Chapter 21

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

Minho membuka pintu kamar Suho, melongokkan kepalanya kedalam. Matanya menelusuri ruangan itu. Pintunya lalu ia tutup kembali. Suho tidak ada.

 

Adiknya termakan omongannya, lebih tepatnya dirinya yang menghasut. Dia tidak bisa lagi membiarkan ayahnya tidur berdua dengan Kyuhyun. Dia masih mengingat mereka yang pulang pagi-pagi dengan leher Kyuhyun penuh kissmark. Bukan salahnya jika dia memikirkan hal yang negatif. Dia juga tidak mempercayai apapun yang dikatakan ayahnya ketika buktinya sudah terpampang nyata didepan matanya.

 

Minho berhenti didepan pintu kamar Siwon. Hanya diam menatap pintu kayu itu, tidak berniat mengetuk ataupun masuk. Samar-samar telinganya sekilas menangkap jeritan Suho dari dalam lalu berubah menjadi tawa riang.

 

Tangannya terulur, menapak ke permukaan pintu lalu mengepal. "Kau yang harus pergi." Desisnya.

 

.

.

.

 

"Tidak tidak. Kau harus menggerakkannya kesini Suho. Lalu tekan yang ini." Kyuhyun menggenggam tangan kecil Suho, membimbingnya agar bisa melewati game level 7 itu.

 

"Ah Suho tidak mau lagi. Ibu jari Suho sudah sakit." Keluhnya sambil mendorong PSP menjauh darinya. Mulutnya lalu meniup kedua ibu jarinya yang sedikit memerah karena terlalu lama menekan tombol PSP.

 

"Nah lihat. Rasakan sendiri. Daddy melarangmu bukan tanpa sebab." Omel Siwon yang berada disamping Kyuhyun. Dia tidak mengalihkan pandangannya, lebih ingin menikmati acara menonton berita berbahasa Inggris di ipadnya.

 

"Daddy~~ Ini sakit." Suho menjulurkan tangannya, mencoba menunjukkan ibu jarinya yang memerah. Berharap Siwon mau membantu menyembuhkannya. Tapi ayahnya tidak memperdulikannya. Membuat kerucut membentuk dibibirnya.

 

"Minta saja pada Kyuhyun hyung-mu itu." Ucap Siwon sedikit ketus. Dia kesal, anak manisnya yang penurut mulai membangkang. Dia tidak menyalahkan Kyuhyun atau siapapun. Bagaimanapun anak sekecil Suho masih membutuhkan hiburan. Siwon tidak mengekang putranya itu agar terus belajar. Dia hanya ingin Suho bisa membagi waktu. PSP tidak baik untuk kesehatan mata.

 

"Berikan tanganmu." Ujar Kyuhyun setelah menyimpan PSPnya. Ia meniup kedua ibu jari itu sembari mengusap-usapnya.

 

"Woaa terima kasih hyung. Hyung baik sekali." Suho memandang jarinya yang sudah kembali seperti semula. "Tidak seperti Daddy." Cibirnya.

 

Siwon mendecak. Lidah putra bungsunya semakin tajam semenjak ada Kyuhyun. "Sudah malam. Ayo tidur." Siwon menarik Suho agar berbaring.

 

"Tunggu tunggu. Suho ingin bertanya." Teriaknya menghentikan Siwon yang ingin mematikan lampu. Ia kembali duduk diikuti Kyuhyun.

 

"Suho, besok kau sekolah."

 

"Tidak hyung. Ini tidak akan lama." Suho menunduk, memainkan jarinya dan mendengung. Matanya melirik kedua orang dewasa yang mengapitnya. "Playboy itu apa Dad?" Tanyanya pelan, nyaris tak terdengar hingga Kyuhyun hanya mengerutkan keningnya.

 

"Darimana kau mengetahui kata itu?" Tanya Siwon dengan tatapan penuh selidik. Ia mengabaikan pandangan bertanya dari Kyuhyun.

 

"Jongin. Dia bilang aku tidak boleh terlalu dekat dengan Keriseu karena Keriseu itu playboy."

 

Siwon menghela nafas panjang. Sebenarnya seperti apa teman-teman sekolah putranya ini? Terutama yang bernama Jongin ini. Pertama mengenai kehamilan sekarang playboy. Astaga. Dia dulu saat seumur putranya hanya tahu yang namanya bermain, bersenang-senang. Apa perubahan jaman seekstrim ini?

 

Siwon menatap Kyuhyun dan mengedikkan dagunya, menyuruhnya agar menjelaskan pada Suho. Ia sendiri bingung bagaimana harus menjelaskannya. Kyuhyun hanya memutar bola matanya. Hal mudah seperti itu saja pria berumur 35 tahun didepannya menyerah. Ini hanya soal bagaimana memainkan kata.

 

"Suho sudah belajar bahasa Inggris kan?"

 

Anak itu mengangguk. "Eum. Daddy juga mengajarkannya."

 

"Play artinya apa?"

 

"Bermain."

 

"Boy?"

 

"Eunngg laki-laki?" Jawabnya sedikit ragu. Kyuhyun mengangguk membenarkan. "Jadi, Keriseu suka bermain laki-laki? Apa maksudnya?"

 

Kyuhyun menutup wajahnya, sedangkan Siwon berusaha menahan tawanya. Tidak ingin turun tangan karena dia ingin tahu bagaimana Kyuhyun akan menjelaskan.

 

"Bukan itu. Maksudnya Kris itu laki-laki yang suka bermain." Jelas Kyuhyun.

 

"Bermain wanita." Ucap Siwon dengan suara yang pelan dan tidak jelas. Dia mendapat pelototan dari Kyuhyun karena hal itu.

 

"Jadi Keriseu bukan anak yang baik? Kalau suka bermain berarti tidak belajar? Eh tapi dia bisa berhitung sampai lima puluh."

 

"Yang perlu Suho ingat. Jangan dengarkan kata-kata aneh dari Jongin." Sahut Siwon memutuskan monolog Suho. "Sudah. Ayo tidur. Matamu sudah memerah."

 

"Dad, apa Suho tidak boleh berteman dengan Keriseu?"

 

"Boleh saja. Tapi hanya sekedar bermain dan belajar disekolah." Siwon tidak bisa melarang hal itu walaupun ingin. Dia masih ingat tentang bunga plastik aieru.

 

Setelah memastikan Suho tertidur, Siwon menggesernya kepinggir lalu pergi kesisi kasur lainnya. Berbaring, melingkarkan lengannya kepinggang Kyuhyun dari belakang.

 

Kyuhyun yang belum benar-benar tertidur merasa terusik. "Apa yang kau lakukan disini?" Kepalanya ia tolehkan kebelakang.

 

"Tidur dan memelukmu seperti biasa." Ucap Siwon tanpa membuka matanya. Menikmati harum yang menguar dari rambut kekasihnya.

 

"Pindah sana. Bagaimana kalau Suho terguling kelantai?"

 

"Tidak akan. Dia sudah terbiasa tidur dikasur sendiri." Telapak tangannya bergerak naik turun diperut Kyuhyun, mengusap. Kebiasaannya baru-baru ini yang sangat menyinggung Kyuhyun.

 

"Pindah hyung."

 

Oke. Siwon menyerah bila kekasih kecilnya sudah memberikan tatapan sangat tajam. Jadi dia beranjak lalu menyelip diantara Kyuhyun dan Suho.

 

"Bukan disini tapi disisi lainnya." Kyuhyun berekspresi malas ketika Siwon hanya tersenyum lebar.

 

Siwon memutar badannya memunggungi Kyuhyun. Ia meraih tangan Kyuhyun, memposisikan agar melingkar dipinggangnya. "Kau memelukku dan aku akan memeluk Suho. Aman kan?" Siwon menoleh untuk mendaratkan tiga kecupan dibibir yang sangat membuatnya candu itu. Merasa tidak akan ada protes lagi, ia mulai memejamkan mata.

 

"Kau lupa bagaimana aku tidur?" Tanya Kyuhyun dengan nada datar. Siwon pikir dia akan percaya dengan omongannya? Dia berani mempertaruhkan semua PSPnya jika pagi harinya Siwon tetap memeluk Suho dan tidur memunggunginya.

 

Akhirnya Siwon membuka mata dan mencebik. Dia tidak ingin melewatkan pelukan Kyuhyun satu malampun. Kebiasaan Kyuhyun menendang saat tidur memang belum hilang sepenuhnya. Pernah sekali ia mendapati Kyuhyun terguling dari kasur, padahal hanya ia tinggal kekamar mandi sebentar. Ketika ia pulang malampun sama saja, posisi tidurnya sangat berantakan. Kyuhyun akan tidur normal jika berada dalam pelukannya.

 

Siwon mencuri satu kecupan lagi dibibir Kyuhyun sebelum bangkit dan pindah ketempatnya semula. "Kau menyebalkan Suho. Kau merusak kesenangan yang Daddy dapatkan tiap malam. Kenapa kau tiba-tiba meminta tidur bertiga? Daddy belum berencana membuatkanmu adik dalam waktu dekat jika itu yang kau takutkan. Yah Daddy sih ingin cepat sebenarnya. Tapi kau-" Lemparan guling diwajahnya menghentikan racauannya.

 

"Diam dan tidurlah hyung!" Hardik Kyuhyun dengan suara pelan tapi tajam. Kyuhyun tidak menyangka jika Siwon sebegitu cemburunya pada Suho hanya karena satu malam tak bisa menyentuhnya. Bagaimana jika nantinya mereka memiliki bayi yang pastinya akan selalu menempel padanya? Kyuhyun tidak ingin membayangkan apa yang akan dilakukan Siwon.

 

.

.

.

 

Minho merapikan rambutnya dihadapan cermin yang terpasang disalah satu sudut toko pakaian. Rasanya sangat bosan kalau harus menunggu Kyuhyun selesai belanja tanpa melakukan apapun. Ini termasuk perintah Siwon, tak boleh membiarkan Kyuhyun pergi sendirian apalagi ketika tahu Minho sedang menganggur.

 

Gerakan tangan dirambutnya berhenti. Dari cermin dia melihat seseorang sedang membidikkan kamera kearahnya. Minho melirik kesamping, tidak berani menoleh karena bisa saja wajahnya terlihat dan mendapati Kyuhyun berada disampingnya. Dia tidak bisa memperkirakan sudah berapa lama orang yang ia asumsikan paparazi itu mengikuti mereka. Tapi bisa dipastikan orang itu mengenali Kyuhyun.

 

Minho menoleh kebelakang. Orang itu tampak gelagapan lalu bersembunyi. Minho memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambil barang yang dibawa Kyuhyun kesembarang tempat lalu menariknya.

 

"Yah! Minho! Apa yang kau lakukan?!" Kyuhyun tidak mengerti kenapa Minho terlihat waspada dengan keadaan sekitarnya dan menariknya kebelakang rak baju-baju.

 

"Ikuti saja aku. Ada paparazi disini yang mengincarmu." Minho melepaskan tangannya yang menggenggam pergelangan tangan Kyuhyun.

 

"Ap-apa?" Kyuhyun tergagap dan segera menundukkan badannya. Dia tidak perlu ssperti ini jika saja publik tahu Minho adalah anak Choi Siwon.

 

"Ayo!" Minho berlari cepat ke pintu masuk toko dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara. Mengamati situasi didalam mall. "Pakai masker ini." Minho memakai topinya dengan sedikit menurunkannya.

 

Kyuhyun segera memasang masker hitam yang disodorkan Minho sambil berdecak. Apa mereka harus bertindak seperti buronan sampai ke basement? Yang benar saja! Mereka berada dilantai empat dan harus berputar jika ingin turun menggunakan eskalator. Dia juga belum sempat membeli satupun barang.

 

"Apa sebaiknya kita berpencar saja?" Saran Kyuhyun. Dia merasa risih dipandang setiap orang yang masuk maupun keluar toko.

 

"Bisa saja jika kau ingat dimana aku memarkirkan motorku dan kau berlari tepat waktu." Sindir Minho. Kyuhyun sangat payah mengingat tempat dan jalan.

 

"Bersikaplah biasa saja. Kurasa dia belum terlalu banyak mengambil foto." Kesempatan bagus untuk melarikan diri menurut Minho karena mall cukup ramai. "Menyeliplah diantara orang-orang. Ayo jalan."

 

Kyuhyun menyusul Minho yang berjalan lebih dulu. Dia cukup kesulitan karena Minho berjalan lebih cepat darinya dan berkaki panjang.

 

"Sial!" Umpat Minho. Dia menarik Kyuhyun untuk lari berlawanan arah. Paparazi itu sangat pandai karena menunggunya didekat eskalator. Beruntung belum sempat mengambil foto mereka walaupun sudah menyadari keberadaan mereka. Masa bodoh dengan orang-orang yang ditabrak dan meninggalkan umpatan untuknya. Yang ada diotaknya hanyalah memikirkan untuk kabur.

 

Minho menarik Kyuhyun kebalik tembok. Bersandar kedinding dengan nafas terengah-engah. Ini lebih menegangkan daripada yang dipikirkannya. Setelah sedikit tenang, ia melangkah melewati Kyuhyun yang masih bersandar dan berusaha menormalkan nafasnya.

 

"Setelah kupikir, kenapa kita harus kabur? Jika ada berita keluar abaikan saja. Atau bisa juga kan mengatakan kau temanku?" Ucap Kyuhyun.

 

"Ucapanmu tidak berguna karena dia sudah melihat kita kabur. Pasti dia sudah berspekulasi kita mempunyai hubungan yang-ya kau tahulah."

 

"Kau bodoh Minho! Kau sangat gegabah! Pikir dulu sebelum bertindak! Dan tentunya kita tidak akan kesulitan seperti ini!" Teriak Kyuhyun.

 

"Pelankan suaramu." Desis Minho. "Jika kau merasa pintar, kenapa kau mengikuti hah?"

 

"Karena aku panik."

 

"Begitu juga denganku. Jadi lebih baik diam dan sudahi perdebatan tidak penting ini." Minho melangkah, mengintip dari balik tembok untuk mencari keberadaan si paparazi.

 

"Apa kau melihatnya?" Tanya Kyuhyun. Badan Minho yang berada dihadapannya tidak membantunya sama sekali agar bernafas normal kembali. Hawa panas badan Minho semakin membuatnya panas dan berkeringat. Dia ingin mendorongnya tapi itu akan mengganggu Minho yang sedang melakukan pengamatan.

 

"Tidak. Mungkin sudah pergi." Minho menoleh dan ingin kembali keposisinya. Tapi sial. Wajah Kyuhyun tepat dihadapannya, dengan mata terpejam dan bibir yang sedikit terbuka.

 

Minho tidak segera menjauh melainkan menatap intens wajah yang bisa dibilang cantik itu. Wajah yang langsung disukainya ketika pertama kali Siwon mengirimkan fotonya. Wajah itu semakin cantik ketika kelopak mata yang memiliki bulu mata lentik itu terbuka memperlihatkan bola mata yang besar sehitam arang, seperti boneka. Minho melihat kepanikan disana ketika wajahnya semakin maju. Masing-masing tangannya ia letakkan disamping kepala dan bahu Kyuhyun, seolah memenjarakan Kyuhyun. Dia bisa merasakan dorongan tangan didadanya tapi Kyuhyun tak bersuara sedikitpun hingga bibirnya mendarat disudut bibir tebal itu.

 

"Kau masih ingat ucapanku saat di airport?" Bisik Minho tepat ditelinga kanan Kyuhyun. Sudut bibirnya terangkat sembari perlahan mengangkat kepalanya agar bisa melihat reaksi Kyuhyun.

 

Mata boneka Kyuhyun membesar. Ucapan itu sudah ia buang jauh-jauh kebagian paling belakang otaknya. Ekspresi Minho yang terbilang datar saat ini walaupun ada seringai tersemat tidak mampu dibacanya. Ucapan yang diulang itu, mau tidak mau membuatnya hanya memikirkan satu spekulasi. Spekulasi yang sangat ia takuti. Penyangkalannya tidak berguna ditambah kecupan yang diberikan Minho.

 

"Apa maksudmu?" Kyuhyun harus menyelesaikan permasalahannya dengan Minho.

 

"Aku tahu kau tidak bodoh." Kembali Minho menyampaikannya dengan bisikan.

 

"Apa yang kau inginkan? Kau membenciku?" Kyuhyun merasa semakin kesulitan menarik nafas. Bukan karena Minho yang tak kunjung berubah posisi melainkan ketakutan akan jawaban Minho mulai menggerogotinya.

 

"Sudah kubilang tidak." Minho sengaja menghembuskan nafas dileher Kyuhyun.

 

"Lalu?"

 

"Johahaesseoyo."

 

Kekagetan tetap melingkupi Kyuhyun. Jawaban yang paling ti

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi