Best Luck

By RUOLAN

            Siang hari seperti ini kota seoul dipadati oleh gerombolan orang yang pergi untuk beristirahat atau sekedar keluar untuk makan siang, suara bising disana sini namun tidak untuk pasangan ini. Sudah sepuluh menit mereka hanya berdiam diri. Chanyeol yang hanya fokus menyetir dan Amber yang sibuk mengecek ponsel miliknya.

“Miss, kita mendapat pesanan dari nyonya Tiffany. Dia ingin miss membuat gaun pesta untuk nya.” Kurang lebih begitu isi pesan yang dikirim oleh Wendy. Amber yang tak ingin kehilangan karir nya, walaupun ia tidak berada di beijing bukan berarti dia tak bisa meneruskan karir nya sebagai seorang desaigner.

“Benarkah? Apakah dia tau aku sedang berada di korea?” Tanya Amber lalu mengirimkan pesan tersebut kepada Wendy.

“Tidak, Miss. Aku belum memberitahukan keberadaan Miss.” Balas Wendy melalui pesan.

“Kalau begitu beritahu dia, aku yakin Tiffany akan menemui ku disini.” Balas Amber namun tak lama berselang kemudian Wendy mengiyakan isi pesan tersebut dan Amber pun menyimpan kembali ponsel nya. Baru saja Amber ingin menatap kedepan, ternyata dia sudah berada tepat di parkiran apartemen. Chanyeol pun memarkirkan mobilnya dan segera turun lalu membuka bagasi mobilnya dan menurunkan koper milik Amber. Amber pun segera turun dari mobil dan menemui Chanyeol yang sudah memegangi kopernya.

“Biar aku saja yang membawanya.” Ucap Amber, memulai percakapan dengan Chanyeol untuk pertama kalinya.

“Tidak apa-apa, biar aku saja.” Ucap Chanyeol datar kemudian mengunci pintu mobilnya seraya pergi menuju ke lantai atas. Damn Amber pun hanya dapat mengikuti Chanyeol untuk beberapa saat ini.

            -Terkadang kita tidak mengetahui apa itu arti dari sebuah cinta, tapi apakah kalian masih dapat mempercayai arti dari sebuah cinta sejati? Jika cinta itu memiliki titik jenuh pada saat yang tak terduga?-

------------

            Untuk saat ini Chanyeol memang terlihat sangat baik dan manis terhadap Amber begitupula dengan Amber yang terlihat sangat pendiam dan malu-malu. Tapi apakah kedua insan ini mampu meneruskan sandiwara mereka untuk beberapa waktu kedepan? Saya rasa tidak.

Chanyeol merasa resah dengan tingkah laku nya beberapa saat yang lalu, bagaimana mungkin dia mau membawakan koper milik wanita tak jelas seperti dia pikir Chanyeol selama menaiki lift. Chanyeol bersumpah dia tidak akan bersikap manis lagi terhadap wanita ini dan segera membuat wanita ini angkat kaki dari apartemen nya secepatnya. Tak jauh beda dengan apa yang Chanyeol pikirkan, Amber pun sudah merasa muak dengan sikapanya yang selalu soapan terhadap pria sialan ini. Jika bukan karena kedua orang tuannya, mungkin saja dari tadi ia akan membentak pria yang sok gentle ini. “Huh, apa kau pikir aku akan terpesona.” Bisik Amber pelan namun bisikan ini amsih dapat didengar oleh Chanyeol. “Permisi, apakah kau mengatakan sesuatu?” Tanya Chanyeol berusaha menenangkan dirinya. “Tidak.” Ucap Amber ketus dan membuat amarah Chanyeol sedikit meledak, namun amarah itu tak jadi ia keluarkan sebab pintu lift terbuka atau tepatnya mereka sudah berada tepat didepan apartemen milik Chanyeol. Chanyeol bergegas memasukkan password pribadi nya dan segera memasuki apartemen nya tanpa memperdulikan Amber yang masih bingung apakah ia harus masuk atau tidak. Chanyeol yang tersadar dengan tingkah laku Amber pun segera menegurnya.

“Hey, apakah kau ingin berdiri disitu saja? Masuklah.” Ucap Chanyeol sedikit berteriak namun tetap tak direspon oleh Amber. Karena kesal Chanyeol pun meletakkan koper Amber di sofa dan menarik Amber masuk kedalam apartemennya. Namun tanpa sengaja Baekhyun yang ingin menyerahkan berkas pekerjaan yang ada melihat adegan dimana Chanyeol menarik paksa seorang wanita memasuki apartemennya. “Huh? Jangan-jangan. Chanyeol...” Ucap baekhyun dan memilih untuk tak menemui Chanyeol terlebih dahulu.

------------

            Baekhyun yang akhirnya pulang dengan jalan kaki pun harus kembali membawa pulang berkas ini. Betapa bosannya hidup Baekhyun yang selalu menjadi bayangan Chanyeol. Dengan langkah goyah ia menelusuri jalanan, sesekali ia menendang kerikil yang ada dijalan. Baekhyun teringat dengan kekasihnya, sudah lama ia tidak menemui sang pujaan hati diakibatkan jadwalnya yang lumayan padat belakang ini. Dengan senyuman lebar dibibir nya, rasa lelah Baekhyun seakan hilang jika ia teringat akan wajah sang kekasih. Rasa bosan yang sempat melanda pun seakan sirna dan kini telah tergantikan dengan semangat yang luar biasa untuk menemui taeyeon. Baekhyun pun melangkah kakinya dengan riang dan beranjak pergi menemui Taeyeon yang mungkin sedang bekerja paruh waktu disebuah cafe.

------------

            Chanyeol yang menarik paksa Amber untuk masuk kedalam apartemen nya secara paksa lalu mendorong Amber di sofa dan mengatakan “Cepat bereskan pakaian mu, aku tidak ingin melihat ada satu barang pun yang tercecer.” Ucap Chanyeol seraya menunjuk isi koper Amber yang terbuka.

Amber yang kesal pun segera membalas perkataan Chanyeol “Okeh, aku mengerti akan kubereskan semua barang ku. Tapi aku harus meletakkan ini dimana?” Ucap Amber berdiri dan segera mengemasi kembali isi kopernya.

“Letakkan didalam kamar, disamping lemari ku ada lemari kecil dan letakkan semua pakaian mu disana.” Ucap Chanyeol seraya pergi meninggalkan Amber.

“Kamar? Lalu mana kamar ku?” Tanya Amber.

“Kamar mu? Kau kira aku orang kaya? Apartemen ku hanya memilik satu kamar dan itu kamar milikku!” Jelas Chanyeol

“What? Lalu aku akan tidur dimana?” Protes Amber.

“Sofa.” Ucap Chanyeol santai lalu pergi menuju kamarnya.

Amber benar-benar kesal dengan tingkah laku Chanyeol  yang berubah 180derajat, didepan orangtua nya Chanyeol bersikap tenang dan lembut. Tapi sekarang, dia adalah maniak gila nan pemarah. Oh tuhan malang sekali nasib mu Amber. Dengan langkah malas Amber segera menuju kamar Chanyeol yang berada diatas. “Dengan apartemen yang lumayan besar ini kenapa mereka hanaya menyediakan satu kamar?” Pikir Amber. Susah payah Amber mengangkat koper nya melalui tangga dan akhirnya berhasil menuju kekamar Chanyeol, Amber pun sege