Best Luck Chapter 27

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

 

            Chanyeol membanting semua berkas yang berada diatas meja kerja nya. Lelaki itu berusaha mengatur nafas nya yang semakin terburu. Kepala chanyeol terus berdenyit setiap kali memikirkan berita yang baru saja disampaikan oleh kyungsoo. Chanyeol memegang kepalanya dengan erat, pandangan nya semakin mengabur. Lelaki itu berusaha untuk menghubungi sekretarisnya. Namun terlambat, pandangan chanyeol menjadi gelap dan ia pun tak sadarkan diri untuk beberapa saat.

----------

Chanyeol mengerjapkan matanya berulang kali, “urgh..bau ini...” Pikir chanyeol saat kesadarannya kembali. Chanyeol memegang kepalanya, ia menoleh kekanan dan kekiri. Dan benar saja, saat ini dirinya sedang berada dirumah sakit. Chanyeol menoleh kesamping dan ia melihat bius yang masih menancap ditangan nya. Chanyeol duduk dengan perlahan lalu melepaskan bius yang berada ditangannya itu dengan paksa.

“chanyeol!” Teriak amber saat melihat tingkah chanyeol yang ingin melepaskan bius yang berada ditangannya. Wanita segera menemui chanyeol dan memaksa chanyeol untuk kembali berbaring.

“aku tidak mau.” Tolak chanyeol lalu bersiap untuk pergi.

“kau mau kemana?” Tanya amber seraya memegang tangan chanyeol dengan kuat. Chanyeol berusaha melepaskan genggaman amber. Namun amber masih bersikeras dan memaksa chanyeol untuk berbaring kembali.

“aku tidak tahu alasan apa yang membuat mu sangat membenci rumah sakit. Tapi kali ini kau harus beristirahat dan aku mohon, untuk kali ini saja. Tenangkan pikiran mu.” Pinta amber dengan tulus, chanyeol yang menatap wajah amber tak bisa berbuat apa-apa. Lelaki itu kembali berbaring dan membalik kan badannya dari amber. Amber hanya bisa menghela nafas berat lalu menaruh apel yang sengaja ia belikan untuk chanyeol. Amber menatap punggung chanyeol, ia tak habis pikir mengapa chanyeol bersikap seperti ini. Ia tahu, chanyeol masih di dera stress hebat saat mengetahui berita kebebasan sang ibu. Namun bukan berarti ia harus kembali mengibarkan bendera perang dengan kondisi yang seperti ini. Ini sudah kesekian kalinya chanyeol tak sadarkan diri secara tiba-tiba, bukan nya apa, amber hanya takut jika chanyeol akan jatuh sakit.

“makanlah.” Ucap amber seraya memberikan potongan apel kepada chanyeol. Chanyeol tak menghiraukan amber dan berpura-pura tertidur. Amber menghela nafas, wanita itu sedang tak ingin bertengkar dengan chayeol. Amber memilih untuk diam dan menunggu chanyeol bosan lalu kembali berbicara dengan dirinya.

            jongdae dengan santainya mengendarai mobil menuju rumah sakit dimana chanyeol berada. Jongdae tak heran dengan kesehatan sang kakak yang semakin menurun. Jongdae bahkan sudah mengetahui jika sang kakak sering mengomsusi obat penenang belakang ini. Memang untuk menghadapi ibu mereka sendiri bukanlah hal yang mudah. Terbukti, setelah dua hari nyonya park ditahan, beliau malah dibebaskan dengan alasan kurang nya bukti. Ditambah lagi, pembunuh sebenarnya telah menyerahkan diri. Jongdae masih mengingat betapa terkejutnya dirinya saat mengetahui jika baekhyun dengan sukarela menyerah diri kepihak yang berwajib dan mengaku bahwa dirinya lah yang telah melakukan pembunuhan berencana itu. Perasaan jongdae semakin risau disaat baekhyun meminta dirinya untuk menjaga taeyeon untuk sementara waktu. Jongdae tak habis pikir, sudah cukup dirinya berurusan dengan dua wanita seperti soojung dan liyin. Dan sekarang pun ia memiliki beban untuk menjaga taeyeon dari tangan nyonya park? Oh ayolah, hal itu akan semakin membuat perkelahian antara soojung dan liyin semakin memanas.

            “jangan! Urgh, hentikan. Tidak, tidak, kau tidak bisa melakukan nya. Hentikan. Ku bilang hentikan...” Igau chanyeol dalam tidurnya, amber yang terbangun akibat igauan chanyeol pun berusaha untuk membangunkan chanyeol. “chanyeol, chanyeol.” Panggil amber dengan pelan. Peluh chanyeol semakin banyak, bahkan wajah lelaki itu semakin pucat. Amber masih berusaha untuk membangunkan chanyeol dan tak lama kemudian chanyeol terbangun. Lelaki itu bernafas dengan tergesa-gesa, wajahnya terlihat ketakutan. Amber berusaha untuk menenangkan chanyeol. Wanita itu memeluk tubbuh chanyeol yang masih gemetar, chanyeol masih berusaha untuk mengatur nafasnya.

“tenanglah, aku disini.” Ucap amber seraya menepuk punggung chanyeol dengan pelan. Lelaki itu menundukan kepala nya di pundak amber, ia memeluk amber dengan erat. Pelukan itu semakin erat dan erat. Amber hampir kehabisan nafas olehnya, namun amber tak menolak dan malah membalas pelukan yang chanyeol berikan.

            “aku datang~” ucap jongdae seraya membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. “o~o~o~ seperti akau datang diwaktu yang tak tepat.” Ucap jongdae seraya memamerkan deretan giginya kepada chanyeol dan amber. Chanyeol pun dengan perlahan melepaskan pelukan nya dari amber, peluh di dahi chanyeol masih berguguran. Ia memilih untuk tak menanggapi guyonan jongdae.

“ish, apa yang salah dengan mu. Setidaknya kau harus memberikan aku senyuman. Kakak macam apa kau ini.” Ejek jongdae seraya melempar buah jeruk yang ia bawa.

“ya!” Teriak chanyeol marah namun hal itu malah membuat jongdae tertawa.

“jongdae, hentikan.” Ucap amber berusaha melerai chanyeol dan jongdae.

“woo~ woo! Apa-apaan ini? Noona? Apakah kau membela chanyeol karena dia itu suami mu? Oh ayolah noona, kenapa kau harus membela lelaki lemah seperti dia?” Tanya jongdae dan berhasil membuat emosi chanyeol meledak.

“ya! Kau jongdae! Apa maksud mu?” Semprot chanyeol kepada jongdae. Namun jongdae hanya memajukan bibirnya seraya berpamitan untuk pulang tanpa meminta maaf kepada chanyeol. Chanyeol berteriak seraya menyumpah kepada jongdae. Namun bocah itu tak menghiraukan chanyeol dan berlalu begitu saja. Chanyeol hendak menyusul jongdae namun lagi-lagi amber menahan chanyeol. “kau, istirahatlah. Jangan menganggap perkataan jongdae dengan serius. Kau tahukan dia hanya bercanda.” Ucap amber lalu memaksa chanyeol untuk kembali duduk. “sudah, makan saja ini.” Ucap amber lalu menyuapkan buah yang sudah ia kupas untuk chanyeol.

“untuk saat ini, jadilah anak yang baik.” Ucap amber, lalu kembali menyuapkan potongan buah untuk chanyeol dan untunglah lelaki itu menurut dan memakan semua buah yang amber berikan.

Sunyi dan senyap, hanya terdengar suara kicapan dari mulut chanyeol saat ia memakan buah yang amber berikan. Lelaki itu menoleh kearah amber, lihatlah betapa kurusnya amber saat ini. Bisa-bisa nya wanita itu memarahi chanyeol untuk maka

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"