Best Luck Chapter 30

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

 by RUOLAN

 twitter acc : @lolanggs

 

            “Hyung. Berhentilah minum.” Tegur jongdae saat melihat chanyeol hendak meneguk segelas soju. “argh, lepaskan.” Keluh chanyeol seraya menangkis tangan jongdae. Saat ini mereka berdua tengah duduk santai di pinggiran kota seoul, tak ada tempat yang lebih baik selain warung pinggir jalan dengan soju terbaik nya. “hyung, hentikan.” Ucap jongdae seraya mengambil botol soju di tangan chanyeol. “Ya! Ya! Kembalikan itu kepada ku. Cepat!” Perintah chanyeol dengan wajah yang memerah, tubuh chanyeol sempoyongan, dan tentu saja pria itu terus mengatakan ha-hal yang tidak bisa jongdae mengerti.

“hyung, lebih baik kita pulang. Bi, uang nya kami tinggal di atas meja. Hyung, cepatlah.” Paksa jongdae memaksa chanyeol untuk berdiri. “urgh, kau berat sekali.” Keluh chanyeol lalu membopong tubuh chanyeol keluar dari kedai.

“wanita sialan, oh~ wanita itu sialan~” keluh cahnyeol berulang kali. Jongdae tak bisa berbuat banyak, satu-satu nya cara adalah segera memasukkan chanyeol ke dalam mobil dan membawa pria itu pulang. “urgh, hyung. Kau benar-benar membuat ku kerepotan.” Keluh jongdae seraya memasukkan tubuh chanyeol kedalam mobil. “ummm...ongyaa....ungyaaa....” Igau chanyeol pelan, jongdae hanya bisa menghembuskan nafas berat lalu memaksa kaki chanyeol untuk masuk kedalam mobil. Jongdae pun segera masuk ke dalam mobil dan mengantarkan pria itu ke apartemen nya sebelum chanyeol muntah di dalam mobil.

Dan benar saja, sesampai di apartemen chanyeol muntah tepat di depan pintu apartemen. Jongdae meneriaki kakak nya itu namun chanyeol tak menghiraukan kicauan jongdae dan memilih untuk masuk ke dalam apartemen. Jongdae segera menyusul chanyeol, lagi-lagi jongdae hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat kelakuan kakak nya kali ini. Chanyeol kini sudah tergeletak di lantai, pria itu tidur disana dengan santai nya. Jongdae tak memiliki niatan untuk membangunkan chanyeol dan berlalu begitu saja ke dapur. Saat ini hanya satu hal yang berada di kepala jongdae, yaitu membersihkan muntahan chanyeol yang berada di depan pintu. Sementara itu chanyeol hanya bisa tertidur di lantai yang dingin, sedingin hati nya saat ini.

            Chanyeol membuka kedua belah matanya, cahaya matahari kembali mengusik tidurnya yang nyenyak. “amber!!! Amber!!!!” Teriak chanyeol tak sadarkan diri sepenuhnya, pria itu bergegas bangun. Ia tersadar jika dirinya tidur dilantai malam tadi, pria itu sempat mengumpat kepala nya masih terasa pusing. Chanyeol berjalan dengan sempoyongan, pria itu membuka lemari pendingin dan mengambil sebotol air untuk ia minum. Chanyeol kembali meneriaki nama amber, namun tak ada jawaban dari amber. Chanyeol lalu bergegas menuju kamar. Chanyeol membuka pintu kamar dan.. kosong disana tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali di dalam sana. Chanyeol mulai tersadar, pria itu terlihat lemas. “argh, sial.”  Umpatnya lalu terduduk tepat di depan pintu. “bodoh, bagaimana aku bisa lupa kalau dia sudah meninggalkan aku?” Ucap chanyeol seraya tertawa pahit.

Chanyeol bergegas membersihkan dirinya, lagi-lagi ia terlambat untuk menghadiri rapat. Chanyeol sempat mengeluh kepada jongdae yang tak berniat untuk membangunkan dirinya. Ah! Benar, bukankah kemarin malam dirinya minum bersama jongdae? Cih! Sialan! Anak itu bahkan tak membantu dirinya untuk tidur ke dalam kamar dan membiarkan chanyeol tidur di lantai? Chanyeol mengambil ponsel nya, ia berniat untuk memarahi jongdae. Namun mata chanyeol tertuju ke sebuah note yang tertempel di atas lemari pendingin miliknya. Chanyeol menutup panggilan nya, ia mengambil note itu. Wajah chanyeol berubah menjadi masam, ia lalu membuang note yang ditinggalkan oleh jongdae itu. “hyung, besok adalah 4 tahun setelah kematian ayah. Datanglah ke pemakaman.”

3 minggu berlalu begitu saja dalam kehidupan chanyeol. Pria itu kembali berkerja dengan normal seakan tak terjadi apa-apa dengan kehidupan pribadi nya. Saat ini chanyeol masih fokus untuk mengelola perusahaan nya sendiri. Bahkan tiga minggu semenjak kematian sang ibu, chanyeol tak pernah sama sekali mengunjungi makam sang ibu. Chanyeol berniat untuk menghapus semua memori nya tentang sang ibu. Menghapus semua kenangan yang begitu menyakitkan yang telah sang ibu perbuat. Bahkan tanpa ragu chanyeol menyerahkan seluruh harta kekayaan sang ibu kepada jongdae. Ia tak berniat sama sekali untuk menyentuh bahkan mengelola harta peninggalan sang ibu.

Malam kembali menghampiri hidup kelam chanyeol, pria itu sengaja membeli beberapa botol soju untuk ia minum. Baru saja chanyeol melangkahkan kaki nya ke dalam apartemen, jantung chanyeol berdetak dengan kencang. Pria itu terdiam, ia menjatuhkan kantong plastik yang berisi soju itu. “jongdae!!!!! Apa yang sedang kau lakukan!!” Teriak chanyeol saat melihat jongdae yang tersenyum dnegan lebarnya dan tak lupa pria tengik itu datang bersama dengan dua orang wanita yang tak ia kenal sama sekali. Amarah chanyeol menaik, apalagi saat mengetahui jika wanita itu adalah wanita bayaran yang jongdae sewa. Chanyeol tanpa ragu menjitak kepala adiknya itu. Chanyeol kembali menyumpah dan tak lupa ia mengusir kedua wanita itu dengan kasarnya. Jongdae sempat melarang chanyeol namun jongdae malah terkena pukulan lain nya dari tangan chanyeol. Chanyeol gusar bukan main, ia kembali memarahi jongdae. Jongdae memasang muka memelas dan meminta ampun kepada chanyeol. Namun chanyeol sudah tersulut api amarah, baru saja ia hendak memukul jongdae, sang penyelamat jongdae pun datang.

“chanyeol, sudahlah. Hentikan. Ucap kyungsoo dengan santai nya memasuki apartemen chanyeol. Chanyeol menoleh seraya berkata “sejak kapan kau tahu password rumah ku hah?” Keluh chanyeol seraya mengambil botol soju yang sempat ia jatuhkan. Chanyeol sempat menggertak jongdae, jongdae meringis pelan. “hyung, hentikan. Aku cuma bercanda.” Ucap jongdae seraya berdiri lalu duduk disamping chanyeol.

“kau ini. Dasar.” Keluh chanyeol untuk kesekian kalinya. Kyungsoo pun duduk seraya meletakkan kan kantung plastik yang ia bawa. “tentu saja aku tahu, kau kan sering mabuk dan terpaksa aku harus mengantar mu pulang.” Keluh kyungsoo seraya berdiri dan pergi ke dapur. Sementara itu jongdae malah membuka kantong plastik yang kyungsoo bawa, “wow, dia membawa banyak makanan. Hyung, cepat keluarkan soju milik mu. Kita minum bersama saja.” Ajak jongdae. “tidak, aku tidak mau.” Tolak chanyeol seraya menyilangkan kedua tangan nya. “aish, kau ini hyung.” Ucap jongdae seraya merampas botol soju yang chanyeol bawa., tanpa ragu jongdae berjalan menuju dapur dan mengambil beberapa mangkuk dan gelas.

“kyungsoo-ya~ cepatlah aku lapar.” Teriak jongdae, sementara itu kyungsoo yang masih sibuk memasak ramen hanya bisa tersenyum mendengar jongdae yang kembali bertingkah seperti anak kecil. Disisi lain chanyeol tak bisa mendengar ocehan jongdae dan kyungsoo, ia terlalu sedih, sedih dan kecewa dengan sikap amber yang meninggalkan dirinya. Kyungsoo pun datang membawa  ramen yang baru masak, jongdae berteriak kegirangan sementara chanyeol lebih memilih untuk meneguk segelas soju tanpa ikut dalam obrolan panjang jongdae dan kyungsoo.

“hyung, pergilah ke makam ibu dan ayah.” Lagi-lagi jongdae meninggalkan sebuah note untuk chanyeol. Chanyeol hanya bisa mendesis pelan. “baiklah aku akan pergi ke sana.” Ucap chanyeol dengan nada yang pasrah. Hari ini adalah hari minggu, chanyeol kibur bekerja oleh sebab itulah ia berpikir tak ada salahnya mengunjungi kedua makam orang tua nya. Yah, walaupun hatinya masih terasa berat atas kepergian dan perlakuan sang ibu. Chanyeol tetaplah seorang chanyeol, seorang anak lelaki yang juga merindukan sosok sang ibu yang selama ini selalu menjaga dan menyayangi dirinya, walaupun terkadang jalan yang beliau tempuh salah. Sebelum berangkat, chanyeol sempat melihat sebuah foto yang masih terpajang di dinding apartemen nya. Chanyeol lupa, jika foto pernikahan dirinya dengan amber belum di copot. Chanyeol pun bergegas menurunkan foto yang berukuran besar itu, dengan nafas yang berat chanyeol membalik foto tersebut. Ia tak tahan jika harus melihat wajah amber. “lebih baik ku buang foto ini secepatnya.” Ucap chanyeol lalu pergi meninggalkan apartemen.

Chanyeol membuka pintu mobil nya, dengan perasaan ragu chanyeol menyetir dan berangkat ke makam sang ayah dan ibunya. Ditengah perjalanan sisa-sisa bayangan masa lalu itu kembali menghantui chanyeol. Bayangan dimana amber masih bersama dirinya, bayangan dimana pertama kali mereka bertemu, bayangan betapa cengeng nya amber saat hujan tiba, dan bayangan betapa manis nya suara amber ditelinga chanyeol. Chanyeol segera menepis semua masa lalu itu, ia mnenggelengkan kepala nya berulang kali. Pria itu hampir saja menabrak pembatas jalan, untunglah chanyeol kembali tersadar. Ia menghela nafas berulang kali, chanyeol sempat merasa pening. Namun tak lama kemudian, chanyeol pun memutuskan untuk kembali memacu mobil nya.

            chanyeol sudah sampai di depan makam sang ayah, pria itu berdoa dengan tenang nya. Ia berdoa agar sang ayah tenang di alam sana. “ayah, mungkin saja nanti aku menyusul mu.” Ucap chanyeol sembarangan. “lebih baik aku tak mengenal wanita, karena seperti yang ayah katakan seblumnya, wanita itu sangatlah berbahaya dan aku baru saja menyadari nya setelah 3x ditinggalkan oleh wanita yang aku sayangi.” Ucap chanyeol tak karuan, chanyeol kembali mencurahkan isi hatinya di depan makam sang ayah. “ayah, aku merindukan mu.” Ucap chanyeol  lalu berpamitan untuk menuju makam sang ibu. Mata chanyeol sempat tertuju kepada seorang wanita yang melintas di samping dirinya. Entah mengapa chanyeol merasa jika ia mengenal sosok yang baru saja melintas disamping nya. Namun chanyeol kembali menepis pikiran itu dan lebih memilih untuk pergi ke makam sang ibu.

---

 

lagi-lagi dan lagi-lagi jongdae berbuat ulah. Setelah sekian lama anak nakal itu membolos dari kantor, sekarang ia melarikan diri entah kemana? Bahkan saat chanyeol menanyakan keberadaan jongdae kepada soojung. Soojung menjawab dengan dingin dan mengatakan dirinya sudah berpisah dari jongdae. Chanyeol terkejut bukan main saat mendnegar penjelasan soojung barusan, bahkan chanyeol seakan terkena serangan jantung mendadak saat mengetahui jika restoran milik ibunya telah berpindah tangan kepada soojung. Okay, chanyeol tak harus mempermasalahkan hal ini lebih jauh, sebab disisi lain ia juga merasa bersalah kepada soojung karena ibunya lah yang telah membunuh kedua orang tua soojung. Namun yang menjadi masalah sebenarnya adalah dimana keadaan jongdae saat ini, chanyeol pun berpamitan kepada soojung seraya menghubungi kyungsoo. “halo, kyungsoo? Kyungsoo, bisakah kau mencari keberadaan jongdae saat ini?” Tanya chanyeol seraya bergegas masuk ke dalam mobil.

“apakah dia tak berpamitan kepada mu?” Tanya kyungsoo kaget.

“hah? Apa maksud mu?” Tanya chanyeol kebingungan.

“saat ini dia sedang berlibur bersama liyin.” Ucap kyungsoo santai sementara chanyeol kaget bukan main seraya berteriak “APAAAAAAAAA!”

“ya!ya! Hentikan kau bisa membuat telinga ku rusak.” Keluh kyungsoo. Sementara itu chanyeol pun berusaha menenangkan dirinya dan meminta penjelasan dari kyungsoo. “bisakah kau menceritakan apa yang sebenarnya terjadi?” Ucap chanyeol serius.

“jongdae baru saja menjalin hubungan kembali dengan liyin dan kudengar jika amber saat ini sedang berada di korea.” Ucap kyungsoo dan berhasil membuat chanyeol tak bisa berkata apa-apa. Chanyeol pun teringat dengan sosok yang ia lihat dipemakaman, chanyeol menyumpah. Ia yakin jika orang yang ia lihat itu adalah amber! Chanyeol pun berbalik arah, ia yakin saat ini amber sedang bersama dengan wendy. Wendy? Tunggu! Jangan-jangan kyungsoo sudah bertemu dengan amber? Chanyeol kembali berdesis seraya mengambil ponsel nya, “halo? Kyungsoo kau ada dimana?”

Amber gugup bukan main, setelah 2 bulan menghilang dari hadapan chanyeol kini amber terpaksa kembali ke sisi chanyeol. Bukan karena keinginan nya namun karena orang tua nya yang mendadak ingin berkunjung ke korea. Memang benar, kedua orang tua amber belum mengetahui niatan dirinya untuk berpisah dari chanyeol bahkan berita mengenai kematian nyonya park baru mereka ketahui beberapa hari yang lalu. Mulut amber tak sanggup jika harus mengatakan hal yang sesungguhnya terjadi diantara dirinya dan chanyeol. Jujur, amber lelah. Ia lelah jika harus bersama dengan chanyeol. Namun ia takut, takut jika kedua orang tua nya akan kecewa jika mengetahui niatan nya untuk bercerai dengan chanyeol. Bukan nya apa, seperti yang amber kira, orang tua nya sangat berharap jika amber bisa hidup berkeluarga dengan bahagia, tidak seperti kakak nya yang memilih untuk hidup melajang dan berpetualang ke seluruh dunia. Amber yakin, orang tua nya akan syok jika mengetahui dirinya sudah berpisah dari chanyeol selama 2 bulan belakangan.

“hah.. Apa yang harus ku lakukan?” Bisik amber khawatir, ia tak berani masuk kedalam apartemen chanyeol. Sudah 15 menit amber mondar-mandir di depan apartemen chanyeol. Namun ia belum sama sekali untuk menyentuh bahkan membuka pintu apartemen, padahal ia tahu password apartemen chanyeol. Namun amber takut, ia masih tak berani menghadapi chanyeol yang mungkin saja akan segera memarahi dirinya habis-habisan saat bertemu. Amber mengigit jari nya berulang kali, ia tak harus berbuat apa saat bertemu chanyeol nanti. Amber menatap ponsel nya, pukul menunjukkan pukul delapan malam. Namun chanyeol tak kunjung pulang. Baru saja amber menatap layar ponsel nya, pintu lift terbuka. Jantung amber berdetak kencang, wanita itu membeku saat melihat sosok chanyeol yang keluar dari sana.

            beberapa jam sebelum chanyeol pulang, pria itu bergegas menemui kyungsoo. Chanyeol ingin meminta penjelasan kepada kyungsoo. Tanpa ragu chanyeol membuka pintu rumah kyungsoo begitu saja, kyungsoo sempat memaki chanyeol yang masuk tanpa seizin dirinya. Kyungsoo yang saat itu sedang bersama wendy pun dikejutkan dengan kedatangan chanyeol.

“ya! Seharusnya kau mengetuk pintu dulu!” Sumpah kyungsoo lalu bergegas mengambil pakaian nya. Sementara wendy malah menjauh dan meninggalkan kyungsoo dan chanyeol di ruang tamu. Kyungsoo yang masih kesal pun membenarkan rambut nya yang sempat berantakan, chanyeol tersenyum tipis. Ia merasa bersalah karena telah menganggu kesenangan kyu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"