Chapter 15

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

 

Kim Heechul melangkah dengan percaya diri memasuki cafe. Gaya fashion yang modis membuat setiap orang menolehkan kepala kearahnya. Heechul terus berjalan menuju meja tempat janjiannya dengan dagu yang ia dongakkan sedikit.

 

"Apa laporan kalian?" Heechul melepas kaca mata hitamnya lalu menyeret kursi kebelakang untuk duduk. Didepannya sudah ada tiga lelaki yang semuanya memasang raut wajah bosan. Terlihat sekali mereka telah menunggu lama.

 

"Tsk. Kau terlambat satu setengah jam noona." Protes Eunhyuk. Hanya dia yang berani melancarkan protes seperti itu kepada Heechul.

 

"Kau tetap saja menunggu kan?" Ucap Heechul cuek. Tangannya meraih teh hijau pesanannya yang masih terlihat hangat. "Jadi, apa yang kalian dapatkan?"

 

"Hubungan Minho dan Kyuhyun terlihat akrab. Walaupun mereka kerap bertengkar, tapi hubungan mereka tetap baik." Jawab Eunhyuk dengan jujur. Tak ada gunanya berbohong pada Heechul, pada akhirnya kau akan ketahuan juga.

 

Heechul menganggukkan kepalanya beberapa kali dan mengetukkan jari telunjuknya dipermukaan meja. "Kalau dengan Siwon?"

 

"Kami tidak tahu. Kami belum mengunjungi rumah Siwon ahjussi untuk melakukan investigasi." Ucap Donghae sedikit lirih dan ragu. Dia tahu jawabannya tidak akan memuaskan sang ratu.

 

Heechul mendecak kesal. "Ini sudah berbulan-bulan tapi kalian tidak mendapat apapun. Payah."

 

"Noona pasang saja camera cctv dirumah Siwon ahjussi. Bukankah itu lebih praktis?" Usul Ryeowook. Eunhyuk dan Donghae menepuk dahi mereka mendengar sanggahan teman kecil mereka.

 

"Kau mau membantuku memasangkannya Ryeowook~ah?" Tanya Heechul disertai senyum manisnya.

 

"Tidak mau. Itu sulit noona karena Siwon ahjussi itu artis. Lagipula aku tidak tinggal disana dan tidak mempunyai hubungan apapun dengan Siwon ahjussi. Itu mencurigakan."

 

"Nah. Itu kau tahu. Dasar bodoh." Ucap Heechul sewot.

 

"Bagaimana kalau-" Kalimat Ryeowook terputus karena mulutnya dibekap oleh Eunhyuk. Jika diteruskan bukan tidak mungkin mereka bertiga menerima semburan lava.

 

"Kami minggu depan berencana akan belajar bersama di rumah Siwon ahjussi." Sahut Donghae.

 

"Kenapa baru sekarang kalian memikirkan hal itu?"

 

"Kami sekalian ingin melihat interaksi Kyuhyun dengan Minho." Timpal Eunhyuk.

 

Ryeowook menyodorkan ponselnya kearah Heechul. Isinya berupa foto-foto interaksi Minho dan Kyuhyun selama disekolah. Paling banyak ketika beradu argumen. Beberapa ketika akur, seperti Kyuhyun yang dengan rela hati menunggu Minho berjam-jam diperpustakaan karena mengerjakan tugas. Yah walaupun pada akhirnya Kyuhyun tertidur. Aksi Ryeowook tak sekalipun dicurigai Kyuhyun karena memang itu kebiasaannya, mengambil foto yang menarik baginya.

 

Heechul menjalin kerja sama dengan mereka bertiga untuk memantau perkembangan hubungan Siwon dan Kyuhyun. Tentu saja dengan beberapa ancaman. Tapi Heechul tidak sekalipun memaksa Ryeowook, anak itu sendiri yang dengan suka rela ingin terlibat. Secara rutin mereka mengadakan pertemuan untuk memberikan laporan pada Heechul.

 

"Bagus kecil. Teruskan pekerjaanmu ini." Puji Heechul disertai senyum puas. Dia mengembalikan ponsel itu kepemiliknya setelah mengirim beberapa foto.

 

"Noona tidak akan tinggal lagi di Korea?" Donghae menyedot bubble tea rasa taro pesanannya.

 

Heechul menyilangkan kakinya sebelum menjawab. "Entahlah. Aku harus menemani ibu mertuaku yang tinggal di Beijing. Beliau sedang sakit."

 

"Noona tidak takut Kyuhyun melakukan hal yang you-know-what selama tinggal bersama Siwon ahjussi?" Eunhyuk memberikan tanda petik dengan kedua telunjuknya dibeberapa kata.

 

"Apalagi aku dengar mereka satu ranjang." Sahut Donghae.

 

Ryeowook menatap mereka satu-persatu bergantian dengan dahi mengerut, tidak mengerti hal yang dimaksud.

 

"Apa? Seks?" Heechul menaikkan satu alisnya.

 

Donghae dan Eunhyuk mengangguk serempak. Ryeowook membulatkan mulutnya lalu mengangguk beberapa kali. Kenapa tidak dari tadi saja bilang begitu, dia kan tidak perlu berpikir keras.

 

"Bukankah itu hal yang wajar?" Heechul membalikkan halaman majalah fashion yang diambilnya dari tas. Membosankan baginya berbicara dengan terus menatap lawan bicaramu. "Mereka pernah melakukannya kurasa." Heechul menarik sedikit ujung bibirnya. Bermain-main dengan mereka sepertinya sedikit menyenangkan.

 

"Benarkah?"

 

Heechul menjawab dengan gumaman dan mengangguk beberapa kali. Mulut tiga orang didepannya menganga.

 

Eunhyuk dan Donghae menggelengkan kepalanya ketika adegan dewasa itu terlintas begitu saja diotak mereka. Tidak mungkin itu terjadi. Kyuhyun itu termasuk anak yang polos dalam hal-hal seperti itu. Tapi masalahnya adalah pasangannya yang dewasa dan terlalu berpengalaman.

 

"Noona, Kyuhyun baru berusia 17 tahun. Bagaimana kalau dia hamil?" Ujar Eunhyuk.

 

Heechul menahan tawanya ketika melihat Donghae berdiri terburu-buru dan berlari kearah toilet dengan wajah memerah. "Tanya saja pada Kyuhyun, apa dia pernah melakukan itu."

 

Heechul mendecak melihat raut kekhawatiran diwajah Eunhyuk. "Aku percaya pada si Choi itu. Dia pria baik-baik. Kurasa hanya sebatas french kiss." Heechul dalam hati bersyukur putranya memiliki teman-teman yang peduli dengannya.

 

"Tapi kan Siwon ahjussi seorang pria dewasa. Bisa saja kan itu terjadi? Dia sudah lama sendiri."

 

"Nah itu kau tahu kalau dia pria dewasa, dia harusnya tahu bagaimana memperlakukan remaja 17 tahun seperti Kyuhyun. Tapi aku akan membunuhnya jika dia berani menodai putra manisku."

 

"Lalu siapa yang akan jadi ayah bayi itu jika Noona membunuhnya?" Tanya Ryeowook.

 

"Astaga. Kenapa dia bodoh sekali sih Hyuk." Heechul tidak percaya bahwa masih ada orang sepolos Ryeowook yang tak mengerti kata kiasan.

 

"Sebenarnya aku penasaran. Kenapa noona bersikeras menyatukan mereka?"

 

Heechul memajukan badannya, menempatkan kepalanya diantara kepala Eunhyuk dan kepala Ryeowook lalu berbisik. "Itu rahasiaku. Belum saatnya kalian tahu."

 

Eunhyuk dan Ryeowook lantas berteriak protes, perkataan Heechul sangat tidak membantu sama sekali.

 

"Ayolah noona. Kami kan sudah membantumu." Ucapan Eunhyuk disetujui oleh Ryeowook.

 

"Suamiku saja belum aku beri tahu. Sudahlah. Aku mau pergi ke spa dulu." Heechul meminum sisa teh hijaunya lalu pergi.

 

Walaupun Heechul hanya berkata main-main, tetap saja Eunhyuk merasa was-was. Siapa saja pasti ingin memakan anak manis seperti Kyuhyun. Tapi jika Heechul percaya pada Siwon, pasti tidak akan terjadi apapun. Intuisi Kim Heechul selalu akurat. Seorang ibu juga tidak akan menjerumuskan anaknya kedalam hal yang tidak baik kan? Termasuk ibu nyentrik seperti Kim Heechul?

 

.

.

.

 

"Hyung, bagaimana caranya mengerjakan soal nomor 7 ini?" Minho memperlihatkan buku matematika itu kearah Kyuhyun.

 

"Itu hanya menggunakan rumus pythagoras."

 

Kyuhyun kembali ke aktifitasnya menggunting kuku tangan Suho yang sudah mulai memanjang. Kyuhyun duduk disofa memangku Suho yang menonton kartun favoritnya. Tapi anak itu sudah beberapa kali menundukkan dan menegakkan kepalanya, mengantuk. Lolipop ditangannya saja sudah terjatuh dilantai sejak tadi. Kyuhyun melingkarkan lengannya ditubuhnya agar tidak terjatuh membentur lantai. Kyuhyun mengerti Suho secepat itu mengantuk karena sebelumnya mengeluh lelah setelah bermain sepak bola bersama tetangga depan rumah, Kyungsoo. Kyuhyun lalu menidurkan Suho disofa karena harus berganti memotong kuku dikaki Suho.

 

"Aku melihatmu tadi bersama anak laki-laki disekolah. Kau selingkuh ya?" Minho melihatnya ketika ia ingin menghampiri Kyuhyun kekelasnya untuk pulang bersama.

 

"Dia yang menyukaiku sejak kelas satu. Aku juga populer disekolah. Punya penggemar. Jika kau tidak tahu." Dan semuanya laki-laki, lanjutnya dalam hati. Kyuhyun seperti ingin menangis mengingat fakta terakhir.

 

"Kau menerima hadiah darinya."

 

"Tentu saja. Untuk apa aku menolak makanan?"

 

"Bagaimana kalau kau putus dengan Daddy lalu denganku saja? Aku tak kalah tampan."

 

Kyuhyun menatap Minho yang masih fokus mengerjakan tugasnya. Merasa aneh kenapa tiba-tiba berkata seperti itu. "Tidak mau. Kau kan tidak kaya."

 

"Nantinya kan perusahaan Daddy juga jadi milikku. Bagaimana?"

 

Kyuhyun duduk disofa membelakangi Suho. Membatasi agar anak itu tidak terguling ke lantai. "Kepalamu terbentur sesuatu?"

 

"Kita bisa kabur ke Kanada meninggalkan pria tua itu lalu tinggal disana bersama ibuku selama yang kita mau. Rencana bagus kan?"

 

"Berhenti bicara omong kosong." Kyuhyun memukul belakang kepala Minho sedikit keras dengan harapan otaknya akan kembali normal.

 

"Yak! Kenapa kau memukulku?!" Minho menatap tajam Kyuhyun sembari mengusap bagian kepalanya yang sakit.

 

"Otakmu bermasalah." Kyuhyun menggendong Suho kekamar untuk menidurkannya ketempat yang lebih nyaman. Mengabaikan umpatan dan gerutuan Minho.

 

"Aku kan hanya menawarkan solusi yang bagus agar kau tidak terlihat seperti berpacaran dengan ayahmu sendiri." Ucap Minho dengan tampang kesal. "Lagipula sebesar apapun aku menginginkanmu, pasti akan banyak yang menentang." Lanjut Minho dengan suara lirih.

 

Kyuhyun meletakkan Suho diranjang dengan sprei bergambar pororo dan menyelimutinya dengan selimut yang bermotif sama. Dia lalu duduk disamping Suho.

 

Jemarinya mengusap kepala Suho dan tangan lainnya memainkan jemari Suho. Kyuhyun menghela nafas panjang.

 

Apa maksud ucapan Minho? Kenapa dia berbicara seperti itu? Apa dia menyukainya dalam arti lain? Ataukah perkataannya itu secara tidak langsung merupakan sebuah penolakan atas hubungannya dengan Siwon? Apa dia memang tidak pantas dengan Siwon?

 

Banyak pertanyaan dan spekulasi yang berkeliaran diotaknya saat ini mengenai perkataan Minho tadi. Kyuhyun selalu memasang wajah bahwa dia baik-baik saja, dia tidak bermasalah dengan apapun. Dia tidak ingin ada orang yang ikut mengkhawatirkannya, memikirkan bebannya. Sebisa mungkin dia akan menutupinya dan menyelesaikannya sendiri.

 

Kyuhyun membaringkan dirinya diranjang sempit Suho. Memiringkan badannya untuk memeluk Suho dan menempelkan bibirnya dengan lembut dipipi Suho dan memejamkan matanya.

 

"Apa kau menerimaku sebagai ibumu kelak? Menjadi pengganti ibu kandungmu? Menjadi salah satu bagian dari keluarga ini? Atau kau hanya menganggapku sebagai temanmu? Kakak keduamu?"

 

Siwon mengatakan bahwa dirinya calon ibu untuk Minho dan Suho. Bukankah itu berarti Siwon menginginkannya sebagai teman hidup? Bukankah itu artinya Siwon sangat mencintainya? Siwon akan mempertahankannya walaupun Minho menolaknya kan? Dia tetap akan berusaha walaupun Suho juga menolaknya kan? Ibunya juga akan membantunya bersatu dengan Siwon kan?

 

Dia tak mempermasalahkan apapun posisinya nanti, dipanggil ibu. Memang itu terdengar sangat menggelikan ditelinganya. Tapi jika dengan begitu dia bisa bersama Siwon, dia akan menerimanya. Pertanyaan yang sama selalu muncul dikepalanya ketika melihat Minho dan Suho. Apakah dia bisa berperan sebagai orang tua nanti dengan putra pertamanya seumuran dengannya? Sebagai ibu? Hal ini selalu membuatnya takut. Bagaimana jika ia gagal? Bagaimana kalau Siwon pada akhirnya kecewa dan meninggalkannya?

 

Kyuhyun menjauhkan bibirnya dari pipi gembil Suho yang persis dengan miliknya. Menghapus air mata yang mengalir dipipinya dan dipipi Suho yang basah juga terkena air matanya.

 

Dia benci menangis. Menangis bukan gayanya. Menyerah bukan gayanya. Dia akan berusaha mewujudkan apapun yang diinginkannya. Menjadi pendamping hidup orang yang dicintainya. Dia tidak akan menyerah selama Siwon tidak menolaknya. Jika Siwon juga menolaknya, dia tetap akan mengejarnya. Satu kali, dua kali, berapa kalipun dia akan mencoba agar Siwon menerimanya. Untuk hal ini, dia tidak akan memikirkan harga diri.

 

"Aku akan berusaha bersikap seperti ayah keduamu dan juga ibu bagimu. Aku berjanji padamu. Aku akan mencobanya." Kyuhyun kembali mencium pipi Suho.

 

.

.

.

 

"Daddy pulang." Siwon melepaskan sepatunya dan meletakkannya dirak sepatu disamping pintu depan lalu berjalan masuk.

 

"Selamat datang Daddy." Minho berteriak dari ruang tengah, tidak terlalu keras mengingat jarak dengan kamar Suho tidak terlalu jauh.

 

Siwon mendudukan tubuhnya disofa belakang Minho, menyandarkan punggungnya yang terasa kaku dan memejamkan matanya.

 

"Ini baru jam 5, kenapa Daddy sudah pulang?"

 

"Pekerjaanku sudah selesai." Siwon melonggarkan dasinya. "Oh kau sudah bisa melakukan masa training mulai besok."

 

"Benarkah?" Minho membalikkan badannya menatap Siwon dengan mata berbinar bahagia dan tersenyum lebar. Senyum yang menurun dari Siwon.

 

Siwon bergumam dan meganggukkan kepalanya. "Kau akan latihan bersama Kibum."

 

Kim Kibum. Aktor yang masih aktif di agensi Siwon. Merangkap sebagai pelatih para trainee walaupun tidak rutin. Minho mengingat pria berkulit putih yang irit senyum itu. Bisa dibilang mereka sangat akrab, dia sampai pernah punya niat untuk menjadikannya sebagai bagian dari keluarganya. Kibum punya perasaan pada Siwon. Minho selalu menemuinya jika dia sedang pulang ke Korea, tidak sering karena jadwal Kibum yang terbilang cukup padat.

 

"Aku merindukan Kibum hyung." Gumam Minho. "Apa dia masih saja belum punya kekasih?"

 

"Berhenti menyodorkannya padaku."

 

Minho hanya tertawa melihat wajah Siwon yang sedikit kesal. Ayahnya selalu seperti itu sejak dulu, tak merasa tertarik sedikitpun pada Kibum. Memang Kibum tak menunjukkan perasaannya secara terang-terangan tapi Siwon bisa merasakannya.

 

"Aku kan hanya membantu Dad."

 

Siwon mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan kekasih kecilnya. Biasanya di jam seperti ini Kyuhyun sudah didepan televisi. "Kyuhyun kemana?"

 

"Dikamar Suho. Sejak tadi siang tidak keluar. Mungkin tertidur." Minho menutup buku tugasnya dan menggerakkan lehernya yang kaku.

 

Siwon menaikkan alisnya, heran. Seingatnya nanti malam tida

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi