Bi (Best Luck Chapter 10)

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

            Chanyeol segera bergabung dengan mereka yang sudah memulai makan sedari tadi. Dengan muka masam, Chanyeol duduk disamping Jongdae dan mengambil sesumpit kimchi ditangannya. Nyonya Park yang menegetahui sang anak tengah merajuk hanya tersenyum geli dan kembali melanjutkan makan siang mereka bersama. Amber dan Liyin benar-benar masuk kedalam dunia mereka berdua. Bahkan mereka tak malu menggunakan jungduk (Bahasa Tiongkok dalam tulisan hangul) untuk berbicara satu sama lain. Jongdae dan Chanyeol hanya menatap kedua wanita tersebut, mereka tak menyangka jika kedua wanita itu berubah menjadi wanita yang sangat berisik. Bahkan disaat makan hanya suara mereka yang terdengar, Nyonya Park terkadang masuk dalam pembicaraan mereka. Walaupun tidak terlalu menguasai jungduk, setidaknya ia bisa memahami sedikit isi dari pembicaraan Amber dan Liyin. Amber yang menyadari jika mereka terlalu hanyut dalam pembicaraan segera menggunakan hangul kembali untuk berbicara dengan Liyin. Amber meminta maaf kepada Nyonya Park dengan sikap nya yang tidak sopan. Nyonya tentu memaafkan Amber namun tidak dengan Chanyeol yang segera mengejek Amber.

“Gunakan saja hangul, jika kau menggunakan jungduk, kau seperti ibu-ibu penggosip diluar sana.” Ejek Chanyeol seraya memakan makanan yang ada. Amber tak terima dan segera mengejek kembali Chanyeol dengan sikap-sikap buruknya. Jongdae hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat sepasang suami istri ini bertengkar.

“Kau selalu mengigau setiap malam, bahkan kau bisa berteriak secara random saat kau tidur.” Ejek Amber kepada Chanyeol.

“Ya! Berhenti! Kau sendiri? Kau bahkan punya kebiasaan buruk lebih dari diriku. Air liur mu selalu keluar saat kau tidur! Dan saliva mu itu mampu membanjiri kasur yang ada.” Ucap Chanyeol tak terima dengan ejekan dari Amber. Amber pun kembali membalas ejekan Chanyeol, begitu pula seterusnya hingga Liyin mampu membuat semua orang terdiam termasuk Chanyeol yang segera mengakhiri adu mulutnya dengan Amber.

“Kak, kenapa ada bekas berwarna coklat dileher mu? Dan itu cukup banyak, kak.” Ucap Liyin polos saat melihat lebih sesakma leher Amber. Amber segera menutupi lehernya, ia mencoba mencari alasan dan mengatakan itu adalah bekas gigitan serangga lalu meminta izin untuk pergi ke kamar. Jongdae dan Chanyeol yang saat itu sedang minum tersedak secara bersamaan. Bagaimana Liyin mampu menanyakan hal seperti itu? Apakah Liyin benar-benar polos? Pikir mereka berdua. Nyonya Park memberikan tatapan secara intens kepada Chanyeol dan Chanyeol hanya menerima tatapan ibunya itu dengan pasrah.

“Apa-a-apa?” Tanya Chanyeol saat melihat Jongdae menatap dirinya juga.

“Pantas saja kau sangat memaksa ku untuk pulang kemarin.” Ucap Jongdae mencoba mengintrogasi sang kakak.

“Ya!ya!ya! Hentikan! Aku tak ingin membahas nya.” Ucap Chanyeol dengan wajah yang memerah.

“Sudahlah Jongdae, mereka sudah menikah. Tak ada salah nya mereka melakukan itu.” Ucap Nyonya Park seraya menyerumput kopi nya.

“Ibu, memang yang bekas di leher Amber eonnie itu apa?” Tanya Liyin kembali bertanya dan semakin membuat suasana menjadi kaku kembali.

“Tanyakan saja kepada Jongdae.” Ucap Chanyeol diiringi dengan pukulan dari Jongdae.

“Hyung!” Teriak Jongdae tak terima.

“Apa? Bukankah kau senang jika melakukan itu dengan wanita lain?” Ucap Chanyeol dan membuat Jongdae semakin salah tingkah. Jongdae kembali memukul sang kakak, Chanyeol meminta maaf dan tak berjanji tidak akan mengatakan hal itu lagi di depan Liyin. Sementara Liyin hanya bengong dengan percakapan mereka, sebab hangul Liyin tak sebagus Amber. Amber datang, dan nampak bekas itu sudah menghilang. Semua kembali normal seperti biasa, hingga saat nya Liyin menayakan istilah kissmark dalam jungduk. Amber kaget dengan pertanyaan Liyin namun ia masih tetap menerangkan pertanyaan Liyin dalam jungduk dengan sepelan mungkin. Waktu terus berlalu, semua hidangan sudah mereka santap. Amber dan Liyin bertugas mencuci piring dan Jongdae dan Chanyeol yang merapikan meja. Selesai makan siang, mereka semua kembali duduk di ruang tamu seraya menonton televisi. Dan saat itulah Nyonya Park mengutarakan jika Chanyeol dan Amber akan pergi berbulan madu ke pulau jeju. Nyonya Park ingin mengajak Liyin ikut bersama mereka. Yah walaupun ini bisa dibilang sebagai liburan keluarga, namun tidak ada salah pergi kesana bersama Amber dan Chanyeol. Awalnya Liyin menolak ajakan Nyonya park dengan halus sebab ia tak memiliki izin dari kedua orang tuannya ditambah lagi ia tak membawa pakaian berlebih untuk kesana. Nyonya Park berusaha mengajak Liyin kembali dan berjanji akan meminta izin dari kedua orang tuannya serta akan membelikan pakaian untuk Liyin selama berada di korea. Liyin melirik Jongdae secara sekilas, nampaknya Jongdae tak terlalu mengharapkan dirinya ikut liburan bersama, Liyin kembali menolak hingga akhirnya Amber turun tangan dan ikut merayu Liyin agar mau ikut bersama mereka. Butuh waktu yang lama untuk Liyin mengatakan “iya”. Sampai saat nya Chanyeol pun ikut serta mengajak Liyin pergi bersama, sebab ia tahu hidup Liyin di beijing sangatlah menyedihkan. Hati Liyin pun luluh, ia mengangguk tanda setuju dengan tawaran Nyonya Park berikan. Nyonya Park memeluk Liyin, dan meminta Jongdae, Amber dan Chanyeol agar menemani Liyin membeli keperluannya selama di korea. Chanyeol dan Amber sempat protes kenapa mereka harus ikut bersama Liyin, bukankah Jongdae sudah cukup? Nyonya Park pun membisikkan ketelinga mereka berdua dan mengatakan ada baiknya jika meraka membeli pakaian dalam baru untuk berbulan madu disana. Amber dan Chanyeol mengerti dengan makasud Nyonya Park, muka Amber seketika memerah lalu menjauhkan diri dari Chanyeol secepat mungkin. Begitu pula dengan Chanyeol yang tak menyangka Ibunya memiliki pikiran-pikiran mesum diotaknya.

            Mereka berempat pun pergi bersama, sementara Nyonya Park menunggu di apartemen. Chanyeol yang kali ini bertugas untuk menyetir, disampingnya ada Jongdae. Dan kedua wanita Tiongkok itu duduk dibelakang dengan manis. Ditengah perjalanan ponsel Jongdae selalu bergetar, namun Jongdae sama sekali tak berniat untuk mengangkat panggilan tersebut. Jongdae dengan setia mengigit jari tangannya seraya menatap keluar jendela, Chanyeol sudah berulang kali menegur Jongdae agar menerima panggilan tersebut namun Jongdae menolak dan mengatakan panggilan itu bukan hal yang penting. Liyin menyadari sedari tadi bahwa Soojung lah yang menelepon Jongdae secara terus-menerus. Liyin benar-benar tak enaka dengan Soojung, ia sadar jika selama berberapa minggu ini Jongdae sudah tak menemui Soojung. Tentu saja Soojung khawatir dan cemas dengan sifat Jongdae yang berubah secara drastis. Liyin pun memberanikan diri untuk menegur Jongdae dan menyuruh dirinya untuk segera menemui Soojung. Jongdae, Chanyeol bahkan Amber terkejut dengan ucapan Liyin tadi. Bagaimana bisa ia menyuruh tunangan nya sendiri untuk menemui wanita lain. Jongdae sempat menolak namun Liyin semakin memaksa Jongdae agar menemui Soojung scecepat mungkin. Chanyeol dan Amber hanya bisa terdiam melihat keteguhan hati Liyin saat ini, hati Jongdae semakin goyah. Disisi lain ia tak ingin membuat Liyin kecewa namun disisi lain ia juga tak ingin membuat Soojung semakin terluka. Chanyeol yang melihat perdebatan mereka semakin rumit, akhirnya menyuruh sang adik untuk menemui Soojung dan menyelesaikan masalah mereka segera. Jongdae akhirnya luluh dan berniat untuk menemui Soojung setelah mereka selesai pergi berbelanja, namun sekali lagi Liyin menyuruh Jongdae untuk segera menemui Soojung sekarang dan meminta Chanyeol untuk mengantarkan Jongdae ke rumah Soojung. Chanyeol paham akan maksud Liyin, Jongdae menemui Soojung dan mereka pergi berbelanja lalu menjemput Jongdae kembali saat mereka pulang. Sehingga Ibu tak akan mengetahui jika Jongdae masih menemui Soojung. Chanyeol segera menyetir ke arah rumah Soojung dan membiarkan keheningan kembali menyapa mereka berempat. Amber mengenggam tangan Liyin dan Liyin pun mengenggam erat tangan Amber seakan berkata aku baik-baik saja.

            Mobil mereka berhenti didekat rumah Soojung, Jongdae segera turun dan berpamitan. Namun sebelum itu ia sempat melirik ke arah Liyin, tapi Liyin seakan menghindari kontak mata dengannya. Mobil mereka kembali melaju dan tinggalah Jongdae yang masih mematung disana.

“Liyin, apa kau yakin kau

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"