Chapter 19

Started With a Kiss
Please Subscribe to read the full chapter

Kyuhyun berjalan lebih cepat lalu berhenti menghadap Minho. Dia harus mendongak sedikit untuk menatap Minho.

 

"Mwo?" Tanya Minho dengan nada malas. Badannya sangat pegal disemua bagian dan ingin cepat-cepat merebahkan punggungnya. Mereka lebih memilih pulang naik bus karena Kyuhyun melarangnya mengendarai motor, Minho terlihat sangat mengantuk. Dan tidur selama perjalanan tidak memberi efek apapun padanya.

 

Kyuhyun mengeratkan genggaman tangannya pada tali tasnya. "Jangan katakan apapun pada ayahmu. Kau mengerti?"

 

Minho melipat kedua tangannya didepan dada. "Waeyo?"

 

Kyuhyun melipat dan menjilat bibirnya beberapa kali ketika menjelaskan. Telinga Minho tidak berfungsi, dia hanya memperhatikan gerak bibir Kyuhyun. Beberapa detik kemudian dia mengalihkan pandangannya. Bibir itu mengingatkannya tentang apa yang telah dilakukannya semalam. Dan sialnya adegan itu berulang kali terputar diotaknya.

 

"Kau mengerti kan?"

 

"Ya. Ya. Ya. Aku mengerti. Cepat minggir." Minho mendorong Kyuhyun yang menghalangi jalannya kearah samping. Dia benar-benar membutuhkan waktu tidur yang lama agar dia bisa melupakan kejadian laknat itu. Berulang kali memikirkannya tapi dia tetap tidak mengerti mengapa.

 

Minho membuka pintu depan disertai teriakan salam diikuti Kyuhyun.

 

Suho yang memainkan jarinya bosan dengan bibir mengerucut langsung saja melompat dari sofa disertai pekikan senang begitu mendengar suara Minho dan Kyuhyun. Kaki-kakinya berlari tergesa, mengabaikan seseorang yang sedari tadi menemaninya bermain puzzle.

 

"Minho hyung!"

 

Suho melompat kepelukan Minho dan memberinya kecupan dipipi lalu beralih kepelukan Kyuhyun, melakukan hal yang sama.

 

"Kyu hyung~~~~" Suho merengek manja. "Suho rindu sekali." Bibirnya mengerucut, kepalanya ia miringkan dan sedikit mendongak dengan bersandar pada dada Kyuhyun.

 

Kyuhyun menjepit hidung Suho dengan gemas sembari terkekeh.

 

"Suho tidak rindu dengan Minho hyung?"

 

"Aniyo." Ucap Suho sambil menggelengkan kepalanya dengan imut.

 

"Dasar." Minho mengacak rambut Suho lalu berjalan masuk. "Eoh? Kibum hyung disini? Sejak kapan?"

 

"Sejak pagi tadi. Membantu ayahmu memasak." Kibum tersenyum tipis dan membalas pelukan Minho.

 

"Hyung sungguh rajin." Puji Minho. "Aku kekamar untuk mandi dulu. Nanti kita bisa mengobrol lagi."

 

Kibum hanya menggangguk sebagai jawaban. Minho lalu pergi.

 

Kyuhyun hanya berdiri diam sambil menggendong Suho, memperhatikan interaksi diantara Kibum dan Minho. Wajah Suho sangat masam melihat orang yang tidak disukainya. Kibum bukan orang yang menyenangkan baginya, kaku sekali. Ekspresi datarnya membuatnya takut, dia hanya menggangguk atau menggeleng dan menjawab singkat ketika pria itu menanyainya sepanjang menemaninya bermain. Dia selalu berdo'a agar ayahnya cepat selesai menyelesaikan pekerjaan paginya dan Kyuhyun cepat pulang agar dia segera mungkin menjauh dari Kibum.

 

Kyuhyun hanya memandang datar Kibum lalu pergi begitu saja menuju kamar, tanpa repot-repot mengucapkan sekedar basa-basi seperti salam.

 

Kyuhyun tidak tahu mengapa dipagi hari seperti ini Kibum sudah datang, bukan waktu yang tepat untuk bertamu. Dan terutama disaat dirinya tidak ada dirumah. Padahal selama dia tinggal disini, Kibum tidak pernah datang. Kenapa kebetulan sekali? Mungkinkah Kibum tahu dia tidak ada dirumah lalu memanfaatkan situasi itu untuk mendekati Siwon? Jika itu benar, berarti Kibum yang mengurungnya di gudang?

 

Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Itu mustahil. Karena sekolahnya melarang siapapun yang bukan siswa, guru maupun staff masuk lingkungan sekolah termasuk wali murid jika tidak ada keperluan apapun dan tanpa surat dari sekolah. Atau dia bekerja sama dengan salah satu siswa disekolahnya? Kyuhyun merutuki sifatnya yang tidak mau bergaul dengan banyak siswa disekolah sehingga dia tidak tahu apa dugaannya benar atau tidak. Dia harus menghubungi Hyukjae atau Donghae untuk menanyakannya.

 

Kyuhyun menurunkan Suho diatas ranjangnya dan membiarkannya bermain dengan Bugsy yang tidak ia sadari mengikutinya masuk kekamar. Kyuhyun mendecak kesal. Gara-gara pria bermuka dua itu dia jadi melupakan Siwon. Kemana pria tampan itu? Kenapa tidak menyambutnya saat pulang? Dan kenapa dia membiarkan orang yang jelas-jelas sangat ia benci masuk rumah ini? Dia akan mengintrogasinya setelah mandi nanti.

 

"Kapan dia datang Suho?"

 

Suho menaikkan alisnya bingung tapi kemudian menggangguk, mengerti dengan orang yang dimaksud Kyuhyun. "Suho tidak tahu. Tapi ketika Suho bangun dia sudah ada."

 

Suho menjadi kesal mengingat kejadian pagi tadi. Begitu bangun tidur dia langsung saja melompat dari ranjang dan berlari kedapur karena mendengar ayahnya mengobrol dengan seseorang, dia berpikir Kyuhyun hyung-nya sudah pulang. Suho menelan kekecewaan karena ternyata itu Kibum, padahal dia sudah berteriak kencang memanggil nama Kyuhyun.

 

"Suho tidak suka padanya." Gumamnya pelan. Tangannya memainkan telinga Bugsy.

 

"Eoh?" Kyuhyun meletakkan ponselnya diatas nakas setelah menancapkan charger.

 

"Aku tidak suka Kibum hyung." Suho mengulangi kalimatnya.

 

"Kenapa?"

 

"Pokoknya Suho tidak suka!" Teriakan Suho yang sedikit keras membuat Bugsy tersentak. "Kyuhyun hyung jangan pergi lagi. Suho tidak mau dia kesini lagi."

 

Kyuhyun menarik Suho keatas pangkuannya, memegangi punggungnya. "Iya. Hyung akan selalu bersama Suho. Suho tidak nakal kan?"

 

Suho menjawabnya dengan gelengan kepala. "Suho sudah mandi?"

 

"Belum. Suho menunggu Kyuhyun hyung."

 

Kyuhyun tersenyum kecil. Untuk apa menunggunya pulang, padahal Suho sudah tidak perlu untuk dimandikan lagi. Biasanya yang menyiapkan air juga Siwon bukan dirinya. "Kemana Daddy?"

 

"Ke supermarket." Suho memainkan rambut Kyuhyun yang sedikit ikal dengan jari telunjuknya. "Daddy melarang Suho ikut untuk menemani orang itu."

 

"Apa Daddy mencari Kyuhyun hyung semalam?" Kyuhyun merasa janggal. Pasalnya ketika dia mengaktifkan ponselnya, tidak ada satupun pesan atau panggilan tak terjawab dari Siwon.

 

Suho menggeleng. "Aniyo. Kata Daddy, Minho hyung dan Kyuhyun hyung menginap dirumah teman ketika Suho bertanya."

 

Kyuhyun terkejut mendengar penuturan Suho. Apa maksudnya? Dia tidak mengatakan apapun pada Siwon dihari sebelumnya, jadi bagaimana bisa Siwon berkata seperti itu? Atau itu agar Suho tidak merasa khawatir terhadapnya? Tapi kenapa Siwon tidak mencoba menghubunginya?

 

Kyuhyun membulatkan matanya lalu menaruh Suho kembali keatas ranjang. Tangannya dengan tergesa meraih ponselnya lalu mengotak-atiknya sebentar.

 

Jadi benar dugaan Minho. Pengurungannya sudah direncanakan. Dia melihat ada pesan terkirim ke nomor Siwon, berbunyi seperti yang dikatakan Suho tapi tidak mencantumkan nama Minho. Itu berarti orang itu tidak bermaksud menjebak Minho. Minho hanya sedang sial dan berada diwaktu yang salah.

 

Kyuhyun menggigit bibir bawahnya dan kembali memeriksa waktu pesan itu dikirim. Jam 1.43 pm. Di jam itu kelasnya mengikuti kelas musik, dimulai 13 menit sebelumnya dan siswa dilarang membawa ponsel jadi mereka menyimpannya diloker masing-masing. Dia juga yakin tidak ada satupun anak dikelasnya yang keluar maupun terlambat masuk karena dia masuk paling akhir. Kesimpulannya orang itu bukan dari kelasnya dan dengan jelas mengetahui jadwal pelajarannya.

 

Kyuhyun mengusap wajahnya lalu meletakkan kembali ponselnya. Dia akan memikirkannya lagi nanti. "Suho, ayo mandi."

 

.

.

.

 

Minho yang sedang berkaca sambil menggosok giginya tiba-tiba berhenti sejenak lalu membanting sikat giginya ke wesatafel dengan kesal.

 

"Damn it!!! Kenapa hal itu tidak bisa hilang dari otakku!"

 

Minho mengusak rambutnya dengan kasar sampai berantakan. Kepada siapa dia harus bertanya kenapa dia secara tidak sadar mencium Kyuhyun? Bahkan sempat melumatnya satu kali! Jantungnya juga berdetak sedikit lebih cepat kala itu.

 

Minho menyangkal dengan menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Tidak mungkin aku menyukainya. Ya Tuhan! Tidak ada yang menarik dari dirinya kecuali bokong besarnya!"

Mulutnya langsung terkatup rapat dan matanya membesar.

 

Rambutnya lalu ia remat kuat tanda frustasi. "Sialan." Desis Minho.

 

Minho segera mengambil sikat giginya lalu berkumur. Dia butuh berbicara dengan seseorang.

 

.

.

.

 

"Oh sayang~ kau sudah pulang?" Siwon menaruh kantung-kantung belanjanya diatas konter dapur lalu menghampiri kekasih kecilnya. Memberikan kecupan dibibir, dia harus bersusah payah melakukannya karena Kyuhyun tidak mau bergerak untuk menghadapnya.

 

Kyuhyun masih diam meneruskan pekerjaannya mengaduk sereal yang telah ia campur dengan susu vanila. Dia tidak berusaha menghindar ataupun menerima kecupan Siwon. Dia kesal dengan pria itu.

 

"Hyung, Suho juga mau makan sereal saja."

 

Kyuhyun berbalik menghadap Suho disertai senyum manis. "Baiklah. Mom akan membuatkannya juga untukmu."

 

Minho yang sedang makan tersedak, Siwon sendiri hampir terjungkal dari kursinya karena ingin berdiri untuk meletakkan barang belanjaannya kedalam kulkas.

 

"Ne~ gomawoyo Mommy." Suho mengulas senyum.

 

Seringai tipis tercipta dibibir Kyuhyun. Dia tidak mengira Suho akan meresponnya dengan santai, seolah-olah itu adalah kebiasaan. Dia bahkan tidak berkomplot dengan Suho sebelumnya. Kecerdasan Suho sangat membantu. Ada kelegaan dan rasa bahagia didalam hatinya. Setidaknya itu bisa dia jadikan pertanda bahwa Suho tidak menolaknya.

 

Kibum yang duduk disebelah Minho tetap bertahan dengan ekspresi datarnya. Sedikit kekecewaan menelusup ketika Suho juga ikut menolak makanan yang telah ia masak.

 

"Masakanmu sangat enak Kibum hyung. Tidak seperti orang itu yang menggoreng telur saja tidak bisa." Ucap Minho.

 

"Diam kau!" Kyuhyun melemparkan sendok yang tadi dia gunakan dan tepat mengenai kepala Minho.

 

"Apa?! Aku hanya mengucapkan kebenaran." Bela Minho ditengah ringisannya. Suho terkikik kecil melihat adegan yang selalu dia lihat setiap hari.

 

Kibum sekarang benar-benar merasa menjadi orang asing dirumah ini. Hanya Minho yang sepertinya menyadari kehadirannya. Siwon, dia sibuk dengan kegiatannya dan sesekali menggoda Kyuhyun.

 

Siwon memungut sendok yang jatuh disamping kakinya. Dia sadar, secara tak kasat mata saat ini sedang berlangsung perang antara Kibum dan Kyuhyun. Kyuhyun yang tiba-tiba memanggil dirinya dengan sebutan Mom, seolah menegaskan posisi yang akan dia sandang. Dan Kibum yang berusaha akrab dengan Suho. Bahkan dia bisa melihat rahang Kibum mengeras mendengar ucapan Kyuhyun.

 

Siwon membuang nafas beratnya. Dengan cara apalagi dia menegaskan pada Kibum kalau ia menganggap hubungan mereka hanyalah sebatas persahabatan. Dia sama sekali tidak membuka hatinya untuk pria itu. Pernah beberapa kali ia berusaha menyodorkan beberapa pria pada Kibum, yang menurutnya hampir menyerupainya dari berbagai sisi. Tapi yang ia dapat ucapan dingin dan datar, yang secara tidak langsung sebuah penolakan walaupun cara bicaranya seperti biasa tapi Siwon tahu itu.

 

Kibum mengecek arloji yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. "Sepertinya aku sudah harus pergi."

 

Minho menelan rotinya. "Eh? Kenapa buru-buru?"

 

"Aku ada schedule." Kibum lalu menoleh kearah Suho yang sedang makan serealnya dengan belepotan. "Suho~ya. Hyung pulang dulu ya. Kapan-kapan aku akan mengunjungimu lagi." Dia menyempatkan mengacak rambut Suho lalu berdiri.

 

"Mmmm hmmm." Suho hanya membalas dengan gumaman. Bahkan untuk sekedar mendongak melihat Kibum saja tidak.

 

"Siwon hyung..." Kibum memberikan jeda sejenak. "Dan Kyuhyun. Aku pergi."

 

"Hati-hati menyetirnya. Lain kali suruh saja manager Han mengantar jemputmu." Pesan Siwon.

 

Kyuhyun meletakkan mangkok sereal dan segelas susu stroberinya keatas meja dengan sedikit keras ketika Kibum mulai berjalan keluar dapur. "Ya bagus. Pergi saja. Menjauhlah. Jangan kembali. Mengganggu saja."

 

"Kyu~"

 

Kyuhyun menatap Siwon dengan memelototkan matanya. "Apa?! Dia memang pengganggu. Dia tidak akan pergi kalau kau terus bersikap baik padanya. Apa kau benar-benar bodoh sampai cara menolaknya saja tidak tahu?!"

 

"Kau cemburu?" Siwon tersenyum sambil menaik turunkan alisnya.

 

Minho memutar bola matanya lalu pergi. Dia tahu akan seperti apa nantinya. Ayahnya akan terus menggoda Kyuhyun dan berujung dengan perdebatan tidak penting.

 

Kyuhyun menurunkan kedua tangannya yang berada di pinggang dan menelan ludah lalu duduk dengan sedikit angkuh, berusaha menyembunyikan kegugupannya. "Tidak. Aku hanya tidak suka padanya. Wajahnya sangat mengganggu."

 

"Kau cemburu."

 

"Sudah kubilang tidak!"

 

"Kau selalu bilang padaku untuk menjauh dari Kibum. Itu artinya kau cemburu."

 

"Hah! Terserah."

 

Siwon menurunkan Suho dari kursi tingginya karena anak itu ingin pergi ke kamar mandi. "Kau tahu? Ketika kau bersikeras menyangkal, sebenarnya itu adalah fakta."

 

"Darimana ada hukum seperti itu." Kyuhyun menjejalkan sesendok penuh sereal kedalam mulutnya.

 

"Jika seperti itu, aku akan menerima tawaran film itu bersama Kibum. Aku sudah membaca skripnya. Ada tiga kiss scene dan dua adegan ranjang. Kau tidak keberatan kan?" Ucap Siwon santai dengan bertopang dagu. Tanpa tahu betapa eratnya Kyuhyun menggenggam sendoknya.

 

Kyuhyun meraih garpu diseberang meja dan mengacungkannya kedepan wajah Siwon. "Jika kau berani mengambil job itu, aku akan membunuhnya."

 

Dengan tenang Siwon menurunkan tangan Kyuhyun dan mengambil garpunya. "Tenang saja sayang. Aku hanya akan melakukan hal-hal itu bersamamu. Kau ingin kita melakukannya sekarang? Aku yakin Minho dan Suho tidak keberatan memiliki adik."

 

"Dasar mesum!" Kyuhyun memukulkan sendok yang masih dipegangnya ke kepala Siwon. Dia lalu pergi dengan wajah yang memerah sempurna.

 

Siwon hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Baby~. Kapan kau akan menurunkan gengsimu itu? Apa susahnya bilang kalau kau cemburu?"

 

.

.

.

 

Kyuhyun menghentikan gerakan menulisnya dan beralih memainkan pulpen diatas meja hingga menimbulkan bunyi yang cukup berisik.

 

Kepalanya ia sandarkan dikursi sampai mendongak. Ia bisa melihat Siwon yang sibuk dengan laptopnya diatas ranjang dengan posisinya itu. Keningnya berkerut dengan bibir mengerucut.

 

"Berapa kali kau punya kekasih?"

 

"Apa itu penting?"

 

Bibir Kyuhyun semakin maju karena Siwon tidak mengalihkan pandangannya sedetikpun. Padahal pria itu pernah berjanji padanya tidak akan melakukan apapun yang berhubungan dengan pekerjaan ketika berada dirumah. Yang berarti seluruh waktu luangnya hanya untuk keluarganya.

 

"Aku juga ingin punya beberapa kekasih."

 

"Tidak boleh."

 

"Kau curang! Aku juga ingin mengalami punya banyak kekasih dan pengalaman cinta. Jadi, biarkan aku berselingkuh ya?"

 

Siwon menghela nafas lalu mematikan laptopnya. Dia menatap mata

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Agasshi_
Maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ff started with a kiss akan dibuka 2-3 hari lagi dikarenakan ada sesuatu yang salah saat chapter 26 dipost. Thanks:)

Comments

You must be logged in to comment
CHK1302 #1
Chapter 1: Ayo dong dicium samà bàbykyui
Nurh4fiz4h
#2
Chapter 29: Cerita yg sangat menarik...
Dari awal sampai ending ceritanya mengundang rasa penasaran...
Dan ending yg sangat indahhh....
terus menulis karya yg bagus tentang wonkyu eonni....???
Lokikitten #3
Chapter 18: Ok i just read it again ..stil good ..i liked it
Icha_starylla96 #4
Readers barh
arjioabrian
#5
Chapter 1: Hollaaa.... saya pendatang baru. Sebenarnya saya pernah baca ini fanfiction.net .Ini salah satu yg menkjadi fav. Saya...
bellatri32 #6
Chapter 29: Kereeeeen bgt ffx..... Q ketawa2 sndiri setiap bagian kyu mulai berdeulusi dgn pikiran2x....kocak,lucu,romantis,sedih,jengkel...lengkap deh....moga ad crita2 lain y g kalah seru....:)
nilatiwi98 #7
Chapter 2: walau sedekit tetep bagus kok ^^
nilatiwi98 #8
Chapter 1: seru aku suka wonkyu. swk. i love this story.
fifikiyu #9
Chapter 26: woah makin penasaran hmpir ending..
semoga keluarga cho n choi bhagia semuanya..
fifikiyu #10
Chapter 4: ceritanya makin menarik n mudah dipahami.. gunadi agassi