Chapter 11

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

 

"Chullie, kupikir sudah saatnya kita harus pulang ke Korea." Hangeng melipat koran yang baru saja dibacanya dan meletakkannya dimeja sebelahnya.

 

"Kenapa? Aku masih ingin disini." Heechul memperhatikan kuku tangannya dan mengabaikan suaminya.

 

"Tapi kita sudah terlalu lama meninggalkan Kyuhyun. Anak itu pasti akan mengamuk karena terlalu lama sendirian." Hangeng menyeruput teh hangat yang dibuatkan Heechul tadi.

 

"Tidak usah. Bukankah dia paling suka sendirian, tak ada yang mengganggu? Lagipula dia akan baik-baik saja bersama Siwon. Aku bertaruh dia sedang bersenang-senang saat ini."

 

"Tapi kita meninggalkannya dengan orang asing, sayang." Kyuhyun itu anak kesayangan Hangeng, jadi dia merasa khawatir meninggalkan Kyuhyun begitu saja. Walaupun sudah sering ia lakukan, tapi ini yang paling lama. Memang anak itu tidak terlaku suka diusik, itu sebabnya jika dirumah Hangeng selalu mendengar keributan karena Heechul selalu merecoki Kyuhyun. Hangeng sangat rindu wajah merajuk Kyuhyun jika kalah berdebat dengan Heechul.

 

"Orang asing itu kekasihnya dan calon suaminya. Tak usah mengkhawatirkannya. Aku sudah menghubungi Leeteuk hyung untuk menengoknya." Ucap Heechul menenangkan.

 

"Kita orang tuanya. Dia masih menjadi tanggung jawab kita. Sudah ku bilang kan aku tidak setuju jika kau ingin menikahkan mereka." Hangeng sudah berkali-kali sudah mengutarakan hal ini, tapi Heechul selalu membantah. Perbedaan usia mereka berdua yang ia permasalahkan.

 

"Tapi Kyuhyun menyukai Siwon, Hannie." Heechul melingkarkan lengannya dileher suaminya dari belakang.

 

"Itu hanya perasaan kagum sesaatnya saja Heechul~ah."

 

"Aku hanya membantu untuk mendekatkan orang yang saling menyukai."

 

"Itu lebih buruk. Karena Siwon pasti akan segera menikahi Kyuhyun. Dia masih remaja, dia masih harus menyelesaikan pendidikannya."

 

"Aku juga masih normal, tidak akan mengijinkan mereka menikah secepat itu."

 

"Apapun itu, aku tetap tidak setuju. Lebih baik kau menjodohkan Kyuhyun dengan anaknya. Choi Minho."

 

Hangeng lalu beranjak dari duduknya dan masuk kedalam rumah. Bagaimana bisa Heechul menginginkan Siwon menjadi menantunya? Tidak dipungkiri memang Siwon memenuhi kriteria menantu idaman. Tapi Siwon itu duda beranak dua dan putra sulungnya seumuran dengan Kyuhyun. Mereka seperti pasangan ayah dan anak. Apa Minho akan menerima Kyuhyun sebagai ibu tirinya? Jika anak itu normal, pasti akan menolaknya mentah-mentah. Hangeng tidak mau putranya menerima kebencian dari siapapun. Lalu kenapa dia malah mengusulkan Minho sebagai menantunya? Sederhana. Dia tadi hanya asal bicara agar istrinya berhenti melancarkan ide anehnya. Dia hanya berharap Heechul tak menganggap serius hal itu. Karena bisa dibilang istrinya itu 'pembangkang' dan jika ia mendengar sesuatu yang menarik baginya, dia akan berusaha mewujudkan hal itu.

 

"Idemu lebih parah dariku Hannie. Bukankah kau sudah tahu Minho dan Kyuhyun tidak mungkin bisa bersama?"

 

Hangeng menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Heechul. Dia melupakan satu fakta. "Tak jauh beda denganmu bukan? Siwon, dia ayah Minho. Jika Minho tidak bisa, Siwonpun juga begitu."

 

.

.

.

 

Kyuhyun berbaring di sofa, tangannya mengelus bugsy yang tidur diatas perutnya.

 

Kyuhyun memikirkan semua yang diucapkan Ryeowook tempo hari. Menghubungkan dengan apa yang dia rasakan kepada Siwon. Dia memang merasakan hal sama seperti yang dikatakan Ryeowook kemarin kepada Yunho juga Siwon.

 

Tetapi ada hal berbeda yang dia rasakan, rasa yang tak bisa ia jabarkan. Seperti sensasi yang dia rasakan. Saat menyentuh Siwon dia serasa terkena sengatan listrik tapi ia merasa tak ingin melepaskannya. Seperti saat kau menyentuh aliran listrik dengan tangan yang basah.

Kyuhyun juga merasa takut saat melihat mata Siwon. Dia seperti tersedot ke dimensi lain saat menatapnya.

 

Tapi semua hal itu membuat hatinya membuncah bahagia.

Rasa yang belum pernah ia rasakan selama ini.

 

"Apa aku sudah jatuh cinta padanya?"

 

Lamunan Kyuhyun buyar saat mendengar dering pertanda pesan masuk keponselnya.

 

From: Choi Siwon

Jemputlah Suho ke sekolahnya. Aku tak bisa karena masih ada meeting.

 

"Apa dia tidak tahu badanku semuanya sakit. Aku libur juga tak hanya bermalas-malasan dirumah." Gerutu Kyuhyun.

 

Kyuhyun hari ini libur sekolah, dia tak tahu kenapa dan tak ingin tahu. Padahal liburan masih beberapa hari lagi. Selama setengah hari dia berkutat di kebun belakang rumah, mencabuti rumput liar dipot bunga dan menyirami semuanya. Dia juga memandikan bugsy dan mojo yang berakhir dia membasahi sekujur tubuhnya sendiri. Hanya hal itu yang bisa ia lakukan untuk berterima kasih pada Siwon karena sudah mengijinkannya tinggal disini.

 

"Memang ibunya kemana? Biasanya juga nenek Suho yang menjemput dan akan tinggal dirumahnya sampai dia menjemputnya."

 

Ponsel Kyuhyun bergetar lagi menunjukkan ada pesan masuk lagi.

"Apa dia cenayang? Kenapa dia bisa tahu?"

 

From: Choi Siwon

Ibuku sedang ada urusan sebentar.

 

.

.

.

 

"Mati kau mati!!!"

Kyuhyun memainkan game di psp nya, dia memelankan suara teriakannya karena Suho baru saja tidur siang. Dia juga ingin tidur setelah menjemput Suho tapi matanya tidak mau menutup. Kakinya merasa pegal setelah berjalan jauh, dia harus menggunakan bus untuk sampai di sekolah Suho tentu saja. Lebih efektif dari pada menaiki sepeda.

 

Kyuhyun mem-pause game nya lalu sedikit membantingnya kesofa tempat dia berbaring. Bell rumah berbunyi.

Kyuhyun memasukkan lolipop rasa anggur kedalam mulutnya lalu berjalan menuju pintu depan.

 

Saat membuka pintu, dia mendapati seorang pria yang tidak lebih cantik dari ibunya tersenyum didepan pintu. Kali ini dia akui, senyumnya lebih cantik dari ibunya. Sangat menenangkan.

 

"Anda mencari siapa?" Kyuhyun memutar-mutar lolipop didalam mulutnya beberapa kali lalu menyesap rasanya. Badannya bersandar disamping pintu.

 

"Aku mencari Choi Siwon." Oh suaranya juga sama, sangat lembut.

 

"Choi Siwon belum pulang, anda bisa kesini lagi nanti sekitar pukul 8 malam. Sampai jumpa."

 

Sebelum pintu ditutup oleh Kyuhyun, orang itu menyela. "Aku Leeteuk, ibu Siwon."

 

Kyuhyun tersedak ludahnya sendiri, menepuk-nepuk dadanya, matanya sudah mulai berair.

 

"Kau tidak apa-apa?" Leeteuk menghampiri Kyuhyun membantu menepuk punggung Kyuhyun.

 

Kyuhyun hanya mengangkat tangannya mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja.

 

.

.

.

 

"Suho dimana?"

 

"Dia sedang tidur." Jawab Kyuhyun gugup.

 

"Emmmm Nyonya Choi. Aku minta maaf karena berlaku tidak sopan di hadapan anda tadi." Kyuhyun memilin ujung bajunya, kepalanya menunduk.

 

Leeteuk menghentikan kegiatan memotong sayurnya, menatap Kyuhyun yang menggigit bibir bawahnya.

 

"Tidak apa-apa. Aku lebih suka kau bersikap seperti dirimu sendiri daripada pura-pura bersikap manis. Panggil saja aku eommoni."

 

"Sekali lagi maafkan aku." Kyuhyun membungkuk 45 derajat didepan Leeteuk.

 

"Sudahlah. Tidak apa-apa. Kau benar-benar keturunan Kim Heechul." Leeteuk tertawa kecil mengingat temannya itu.

Mereka sebenarnya pertama kali bertemu baru sekitar 8 bulan yang lalu dan beberapa kali bertemu dalam perjamuan makan malam kolega perusahaan. Mereka menjadi akrab karena berlangganan ditoko yang sama.

 

"Anda mengenal ibu saya?" Tanya Kyuhyun kaget, pasalnya dia tidak pernah mendengar nama Leeteuk disebut oleh ibunya.

 

"Kami berteman. Sudah kubilang panggil aku eommoni, aku juga akan menjadi ibumu nantinya." Leeteuk berdiri menghampiri masakannya diatas kompor. Sedangkan Kyuhyun sejak tadi hanya berdiri melihat Leeteuk yang mondar mandir sibuk memasak. Kyuhyun tidak tahu apa yang harus dia lakukan, dapur bukan wilayahnya kecuali makanan.

 

"Apa?"

 

"Kau lebih manis dari yang kulihat dari televisi dan majalah. Bukankah kau kekasih putraku?" Walaupun dia berteman dengan Heechul, tapi ini pertama kalinya dia bertemu Kyuhyun. Namja cantik itu hanya pernah membicarakan putranya ini saat pertemuan terakhir mereka sekitar 2 bulan lalu. Itupun karena dia mengajaknya berkompromi.

 

"Aahhh itu-awww" Kyuhyun meringis menahan perih dijarinya yang tersayat pisau. Dia lalu mengemut jari telunjuknya. Dia pikir memotong sayuran itu tidak sulit, jadi dia ingin membantu.

 

"Hei jangan diemut seperti itu. Harusnya kau menbasuhnya dengan air mengalir." Leeteuk memegang tangan Kyuhyun, membawanya ke westafel lalu membasuhnya. "Kau duduk saja dikursi. Aku tak mau kau terluka lagi."

 

Leeteuk membimbing Kyuhyun duduk dikursi terdekat. "Terima kasih. Ibuku bahkan tak pernah melakukan hal seperti itu."

 

"Benarkah? Berapa kali jarimu tersayat pisau?"

 

Kyuh

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi