Best Luck

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

            Seminggu sudah mereka semua berada di pulau jeju ini, tak banyak yang bisa mereka lakukan selain bersantai dan menikmati pemandangan di pulau ini. Chanyeol mulai didera rasa bosan saat sang adik, Jongdae memutuskan untuk kembali ke inggris lebih cepat. Hal ini pun membuat dirinya seakan semakin dikekang oleh sang Ibu. Berulang kali Nyonya Park memberikan makanan dan minuman aneh kepada dirinya setiap malam tiba. Beliau mengatakan jika makanan itu dapat membuat dirinya lebih perkasa di ranjang. Tunggu sebentar, sang Ibu ternyata sudah kebelet ingin memiliki cucu. Tapi tidak dengan Chanyeol dan Amber yang masih senang untuk hidup seperti ini. Tak jarang Chanyeol membuang ataupun memuntahkan minuman yang ia anggap mencurigakan itu, ia yakin sang Ibu telah memberikan obat perangsang disalah satu minuman mereka. Bahkan sehari sebelumnya, Amber terangsang luar biasa akibat obat yang Nyonya Park berikan kepadanya. Dengan terpaksa Chanyeol mengurung Amber sendirian dikamar dan membiarkan Amber masturbasi sendirian. Bukannya apa, Chanyeol dan Amber telah bersepakat untuk tidak berhubungan selama dipulau ini. Mereka tak ingin hanyut lebih lama dalam permainan yang mereka buat sendiri. Dan hari ini, Liyin pun harus kembali ke beijing. Nyonya Park bersedia untuk mengantar Liyin untuk pergi kembali ke Seoul lalu menemani Liyin ke bandara. Dan kembali, tinggalah Chanyeol dan Amber yang masih berada di pulau jeju. Jujur saja, Chanyeol sudah dipenuhi rasa bosan sedari tadi, tak ada yang bisa ia ajak berbicara sebab Amber yang terlalu sibuk sendiri. Chanyeol tak tahu apa yang tengah diperbuat oleh Amber saat ini, terdapat banyak sekali tumpukan kertas bahkan spidol warna-warni diatas ranjang. Chanyeol hanya bisa menggelengkan kepalanya saat Amber mulai berbicara dengan istilah yang asing ditelinganya. Benar saja, kini Amber tengah berbicara dengan Wendy lewat ponsel. Sudah cukup lama, kedua sahabat ini tak berkomunikasi. Amber hanya menanyakan apakah keadaan Wendy baik-baik saja disana dan Wendy mengatakan jika dirinya bangkrut karena kehilangan salah satu desaigner terbaik di beijing. Amber tertawa geli saat mendengar Wendy mengeluh secara terus-menerus. Sementara Chanyeol semakin dibuat pusing akibat suara tawa Amber yang berlebihan.

            Malam kembali datang, Chanyeol sudah memesan tiket untuk kembali ke seoul besok siang. Ia sudah tak tahan lagi harus sendirian dalam melakukan apapun. Yah walaupun sebenarnya dia memang penyendiri, setidaknya di seoul ia bisa mengurus pekerjaan dan urusan kantor yang sempat terbengkalai akibat liburannya kali ini. Amber masih sibuk menggambar, Chanyeol baru sadar jika sedari tadi Amber menggambar rancangan baru untuk karya nya. Nampaknya Amber berniat untuk membuka butik baru diseoul.

“Sudah malam, tidurlah. Besok kita kan kembali ke seoul.” Ucap Chanyeol mengingatkan Amber yang masih sibuk.

“Ah, iya. Kau tidurlah dulu.” Balas Amber masih sibuk merancang desaign yang nanti akan ia buat. Chanyeol menghela nafas, ia segera menarik selimut lalu menutupkan kedua matanya dengan perlahan. Malam semakin larut, mata Amber mulai memberat. Amber rasa tubuhnya sudah sangat lelah sekarang, ia tak bisa menahan rasa kantuknya lebih lama. Amber merapikan semua barangnya dan beranjak tidur disamping Chanyeol. Amber melirik kearah Chanyeol, kini Chanyeol tengah tertidur lelap. Amber memperhatikan wajah Chanyeol lebih sesakma. Bulu mata, hidung dan bibirnya nampak sangat menggoda malam ini, sinar bulan seakan memberikan efek yang lebih kepada wajah lelap Chanyeol. Amber dengan iseng mengelus pelan hidung mancung Chanyeol, ia terkikik saat Chanyeol mengigau tak jelas. Tak puas, Amber kembali menyentuh rahang milik Chanyeol. Mata Amber seakan takjub dengan wajah sempurna milik Chanyeol. Tak ingin mmebuat Chanyeol terbangun Amber membalikkan badannya dan menatap cahaya bulan yang terlihat dibalik jendela kamar mereka. Lagi-lagi wajah Henry terbayang di matanya. Amber tak mengerti, selama ia berada di pulau jeju ini ia selalu mengingat Henry secara terus-menerus. Amber mungkin takut, tapi ia tak bisa menampakkan rasa takutnya kepada Chanyeol. Ia tak ingin di cap sebagai wanita manja yang selalu meminta untuk dilindungi. Amber bergegas untuk memejamkan kedua matanya dan berusaha terlelap agar tak terlambat pada besok hari.

------------

            Baekhyun terus membuntuti Jongin kemanapun ia berada, selama sang bos berlibur Baekhyun tak pernah sedikitpun melewatkan aktifitas yang diperbuat oleh bocah yang bernama Jongin tersebut. Baekhyun berulang kali memergoki Jongin yang selalu berkunjung kerumah sakit jiwa tempat Soojung berada. Baekhyun semakin yakin jika kini wanita bernama Soojung tersebut tengah menyiapakan suatu rencana untuk membalas dendam kepada Nyonya Park. Sebenarnya Baekhyun tak ingin ikut kedalam rencana jahat Nyonya Park namun tuntutan pekerjaan lah yang membuat dirinya terjerumus kedalam lubang hitam ini.

            Sudah berkali-kali Jongin berusaha agar Soojung bisa keluar dari rumah sakit jiwa tersebut. Ia bahkan berusaha menyakinkan jika Soojung tidak gila dan masih waras. Namun segigih apapun upaya Jongin tak ada satupun petugas yang mempercayai dirinya. Jongin semakin iba kepada Soojung saat melihat wanita kesayangannya itu terus-menerus menangis di dalam kamarnya. Jongin tak berat hati melihat kejadian tersebut, Ia bertekad akan memberitahukan semua kebenaran ini kepada Chanyeol, sang kakak dari Jongdae.

Hari ini Jongin nekat menemui perusahaan yang dikelola oleh sang kakak dari pria yang bernama Jongdae tersebut. Ia tak menyangka jika Nyonya Park sekaya ini, pantas saja beliau berusaha mati-matian untuk mempertahankan kekayaannya dengan cara yang salah. Jongin yang masih polos itu menanyakkan apakah Ch