Best Luck Chapter 15

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

 

            Kini mereka berempat sudah berada di pulau jeju. Amber melangkahkan kakinya dengan perlahan, dia benar-benar tak ingin jika Chanyeol ataupun Liyin menyadari ketakutan nya. Amber berusaha untuk tenang, ditengah perjalanan menuju penginapan Amber melihat hamparan laut yang luas, hatinya berdecak, bukan kagum namun rasa takut itu kembali menyerang. Amber mengalihkan pandangannya dari luar dan memilih untuk menutup kedua matanya berpura-pura untuk beristirahat. Berbeda dengan sikap Jongdae yang begitu antusias kali ini, Jongdae nampak benar-benar menikmati liburan kali ini. Yah walaupun sang Ibu akan segera menyusul mereka, namun setidaknya dia bisa bebas dari pantuan Nyonya Park. “AKU BEBAS YEEEEE~~~~~~” Teriak Jongdae keluar jendela dan menikmati angin yang berhembus segar di wajahnya. Liyin tertawa pelan melihat tingkah lau Jongdae yang seperti anak kecil, Liyin menegur Jongdae agar kembali bersikap normal. Gemas, Jongdae malah mencubit kedua pipi Liyin. Chanyeol yang sedang menyetir tampak terganggu, ia pun berdehem dengan keras.

“Ehem.” Dehem Chanyeol disertai suara batuk. Jongdae melepaskan cubitannya dan meminta maaf kepada Chanyeol.

“Maaf.” Ucap Jongdae dan hanya diiringi oleh senyum manis dari Liyin. Amber masih berusaha terlelap disamping Chanyeol, matanya memang tertutup tapi tidak dengan hatinya yang terus gundah.

            Mereka berempat telah sampai dipenginapan, Jongdae masuk mengecek kamar yang akan mereka pesan. Sementara Liyin membantu Amber dan Chanyeol mengeluarkan barang bawaan mereka. Amber berubah menjadi pendiam semenjak kepergian mereka ke jeju. Jongdae memesan 3 kamar untuk mereka, tentu saja Jongdae tak bisa sekamar dengan Liyin walupun didalam benak nya ia ingin berduaan dengan Liyin. Amber sempat menolak dan ingin memesan kamar lagi, namun Chanyeol melarang sebab Nyonya Park akan marah jika mengetahui mereka berdua tidak tidur sekamar.

“Apa kau ingin membuat Ibu marah?” Tahan Chanyeol saat mengetahui niat Amber untuk memesan kamar lagi.

“Aku tak ingin sekamar dengan mu.” Ucap Amber berdiri dan mengambil koper miliknya lalu keluar dari kamar.

“Sejak kapan kau menjadi keras kepala seperti ini?” Cegat Chanyeol dan menarik kembali Amber untuk masuk kedalam kamar. BAM !! Suara pintu kamar tertutup dengan kerasnya, Chanyeol menghimpit tubuh Amber di dinding, tangannya menguci tubuh wanita tersebut.

“Ada apa dengan mu? Berhentilah bersikap aneh seperti ini.” Ucap Chanyeol menatap tajam kearah Amber.

“Lepaskan bodoh, tak ada yang perlu ku jelaskan.” Ucap Amber berusaha melepaskan kurungan Chanyeol.

“Aku tak akan melepaskan mu, sebelum kau ceritakan semua nya.” Ucap Chanyeol semakin menghimpit tubuh Amber. Amber tak menjawab, ia lebih memilih untuk meronta. Tangan nya yang masih bebas berusaha mendorong tubuh Chanyeol untuk menjauh namun Chanyeol malah semakin mendekat, tangan kirinya kini memeluk pinggang Amber untuk mendekat kearah dirinya sementara tangan kanan nya kini menangkup wajah kecil milik Amber. Dengan cepat Chanyeol melayangkan sebuah ciuman kepada Amber, Amber menolak, ia terus melepaskan ciuman yang diberikan oleh Chanyeol. Chanyeol tak menyerah begitu saja, ia terus menyerang Amber walaupun berkali-kali Amber terus menghindari ciumannya. Amber memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri, tangannya terus memukul dada bidang milik Chanyeol. Ia mengapit mulutnya dengan erat tak membiarkan Chanyeol menguasai mulutnya begitu saja. Kesal, Chanyeol menahan wajah Amber dengan kedua tangannya. Saliva milik Chanyeol masih terlihat jelas diantara bibir Amber, Chanyeol menatap sendu kearah Amber.

“Jika kau ada masalah, ceritakan lah padaku. Jangan kau simpan sendiri. Kau bersikap aneh semenjak Ibu memberitahukan jika kita akan pergi kesini.” Ucap Chanyeol masih mengurung tubuh Amber diantara tubuh besar miliknya. Amber kembali mengalihkan pandangannya, namun Chanyeol kembali memaksa Amber untuk menatap dirinya.

“Jelaskan padaku.” Ucap Chanyeol melepaskan tangan nya dari wajah Amber. Amber menyeka bibirnya yang basah, ia berbalik dan berniat untuk pergi keluar. Geram, Chanyeol kembali menarik tubuh Amber dan menghempaskan tubuh Amber kekasur. Amber menjerit kesakitan saat Chanyeol mendorong dirinya begitu saja. Amber berteriak memprotes kepada Chanyeol, namun Chanyeol malah mendorong dirinya hingga kembali terbaring dikasur. Amber berteriak saat Chanyeol mulai menindihi dan menciumi dirinya dengan ganas.

“Chanyeol. Lepaskan. Bodoh, cepat lepaskan.” Tolak Amber saat Chanyeol mencoba melepaskan pakaian yang ia kenakan. “Chan-yeol, apa kau ingin mati?!” Ancam Amber saat Chanyeol kembali menyerang dirinya, Amber berusaha menutupi mulutnya dengan kedua tangannya. Amber benar-benar tak membiarkan Chanyeol menyentuh bibirnya sedikitpun. Chanyeol masih berusaha membuat Amber menyerah, Chanyeol benar-benar kesal dengan sikap Amber yang terus menutup diri. Chanyeol menghentikan cumbuan nya, ia menatap mata Amber dengan tajam. Nafasnya masih terengah, pakaian Amber sudah kusut dan nampak berantakan.

“Kau ingin seperti ini terus? Aku tak tahan saat melihat dirimu yang seperti ini.” Ucap Chanyeol bangun dari tubuh Amber dan duduk disamping Amber yang masih terbaring. Amber melepaskan tangannya dari mulutnya, ia mengambil nafas dengan cepat. Amber menarik kerah bajunya yang sempat berantakan akibat perbuatan Chanyeol tadi. Amber menutup mata dan mulai berbicara.

“Aku tak memiliki masalah apapun. Sekarang, berhentilah berbuat bodoh seperti ini.” Ucap Amber memegang kepalanya dengan erat.

“Jangan bohong, aku tahu kau memiliki masalah disini. Apakah ini berhubungan dengan laki-laki yang bernama Henry tersebut?” Tanya Chanyeol pelan. DEG! Jantung Amber bagaikan ditancap oleh sebuah panah, bagaimana mungkin Chanyeol mengetahui Henry.

“Dari mana kau tahu nama tersebut?” Tanya Amber penasaran lalu segera bangkit dan duduk seraya menatap Chanyeol tak percaya.

“Kau sering menyebut nama itu disaat kau mengigau. Masa kau tak sadar?” Ucap Chanyeol berusaha kembali mencairkan suasana yang sempat menegang.

“Benarkah?” Tanya Amber pelan, namun secepat itu juga Amber kembali menggelengkan kepalanya. Amber segera berdiri, ia mengambil kembali koper miliknya.

“Hey, kau mau kemana. Kau ingin aku berbuat hal-hal aneh lagi hah?” Tanya Chanyeol lalu menyusul Amber yang kembali berjalan keluar kamar.

“Sudah ku bilang, aku tak ingin sekamar dengan mu!” Ucap Amber membuka pintu kamar, dan BAM! Sekali lagi, Chanyeol menahan niat Amber untuk keluar. Amber menatap kesal kearah Chanyeol, Chanyeol sudah tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia segera mengunci pintu kamar dan mengangkat tubuh Amber kedalam gendongannya. Amber meronta minta dilepaskan namun Chanyeol tak meperdulikan semua makian yang Amber lontarkan dan lebih memilih mengurung Amber didalam kamar mandi. “CHANYEOL!!!!!!!” Teriak Amber semakin menjadi saat Chanyeol benar-benar mengunci dirinya didalam kamar mandi.

“Tenanglah, sebelum kau bersikap jinak. Aku tak akan mengeluarkan mu dari sana.” Ucap Chanyeol tersenyum jahil seraya bersiul puas mengerjai istrinya sendiri.

 

------------

 

“Baik, Nyonya. Aku akan melaporkan semua hasil investigasi selama Nyonya dan Keluarga berlibur.” Ucap Baekhyun.

“Baguslah, aku mohon kau jangan bocorkan rahasia ini kepada siapapun. Berhati-hatilah dengan anak yang bernama Jongin tersebut. Aku tak ingin dia mengetahui jika akulah yang membunuh kedua orang tua wanita gila tersebut.” Ucap Nyonya Park serius.

“Baik, Nyonya.” Ucap Baekhyun lalu memberika hormatnya kepada Nyonya Park. Nyonya Park segera melangkahkan kakinya keluar perusahaan. Dalam hati kecilnya, beliau nampak gelisah, takut jika suatu hari nanti aibnya akan terbongkar.

Setelah kepergian Nyonya Park, Baekhyun menghela nafas panjang. Ia tak mengira jika dirinya akan terseret masuk kedalam masalah seperti ini. Baekhyun mengendorkan dasinya, ia menggerakkan lehernya kekanan dan kekiri. Kepala Baekhyun terasa berat jika harus menyimpan rahasia sebesar ini sendirian. Ia benar-benar tak menyangka, jika Nyonya Park yang lembut dan baik hati tersebut telah membunuh orang yang tak bersalah. Sungguh, manusia tak bisa dinilai dari penampilan dalam mere

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"