Chapter 13

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

 

Minho membatalkan niatnya membuka pintu taksi saat menyadari tak ada pergerakan disampingnya. Dia menolehkan kepalanya dan mendapati Kyuhyun tertidur dengan mulut terbuka.

 

"Dasar beruang."

 

Minho menjulurkan badannya kekursi depan dan membuka dashboard mengambil satu kaleng cola dingin lalu kembali duduk ditempatnya semula. Dia menempelkan cola itu kepipi Kyuhyun dengan menekannya sedikit, berharap Kyuhyun akan kaget lalu bangun karena rasa dingin yang tiba-tiba. Tapi tidak. Kyuhyun hanya bergerak untuk menjauhinya serta menepis tangan Minho, lalu bergumam tak jelas dan menyamankan kembali posisi tidurnya.

 

"Beruang hamil hibernasi."

Padahal orang-orang akan langsung bangun jika ia melakukan hal seperti itu. Haruskah Minho memukulkan kaleng cola ini ke dahi Kyuhyun agar dia terbangun? Minho menggelengkan kepalanya untuk menepis pikiran itu. Itu termasuk tindakan kriminal menurutnya.

 

Minho harus segera membangunkan Kyuhyun karena si sopir taksi sudah mengeluarkan barangnya dari bagasi dan menagih ongkosnya. Kemudian ia menyatukan ibu jari dan jari tengahnya diatas dahi Kyuhyun. Dia menyentil dahi Kyuhyun dengan kuat hingga menimbulkan bunyi keras dan sukses membangunkan Kyuhyun dari tidurnya disertai pekikan kesakitan.

 

"Ouchh. Sakit sekali."

 

"Begitulah yang dirasakan kepala, lengan dan kakiku. Cepat keluar."

 

Dengan bibir mengerucut Kyuhyun keluar taksi, tangannya masih mengusap-usap dahinya yang berdenyut sakit yang ia yakini akan menimbulkan bekas kemerahan. Dia memberikan ongkos taksi juga minuman yang diacungkan Minho agar ia membayarnya juga.

 

"Ya!! Choi Minho!! Kenapa kau pergi begitu saja?!" Kyuhyun berteriak dari luar pagar memanggil Minho yang sudah didepan pintu masuk rumah. Meninggalkan barang-barangnya didekat kaki Kyuhyun.

 

"Kau saja yang membawanya. Anggap saja itu latihan untukmu menghilangkan lemak-lemak dilenganmu itu!"

 

Mulut Kyuhyun menganga mendengar jawaban Minho. Bagaimana bisa anak itu menyuruhnya membawa dua koper besar ditambah ransel yang tak kalah besarnya. Minho sama sekali tak punya perasaan.

 

"Aigo. Bukankah harusnya dia yang berperan sebagai Cinderella dan aku ibu tiri yang jahat? Kenapa bisa berbalik seperti ini? Ya Tuhan." Rutuk Kyuhyun. Dia lalu menggendong ransel dipunggungnya dan menggeret paksa dua koper itu menuju rumah. Masa bodoh jika rodanya rusak, dia tak kuat mengangkatnya.

 

.

.

.

 

Minho sedang mengacak-acak kulkas ketika Kyuhyun masuk dapur dan meneguk segelas air putih. Minho menutup pintu kulkas disertai decakan karena tak menemukan makanan yang mampu mengenyangkan perutnya yang sangat lapar.

 

"Kau." Minho menunjuk Kyuhyun yang baru saja meletakkan gelasnya dikonter dapur. "Lapar tidak?"

 

Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya. Dia masih sedikit merasa canggung dan tak tahu harus bersikap seperti apa. Raut wajah Minho sangat berbeda dengan Siwon, walaupun Siwon terkadang juga menampilkan wajah dingin tetapi masih terlihat sedikit ramah. Sedangkan Minho, entahlah Kyuhyun harus bagaimana menyebutnya. Terlebih ini pertama kalinya dia bertemu dengan Minho, bisa saja dia salah menebak. Tapi menurutnya Minho bukan anak yang menyenangkan baginya, mengingat tingkahnya sejauh ini.

 

"Kau bisa memasak?"

 

"Bisa. Sedikit."

 

"Apa?"

 

"Air."

 

Rasanya Minho ingin melemparkan panci digenggamannya kearah Kyuhyun. Tapi dia hanya diam, menggenggam erat gagang panci itu dengan raut wajah datar. "Sudah kuduga kau hanya bisa menyusahkan Daddy."

 

"Aku bisa memasak ramyun." Ucap Kyuhyun cepat-cepat setelah dia menyadari jawaban bodohnya.

 

"Bagus. Jadi masak saja itu."

 

.

.

.

 

Minho terus memasukkan ramyun yang masih panas itu kedalam mulut dengan sumpit. Sedangkan Kyuhyun yang duduk didepannya hanya melihat dan sesekali menelan ludah. Bukankah dirinya juga berkata kalau lapar? Kenapa Minho tidak membagi ramyun itu dengannya? Dia memasak dua bungkus ramyun karena dia sangat lapar, satu porsi untuknya dan satu porsi untuk Minho. Tapi ketika ia baru saja meletakkan panci diatas meja dan ingin mengambil sumpit, Minho sudah terlebih dahulu menyeret panci itu kehadapannya.

 

"Kau tidak akan membaginya denganku Minho?"

 

"Kupikir kau tak suka karena dari tadi diam saja padahal mengeluh lapar." Sahut Minho cuek.

 

Apa Minho tidak sadar? Dia berbuat demikian karena dia ingin bersikap layaknya ibu yang mendahulukan anaknya, walaupun dia pada akhirnya tidak tahan dan menyeret panci berisi ramyun yang sedang dimakan Minho, yang ternyata hanya tersisa seperempat. Dia bisa berbuat sesuka hatinya jika berhubungan dengan rasa lapar.

 

Minho menyeruput mie yang bergelantungan dimulutnya dan tidak melancarkan protes apapun.

"Aku harus memanggilmu hyung kan? Daddy bilang kau lebih tua 9 bulan dariku."

 

Kyuhyun menelan ramyunnya terlebih dahulu sebelum berkata. "Terserah kau saja."

 

"Kalau terserah aku, bagaimana kalau aku memanggilmu Mommy?"

Minho tertawa terbahak dan menunjuk-nunjuk wajah Kyuhyun karena melihatnya tersedak tepat ketika ia menyelesaikan kalimatnya.

 

"Bukan seperti itu juga." Ucap Kyuhyun. Dia harus meneguk satu setengah gelas untuk meredakan batuknya. Yang benar saja. Panggilan Mommy terasa geli ditelinganya.

"Ngomong-ngomong kau akan tinggal disini?"

 

"Tentu saja. Ini kan rumahku juga."

 

"Kau akan tidur dimana?"

 

Minho menaikkan satu alisnya, bingung dengan pertanyaan aneh Kyuhyun sebelum menyadari sesuatu. "Kau dibodohi Daddy kalau begitu. Disini ada tiga kamar."

 

Kyuhyun mengumpat dalam hati. Siwon sudah menipunya. Kenapa dia bisa jadi bodoh seperti ini? Harusnya dia menyadari tak mungkin Minho selalu menginap dirumah neneknya sedangkan ayah dan adiknya ada dirumah ini.

 

Kyuhyun beranjak menuju kulkas setelah mencuci piring dan panci bekas makan mereka. Dia mengeluarkan satu kotak puding, satu kotak es krim ukuran sedang dan dua batang coklat yang selalu ia taruh dibagian terdalam kulkas dan tertutupi kotak-kotak susu. Siwon akan mengomel jika ia tahu Kyuhyun menyimpan banyak makanan manis, terutama es krim. Karena itu bisa membuat Kyuhyun mudah sakit. Jadi ia selalu diam-diam membelinya dan menaruhnya dikulkas ketika Siwon tidak ada. Dan selalu ia keluarkan ketika keadaan darurat seperti ini. Kelaparan dan tak ada makanan apapun. Jumlah ramyunpun dibatasi oleh Siwon.

 

Kyuhyun menyodorkan puding itu kearah Minho, bermaksud menawarkan. Tapi Minho hanya menggelengkan kepalanya menolak. Kyuhyun mengangkat bahunya. Ini keberuntungan baginya, dia bisa makan sebanyak yang ia mau.

 

"Kenapa tiba-tiba kau ingin pindah kesini? Kau dibuang oleh ibumu?"

 

"Kau membicarakan dirimu sendiri?"

 

Bolehkah Kyuhyun sekali lagi menjambak rambut Minho? Dia sudah menahannya sedari tadi. Astaga Kyuhyun sangat kesal dengan anak itu. Dia seperti melawan dirinya sendiri ketika berbicara dengan Minho. Sangat menyebalkan. Dan ini belum genap 24 jam. Apa seperti ini yang dirasakan oleh ketiga teman abnormalnya itu? Dia sedikit merindukan teman-temannya itu. Mereka tak menghubunginya satu kalipun selama liburan ini. Apa mereka sesenang itu menghabiskan liburan di luar negeri? Dia akan menagih banyak oleh-oleh pada mereka nanti.

 

Mereka hanya diam selama beberapa menit. Minho sibuk bermain game di ponselnya sedangkan Kyuhyun menghabiskan makanannya. Minho mendongakkan kepalanya untuk melihat apa yang dilakukan Kyuhyun. Dia menatap takjub Kyuhyun yang dalam waktu singkat sudah menghabiskan es krim dan satu batang coklat, dia sekarang sedang memakan pudingnya. Terbuat dari apa perutnya itu? Dia saja sudah cukup kenyang memakan ramyun tadi. Pikirannya teralih ketika mendengar langkah kaki yang mendekat dan suara obrolan dari ruang tengah menuju dapur.

 

"Minho hyung!!!" Suho melepaskan gandengan tangan Siwon dan berlari kearah Minho begitu ia melihat kakaknya itu dari ambang pintu dapur. "Suho kangen Minho hyung."

 

"Hyung juga. Aigo. Tubuhmu semakin gempal." Minho menarik kedua pipi adiknya itu dengan gemas hingga kemerahan.

 

"Sakit." Suho mengerucutkan bibirnya dan mengusap-usap pipinya.

 

Minho hanya tersenyum dan mengacak rambut Suho. Dia beralih memeluk Siwon. "Daddy. Ketampananmu tidak berkurang."

 

"Dan kau semakin tampan."

 

"Suho sedari tadi hanya membicarakanmu saja, kapan kau pulang. Berkali-kali menelponku agar segera menjemputnya dan pulang kerumah untuk menemuimu." Siwon akhirnya menjemput Suho ketika Kyuhyun sudah mengirim pesan padanya kalau Minho sampai dirumah.

 

"Sebegitu besarkah kau merindukan hyung? Huh? Huh?" Minho kembali menarik-narik pipi Suho dan mengabaikan teriakan kesakitan adiknya itu.

 

Kyuhyun menggunakan kesempatan itu untuk menghabiskan makanannya. Tapi terlambat. Siwon sudah menatap meja yang masih terdapat kotak-kotak bekas makanan dan menatapnya tajam.

 

Kyuhyun tersenyum lebar berpura-pura tidak tahu apapun. Dia lalu berdiri berjinjit untuk mengecup pipi Siwon. "Selamat datang dirumah." Dan melakukan hal yang sama pada Suho.

 

Siwon dan Suho saling berpandangan dan menaikkan satu alis. Perlakuan langka dari Kyuhyun. Biasanya mereka yang melakukan hal itu pada Kyuhyun. Tapi Siwon dengan cepat menyadarinya, Kyuhyun tak ingin diomeli.

 

"Kau memberikan ciuman selamat datang pada mereka. Tapi kau memberikan tendangan padaku. Bagus sekali." Cibir Minho pelan. Matanya menatap Kyuhyun sinis. 

Kyuhyun yang mendengar sindiran Minho hanya menggembungkan pipinya kesal. Itu bukan salahnya.

 

"Hyung, ayo kekamar Suho. Kita bertanding game. Suho sudah bisa memainkan beberapa game." Suho menggandeng tangan Minho dan menyeretnya keluar dapur menyisakan Siwon dan Kyuhyun.

 

Minho menyembulkan kepalanya dipintu dapur. "Aku tidak tahu bahwa Daddy memelihara ikan Piranha dirumah." Ia lalu pergi menyusul Suho dan mengabaikan pandangan bertanya dari Siwon.

 

Kyuhyun memelototkan matanya mendengar perkataan Minho. Ia tahu julukan itu ditujukan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi