Best Luck Chapter 29

Best Luck
Please Subscribe to read the full chapter

Best Luck

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

 

“Hyung!!!!” Teriak jongdae saat melihat tubuh chanyeol yang terkapar, lelaki itu berlari menemui chanyeol. Chanyeol yang sudah berlumuran darah itu tak sadarkan diri, nyonya park yang masih shock dengan keadaan yang ia hadapi saat ini segera melepaskan pisau yang berada di tangannya. Tangan wanita nampak bergetar, dengan lumuran darah segar yang masih menetes di tangan beliau, tubuh nyonya park tiba-tiba goyah. Matanya masih membulat sempurna tak percaya ia telah menusuk darah dagingnya sendiri, takut jika jongdae akan membalas dendam. Nyonya park menerobos tubuh jongdae yang masih berusaha menyelamatkan chanyeol, jongdae tak terusik dan masih sibuk menutupi darah yang terus keluar dari tubuh chanyeol. Panik, dengan tangan yang bergetar hebat, lelaki itu mengambil ponsel yang berada di sakunya, ponsel milik jongdae sempat terjatuh. Dengan airmata yang hampir memenuhi matanya, jongdae kembali memungut ponselnya dan memanggil bantuan.

Kyungsoo yang melihat nyonya park melarikan diri segera menyusul wanita itu. Kyungsoo mengejar wanita itu seraya berteriak “nyonya park berhenti, menyerahlah sebelum terlambat.” Teriak kyungsoo tak karuan, namun nyonya park tak mengindahkan. Beliau terus berlari dan berlari berusaha kabur dari kejaran kyungsoo, kyungsoo nekat, lelaki itu terus mengejar nyonya park hingga ke atap bangunan. Nyonya park yang merasa tersudut akhirnya tak memiliki pilihan, wanita itu berbalik dan menatap kyungsoo dengan amarah yang besar. Beliau sempat membentak kyungsoo dan meminta lelaki itu untuk menjauh. Namun kyungsoo tak menyerah begitu saja, selintas bayangan wajah sunyoung terlintas dipikiran kyungsoo. Kyungsoo sempat kalut, namun pikiran itu segera dibuang kyungsoo. Nyonya park semakin menjauh, wanita itu kini mengancam akan terjun dari bangunan ini jika kyungsoo terus mendekat. Hal itu sempat membuat kyungsoo kebingungan, ia memilih untuk mundur. Kyungsoo masih mencoba untuk berbicara dengan nyonya park, agar wanita itu segera menyerah dan berdamai dengan kedua anaknya. Namun nyonya parak masih bersikeras dan tak ingin jika semua ini berakhir dengan kata damai. Sudah terlalu banyak korban yang berjatuhan, lebih baik cerita ini ditutup dengan cerita yang lain agar nyonya park hidup dengan tenang. Beliau mengambil sebatang kayu yang tergelatak begitu saja dan berusaha untuk menyerang kyungsoo.

Beberapa saat sebelum jongdae dan kyungsoo tiba, chanyeol yang sudah tak bisa berpikir jernih sudah bersiap untuk menancapkan pisau itu ketubuh nyonya park. Namun nyonya parak tak sebodoh yang chanyeol kira, sebelum chanyeol berhasil menancapkan pisau itu ditubuh nyonya park. Wanita tua itu terlebih dahulu menancapkan jarum suntik ketubuh chanyeol, chanyeol menatap nyonya park dengan penuh keterkejutan, wanita tua itu tersenyum, tak lama setelah itu chanyeol merasa tubuhnya seakan mati rasa untuk sesaat. Kaki chanyeol mulai melemah, ia terduduk, pisau yang sempat ia pegang terjatuh. Chanyeol mulai merasa ada yang aneh dalam tubuhnya, mata chanyeol mulai mengabur, kepalanya mulai merasa pening. Chanyeol menatap penuh benci kearah nyonya park namun wanita tua itu hanya membalas tatapan chanyeol dengan senyuman keji miliknya. Nyonya park kemudian mengambil pisau yang tergeletak disamping chanyeol, tanpa ragu nyonya park menyodongkan pisau tersebut ke wajah chanyeol. Sekujur tubuh chanyeol mulai mati rasa, tubuh chanyeol mulai berkeringat. Lelaki itu sudah tak bisa membopong berat badannya. Ia tertunduk lemas dan saat itulah nyonya park duduk tepat di hadapan chanyeol serata berkata “selamat tinggal, pergilah dengan tenang dan temui ayahmu, secepatnya.” Bisik nyonya park seraya menancapkan pisau tersebut ke perut chanyeol.

Amber kini telah sadarkan diri, wanita itu segera bangun dan berlari ke luar kamar. Liyin yang melihat amber bergegas keluar dari kamar segera menyusul dan bertanya “amber, kau mau kemana?” Tahan liyin.

“liyin lepaskan aku.” Jawab amber seraya melepaskan gengaman tangan liyin dari tangannya.

“tapi, amber.” Tahan liyin sekali lagi. Kesal dengan sikap liyin, amber malah membanting tangan liyin dengan keras dan meninggalkan liyin begitu saja. Amber segera berlari, entah mengapa saat ini ia memiliki firasat buruk mengenai chanyeol. Soojung yang melihat amber hendak melarikan diri pun berusaha untuk menghalangi amber. Sekali lagi amber mulai merasa kesal dengan sikap soojung dan liyin. Amber berteriak dan meminta agar mereka berdua tak usah mengurusi kehidupan amber. Namun soojung dan liyin tak mengindahkan permintaan amber hingga akhirnya amber kembali tak sadarkan diri akibat rasa cemas yang berlebihan.

Dahi kiri kyungsoo kini sudah berlumuran darah akibat pukulan kayu yang dilontarkan oleh nyonya park. Tak puas telah membuat kyungsoo cedera. Wanita tua itu kembali berusaha untuk membuat kyungsoo tak sadarkan diri dengan berulang kali memukul area kepala kyungsoo. Namun kyungsoo masih saja bertahan hingga akhirnya nyonya park terpojok dan kyungsoo telah berhasil mengambil alih kayu yang selama ini nyonya park pegang untuk memukuli dirinya.

“nyonya, berhentilah. Demi kedua anakmu.” Rayu kyungsoo semakin mendekati nyonya park, namun nyonya park malah melangkah mundur menjauhi kyungsoo. Kyungsoo masih berusaha untuk membujuk nyonya park hingga tanpa nyonya park sadari kini ia telah terpojok dan tak bisa mundur lagi. Beliau melihat kearah belakang, kyungsoo semakin mendekat. Sekilas nyonya park dapat melihat tubuh chanyeol yang berlumuran darah di depannya. Hal ini membuat nyonya park shock, beliau berteriak tak karuan hingga akhirnya tanpa kyungsoo kira nyonya park memilih untuk melompat dari atap bangunan. Kedua mata kyungsoo membulat sempurna, tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Kyungsoo segera berlari berusaha juntuk menolong nyonya park namun semua telah terlambat, terlambat sebab wanita itu telah berhasil mendarat ditanah dengan lumuran darah yang keluar dari kepalanya. Jongdae yang sempat melihat sang ibu melompat dari atap bangunan berteriak histeris “IBUUUUUU!!!”.

Beberapa saat sebelum insiden itu terjadi, jongdae yang merasa jika chanyeol akan baik-baik saja setelah ambulan datang segera menyusul kyungsoo dan sang ibu. Dengan airmata yang masih tergenang dimatanya, jongdae menyusuri bangunan yang ada. Hingga akhirnya ia bisa menemukan lokasi sang ibu dan kyungsoo. Dengan nafas yang ngosh-ngosh-an jongdae melihat dengan kedua matanya sendiri sifat keras kepala sang ibu yang tak hilang begitu saja setelah semua yang telah beliau lakukan kepada dirinya dan chanyeol. Jongdae yang sudha tersulu api amarah hendak menangkap dan menghakimi sang ibu sendiri malah menghentikan langkah kakinya saat kedua mata jongdae melihat dengan jelas betapa pasrah nya sang ibu untuk melompat dari atap bangunan dan menghilang dalam hitungan detik berikutnya. Jongdae sempat terdiam hingga akhirnya lelaki itu berteriak dengan sekeras-kerasnya.

Sirine ambulan terdengar dijalanan seoul yang sunyi, jongdae hampir tak sadarkan diri saat mengetahui jika kedua orang yang ia sayangi harus pergi begitu saja. Jongdae yang telah yakin jika sang ibu sudah meninggal menangis terisak-isak didepan tubuh sang ibu. Sudah cukup kehilangan seorang ayah, ia tak ingin kehilangan sang ibu, walaupun pada kenyataan sang ibu akan dipenjara jika beliau berhasil selamat. Namun semua harapan jongdae pupus sudah saat sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya di tengah jalan menuju rumah sakit.

            Disisi lain, kyungsoo yang ikut diambulan lain, menatap lesu kearah tubuh chanyeol. Yah, walaupun kepalanya sempat terluka, hal itu tak bisa menghilangkan rasa sedihnya saat melihat tubuh chanyeol yang terbujur kaku, berulang kali kyungsoo menarik nafas nya berusaha mengatur pernafasan yang semakin membuatnya sesak untuk bernafas.

Liyin dan soojung panik luar biasa saat melihat lumuran darah dikaki amber. “Eonnie, kau baik-baik saja?” Tanya soojung kepada amber. Amber tak menyahut, wanita itu merasakan pusing yang luar biasa, amber berusaha untuk menahan sakit yang kini melanda perutnya namun rasa sakit itu semakin membuat amber tak bisa bergerak. Amber sempat mengeluh rasa sakit kepada soojung hingga tak lama kemudian amber kembali jatuh dan menangis akibat sakit yang tak bisa ia tahan lagi. Dengan sigap liyin dan soojung membawa amber kedalam mobil dan melarikan wanita itu kerumah sakit terdekat.

 

---

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
dewipur
#1
Chapter 32: Belum sempet baca udah ilang ..?
Meytasari #2
Chapter 26: Omg akhirnya author comeback
Seneng bnget :) :)
watdaaa #3
Chapter 32: Udah mau januari lagiiiii.??? ayoooooo update authorrr
dewipur
#4
Chapter 1: berhubung saya lagi kangen sama Chanber dan ff ini saya mohon ijin baca ulang ..

dan mudah"an aja ada kelanjutan nya.. wkwkwkwk
SkyClouds
#5
Tok tok,tak henti2 nya para readers berharap ff ini di lanjut wlpon sudah bertahun blm kunjung ada update ny tp kami ttp setia...please di lanjutkan ff ini author ssi
SkyClouds
#6
Thor...nih kapan mau di lanjut,udh setahun lbh nih nungguin...lanjutkan please
amberJLiuKrisKeyNdy
#7
Kakkk dilanjut dongg... Udah lama nungguu kak.. .
thio_llama
#8
Chapter 25: jangan jangan nanti si kyungsoo jadi sama wendy :0
thio_llama
#9
Chapter 20: baca ini ff jadi ngerasa degdegan, nangis, jengkel, segala macem lah wkwk :"