktivitas apapun dengan tangan kiri. Kyuhyun tidak suka bersikap romantis. Tapi Siwon memberikan tatapan memelas seolah-olah tangan kirinya juga terluka. Dan Kyuhyun sedang tidak ingin berdebat, tidak didepan calon mertuanya dan Suho.

 

"Sini halmoni suapi."

 

Suho menggeleng. "Aku mau Kyuhyun hyung."

 

Wajah Siwon langsung berubah masam, tahu bahwa Kyuhyun akan langsung mengabulkan permintaan Suho detik itu juga. Dan hari ini Leeteuk mengerti kenapa anak lelakinya selalu mengeluh tidak punya waktu kencan ataupun bersikap mesra dengan kekasihnya.

 

"Daddy sangat lapar Suho. Jadi Suho disuapi halmoni saja, okay? Lagipula jika Kyuhyun hyung harus menyuapi Suho, kapan dia akan makan? Lihatlah perutnya tidak bulat lagi." Siwon menepuk-nepuk perut Kyuhyun. Dengan senang hati remaja itu menginjak kaki Siwon dan melototinya.

 

"Shireoyo! Daddy saja yang disuapi halmoni!" Suho turun dari kursinya dan berlari ketempat Kyuhyun sambil membawa piringnya.

 

"Kau. Makan sendiri." Ucap Kyuhyun penuh dengan tekanan lalu berbalik menghadap Suho.

 

"Hei baby, tapi-" Siwon menghela nafas. Protespun tidak akan dihiraukan oleh Kyuhyun. "Saat sakitpun aku harus mengalah." Gerutunya.

 

Leeteuk tertawa kecil sambil menggelengkan kepala. Keadaan keluarga yang seperti ini justru akan lebih harmonis. "Memang seharusnya begitu Siwon. Orang tua harus mengalah pada anaknya. Anak adalah prioritas utama."

 

Kyuhyun menegang. Diotaknya ucapan Leeteuk bermakna lain. Masalah yang sempat keluar otaknya kembali masuk. Rasa takut mulai menyerangnya.

 

"Hyung, ayo suapi Suho lagi."

 

Perkataan Suho membuat Kyuhyun tersadar dari lamunan sejenaknya.

 

.

.

.

 

Hari itu Kyuhyun bangun sangat pagi, itu sudah niatnya sejak semalam dan akhirnya terlaksana. Siwon sakit, mau tidak mau ia yang mengambil alih pekerjaan pria itu didapur. Keajaiban karena dia bangun tanpa alarm apapun.

 

Kyuhyun melepaskan lengannya yang memeluk Siwon dengan hati-hati, tidak mau mengganggu tidurnya. Ia lalu bangkit dan duduk dipinggir ranjang dengan mata tertutup. Dalam beberapa menit ia menyelami alam mimpi kembali lalu tersadar. Kepalanya ia gelengkan beberapa kali, pipinya juga ia tepuk cukup keras. Kyuhyun berdiri dan berjalan ke kamar mandi dengan kedua tangannya ia gunakan untuk membuka matanya dengan lebar, memaksanya agar tetap sadar.

 

Kyuhyun menguap lebar sambil menyalakan saklar lampu dapur. Setelah meminum satu gelas air dingin, ia mulai menyiapkan bahan-bahan. Ia hanya akan menyiapkan telur dadar dan roti bakar, hanya itu yang ia bisa. Tidak tahu apakah itu kombinasi yang bagus atau tidak. Yang jelas harus ada makanan dimeja pagi ini.

 

Telur sukses ia pecahkan, ia sudah belajar dari ahlinya, Ryeowook, beserta cara mengocok agar tidak tumpah. Hal yang selanjutnya ia lakukan memberi bumbu. Menyendok satu sendok teh penuh garam halus dan siap menuangkannya. Tapi ada tangan lain yang mengambil alih.

 

Siwon merebut sendok itu dan menaruhnya kembali ke wadah. Kepalanya ia gelengkan, tak percaya Kyuhyun tidur dengan keadaan berdiri. Bahkan terdengar dengkuran. "Sleepy head." Gumamnya.

 

Siwon sebisa mungkin menuntun Kyuhyun ke kursi dengan keterbatasannya. Kepalanya ia

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi