Sea Of Love (Best Luck Chapter 9)

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

By RUOLAN

twitter acc: @lolanggs

            Dengan terburu-buru Chanyeol membenarkan pakaian nya yang berantakan akibat perbuatan Amber, Chanyeol segera membantu Amber untuk berdiri dan membersihkan dirinya dengan segera. Benar-benar tak etis jika sang tamu melihat dirinya dan Amber masih dibanjiri oleh saliva dan cairan-cairan bekas percintaan mereka. Amber yang masih lemas akibat e tak bisa berjalan dengancepat, Chanyeol segera membopong tubuh Amber dan membawa nya ke dalam kamar. Jujur saja Chanyeol pun merasa dirinya masih terhimpit dibawah sana. Namun dibandingkan malu yang harus diteima nanti Chanyeol merelakan kepuasannya di tunda dan segera menemui orang yang sedari tadi membunyikan bel dengan tak sabar.

“Hyung! Kau lama sekali!” Keluh Jongdae saat Chanyeol membuka pintu apartemen.

“Kau? Apa yang kau lakukan tengah malam begini?” Ucap Chanyeol berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Hoel, Ibu menyuruh ku untuk mengantarkan makanan ini kepada mu.” Ucap Jongdae seraya memberikan sekantung plastik makanan, Chanyeol menerimannya dan melihat isi plastik tersebut. “Hyung, kau tak menyuruh ku masuk?” Tanya Jongdae tak melihat gelagat Chanyeol untuk mempersilahkan dirinya untuk masuk.

“Pulang lah, aku ingin tidur. Lagipula ini sudah tengah malam.” Ucap Chanyeol berusaha menghentikan pembicaraan kali ini.

“Huh? Bilang saja kau ingin berduaan dengan istri mu itu.” Keluh Jongdae.

“Hey! Sudah! Sana pulang!!!!!” Ucap Chanyeol mengusir Jongdae dan dengan sangat terpaksa Jongdae pulang dengan wajah cemberut. Setelah kepulangan Jongdae, Chanyeol menghembuskan nafas lega. Ia tak menyangka kali ini Jongdae akan mudah dibodohi oleh dirinya, biasa nya Jongdae akan selalu memaksa untuk masuk ke dalam apartemen nya namun kali ini Chanyeol sungguh beruntung sebab password lama apartemennya sudah ia ganti dengan yang baru. Sehingga kemungkinan Jongdae untuk menganggu adalah NOL besar. Setelah kepulangan Jongdae, Chanyeol bergegas ke kamar untuk melihat keadaan Amber. Dengan perlahan Chanyeol membuka pintu kamar, diintip nya kedalam. Amber telah terlelap dalam dunia mimpinya. Chanyeol tak berani membangunkan Amber untuk melanjutkan permainan yang sempat tertunda, ia menutup kembali pintu kamarnya dan menaruh kantung plastik yang berisikan makanan aneh dari sang Ibu.

            Pagi menjelang, Chanyeol dan Amber kembali beraktifitas seperti biasa. Amber yang terlebih dahulu bangun segera turun dan menyiapkan makanan. Amber sempat melirik Chanyeol yang masih terlelap disofa dengan tumpukan selimut yang menindih tubuhnya. Jika dipikir-pikir malam tadi suhu udara cukup membuat Amber mengigil sampai ketulang, ia enggan membangunkan Chanyeol dan lebih memilih untuk memasak. Sessampai di dapur Amber melihat kantong plastik yang terletak begitu saja di atas meja. Amber mengmabil kantong plastik tersebut dan melihat isi nya, tak ada yang istimewa dari kantong plastik tersebut, hanya ada asparagus, cabai merah, coklat, kopi, ginseng, sedikit tiram serta kacang almond. Amber bingung saat melihat isi plastik tersebut, Amber sempat berpikir apakah Chanyeol yang membeli semua ini? Hingga akhirnya Amber menyadari ada selembat noter tertempel dibungkus coklat, isi note tersebut “Ini adalah salah satu makanan dan minuman yang dapat menaikkan gairah (seksual) kalian, oh ya Ibu lupa membeli jeruk dan pisang. Belilah saat kau pergi ke minimarket nanti”. Setelah membaca isi note tersebut Amber hanya bisa menggelengkan kepalanya, diletakkan nya makanan tersebut kedalam lemari pendingin dan mulai memasak sarapan untuk Chanyeol.

Chanyeol mencium aroma sedap dari dapur, aroma penciumannya sangat berfungsi saat pagi hari. Dengan mata yang masih berat Chanyeol membukakan matanya dan melirikke arah dapur. Nampak Amber yang sedang menyiapkan makanan diatas meja, Chanyeol segera bangun dan mengucek matanya dengan cepat. Amber yang menyadari bahwa Chanyeol sudah terbangun teringat akan kejadian yang mereka lakukan bersama, wajah Amber memerah apabila mengingat kejadian tersebut. Amber tak ingin kehilangan harga dirinya hanay karena seorang pria bodoh seperti Chanyeol. Amber pun segera meneriaki Chanyeol agar bergegas untuk makan, sebab Nyonya Park sebentar lagi akan mendatangi mereka berdua. Chanyeol yang kaget mendengar teriakan Amber bergegas bangun dan menuju dapur tanpa suara. Chanyeol bahkan tak melirik wajah Amber sebab ia takut dirinya tak bisa menahan nafsu jika mengingat kejadian yang begitu menggairahkan itu. Amber pun begitu ia hanya terdiam seraya menyuap nasi, Amber tak berani membuka percakapan sebab ia tak ingin jika Chanyeol kembali melancarkan aksinya, sudah cukup kissmark yang diberikan oleh Chanyeol, Amber tak perlu menambah kissmark sepagi ini dileher nya yang suci.

            Setiap pagi Nyonya Park selalu berolahraga untuk menjaga kebugarannya, walaupun sang suami telah tiada, beliau masih setia melakukan aktifitas seperti ini sama seperti saat sang suami masih hidup. Nyonya Park tidak akan pernah melupakan sosok Ayah dari Chanyeol dan Jongdae, bagi Nyonya Park hanya Ayah merekalah yang terbaik. Tapi diantara kedua anaknya Chanyeol lah yang memiliki sifat yang persis dengan Ayahnya, perjuang keras, ulet, rajin, dan ramah. Berbeda sekali dengan adiknya yang jauh dari kata disiplin apabila sedang berada di seoul, Nyonya Park benar-benar menginginkan jika kelak Jongdae mampu seperti kakaknya yang bertanggung jawab dan segera meninggalkan gadis miskin tersebut. Selesai berolahraga Nyonya Park baru teringat jika Liyin, calon menantu nya akan segera tiba di seoul. Dengan segera Nyonya Park membangunkan Jongdae yang masih setia dengan alam mimpinya.

“Jongdae-ya!!! Bangun!” Perintah san Ibu seraya menarik selimut Jongdae.

“Aaah Ibu dingin.” Keluh Jongdae masih menutup mata dengan erat.

“Kau ini, cepat bangun dan jemput Liyin dibandara.” Ucap Nyonya Park dan berhasil membuat Jongdae segera terbangun.

“Mwo? Liyin? Ibu serius?” Tanya Jongdae tampak bahagia.

“Serius, sudah cepat jemput dia dan temani Ibu keapartemen kakakmu.” Ucap Nyonya Park meninggalkan Jongdae, Jongdae segera bangun dan saat itu ponsel nya berdering dan tertera nama Soojung diatasnya.

            Pagi ini Chanyeol ingin berangkat kekantor sperti biasa namun Amber melarangnya pergi sebab san Ibu ingin bertemu dengan mereka pada siang hari nanti. Chanyeol sempat protes dengan keputusan sepihak dari sang Ibu, bagaimana mungkin ia meninggalkan kantor disaat harga saham sedang bagus-bagusnya. Bisa-bisa perusahaan yang ia kelola akan kehilangan investor besar dari pihak asing, Amber yang mendengar keluhan Chanyeol segera memukul kepala Chanyeol dengan keras. Ia tak percaya jika yang ada di otak Chanyeol hanyalah rapat, saham, dan klien. Amber tak habis pikir bagaiman seorang yang tamak seperti Chanyeo

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"