Best Luck

By RUOLAN

Sesaat setelah mencium Chanyeol, Amber pun tak sadarkan diri. Chanyeol sempat terkejut dengan kelakuan tadi. Namun ia tak ingin terlalu lama melamun dan segera mengangkat Amber ke kamarnya. Sesampai dikamar Chanyeol segera membaringkan tubuh Amber dengan perlahan dan menyelimuti wanita yang baru ia kenal itu. Hujan lebat masih mendera diluar sana, suara angin ribut dan petir pun masih nampak jelas ditelinga. Chanyeol pun ingin segera keluar dari kamar, namun Amber tiba-tiba sadar dan berkata “Bisakah kau menemaniku disini?” Tanya Amber dengan nada lemas. Chanyeol hanya mampu mengedip-ngedipkan matanya secara cepat. Ia tak menyangka jika kepribadian Amber jauh sangat berbeda dari bayangannya. Dengan perlahan Chanyeol mendekati Amber dan duduk disamping tempat tidur. “Bisakah kau tidur bersama ku? Aku takut jika tidur sendirian.” Ucap Amber sekali lagi membuat jantung Chanyeol merasa copot atas perkataan Amber tadi, Chanyeol menatap mata Amber yang masih sembab itu dan nampak terlihat jika Amber benar-benar ketakutan saat ini. Chanyeol pun ikut membaringkan tubuhnya seraya memeluk Amber, memang aneh bukan. Chanyeol baru mengenal wanita ini kurang dari satu hari dan ia sudah tidur bersama dengannya walaupun secara teknis mereka tidak melakukan apa-apa.

------------

            Pagi menjelang, sinar matahari kembali menerobos jendela kamar Chanyeol. Chanyeol yang sudah terganggu dengan cahaya matahari pun membukakan matanya. Chanyeol menengok kebawah dan benar saja Amber masih tidur seraya memeluk dirinya, entah apa yang harus ia lakukan. Jika ia bergerak mungkin saja Amber akan terbangun dan itu pasti akan membuat suasana semakin kacau. Tapi jika ia terus berdiam diri, bukankah ini sama dengan cari mati. Dengan perlahan Chanyeol berusaha menjauhkan kepala Amber dan tubuhnya dan saat Chanyeol berusaha melepaskan pelukan Amber, pintu kamar Chanyeol terbuka dan orang yang tampak membuka pintu kamar tersebut dihinggapi rasa syok.

            Baekhyun baru saja datang ke apartemen Chanyeol, hal ini mendesak sebab sejak kemarin malam ponsel Chanyeol tak aktif. Padahal hari ini ada meeting dadakan dengan penanam modal dari swiss, namun Baekhyun tak bisa menghubungi Chanyeol dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke apartemen Chanyeol. Bukan nya apa, Baekhyun merupakan salah satu orang kepercayaan Chanyeol yang bisa merangkap menjadi apa saja termasuk menjadi asisten dan pembantu rumah tangga untuk Chanyeol. Baekhyun merupakan tipe orang yang ulet dan pekerja keras walaupun terkadang dia suka menumpuk pekerjaan disaat dia bosan, sedangkan Chanyeol memang rajin tapi disaat tertentu ia bisa menjadi seorang yang pemalas luar biasa seperti saat ini, pikir Baekhyun. Makanya tak heran jika Baekhyun mengetahui kunci password dari apartemen Chanyeol, dengan segera Baekhyun memasuki apartemen Chanyeol daan menaiki tangga untuk pergi ke kamar Chanyeol. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat Chanyeol berada di satu tempat tidur dengan seorang wanita. Dan mereka berpelukan? Betapa kagetnya Baekhyun dan ia pun segera meminta maaf dan kembali menutup pintu kamar dengan cepat. Belum sempat Chanyeol menjelaskan keadaan ini, Baekhyun pun segera pergi menuju ke ruang tamu. Dan disaat itu juga Amber terbangun dengan mata panda nya yang nampak begitu jelas.

“Aw.” Keluh Amber sesaat bangun seraya memegangi kepalanya. Chanyeol yang kaget karena Amber yang tiba-tiba bangun pun hanya bisa menjauhkan diri beberap centi dari Amber, namun sepertinya keadaan Amber masih tak stabil mengingat wajahnya yang masih terlihat sangat lesu.

“Kau, tidak apa-apa?” Tanya Chanyeol berusaha memegangi tubuh Amber yang goyah, namun Amber menangkis tangan Chanyeol dan berkata “Aku baik-baik saja. Maafkan aku.” Ucap Amber lalu pergi keluar kamar. Seraya memegangi kepala yang masih terasa pusing Amber berjalan keluar dengan sempoyongan dan disaat itu juga ia melihat Baekhyun yang duduk manis dibawah, tepatnya di sofa. Dengan keadaan canggung Baekhyun berusaha memberi salam “Halo, maaf menggangu, perkenalkan aku Byun Baekhyun. Asisten sekaligus orang kepercayaan tuan Park.” Ucap Baekhyun seraya memberi hormat kepada Amber. Amber yang menyadari dirinya sedang tak berpakaian dengan sopan pun hanya membalas salam secara cepat kemudian kembali ke kamar Chanyeol.

“Kenapa kau kembali lagi?” Tanya Chanyeol bingung saat melihat Amber kembali masuk kekamarnya.

“Diluar ada temanmu.” Ucap Amber.

“O. Ya sudahlah, kau cuci muka lah dulu dan tunggu disini. Jangan keluar sebelum aku suruh.” Perintah Chanyeol kepada Amber.

“Tak kau suruh pun aku tak ingin keluar.” Ucap Amber judes dan pergi menuju kamar mandi. Amber yang menutup kamar mandi dengan kasar pun sempat membuat Chanyeol marah dan mengumpat kepada Amber. Dengan perasaan kesal Chanyeol keluar dari kamar tidur dan segera menemui Baekhyun yang masih duduk manis di sofa. Chanyeol pun segera duduk dan langsung membuka pembicaraan.

“Untuk apa kau datang kesini?” Tanya Chanyeol tanpa basa-basi.

“Uuu~ Kenapa kau buru-buru begitu? Apakah kau ingin melanjutkan sebuah permainan dengan wanita itu?” Tanya Baekhyun dibalas dengan jitakan maut dari Chanyeol.

“Jika kau ingin mengarang cerita pergi saja ke rumah Junmyeon.” Ucap Chanyeol marah.

“Aw, sakit tahu. Ish, jika kau sudah melakukan itu ya katakan saja. Kau ini sudah dewasa Chanyeol.” Ucap Baekhyun ngasal dan membuat Chanyeol semakin meradang.

“Ya! Kau! Sudahlah. Sekarang cepat katakan! Untuk apa kau kesini?” Tanya Chanyeol.

“Aku kesini untuk, eh tunggu tapi kau benar-benar melakukan sesuatu kepada wanita itu kan? Aku sempat melihat pakaian yang ia kenakan kusut dan mata panda wanita itu sangat jelas, aishh kau Chanyeol bermainlah dengan lembut. Jangan terlalu memaksa.” Ucap Baekhyun mengibas-ngibaskan tangannya seolah ia tahu akan kebenarannya. Chanyeol yang sudah sangat paham dengan sikap Baekhyun hanya bisa berdiam diri dan kembali menanyakan maksud kedatangan Baekhyun, dia tidak ingin memperpanjang masalah yang baru saja Baekhyun sebutkan.

“Baiklah, baiklah. Hari ini kau ada meeting dadakan. Orang ini baru saja sampai ke seoul dan ingin segera menemui mu.” Ucap baekhyun kembali ke topik awal.

“Benarkah? Apakah dia dari swiss?” Tanya Chanyeol mulai serius.

“Iya.” Jawab Baekhyun simpel.

“Bisa kah aku melihat data perusahaan mereka?” Tanya Chanyeol dan Baekhyun pun menyerahkan beberapa berkas mengenai perusahaan tersebut. Pembicaraan Baekhyun dan Chanyeol pun semakin serius tak ada lagi canda tawa atau ejekan untuk saat ini. Amber yang sudah satu jam lebih menunggu pun dihinggapi rasa bosan. Sesekali ia mengintip keluar kamar untuk melihat apakah teman Chanyeol itu sudah pulang atau belum. Dan sialnya mereka masih serius dalam mebahas berkas itu. Oh tuhan mungkin Amber harus menunggu lebih lama lagi.

------------

            Seminggu setelah perjodohan itu pun berlalu, Amber mulai terbiasa dengan keadaan apartemen Chanyeol. Ya walaupun ia masih tidur di sofa. Setidaknya untuk seminggu belakangan ini hujan tidak mendera kota seoul. Sesekali Amber menelepon Wendy sekedar untuk melepas rasa rindunya dengan asistennya tersebut, bahkan Amber masih mengerjakan rancangan untuk Tiffany. Sebagai designer yang hidupnya terkekang di kota seoul, Amber tak ingin kehilangan pekerjaan yang ia rintis sejak lama. Amber benar-benar berharap agar Ayah dan Ibunya memikirkan kembali perjodohan ini sebab ia tak mungkin hidup dengan pria yang tak ia cintai.

            Nampak di kediaman Nyonya Park begitu sunyi, hanya ada beb