D-Day (Best Luck Chapter 6)

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

By RUOLAN

 

Ditengah perjalanan Jongdae hanya bisa mendesis kesal, bagaimana bisa Ibunya terlihat lebih menyayangi wanita itu ketimbang dirinya. Bahkan sebelum pulang ke rumah. Nyonya Park membelikan makanan kesukaan Liyin dan menyuruh Jongdae untuk membayar tagihan mereka. O gosh, padahal keuangan Jongdae sedang menipis namun Ibunya malah mempeloroti uangnya. Dengan wajah kesal Jongdae tetap saja menyumpah kepada wanita yang bernama Liyin itu. Saat sampai dirumah Jongdae memarkirkan mobilnya dan segera keluar dari mobil seraya membanting pintu mobil dengan keras. Liyin hanya terdiam seraya menatap Nyonya Park dan Nyonya Park pun berkata “Bersabarlah dengan anak itu.” Ucap Nyonya Park lalu mempersilahkan Liyin untuk masuk kedalam rumah. Liyin sempat terkagum dengan kemewahan rumah Nyonya Park, ya walaupun kakek nya adalah seorang pengusaha di Beijing, namun beliau tak pernah membangun rumah semewah ini. Nyonya Park pun menunjukkan kamar tidur Liyin dan mengatakan kepada Liyin bahwa ia harus bersabar dalam menghadapi Jongdae yang terkadang bertingkah menyebalkan seperti tadi. Nyonya Park pun tersenyum dan meninggalkan Liyin untuk menemui Jongdae. Raut wajah Nyonya Park berubah seketika sesaat setelah menutup pintu kamar Liyin. Jika yang Nyonya Park nampakkan kepada Liyin adalah senyuman hangat maka saat ini Nyonya Park menampakkan muka sanggar dan segera menuju kamar Jongdae. Betapa kagetnya Jongdae saat melihat sang Ibu masuk ke dalam kamar nya secara tiba-tiba dengan ekspresi wajah yang sangat marah. Jongdae pun bersiap kabur.

“Jongdae!!!!! Sudah Ibu bilang bersikap sopan kepada Liyin! Apakah kau tidak tahu dia itu cucu seorang pengusaha ternama di Beijing. Ia bisa saja menghancurkan bisnis keluarga kita.” Teriak Nyonya Park seraya menjewer telinga Jongdae.

“Aduh, ampun Ibu. Aku tidak bermaksud seperti itu.” Ucap Jongdae memohon ampun kepada Ibunya.

“YA! Sekali lagi kau bersikap sepertyi itu akan Ibu pastikan kau berakhir.” Jelas Nyonya Park lalu melepaskan telinga Jongdae seraya pergi dan mengatakan “Temani Liyin pergi keluar dan jangan menolak!” Perintah Nyonya Park dan Jongdae pun hanya bisa merutuk kepada dirinya sendiri.

 

------------

 

            Amber pun berusaha melepaskan pelukan Chanyeol ya walaupun agak sedikit susah karena Chanyeol yang memeluknya denga erat. Amber kembali menarik nafas dan berusaha membangunkan Chanyeol kembali. Usahanya berhasil Chanyeol terbangun. Walaupun ia sedikit kaget dengan keberadaan Amber disamping nya, Chanyeol berusaha mengatur nafas nya kembali.

“Huh, huh, huh, Apa yang kau lakukan dikamar ku?” Tanya Chanyeol masih dengan nafas yang terburu.

“Aku menemui karena kau mengigau dengan keras.” Ucap Amber mengatakan yang sebenarnya.

“Benarkah?” Tanya Chanyeol tak percaya.

“Iya, kau bahkan meneriakkan nama seorang gadis dengan sangat keras.” Ucap Amber.

“Sudahlah, jangan sebut nama wanita itu.” Ucap Chanyeol kembali berbaring.

“Kau mau tidur lagi? Aku membeli banyak makanan di bawah.” Ucap Amber bertanya namun Chanyeol hanya menjawab pertanyaan Amber dengan menggelengkan kepalanya dan kembali tidur. Amber yang melihat Chanyeol kembali terlelap pun meninggalkan Chanyeol dan kembali ke ruang tamu untuk menonton drama.

 

------------

 

Jongdae dengan ragu-ragu menemui Liyin yang berada di kamarnya, Jongdae dengan pelan mengetuk pintu dan beberapa saat kemudian Liyin datang dengan membukakan pintu. Betapa canggung nya Jongdae saat berhadap dengan Liyin. Jongdae tak pernah mengira jika wanita berkebangsaan china ini memiliki wajah yang lumayan cantik dan anggun jika ia melihatnya dari dekat. Belum lagi kulitnya yang putih dan mulus itu. Jongdae menelan ludah nya sendiri dan berusaha menyingkirkan perasaan-perasaan aneh itu sebab ia tak ingin mengkhianati Soojung. Dengan kembali memasang tampang judes Jongdae mengajak Liyin untuk pergi ke luar, wajah Liyin yang awalnya biasa saja mendadak berubah menjadi lebih cerah dengan senyuman lebar di bibirnya.

“Benarkah? Aku boleh jalan-jalan keluar? Bersama dengan mu?” Ucap Liyin dengan senyum merekah.

“Iya.” Jawab Jongdae simpel dan bingung dengan reaksi yang diberikan ole Liyin, Liyin nampak begitu bahagia saat Jongdae mengatakan akan mengajak nya jalan-jalan keluar.

“Tunggu sebentar.” Ucap Liyin lalu membanting pintu tepat di depan Jongdae, Jongdae pun sempat mengumpat. Namun dengan cepat liyin kembali menemui Jongdae. Dengan senyuman yang masih menyungging di bibirnya Liyin langsung menarik Jongdae untuk keluar. Sesaat Jongdae sempat bingung sebenarnya siapa yang mengajak untuk pergi keluar dan siapa yang diajak? Kenapa malah dia yang terlihat sedang di ajak oleh Liyin? Jongdae pun hanya bisa mengikuti Liyin melangkah keluar rumah.

Bagi Liyin jalan-jalan seperti ini merupakan hal yang langka dalam hidupnya. Sebab keluarganya selalu mengekang dirinya di dalam rumah. Dan berutunglah Jongdae mengajak nya keluar seperti ini saat kedua orang tuannya tidak ada. Liyin benar-benar menikmati jalanan kota seoul dan mengatakan ia sangat berterima kasih kepada Jongdae. Jongdae yang mendengar ucapan manis dari Liyin pun sempat membuat ia terpana. Padahal niatan Jongdae mengajak Liyin keluar adalah untuk mengatakan bahwa dirinya tak mungkin menikah dengan Liyin sebab ia sudah memiliki kekasih lain. Liyin benar-benar antusias dengan semua yang ada di seoul. Bahkan beberapa kali Liyin membeli makanan di pinggir jalan, nampaknya Liyin berubah menjadi anak kecil. Puas jalan-jalan Jongdae pun mengajak Liyin untuk beristirahat di sebuah caffe. Jongdae berniat untuk mengatakan bahwa ia tak menerima pertunangan mereka dan ingin membuat Liyin agar tak menerima pertunangan ini.

“Liyin, ada yang harus ku bicarakan dengan mu.” Ucap Jongdae memasang muka serius. Dan Liyin pun menatapa nya dengan polos. Hal itu membuat Jongdae semakin salah tingkah. “Haruskah aku mengucapkannya dalam bahasa china?” Tanya Jongdae kepada Liyin.

“Tidak, gunakan hangul saja.” Ucap Liyin seraya menghirup coffe        .

“Aku langsung saja ke point utama, aku tidak pernah menerima pertunangan ini dan aku tak akan menikahi mu. Sebab aku sudah memilik wanita lain yang ku cintai.” Ucap Jongdae lantang seraya menatap Liyin denga serius, namun apa tanggapan yang diberikan Liyin hanyalah senyuman kecil dan berkata

“Aku juga tak pernah menyetujui pertunangan ini. Tapi kau tahu sendiri

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"