Best Luck Chapter 31

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

 by RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

 

            “hyung~” sapa jongdae saat memasuki kantor chanyeol. Chanyeol menatap malas lalu menghiraukan jongdae yang sudah duduk di depan nya. “ya~ kau ini, selalu saja bersikap dingin.” Keluh jongdae diiringi dengan helaan nafas berat dari chanyeol. Jongdae melirik kearah chanyeol, ia tahu mengapa sang kak berubah menjadi pendiam seperti ini. Setelah kedatangan amber, chanyeol tidak berubah sama sekali. Masih terlihat sama, dingin dan... Hampa. Jongdae mengambil berkas yang sedari tadi chanyeol lihat, ia menunggu reaksi dari sang kakak. Namun bukan nya kemarahan dari chanyeol yang ia terima, jongdae malah terlihat bersalah saat sang kakak kembali menghela nafas berat.

“hyung, aku akan menikahi liyin.” Ucap jongdae tiba-tiba dan berhasil menyita perhatian chanyeol.

“kau sedang tak bercanda kan?” Tatap chanyeol curiga. Jongdae terkekeh, pria itu mendekatkan diri kepada chanyeol seraya berkata “kali ini aku serius.” Ucap jongdae yakin dan hanya diiringi dengan senyum penuh arti dari chanyeol.

“pernikahan bukanlah semudah yang kau pikirkan.” Bisik chanyeol pelan dengan maksud yang penuh arti. Jongdae tersenyum kecil, ia kembali menatap meja yang dipenuhi dengan berkas-berkas perusahaan itu. “hyung, bukankah kau harus bahagia karena noona sudah kembali?” Tanya jongdae sedikit ragu namun mulut nya terasa gatal sedari tadi untuk menanyakan hal ini. Tangan chanyeol terhenti, nafas nya kembali memberat. Chanyeol tak menyahut, ia kembali melanjutkan pekerjaan nya dan tak menghiraukan pertanyaan jongdae. Jongdae menyerah, ia memilih untuk pergi meninggalkan chanyeol dengan seribu kesunyian. “hyung, setidaknya wajah mu harus terlihat bahagia saat hari pernikahan ku nanti.” Ancam jongdae lalu pergi begitu saja. Bunyi pintu tertutup terdengar, dengan sigap chanyeol menghentikan pekerjaan nya. Ia menghela nafas berat. Entah mengapa kepala nya terasa sakit. “ah, apa yang salah dengan ku.” Keluh chanyeol seraya memegang kepala nya. Chanyeol menyandarkan tubuhnya kebelakang, pria itu bermaksud untuk memejamkan mata nya untuk sekejap. Setidaknya ia harus merasa tenang walaupun hanya sesaat.

            amber membuka mata nya dengan perlahan, sudah sepuluh menit berlalu semenjak ia berada di depan butik miliknya. Amber menghela nafas berat, berulang kali ia menatap mata nya yang terlihat sembab. “apa yang harus ku lakukan?” Keluh amber frustasi, dengan sigap ia mengambil kacamata yang berada di dalam tas nya lalu memakai nya. “setidaknya kacamata ini bisa menyembunyikan mata sembab ini.” Ucap amber seraya masuk ke dalam butik miliknya. Amber masuk dengan perlahan, ia melihat ke kanan dan ke kiri. Hmm seperti nya hari ini butik nya pun nampak ramai. Memang ada beberapa orang yang menatap dirinya dengan tatapan aneh, tapi amber berusaha untuk tak menghiraukan mereka dan bergegas masuk ke dalam kantor. Baru saja amber memegang hendak masuk, tiba-tiba saja wendy mengagetkan dirinya seraya berkata “jie~ kau sudah pulang?” Tanya wendy dengan senyum yang sumringah. Amber tak menyahut, ia hanya bisa tersenyum kecil. Wendy melepaskan pelukan nya lalu berkata “huh? Kenapa kau memakai kacamara hitam di tempat seperti ini? Lepaskan saja~” ucap wendy berusaha melepaskan kacamata yang amber kenakan. Dengan sigap amber menghindari wendy seraya berkata “a-aku masuk dulu.” Ucap amber lalu bergegas pergi dari pandangan wendy. Sementara itu wendy masih membeku, ia berniat untuk menemui amber namunh sayang, salah satu pelanggan memanggil dirinya dan mau tidak mau ia harus menemui pelanggan itu terlebih dahulu.

Amber masih berusaha mengatur nafas nya yang memburu, bukan nya apa. Ia hanya takut jika wendy akan terus bertanya tentang masalah yang ia alami belakangan ini. Amber hanya tak ingin mendengar nama pria itu untuk sekarang. Amber masih tak percaya jika ia harus kembali ke sisi chanyeol untuk kesekian kalinya. Amber melepaskan kacamata hitam nya lalu duduk di sofa. Wanita itu memejamkan matanya dengan berat. Namun baru saja amber memejamkan mata nya, ponsel nya berdering dan betapa terkejut nya amber saat melihat nama yang terpampang di layar ponsel nya. “ibu?” Dengan cepat amber menerima panggilan dari sang ibu.

“h-halo?” Tanya amber dengan canggung.

“halo? Sayang? Bagaimana kabar mu? Apa kau baik-baik saja?” Tanya sang ibu dengan semangat nya. Berbeda dari sang ibu yang nampak bahagia, disisi lain amber masih terlihat sedih dan frustasi. Wanita itu berusaha menyembunyikan segala keresahan nya dari sang ibu dan mengubah nada bicara nya.

“ah~ aku baik-baik saja.” Ucap amber berusaha sesenang mungkin. “oh ya? Kenapa ibu tiba-tiba menelpon ku?” Tanya amber penasaran. Sempat terdengar suara kekehan dari sang ibu hingga akhirnya ibu amber mengatakan hal yang tak kalah mengejutkan.

“kakak mu, kakak mu akan mengunjungi mu di seoul.” Ucap sang ibu dengan bahagia nya sementara amber merasakan hal yang berbeda. Ia merasa sedang ditimpuk sebuah batu besar di badan nya. Amber sempat terdiam hingga akhirnya ia kembali bertanya kepada sang ibu.

“ah? Benarkah? Apakah ibu yang menyuruh dia kesini?” Tanya amber penasaran.

“tentu saja! Ibu ingin kakak mu merasa iri dengan mu dan berusaha untuk mencari pria seperti chanyeol ketimbang harus menjelahi gunung ataupun hutan.” Ucap sang ibu diiringi dengan suara tawa riang dari seberang sana. Ayah amber yang sedari tadi berada disamping ibu amber pun hanya bisa tersenyum pahit. Ia tahu, maksud sang ibu adalah baik. Namun sayang sekali, kenyataan pernikahan amber bukanlah semulus yang nyonya liu bayangkan. Sang istri tak akan pernah tahu jika anak mereka sedang menderita, menderita karena harus menerima cinta bertepuk sebelah tangan.

“haha. Ibu kau ada-ada saja.” Ucap amber dengan tawa kecil, jujur hatinya seakan terkena pisau tajam yang langsung menusuk hati nya. Amber berusaha menahan tangis nya, sesekali ia tertawa pelan saat mendengar cerita sang ibu bagaimana cara nya hingga sang kakak mau ke seoul.

“okay, dah sayang~” ucap ibu amber mengakhiri percakapan nya dengan amber.

“iya, dah ibu.” Ucap amber menutup panggilan nya dengan sang ibu. Sesudah menyudahi percakapan dengan sang ibu. Amber kembali menghela nafas berat, mata nya terasa berat, ia hampir menangis.  “ah~ apa yang salah dengan ku.” Ucap amber menyeka airmata nya yang tiba-tiba jatuh. Tak lama kemudian amber pun menerima pesan dari sang ibu. Dan disitu tertulis jika sang kakak akan tiba beberapa jam lagi. Amber segera menyeka airmata nya dan bergegas memanggil seseorang.

            jongdae yang merasa kunci mobilnya tertinggal di kantor chanyeol pun bergegas kembali. Tanpa ragu pria itu membuka pintu kantor chanyeol dengan keras, chanyeol sempat tersentak kaget dengan ulah jongdae. Chanyeol yang baru saja memejamkan mata nya harus terbangun, pria itu segera memarahi jongdae. “ya! Apakah kau tak bisa melakukan dengan pelan?” Teriak chanyeol frustasi. Disisi lain jongdae hanya tersenyum seraya menjulurkan lidah nya. “maaf.” Ucap jongdae pelan lalu berjinjit masuk kedalam kantor chanyeol. Chanyeol yang melihat tingkah konyol sang adik pun tak menghiraukan nya. Pria itu lebih memilih untuk memejamkan kembali matanya yang maish terasa berat. Jongdae menjulurkan lidah kepada chanyeol, namun mata jongdae malah tertuju pada ponsel chanyeol yang sedari tadi terus bergetar.

“hyung, ponsel mu bergetar.” Ucap jongdae seraya mengambil kunci mobil nya yang berada di atas meja kerja chanyeol. Chanyeol melirik malas. “amber?” Bisik chanyeol, seketika chanyeol merasa ilfeel dan memilih untuk menghiraukan panggilan itu. Jongdae yang melihat sikap malas sang kakak pun berinisiatif untuk mengangkat panggilan itu. Betapa terkejutnya jongdae saat melihat nama yang terpampang di layar ponsel chanyeol. Dengan sigap pun jongdae segera mengankat panggilan itu seraya berkata “ah. Noona, bisakah kau tunggu sebentar hyung sedang berada di kamar kecil.” Ucap jongdae dengan seenak jidatnya. Bahkan amber pun belum sempat mengucapkan sepatah kata apapun. Chanyeol sontak berdiri dan berniat untuk merebut ponsel nya kembali namun jongdae malah menjauh dan kembali berbicara “ah, noona ini aku jongdae. Sepertinya hyung sebentar lagi akan keluar.” Ucap jongdae dengan senyum penuh arti diwajah nya. “noona, ponsel nya akan ku berikan kepada hyung, dia sudah berada disini.” Ucap jongdae tanpa henti. Bahkan chanyeol yang berniat untuk pergi pun terhenti saat jongdae menahan dirinya seraya berbisik pelan “ini kesempatan mu untuk berbaikan dengan noona.” Bisik jongdae seraya menyerahkan ponsel itu kepada chanyeol. Schanyeol sempat mengomel namun ia masih saja menerima panggilan dari amber, walaupun hatinya masih ragu. Karena semenjak kejadian itu, dirinya tak pernah berbicara bahkan saling melihat satu sama lain. Chanyeol berdehem pelan lalu berkata “halo?” Awalnya wajah canggung chanyeol masih terpampang jelas diwajahnya, namun setelah beberapa saat wajah chanyeol berubah menjadi kusut atau lebih tepatnya kesal? Jongdae berusaha untuk mengartikan wajah chanyeol saat ini. Namun belum sempat jongdae berbicara, dengan cepat chanyeol mengambil kunci mobil nya seraya berkata “aku pinjam dulu mobil mu, mobil ku berada di bengkel.” Ucap chanyeol tanpa rasa bersalah dan berlalu begitu saja meninggalkan jongdae. Dengan wajah oon nya, jongdae hanya bisa terkekeh pelan lalu berteriak “aish! Sialan! Hyung! Lalu aku pulang naik apa? Setidaknya kau harus memberi ku uang taksi dulu” teriak jongdae yang tak ditanggapi oleh chanyeol sedikitpun.

Chanyeol bergegas menaiki mobil jongdae, jujur hatinya sakit saat mendengar apa yang amber katakan barusan. Namun tak ada salah nya kan jika ia menemui amber sekarang?

“halo? Chanyeol? Aku tak tahu apakah kau sedang sibuk atau tidak. Tapi ada suatu hal penting yang harus ku bicarakan dengan mu. Emm, bisakah kau ke butik ku sekarang?” Tanya amber dan hanya diiringi dengan deheman pelan dari chanyeol.

Chanyeol yang kembali terpikir dengan kata-kata amber pun hanya bisa menahan nafas, ia menghembuskan nafas yang sempat ia tahan dengan perlahan.

 

---

            kyungsoo datang ke butik untuk wendy, namun baru saja kyungsoo melangkahkan kaki nya masuk ke dalam butik. Ia sudah disambut dengan tatapan heran dari beberapa pelanggan. Diantara nya mereka mulai berbisik apakah benar jika orang yang sedang mereka lihat adalah do kyungsoo, aktor yang tiba-tiba kehilangan pamor dan menghilang begitu saja. Kyungsoo mengulum bibir nya seraya menunduk, ia takut jika mereka akan mengenali dirinya dan memaki nya. Namun bukan makian yang ia terima, tapi teriakan histeris dari salah satu pelanggan wanita yang berada di butik itu. Wanita itu berteriak histeris, berulang kali ia meneriaki nama kyungsoo. Bahkan wanita muda itu nekat mendekati dan memeluk kyungsoo. Kyungsoo syok sesaat, ia masih membatu hingga akhirnya wendy datang dan menyaksikan sikap agresif dari salah satu pelanggan. Awalnya wendy membiarkan saja, karena ia tak ingin jika meeka harus kehilangan pelanggan. Perlahan namun pasti, hati wendy mulai terbakar. Dari sang wanita yang terus menggaet lengan kyungsoo hingga akhirnya saat salah satu pelanggan mulai mendekati kyungsoo dan bertanya apakah sunyoung baik-baik saja. Dan saat itulah jantung kyungsoo seakan terhenti untuk

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"